Andi Ummu Salmah
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

The Effect of Spiritual Qur’anic Emotional Freedom Technique (SQEFT) Therapy on Reducing Anxiety Value and Blood Cortisol Levels in NAPZA (Narcotics, Psychotropic, Other Addictive Substances) Residents Asmawati, Veny Hadju; Alimin Maidin; Andi Ummu Salmah; Ridwan Amiruddin; Aminuddin Syam; Muh.Tahir Abdullah
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 15 No. 2 (2021): Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37506/ijfmt.v15i2.15111

Abstract

Introduction: The patients in general and, in particular, the patients of drug/NAPZA (Narcotics,Psychotropic, and Other Addictive Substances) residents seek spiritual support during illness and undergorehabilitation. Both religion and spirituality are related to positive coping mechanisms (psychological)and exercise (physical). NAPZA (drug) residents undergoing rehabilitation experience anxiety, includingmoderate anxiety and severe anxiety, which can adversely affect physical and mental disorders. Thisresearch aims to determine the effect of Spiritual Qur’anic Emotional Freedom Technique (SQEFT) therapyon reducing anxiety values and blood cortisol levels in NAPZA residents. Method: The experiment wasused with a pre-post control group design, and purposive sampling was as the sampling technique. Thisresearch was conducted at Mandatory Report Recipient Institution (IPWL) Pelita Jiwa Insani Foundationin Padang, consisting of 44 respondents who were divided into two groups, namely the experimental group(n=24) and the control group (n=20). Data were collected using the Hamilton Rating Scale questionnaire todetermine the reduction in anxiety values and venous blood sampling for measuring blood cortisol levels.Data were analyzed using the Wilcoxon signed-rank test and the Mann-Whitney test. Results and Analysis:the results of the research on the anxiety variable obtained p-value = 0.004 (p<0.05), which means that thereis a significant difference given the Spiritual Qur’anic Emotional Freedom Technique (SQEFT) therapy inreducing the value of anxiety in NAPZA residents currently undergoing rehabilitation. The cortisol variableresults showed p=0.00 (p<0.05), so it can be interpreted that there is a significant difference in the differencevalue of cortisol in reducing blood cortisol levels in NAPZA residents who are undergoing rehabilitation.Discussion and Conclusion: There is a significant effect of giving Spiritual Qur’anic Emotional FreedomTechnique (SQEFT) therapy on reducing anxiety values and blood cortisol levels in NAPZA residents.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI SUNTIK DI KELURAHAN MATTOANGIN KECAMATAN MARISO KOTA MAKASSAR Muhammad Irwan Rizali; Muhammad Ikhsan; Andi Ummu Salmah
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 9 No. 3: SEPTEMBER 2013
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.848 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v9i3.467

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar setelah China, India dan Amerika Serikat. Oleh karena itu, salah satu upaya pemerintah untuk menekan laju pertumbuhan penduduk dengan Program Keluarga Berencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara umur, pendidikan, pengetahuan, jumlah anak hidup, ketersediaan alat kontrasepsi, dukungan petugas kesehatan, kesepakatan suami dan istri, dan efek samping dalam pemilihan metode kontrasepsi suntik di Kelurahan Mattoangin Kecamatan Mariso Kota Makassar tahun 2013. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan rancangan cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini adalah wanita aseptor KB aktif yang menggunakan metode kontrasepsi suntik dan non suntik di Kelurahan Mattoangin Kecamatan Mariso Kota Makassar yang diambil acak secara systematic random sampling dengan besar sampel 193 responden. Analisis data pada penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji statistik chi square dan koefisien phi (φ). Hasil penelitian diperoleh bahwa umur (p=0,023, φ=0,164), pendidikan (p=0,000, φ=0,307), pengetahuan (p=0,000, φ=0,341), jumlah anak hidup (p=0,019, φ=0,169), ketersediaan alat kontrasepsi (p=0,016, φ=0,173), dukungan petugas kesehatan (p=0,000 ,φ=0,347), kesepakatan suami dan istri (p=0,002, φ=0,225) dan efek samping (p=0,033, φ=0,351) memiliki hubungan dengan pemilihan metode kontrasepsi suntik. Kesimpulannya adalah ada hubungan antara umur, pendidikan, pengetahuan, jumlah anak hidup, ketersediaan alat kontrasepsi, dukungan petugas kesehatan, kesepakatan suami dan istri serta efek samping dengan pemilihan metode kontrasepsi suntik.
PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MAHASISWA FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS IQRA TERHADAP HIV DAN AIDS DI KABUPATEN BURU Andi Ummu Salmah; Nurjanna La Adili; Rahma Rahma
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 11 No. 4: DESEMBER 2015
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.608 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v11i4.532

Abstract

Sangat sedikit kaum muda yang memiliki pengetahuan yang memadai dan benar tentang IMS termasuk HIV dan AIDS. Dilaporkan setiap 14 detik satu orang remaja terinfeksi HIV dan AIDS. Penelitian bertujuan mengetahui perbedaan perilaku terhadap HIV dan AIDS pada mahasiswa Fakultas Agama Islam (program studi Pendidikan Agama Islam dan program studi Komunikasi Penyiaran Islam) Universitas Iqra Buru di Kabupaten Buru. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan rancangan cross sectional study. Populasi adalah seluruh mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Iqra Buru. Sampel adalah 60 mahasiswa Fakultas Agama Islam. Penarikan sampel menggunakan stratified random sampling dengan besar sampel 41 mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam dan 19 mahasiswa program studi Komunikasi Penyiaran Islam. Analisis data yang dilakukan adalah uji t independen. Hasil penelitian diperoleh variabel yang menunjukkan perbedaan signifikan (p<0,05) yaitu pengetahuan (p=0,001) dan tindakan (0,000) sedangkan variabel yang tidak memiliki perbedaan adalah sikap (0,143) terhadap HIV dan AIDS. Kesimpulan dari penelitian bahwa ada perbedaan pengetahuan dan tindakan mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam dan program studi Komunikasi Penyiaran Islam.
HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN PERILAKU SEKSUAL ANAK JALANAN DI KOTA MAKASSAR Dewisnawati Dewisnawati; Stang Stang; Andi Ummu Salmah
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 12 No. 1: MARET 2016
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.789 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v12i1.553

Abstract

Pada umumnya perilaku seksual yang dilakukan oleh anak jalanan muncul karena adanya rasa ingin tahu yang besar dan adanya dorongan untuk mencoba pengalaman baru di masa remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik dengan perilaku seksual anak jalanan di Kota Makasar. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional study. Populasi adalah semua anak jalanan di Kota Makassar berjumlah 500 anak sampai September 2013. Sampel merupakan sebagian dari anak jalanan yang diperoleh dengan metode accidental sampling selama penelitian berlangsung, sebanyak 212 responden. Data primer dikumpulkan dengan teknik wawancara menggunakan kuesioner. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square yang berguna untuk menguji hubungan atau pengaruh dua buah variabel nominal. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara umur (p=0,001;p=0,023), aktivitas (p=0,029;p=0,000), hubungan dengan orang tua (p=0,012;p=0,006) dan tingkat ketaatan beragama (p=0,000;p=0,000) dengan perilaku seksual anak jalanan di Kota Makassar. Sedangkan 3 (tiga) variabel yaitu lama di jalanan, pendidikan dan tempat tinggal tidak terdapat hubungan dengan perilaku seksual anak jalanan di Kota Makassar.