Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Karakteristik Keteknikan Sedimen Kuarter Kaitannya dengan Potensi Bahaya Geologi di Kawasan DAS Cimanuk Bagian Hilir Rifki Asrul Sani; Eko Soebowo; Armein M. Fikri; Imam A. Sadisun
Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi Vol 11, No 3 (2020)
Publisher : Badan Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34126/jlbg.v11i3.294

Abstract

ABSTRAKKabupaten Indramayu yang akan dikembangkan sebagai kawasan industri didominasi oleh endapan Kuarter yang terdiri atas endapan fluvial, dataran banjir, pematang pantai, dan delta. Daerah tersebut terletak pada area dekat sesar aktif, yakni segmen sesar Baribis-Subang dengan besaran magnitudo 6,5 Mw. Penelitian di wilayah DAS Cimanuk bagian hilir Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisik dan mekanik serta kaitannya dengan potensi bahaya geologi yang bisa terjadi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengamatan 4 inti bor teknik dan pola kurva sondir (10 CPTu dan 13 CPT) serta analisis laboratorium yakni ukuran butir, hydrometer, batas-batas Atterberg, dan klasifikasi sedimen. Berdasarkan pengamatan inti bor, pola kurva sondir, dan analisis laboratorium, jenis sedimen yang berkembang di daerah penelitian adalah lempung, lanau, lanau pasiran, pasir lanauan dan pasir dengan karakteristik yang spesifik. Tingkat kepadatan sedimen pasir serta tingkat konsistensi sedimen lempung bagian utara penelitian menunjukkan karakteristik yang relatif lebih lepas dan lunak dibandingkan dengan bagian selatan. Berdasarkan karakteristik keteknikan menunjukkan bahwa nilai N-SPT < 10 atau CPT/CPTu < 6.000 kPa pada sedimen pasir dan pasiran berpotensi terhadap likuefaksi dan nilai N-SPT < 4 atau CPT/CPTu < 5.000 kPa pada sedimen lempung dan lanau berpotensi terhadap amblesan. Kata kunci: bahaya geologi, Cimanuk, sedimen kuarterABSTRACTAs a future industrial area, Indramayu Regency is dominated by Quaternary sediment of fluvial, flood plain, beach ridge and deltaic sediments. The area is close to active faults, The Baribis-Subang fault segment with 6.5 Mw. This research is conducted around the lower Cimanuk catchment of Indramayu. Its aims to determine mechanical and physical characteristics related to potential geological hazards. The methods used in this research are 4 core observation, cone penetration patterns (10 CPTu and 13 CPT) and laboratory analysis such as grain size, hydrometer, Atterberg limits and sediment classification. Based on its methods, sediments that develop at the research area are clay, silt, sandy silt, silty sand and sand with specific character. Level consistency and density of clay and sand at the northern area is relatively soft and loose than the southern one. Based on engineering characteristics, the results show that NSPT < 10 or CPT/CPTu < 6,000 kPa value of sandy and sand sediment are potential against liquefaction and N-SPT < 4 or CPT/CPTu < 5,000 kPa value of silt and clay sediment are potential against subsidence. Keywords: geological hazards, Cimanuk, quarternary sediment
Daya Dukung Tanah Fondasi Dangkal Pada Bukit Hambalang Bagian Selatan, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor Rifki Asrul Sani
Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi Vol 8, No 3 (2017)
Publisher : Badan Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2603.163 KB) | DOI: 10.34126/jlbg.v8i3.127

Abstract

ABSTRAKSeiring dengan terjadinya longsoran di beberapa titik wilayah di bukit Hambalang, maka diperlukan kajian data kondisi geologi teknik berupa sifat fisik dan mekanik tanah serta batuan bawah permukaan, terutama mengenai daya dukung tanah dalam menahan beban bangunan di atasnya agar tidak terjadi penurunan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga, yaitu metode penelitian studio dengan memanfaatkan data-data sekunder yang telah ada, metode penelitian di lapangan melalui pemetaan geologi untuk mendapatkan data litologi yang tersingkap di permukaan, zonasi longsoran yang terjadi, dan identifikasi kekuatan tanah hasil pemboran geoteknik dengan Standard Penetration Test (SPT), serta metode penelitian di laboratorium untuk mendapatkan parameter sifat fisik dan mekanik tanah sebagai penunjang data daya dukung tanah serta geologi teknik daerah penelitian. Hasil perhitungan fondasi dangkal untuk general soil shear condition dan local soil shear condition dapat disimpulkan bahwa daya dukung tanah yang diizinkan (qa) untuk setiap kedalaman yang paling tinggi pada fondasi bujur sangkar (square footing) dan nilai tertinggi yang terdapat pada kedalaman 2 m, yaitu 57,32 ton/m2 dan 36,11 ton/m2. Fondasi yang paling rendah untuk semua kedalaman pada fondasi menerus (continuous footing) untuk kedalaman 2 m memiliki nilai 34,49 ton/m2 dan 21,25 ton/m2. Berdasarkan data SPT, nilai daya dukung yang diizinkan (qa) pada masing-masing titik bor berkisar pada rentang 2,85 ton/m2 sampai 16,85 ton/m2. Kata kunci: longsoran, daya dukung, Standard Penetration Test (SPT). ABSTRACTAlong with the landslide in some areas on the Hambalang Hill, it needs data of engineering geological study such as mechanical and physical properties of soil also subsurface rocks. Especially regarding the soil bearing capacity in order to restrain the building from settlement. There are three methods which used in this research, those are studio research by using secondary data, fieldwork research that is geological mapping conducted to obtain data on lithological rocks at surface, landslide zone and soil strength identification from geotechnical drilling with Standard Penetration Test (SPT) and laboratory research to obtain the soil parameters of physical and mechanical properties, which used to support soil bearing capacity data and engineering geology in research area. The calculation results of the shallow foundation for general soil shear condition and the local soil shear condition it could be concluded that the allowable bearing capacity for all depth which is highest at the square footing and the highest value found to a depth of 2 m, that is 57.32 ton/m2 and 36.11 ton/m2. The lowest foundation for all the depth of the continuous footing to a depth of 2 m had value 34.49 ton/m2 and 21.25 ton/m2. Based on data from SPT, the allowable bearing capacity on each of borehole ranging from 2.85 ton/m2 to 16.85 ton/m2. Keywords: landslide, bearing capacity, Standard Penetration Test (SPT).
Fasies Sedimen Kuarter Kaitannya Dengan Potensi Likuefaksi Di Kawasan Das Cimanuk, Indramayu, Jawa Barat Rifki Asrul Sani; Eko Soebowo; Imam A. Sadisun
Jurnal Teknologi Vol 15 No 2 (2022): Jurnal Teknologi
Publisher : Jurnal Teknologi, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34151/jurtek.v15i2.3158

Abstract

The lower Cimanuk catchment area which will be developed as industrial area is dominated by Quaternary deposits which are susceptible againts liquefaction if large earthquakes occurred. The presence of Subang, Cirebon 1 and Cirebon 2 active fault segments will trigger earthquake which potentially liquefaction. This study aims to characterize the type of sedimentary facies induced liquefaction hazard in the lower Cimanuk catchment area, Indramayu, West Java. This research methods consist of borehole description and sedimentary facies analysis based on CPT and CPTu data with cone resistance (qt) corrected value, friction ratio (Fr), laboratory analysis and liquefaction potential based on SNI 1726:2019, which is deterministic and 2,500 years return period PGA value. Based on facies association analysis there are three facies that developed in the study area. First, delta plain facies consisting of fluvial sands, silt and clay. Second, delta front facies consisting of beach ridge sands and sandy silt. Third, silt and clay prodelta facies. Liquefaction potential analysis based on N-SPT, CPT and CPTu data shows that almost all test point are potentially liquefied, especially beach ridge sands and silty sand delta front facies. Liquefaction potential is more in the northern region of the study area, caused by the low density of sand and sandy sediments (N-SPT value < 10 or qc < 6,000 kPa).
Pelatihan Pengelasan SMAW Karang Taruna Desa Kresik Putih, Kecamatan Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu Jefri Aldo Aldo; Sandi Kurniawan; Rifki Asrul Sani; Rexanda Saveta; Hariyono Hariyono
AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 09 (2022): AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Multi Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Welding technology is an applied technology, where this technology can be applied or applied in the form of products, both small and large products. The application of welding technology can be carried out in the world of education and society, in the world of education it can be done with formal education carried out in schools while in the community it can be done using training. Welding training in the community is carried out with a community service program, namely the SMAW welding training service in the village of Kresik Putih, this training applies SMAW welding technology to become a product. The training starts with an explanation of K3, an explanation of tools and materials, an explanation of the welding position, and welding applications to make products. The resulting product is a flower fitting holder used for the white creek village office. This training has had a positive impact on the community, where previously the community had not been able to understand welding technology, especially SMAW. This training can be used as capital to develop entrepreneurship.
Karakteristik Morfometri DAS Kaitannya dengan Penyebaran Litologi Batuan, Studi Kasus pada Kawasan DAS Cikeruh, Sumedang - Jawa Barat Rendi Ermansyah Putra; Rifki Asrul Sani
Jurnal Teknologi dan Manajemen Vol 4, No 2 (2023): July
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat ITATS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jtm.2023.v4i2.4464

Abstract

Kawasan DAS Cikeruh yang posisinya dekat dengan Gunung Manglayang dan berdekatan dengan Kawasan Pendidikan Jatinangor serta pemukiman penduduk, menjadi wilayah menarik untuk dikaji secara geologi dalam hal pengembangan serta mitigasi kawasan. Penelitian ini bertujuan mengkaji karakteristik morfometri kawasan DAS Cikeruh serta sebaran litologi batuan yang menyusun kawasannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah perhitungan dan analisis luas DAS, rasio cabang sungai (Rb), kerapatan sungai (Dd), sinusitas muka gunung (Smf) termasuk bentuk DAS yang dikaitkan dengan penyebaran litologi. Hasil dari penelitian yang dilakukan diketahui bahwa DAS Cikeruh memiliki karakteristik morfometri yang dipengaruhi oleh penyebaran litologi batuan, namun tidak dipengaruhi oleh faktor tektonik
EFEK DERAJAT PELAPUKAN BATULEMPUNG FORMASI BOBONARO TERHADAP KESTABILAN LERENG PADA RENCANA LOKASI OBSERVATORIUM NASIONAL TIMAU DI KABUPATEN KUPANG, NUSA TENGGARA TIMUR Arie Setiawan; Imam Achmad Sadisun; Rifki Asrul Sani
Bulletin of Geology Vol 7 No 2 (2023): Bulletin of Geology
Publisher : Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB), Institut Teknologi Bandung (ITB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Durabilitas dan stabilitas batulempung menjadi hal yang cukup menyita perhatian dalam kegiatan rekayasa akhir-akhir ini. Perubahan kondisi batulempung saat muncul ke permukaan, terutama pada wilayah yang direncanakan dalam kegiatan pembangunan infrastruktur memerlukan kajian geologi teknik dan geoteknik yang tepat. Pembangunan Observatorium Nasional Timau di Kabupaten Kupang yang berdiri diatas lapisan batuan sedimen berupa batulempung Formasi Bobonaro, memerlukan analisis yang tepat dalam hal karakterisasi keteknikan dan durabilitas batulempung untuk menunjang aspek teknis kegiatan rekayasa di sekitar area tersebut. Penelitian ini berfokus pada sifat keteknikan, derajat pelapukan dan kestabilan lereng pada batulempung Formasi Bobonaro. Parameter dasar dalam analisis kestabilan lereng yang terdiri dari berat isi, kohesi, dan sudut geser dalam mengalami penurunan nilai seiring dengan meningkatnya derajat pelapukan. Analisis kestabilan lereng didasarkan pada asumsi bahwa lereng terdiri dari material yang tidak homogen yaitu dengan nilai sifat keteknikan bervariasi terhadap derajat pelapukan dan material homogen, yaitu dengan nilai sifat keteknikan batulempung derajat pelapukan V. Dalam analisis kestabilan lereng juga mempertimbangkan aspek beban gempa dengan nilai PGA yang berbeda sebagai bahan perbandingan. Hasil analisis memperlihatkan bahwa batulempung Formasi Bobonaro ini rentan terhadap proses pelapukan dengan nilai indeks slake durability rendah – sangat rendah dan aktivitas atau potensi mengembang rendah - sedang. Analisis kestabilan lereng memperlihatkan perbedaan nilai faktor keamanan yang drastis antara lereng yang terdiri dari material variasi derajat pelapukan dan lereng yang terdiri dari material homogen. Hal ini menunjukkan bahwa semakin berkembang derajat pelapukan pada batulempung, maka kekuatan geser akan menurun, sehingga stabilitas lereng juga menurun, tercermin pada nilai faktor keamanan yang semakin rendah.