p-Index From 2019 - 2024
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Diglossia
Boy Candra Ferniawan
Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Naluri Kematian Tokoh Utama Dalam Cerpen "Sedap Malam Yang Cemburu" CEMBURU” KARYA D. PURNAMA Mustika Mustika; Rasiah Rasiah; Boy Candra Ferniawan
Diglossia: Jurnal Kajian Ilmiah Kebahasaan dan Kesusastraan Vol. 12 No. 2 (2021): April
Publisher : Unipdu Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/diglossia.v12i2.1961

Abstract

Keganjilan psikologis tokoh dalam cerpen menjadi keunikan cerita. Tokoh utama lelaki dalam cerpen memiliki kepribadian feminin (yang bernama Sedap Malam) dan maskulin. Sedap Malam pada akhirnya memotong alat kelamin si lelaki. Hal ini disebut sebagai naluri kematian dalam konsep psikoanalisis Sigmund Freud. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk menganalisis cerpen “Sedap Malam yang Cemburu” karya D. Purnama dengan tinjauan psikoanalisis Sigmund Freud untuk memahami bagaimana dinamika kepribadian atau kondisi tokoh yang mendorongnya untuk mengakhiri hidupnya dan bagaimana naluri kematiannya bekerja. Berdasarkan hasil penelitian, si lelaki adalah tokoh biseksual yang sebelumnya merasa nyaman dengan kepribadian feminin dan maskulin dalam dirinya. Sedap Malam adalah metonimi dari kepribadian feminin si lelaki yang dalam perkembangannya ingin agar si lelaki benar-benar bisa konsisten hanya dengan satu kepribadian, yaitu feminin. Di sisi lain, hasrat dari kepribadian maskulinnya juga tetap tergoda untuk bercinta dengan tubuh perempuan. Hal ini pun sejalan dengan sikapnya yang ingin memenuhi norma masyarakat yang cenderung menolak biseksual. Namun kepribadian feminin dalam dirinya juga begitu kuat, sehingga ada rasa dilema dalam dirinya untuk memilih antara kepribadian feminin atau maskulin. Hal ini membuatnya cemas dan begitu depresi. maka rasa depresi yang dialaminya mendorongnya untuk memenuhi naluri kematiannya atau melakukan pengrusakan terhadap dirinya sendiri. Naluri kematiannya dipicu oleh perasaan untuk membebaskan diri dari perasaan depresi yang dalam. Upaya memenuhi naluri kematiannya dianggap sebagai jalan untuk memutuskan segala kebimbangannya.Kata Kunci: Naluri Kematian, Cerpen, Psikoanalisis Freud