Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Pendidikan (JEBP)

Eksistensi koperasi wanita dalam pencegahan feminisasi kemiskinan Cenny Julitasari Timur; Inayati Nuraini Dwiputri
Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Pendidikan (JEBP) Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.274 KB) | DOI: 10.17977/um066v1i12021p78-84

Abstract

Abstrak Koperasi wanita merupakan salah satu kegiatan pemberdayaan wanita melalui sektor ekonomi untuk mencegah feminisasi kemiskinan yang berperan penting dan sentral dalam mewujudkan kesejahteraan keluarga. Sebagai soko guru perekonomian yang berasaskan kekeluargaan, koperasi perlu mengadakan evaluasi dan stimulus untuk meningkatkan perkembangannya khususnya dalam tujuannya yaitu menurunkan ketimpangan antar gender. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gambaran koperasi wanita di Kabupaten Malang. Hal ini dilatarbelakangi bahwa koperasi wanita memiliki jumlah yang terbanyak di Kabupaten Malang dibandingkan jenis koperasi lainnya. Metode pada penelitian ini menggunakan analisis statistika deskriptif dengan menggunakan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sejumlah 398 koperasi wanita di Kabupaten Malang memiliki rerata jumlah Sisa Hasil Usaha (SHU) yang cukup besar yaitu sebesar Rp.22.903.000, dengan total jumlah anggota sebanyak 37.301 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koperasi wanita memiliki peran penting terhadap perkembangan koperasi yang ada di Kabupaten Malang dengan jumlah koperasi terbanyak dibandingkan dengan jenis koperasi lainnya serta berperan pula terhadap perekonomian khususnya dalam pendapatan wanita yang berasal dari pembagian SHU.
Pengaruh akomodasi pariwisata terhadap pendapatan asli daerah (PAD) provinsi Jawa Timur Nadila Dwi Adika; Inayati Nuraini Dwiputri
Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Pendidikan (JEBP) Vol. 1 No. 6 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.64 KB) | DOI: 10.17977/um066v1i62021p600-614

Abstract

Abstract In the decentralization and regional autonomy era, each region in Indonesia has self authority and obligation to be able to regulate and govern their region. However, performing the authority is costly. The fund is obtained from local government revenue (LCR). There are many factors can increase LCR, for instance, hotel accommodation. Therefore, this study aims to determine the influence of tourism accommodation and other factors which affect Local Government Revenue (LCR). It can be concluded that the number of restaurants, Gross Regional Domestic Product (GRDP), Regional Expenditure has a significant effect to Local Government Revenue (LCR) in accordance with using linear regression analysis method. Abstrak Dalam era desentralisasi dan otonomi daerah saat ini, menjadikan setiap daerah di Indonesia memiliki wewenang serta kewajiban sendiri untuk dapat mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan daerahnya, namun untuk menjalankan kewenangan tersebut dibutuhkan pembiayaan. Pembiayaan tersebut salah satunya berasal dari pendapatan asli daerahnya (PAD). Beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan PAD, salah satunya akomodasi hotel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh akomodasi pariwisata dan faktor-faktor lainnya terhadap PAD. Dengan menggunakan metode analisis regresi linear berganda, hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah rumah makan, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), dan Belanja Daerah berpengaruh signifikan terhadap PAD.
Analisis disparitas pendapatan di Indonesia tahun 2015-2019: analisis regresi data panel Niken Ningtiyas; Inayati Nuraini Dwiputri
Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Pendidikan (JEBP) Vol. 1 No. 7 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.271 KB) | DOI: 10.17977/um066v1i72021p670-685

Abstract

Abstract Income disparity is a problem in many countries that can cause economic inefficiency, weaken social stability and solidarity, and inequality in long-term well-being. This study describes the income disparity in the provinces in Indonesia using the Williamson Index. The purpose of this study is to find out how the conditions of income disparity in Indonesia are and what are the variables that influence it. This study analyzes panel data regression from 32 provinces in Indonesia for 5 years through Eviews10. From the Williamson index calculation, East Java Province has the highest level of disparity while Gorontalo Province has the lowest disparity. Economic growth, investment, APBD, and Unemployment have a positive effect on income disparity while HDI has a negative effect. Variables that have a significant effect on the 5 percent alpha level are HDI, Government Spending, and Unemployment. While the variable of economic growth has a prob of 0.1558 so that it has a significant effect on income disparities at the alpha level of 0.2 or 20 percent, and investment has a prob of 0.4570 so that it has a significant effect on the alpha level of 0.5 or 50 percent. Abstrak Disparitas pendapatan merupakan suatu permasalahan di banyak negara yang dapat menyebabkan inefisiensi ekonomi, melemahkan stabilitas sosial dan solidaritas, serta ketidakadilan dalam kesejahteraan dalam jangka panjang. Penelitian ini menggambarkan disparitas pendapatan di provinsi-provinsi di Indonesia dengan Indeks Williamson. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kondisi disparitas pendapatan di Indonesia dan apa saja variabel-variabel yang mempengaruhinya. Penelitian ini menganalisis regresi data panel dari 32 provinsi di Indonesia selama 5 tahun melalui Eviews10. Dari perhitungan indeks williamson, Provinsi jawa timur memiliki tingkat disparitas tertinggi sementara Provinsi Gorontalo memiliki disparitas terendah. Pertumbuhan ekonomi, investasi, APBD, dan TPT berpengaruh positif terhadap disparitas pendapatan sedangkan IPM berpengaruh negatif. Variabel yang berpengaruh signifikan pada tingkat alpha 5 persen yakni IPM, APBD, dan TPT. Sedangkan variabel pertumbuhan ekonomi memiliki prob sebesar 0.1558 sehingga berpengaruh signifikan terhadap disparitas pendapatan pada tingkat alpha 0.2 atau 20 persen, dan investasi memiliki prob sebesar 0.4570 sehingga berpengaruh signifikan pada tingkat alpha 0.5 atau 50 persen.