Satriyas Ilyas
Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STRUKTUR DAN METODE PERKECAMBAHAN BENIH ROTAN JERNANG (Daemonorops dransfieldii Rustiami) Eny Widajati; Nelly Fridayanti; Endah Retno Palupi; Satriyas Ilyas; Sri Wilarso Budi
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 10, No 1 (2022): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/bptpth.2022.10.1.81-99

Abstract

Buah rotan jernang merupakan hasil hutan bukan kayu bernilai ekonomi tinggi karena pada eksokarp buah terdapat resin. Buah rotan jernang dipanen sebelum benih mencapai masak fisiologis untuk mendapatkan resin kualitas tinggi sehingga tanaman tidak dapat meregenerasi secara alamiah dan rotan jernang di habitat alami semakin berkurang. Kendala dalam ketersedian benih bermutu adalah perkecambahan lama dan pertumbuhan bibit tidak seragam. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan metode perkecambahan yang lebih cepat dan seragam, mempelajari proses perkecambahan, dan mengembangkan metode uji daya berkecambah. Percobaan pertama menggunakan RAL dua faktor. Faktor pertama adalah pencongkelan operkulum, terdiri atas dua taraf yaitu benih utuh dan benih tanpa operkulum. Faktor kedua adalah perendaman benih terdiri atas tiga taraf yaitu kontrol, perendaman menggunakan aquades dan KNO3 0,2%. Percobaan kedua menggunakan RAL satu faktor yaitu media perkecambahan terdiri atas media pasir dan cocopeat. Data dianalisis menggunakan SAS 9.4 dan diuji lanjut menggunakan DMRT pada taraf kepercayaan 5%. Pencongkelan operkulum dan tanpa perendaman dapat meningkatkan indeks vigor dan kecepatan tumbuh. Proses perkecambahan benih rotan jernang (benih tanpa operkulum) terdiri atas empat tahap yaitu terbentuk tangkai kotiledon, kotiledon ligule, akar dan daun. Hitungan pertama dan hitungan terakhir uji daya berkecambah adalah 72 dan 104 hari setelah tanam. Kriteria kecambah normal adalah panjang plumula minimum ±15 mm, akar berkembang dengan sempurna yaitu terdapat akar primer dan akar sekunder.  Media terbaik untuk perkecambahan benih rotan jernang adalah pasir. 
Optimasi Produksi dan Mutu Benih Padi Varietas PBM UBB 1 dengan Bakteri Pelarut Fosfat dan Pupuk Fosfat: Optimasi Produksi dan Mutu Benih Padi Varietas PBM UBB 1 dengan Bakteri Pelarut Fosfat dan Pupuk Fosfat Kartika Kartika; M. Rahmad Suhartanto; Abdul Munif; Endah Retno Palupi; Satriyas Ilyas
AGROSAINSTEK: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 6 No 2 (2022): AGROSAINSTEK: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian
Publisher : Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.792 KB) | DOI: 10.33019/agrosainstek.v6i2.402

Abstract

One of the problems for phosphate fertilizing in ultisol soil is Al and Fe bounding and could be overcome by phosphate solubilizing bacteria activity.This study aimed to obtain the best dose of phosphate fertilizer with phosphate solubilizing bacteria for the production of upland rice seeds of the UBB1 PBM variety (Bangka Belitung University red rice 1) and its effect on seed quality. The research was carried out at the Research and Experimental Gardens – Faculty of Agriculture, Fisheries and Biology, University of Bangka Belitung, from August to December 2020. The design used was a split plot design, the main plot was phosphate solubilizing bacteria (treatment and control), and the subplots were fertilizers. phosphate (P1– quarter dose, P2– half dose, P2–three-quarter dose, P4– full dose). Seeds produced in the field were tested in the laboratory for viability and vigor. In the field, phosphate solubilizing bacteria (Burkholderia sp) can replace half the dose of phosphate fertilizer. This was indicated by the seed weight of plant-1 which did not differ between full dose + control and half dose + treatment. This fact was also identified in the viability and vigor of the seeds in laboratory testing. There was no significant difference in germination rate and vigor index between the two treatments. This finding shows that phosphate solubilizing bacteria can be applied for efficiency of phosphate fertilization and guaranteeing seed production and seed quality