This Author published in this journals
All Journal Transmisi
Rudi Hariyanto
Universitas Merdeka Malang

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGARUH VARIASI PROSENTASE KOMPOSISI BRIKET BLOTONG – BATUBARA TERHADAP KALOR YANG MAMPU DIHASILKAN Rudi Hariyanto
TRANSMISI Vol 3, No 2 (2007): Edisi September 2007
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v3i2.4473

Abstract

Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak akan lepas dari bahan bakar, namun dengan semakin mahalnyaharga bahan bakar minyak maka semakin banyak orang mencari bahan bakar alternatif. Briket blotongyang merupakan pemanfaatan limbah pabrik gula adalah salah satu bahan bakar alternatif yang murah danmenjanjikan. Sayang briket blotong masih mempunyai kekurangan di segi rendahnya kalor pembakaranyang dibangkitkan dan asap pembakaran yang dihasilkan. Pencampuran serbuk batubara dengan blotongdalam pengujian ini merupakan salah satu cara untuk memperbaiki kekurangan briket blotong. Berdasarhasil pengujian diperoleh briket dengan 70% blotong dan 30% serbuk batubara merupakan komposisiterbaik yang menghasilkan Q kJ total aktual = 5819,287  , Q kJ empiris = 5099,898  , waktu penyalaan 3menit, dan asap hilang 10 menit.
ANALISIS PENINGKATAN KUALITAS PEMBAKARAN BRIKET BLOTONG BERDASARKAN VARIASI KOMPOSISI BAHAN BRIKET Rudi Hariyanto
TRANSMISI Vol 5, No 2 (2009): Edisi September 2009
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v5i2.4510

Abstract

Saat ini aktif digiatkan penggunaan bahan bakar alternatif. Salah satu jenis bahan bakar alternatif adalahpemanfaatan blotong menjadi briket. Blotong merupakan limbah pabrik gula yang tak termanfaatkansebelumnya dan lebih dianggap sebagai sampah. Berdasar pengujian awal, menunjukkan energi panas yangdihasilkan oleh briket blotong sangat rendah dan cepat sekali habis terbakar. Oleh karenanya, dalampenelitian ini dilakukan usaha untuk memperbaiki kelemahan briket blotong tersebut melalui caramencampur blotong dengan serbuk batu bara. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang pernahdilakukan oleh Daniel (2007). Adapun perbedaannya adalah pada perbandingan komposisi campuran briketyang dibuat lebih bervariasi. Komposisi campuran yang diuji antara lain 90:10, 80:20, 70:30, 60:40 dan50:50 sebagai perbandingan blotong dengan serbuk batu bara. Setelah diuji coba melalui proses pembakarandan dianalisa berdasar pengolahan data-data temperaturnya, maka didapatkan briket campuran blotong danserbuk batu bara yang terbaik adalah yang mempunyai komposisi 60 : 40.
PEMAKAIAN BROWN GAS ( HHO ) ELEKTROLISA UNTUK MENGHEMAT KONSUMSI BAHAN BAKAR ANGKUTAN KOTA DI MALANG RAYA Mochamad Rifai; Mohammad Ma'ruf; Nursubyakto Nursubyakto; Rudi Hariyanto; Mutadi Eko Prasetyo
TRANSMISI Vol 9, No 1 (2013): Edisi Pebruari 2013
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v9i1.4590

Abstract

Brown Gas (HHO) adalah hasil dari proses pemisahan air menjadi gas Hidrogen (H2) dan Oksigen (O2) dengan sistem Elektrolisa . Kedua gas tersebut kemudian dimasukkan ke dalam ruang bakar dari motor bakar. Pencampuran kedua gas dengan bahan bakar di ruang bakar akan memperbaiki proses pembakaran menjadi pembakaran sempurna sehingga bahan bakar tidak ada sisa hal ini lebih baik karena ada tambahan oksigen murni dan ledakan tambahan dari hidrogen menambah energi atau tenaga pada motor bakar. Pemasangan brown gas pada angkutan kota telah menyumbangkan penghematan bahan bakar sehingga pengemudi angkutan kota memperoleh tambahan pendapatan. Pembangkit brown gas menggunakan instalasi tabung penampung air yang dilengkapi dengan elektrode katode dan anode. Sumber listrik diambil dari battery angkutan kota dengan besar arus sekitar 5 ampere - 10 ampere. Uji coba alat tersebut dipasang pada angkutan kota jalur MM, AT, GML dan LA di mana rata jarak tempuh sekitar 12 km. Hasil uji coba menunjukkan bahwa penghematan bahan bakar dapat mencapai 19 - 22%
ANALISIS PENINGKATAN TEKNOLOGI PROSES DAN MANAJEMEN PRODUKSI BAGI WIRAUSAHA BENGKEL LAS TEKNIK Sufiyanto Sufiyanto; Darto Darto; Rudi Hariyanto
TRANSMISI Vol 8, No 2 (2012): Edisi September 2012
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v8i2.4568

Abstract

Keterbatasan penguasaan teknologi dalam proses pengerjaan material dapat menghambat perkembanganusaha dan peningkatan kualitas produk yang dihasilkan oleh sebuah bengkel las teknik. Teknologi yangdigunakan oleh bengkel las teknik secara umum masih sangat sederhana dan dilakukan berdasarkanpengalaman praktis yang diperoleh secara otodidak oleh pelaku usaha tersebut. Kendala yang dihadapi adalahproses pembentukan pipa menjadi frame/kerangka lengkung dan proses pemotongan ujung pipa untukdibentuk menjadi sebuah kontur yang dapat disambungkan dengan pipa lain. Selain itu manajemen prosesyang baik belum diterapkan dalam upaya untuk meningkatkan mutu dan daya saing yang dimiliki olehbengkel las teknik tersebut. Metode yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan tersebut diatasadalah melalui peningkatan teknologi pembentukan dengan mesin roll mekanik untuk membentuk pipamenjadi frame lengkung dan teknologi pemotongan logam menggunakan mesin potong pipa untuk membuatkontur pada ujung pipa. Sedangkan peningkatan mutu dan daya saing bengkel las teknik dilakukan denganmemberikan pelatihan manajemen proses dan desain produk yang inovatif. Hasil yang diperoleh daripeningkatan teknologi pembentukan dan pemotongan logam adalah penurunan waktu proses produksi yangdibutuhkan melalui penggunaan mesin roll mekanik dan mesin potong pipa. Sedangkan dari pelatihanmanajemen proses dan desain produk dapat diperoleh efisiensi dan efektivitas untuk menekan biaya produksidan meningkatkan kualitas serta daya saing bengkel las teknik melalui pengendalian proses, pengendalianmutu, dan pengendalian biaya.
PENGARUH VARIASI FLOWRATE UDARA BAKAR TERHADAP TEMPERATUR GASIFIKASI BIOMASSA DAN KESTABILAN GAS PRODUK Rudi Hariyanto
TRANSMISI Vol 2, No 1 (2006): Edisi Pebruari 2006
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.907 KB) | DOI: 10.26905/jtmt.v2i1.4448

Abstract

Gasifikasi biomassa merupakan salah satu metode untuk merubah bahan bakar padat seperti tandankelapa sawit, sekam padi, kayu dan sampah organik lainnya menjadi gas mampu bakar seperti CO, CH4dan H2. Selama proses gasifikasi biomassa mengalami urutan reaksi yang komplek (drying / pengeringan,pirolisis, combustion / pembakaran, reduksi). Daerah-daerah gasifikasi tersebut yaitu pengeringan,pirolisa, pembakaran dan reduksi diidentifikasikan berdasar jangkauan temperatur pada daerah tersebut.Temperatur daerah pengeringan, pirolisa dan reduksi sangat tergantung pada tingginya temperatur padadaerah pembakaran. Oleh karenanya kecepatan reaksi pembakaran yang terjadi di daerah pembakaranmerupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingginya temperatur di daerah tersebut.Penambahan flowrate udara bakar merupakan salah satu metode yang mudah dan murah untukmeningkatkan kecepatan pembakaran. Dari hasil pengujian yang dilakukan ternyata didapatkan bahwapenggunaan flowrate udara bakar 292,49 - 413,73 lpm untuk proses gasifikasi biomassa 50% tandankosong dan 50% tempurung kelapa sawit adalah yang mampu menghasilkan temperatur gasifikasi yangpaling stabil dan mampu menghasilkan gas produk dengan nyala paling lama yaitu 25 menit.
ANALISIS PENGARUH KECEPATAN ALIRAN UDARA TERHADAP REAKSI GASIFIKASI KONDISI TEMPERATUR PEMBAKARAN BIOMASSA CANGKANG KELAPA PADA GASIFIER TIPE UP DRAFT Nandana Nandana; Rudi Hariyanto
TRANSMISI Vol 8, No 2 (2012): Edisi September 2012
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v8i2.4586

Abstract

Gasifikasi adalah proses mengubah berbagai jenis biomassa menjadi syngas. Pada penelitian ini tempurungkelapa dimanfaatkan untuk menghasilkan bahan bakar gas melalui proses gasifikasi jenis up draft gasifier.Kemudian kita melakukan pengambilan data dengan variasi kecepatan aliran udara yang berbeda-beda untukmengetahui kecepatan aliran udara terbaik. Hasil yang didapat dari penelitian adalah mengetahui massabahan bakar yang sudah terbakar setiap menit dan kecepatan aliran udara terbaik 10,2 m/s dengan massabahan bakar 3,5 kg mampu menghasilkan syngas mampu bakar selama 20 menit. Diperoleh pula nilai kaloryang mampu dibangkitkan dari pembakaran 3,5 kg adalah 77.000 kJ dan menghasilkan nilai kalor efektiftertinggi adalah 66.000 kJ dan memiliki efisiensi nilai kalor tertinggi 85,71%.
UJI EKSPERIMENTAL PERBANDINGAN PEMAKAIAN ALKOHOL 96%, BIOPREMIUM DAN PREMIUM TERHADAP UNJUK KERJAMOTOR BAKAR Rudi Hariyanto
TRANSMISI Vol 6, No 2 (2010): Edisi September 2010
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v6i2.4542

Abstract

Sampai saat ini, sebagian kendaraan bermotor masih mengandalkan bahan bakar bensin yang berasal dariminyak bumi. Padahal persediaan minyak bumi di dunia semakin menipis. Oleh karenanya perludikembangkan penelitian tentang bahan bakar alternatif khususnya yang berasal dari sumber nabati sepertiAlkohol sehingga mampu untuk selalu diperbaharui. Berdasar pemikiran tersebut, penelitian ini dilakukandengan fokus membandingkan pengaruh pemakaian jenis bahan bakar Alkohol 96%, Premium dan BioPremium terhadap unjuk kerja motor bakar. Hasil pengujian pada motor bakar Honda GX 270 didapatkanbahwa bahan bakar Alkohol 96 % mempunyai efisiensi efektif yang lebih tinggi.
PEMANFAATAN METODE ANALISA DIMENSIONAL UNTUK MENENTUKAN MODEL TERBAIK KINCIR ANGIN SAVONIUS DENGAN VARIASI JUMLAH SUDU Rudi Hariyanto
TRANSMISI Vol 3, No 1 (2007): Edisi Pebruari 2007
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v3i1.4467

Abstract

Metode Analisa Dimensional yang digunakan dalam perhitungan dan analisa pada penulisan jurnal inimerupakan upaya untuk melengkapi hasil tulisan ilmiah sebelumnya yang telah dimuat di JurnalDIAGONAL periode Oktober 2004, milik Fakultas Teknik Universitas Merdeka Malang, dengan judul: “KajiEksperimental Model Kincir Angin Jenis Savonius dengan Variasi Jumlah Sudu untuk Mendapatkan Dayadan Efisiensi Optimum”. Dengan demikian segala data yang diperlukan berkaitan dengan metode analisadimensional tetap menggunakan data penelitian jurnal sebelumnya. Salah satu manfaat metode analisadimensional adalah membantu mengarahkan pemikiran dan perencanaan kita, baik mengenai percobaan,maupun secara teoritis. Analisa dimensional juga bisa digunakan menemukan karakteristik terbaik dari modelpengujian yang bervariasi seperti dalam penelitian model kincir angin Savonius dengan variasi jumlah suduini. Hasil pengolahan data dengan analisa dimensional pada penelitian ini menunjukkan bahwa model kincirangin Savonius yang memiliki persamaan karakteristik terbaik adalah yang berdiameter 0,11 m dan tinggi 0,2m dengan jumlah sudu 2. Hal ini sesuai dengan hasil pengujian model sesungguhnya di terowongan angin.
ANALISA SISTEM HIDROLIK ALAT PELEPAS PAD SHOE TANK LEOPARD Agus Susanto; Rudi Hariyanto; Harnyoto Harnyoto
TRANSMISI Vol 14, No 1 (2018): Edisi Pebruari 2018
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v14i1.4649

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisa performa sistem hidrolik pelepas pad shoe Tank Leopard. Performa dari sistem hidrolik ditunjukan oleh nilai tekanan kerja dan daya baik, daya pompa hidrolik maupun daya motor listrik. Hasil pengujian menunjukan performa sistem hidrolik alat pelepas pad shoe bekerja sangat baik dan aman hal ini ditunjukan oleh nilai tekanan kerja yaitu 33,33% dari tekanan maksimum, daya kerja motor listrik 96,35% dari daya maksimalnya dan daya kerja pompa hidrolik 65% dari daya maksimum pompa hidrolik. Penggunaan alat hidrolik juga mampu menghemat waktu pelepasan pad shoe sebesar 37 detik dibanding pelepasan secara manual yang selama ini dilakukan membutuhkan waktu 90 detik.