Pada pembebanan di bidang ketenagalistrikan terdapat tiga katagori beban, yakni beban resistif, induktif dan kapasitif. Sifat induktif dan kapasitif membentuk sudut fasa baik induktif/ mengikuti (lagging) maupun kapasitif/ mendahului (leading). Dari ketiga katagori beban listrik, selanjutnya terdapat tiga macam daya, yakni daya semu (S), daya aktif (P) dan daya reaktif (Q). Daya semu (S) adalah daya jumlah secara vector antara daya aktif (P) dan daya reaktif (Q). Energi listrik aktif adalah perkalian daya aktif (P) dengan waktu (t) dalam satuan kWh dan alat ukurnya bernama kWh meter. Energi listrik reaktif adalah perkalian antara tegangan listrik, arus listrik dan waktu dengan satuan kVArh dan alat ukurnya kVArh meter. Pada penulisan ini bertujuan melihat perilaku/ pengaruh beban listrik dari tiga katagori penunjukan kWh meter dan kVArh meter. Pengukuran yang dilakukan adalah pengukuran energi listrik tidak langsung, sehingga meter tidak disambung langsung dengan beban, melainkan melalui trafo arus/ current transformer (CT), seningga hasil ukurnya harus dikalikan dengan kelipatan sesuai perbandingan trafo arusnya. Pengujian dilakukan dengan memberikan beban resistf, induktif dan kapasitif secara bergantian sebagai beban, kemudian diamati putaran piringan kWh meter dan kVArh meter. Dari pengamatan putaran piringan tersebut dilakukan perhitungan energi sesuai dengan konstata meter, juga membaca besarnya energi yang ditunjukkan oleh meter, hasil ukur terdapat perbedaan, hal ini disebabkan adanya kelas alat ukur. Pada beban resistif, kWh meter menunjuk dan kVArh meter tidak menunjuk, pada beban induktif, kWh meter menunjuk dan kVArh meter menunjuk dan pada beban kapasitif, kWh meter tidak menunjuk, kVArh meter menunjuk. Kata kunci : Energi listrik, Daya, KWH meter, KVAr meter