Eddy Z. Gaffar
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Segmentasi tektonik aktif pada Lempeng Mikro Sumatra Bagian Utara (Aceh) ditinjau dari sebaran episenter gempa bumi Lina Handayani; Haryadi Permana; Eddy Z. Gaffar
Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi Vol 3, No 2 (2012)
Publisher : Badan Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1275.8 KB) | DOI: 10.34126/jlbg.v3i2.37

Abstract

ABSTRAKBeberapa tahun setelah kejadian gempa bumi Aceh 2004, telah terjadi peningkatan aktivitas kegempaan khususnya di daerah Sumatra. Peningkatan aktivitas ini menimbulkan keingintahuan yang lebih dalam mengenai tektonik daerah ini. Peningkatan jumlah kejadian kegempaan memungkinkan kita untuk memperoleh informasi lebih lanjut sebagai bahan untuk mempelajari tektonik aktif di Sumatra. Penelitian ini meliputi analisis data gempa bumi besar (M>5) di daerah Sumatra bagian utara dengan membandingkan kejadian sebelum dan setelah gempa bumi Aceh. Data gempa bumi menunjukkan adanya pembagian empat daerah kegempaan yang dapat dikaitkan dengan aktivitas pada Cekungan Busur Muka Aceh dan Sesar Simeulue-Nias. Profil sebaran episenter juga menunjukkan kemungkinan kedalaman lajur aktif pada kedua fitur tersebut hingga 40-60 km. Pengelompokan daerah kegempaan dan evaluasi tektoniknya menunjukkan adanya segmentasi tektonik aktif pada Lempeng Mikro Sumatra Bagian Utara.Kata kunci: gempa bumi, seismik, Sumatra Utara, Cekungan Aceh, Busur MukaABSTRACTA few years after the 2004 Aceh earthquake, there has been an increase in seismic activity especially in the Sumatra region. This increase in activity raises a deeper curiosity about the tectonics of this area. The increase in number of seismic events allow us to obtain better data for further study of the active tectonics of Sumatra. This study includes data analysis of major earthquakes (M>5) in the northern Sumatra region by comparing the events prior and post major earthquake of Aceh in December 2004. Earthquake data indicate the existence of division of four regions that can be attributed to the seismic activity of the Aceh fore arc basin and Simeulue-Nias Fault. Epicenters distribution profile also suggests that the depth of the active zone on both features ranges on 40-60 km. Regional grouping of seismicity and evaluation of its tectonics indicate the existence of active tectonic plate segmentation on Micro Plate Tectonics of Northern Sumatra.Keywords: earthquake, seismic, North Sumatra, Aceh Basin, Fore-arc
ZONA PERMEABEL DI KAWAH GUNUNG PAPANDAYAN BERDASARKAN GAS RADON DAN THORON Heri Nurohman; Hendra Bakti; Sri Indarto; Haryadi Permana; Anita Yuliyanti; Andrie Al Kausar; Eddy Z. Gaffar
JURNAL RISET GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN Vol 26, No 2 (2016)
Publisher : Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1368.021 KB) | DOI: 10.14203/risetgeotam2016.v26.274

Abstract

One of the methods used in geothermal exploration is to take advantage of the presence of radon in nature. In this study, we measured radon and thoron in Papandayan Volcano area, which was assumed to have a high geothermal potential. Measurements were carried out in around the crater of the volcano by using Rad7 on soil and water. The duration of measurement in each point is 15 minutes at a depth of 75 cm with a sniff mode. The result indicated that the concentration of radon gas is relatively high. The high concentration might be interpreted as the permeable zone, which associated with the zone of faults or fractures. The results also showed relatively high concentrations of radon gas around the east and the west of the crater. This concentration reflects the presence of permeable zones that may be associated with the southwest trending fault - northeast and also the presence of the caldera boundary. The continuity of permeable zone below the surface was interpreted based on the thoron- radon ratio (220Rn / 222Rn). A high ratio (indicating the source of radon shallow) found in the northern ridge of the Papandayan crater.Salah satu metode yang digunakan dalam kegiatan eksplorasi panasbumi adalah dengan memanfaatkan keberadaan gas radon alam. Dalam penelitian dilakukan pengukuran gas radon dan thoron di lokasi Gunung Papandayan karena daerah ini diduga memiliki potensi panas bumi yang tinggi. Kegiatan pengukuran dilakukan di sekitar kawah Gunung Papandayan dengan menggunakan alat Rad7 pada media tanah dan air. Lama pengukuran pertitik adalah 15 menit pada kedalaman 75 cm dengan mode sniff. Hasil pengukuran menunjukkan konsentrasi gas radon yang relatif tinggi, yang dapat diinterpretasikan sebagai keberadaan zona permeabel, berkaitan dengan adanya zona rekahan atau patahan. Hasil pengukuran menunjukkan konsentrasi gas radon yang relatif tinggi di sekitar tebing kawah timur dan barat. Konsentrasi tersebut mencerminkan keberadaan zona permeabel, yang mungkin berasosiasi dengan patahan berarah baratdaya – timurlaut, dan juga keberadaan batas kaldera. Kemenerusan zona permeabel sampai ke bawah permukaan dianalisa berdasarkan rasio thoron/radon (220Rn/222Rn). Rasio tinggi ditemukan (menunjukkan sumber radon dangkal)  dipunggungan utara kawah Papandayan.