Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

The Effect of Spiritual Qur’anic Emotional Freedom Technique (SQEFT) Therapy on Reducing Anxiety Value and Blood Cortisol Levels in NAPZA (Narcotics, Psychotropic, Other Addictive Substances) Residents Asmawati, Veny Hadju; Alimin Maidin; Andi Ummu Salmah; Ridwan Amiruddin; Aminuddin Syam; Muh.Tahir Abdullah
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 15 No. 2 (2021): Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37506/ijfmt.v15i2.15111

Abstract

Introduction: The patients in general and, in particular, the patients of drug/NAPZA (Narcotics,Psychotropic, and Other Addictive Substances) residents seek spiritual support during illness and undergorehabilitation. Both religion and spirituality are related to positive coping mechanisms (psychological)and exercise (physical). NAPZA (drug) residents undergoing rehabilitation experience anxiety, includingmoderate anxiety and severe anxiety, which can adversely affect physical and mental disorders. Thisresearch aims to determine the effect of Spiritual Qur’anic Emotional Freedom Technique (SQEFT) therapyon reducing anxiety values and blood cortisol levels in NAPZA residents. Method: The experiment wasused with a pre-post control group design, and purposive sampling was as the sampling technique. Thisresearch was conducted at Mandatory Report Recipient Institution (IPWL) Pelita Jiwa Insani Foundationin Padang, consisting of 44 respondents who were divided into two groups, namely the experimental group(n=24) and the control group (n=20). Data were collected using the Hamilton Rating Scale questionnaire todetermine the reduction in anxiety values and venous blood sampling for measuring blood cortisol levels.Data were analyzed using the Wilcoxon signed-rank test and the Mann-Whitney test. Results and Analysis:the results of the research on the anxiety variable obtained p-value = 0.004 (p<0.05), which means that thereis a significant difference given the Spiritual Qur’anic Emotional Freedom Technique (SQEFT) therapy inreducing the value of anxiety in NAPZA residents currently undergoing rehabilitation. The cortisol variableresults showed p=0.00 (p<0.05), so it can be interpreted that there is a significant difference in the differencevalue of cortisol in reducing blood cortisol levels in NAPZA residents who are undergoing rehabilitation.Discussion and Conclusion: There is a significant effect of giving Spiritual Qur’anic Emotional FreedomTechnique (SQEFT) therapy on reducing anxiety values and blood cortisol levels in NAPZA residents.
OBESITAS, ASUPAN NATRIUM DAN KALIUM TERHADAP TEKANAN DARAH Fatimah Kautsar; Aminuddin Syam; Abdul Salam
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 10 No. 4: DESEMBER 2014
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.639 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v10i4.491

Abstract

Hipertensi adalah penyakit yang terjadi akibat peningkatan tekanan darah yang bisa menyebabkan berbagai komplikasi terhadap beberapa penyakit lain, bahkan penyebab timbulnya penyakit jantung, stroke, dan ginjal. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan obesitas asupan natrium dan kalium dengan tekanan darah pada mahasiswa Universitas Hasanuddin angkatan 2013 dengan menggunakan desain cross sectional. Populasi  dalam penelitian ini, yaitu mahasiswa Unhas dengan berat badan berlebih yang berjumlah 411 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian diperoleh 46,5% responden menderita hipertensi (tekanan darah tinggi). Hasil penelitian yang dilakukan terhadap obesitas (berdasarkan IMT) dengan tekanan darah diperoleh p=0,030. Hal ini menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara obesitas (berdasarkan IMT) dengan tekanan darah. Sedangkan pada hubungan obesitas (berdasarkan lingkar perut) dengan tekanan darah diperoleh p=0,716 yang menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara lingkar perut dengan tekanan darah. Hasil penelitian yang dilakukan terhadap asupan natrium dengan tekanan darah menunjukkan p=0,09, yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara asupan natrium dengan tekanan darah. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap asupan kalium didapatkan p=0,758 yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara asupan kalium dengan tekanan darah. Kesimpulan dari penelitian ini ada hubungan bermakna antara obesitas (berdasarkan IMT) dengan tekanan darah sedangkan obesitas (berdasarkan lingkar perut, asupan natrium dan kalium) tidak berhubungan dengan tekanan darah.
KHASIAT MADU MENURUNKAN TEKANAN DARAH DAN HEMATOLOGI PARAMETER Nurhaedar Jafar; Sitti Khadijah Hamid; Citrakesumasari Citrakesumasari; Ulfa Najamuddin; Aminuddin Syam
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 13 No. 1: MARET 2017
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.075 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v13i1.1586

Abstract

Angka kejadian Diabetes Melitus (DM) terus mengalami peningkatan, baik di dunia, regional, maupun di Indonesia. Salah satu penyebab DM adalah stres oksidatif, sehingga madu sebagai antioksidan alami mampumenurunkan komplikasi yang terjadi. Penelitian ini bertujuan menilai efek pemberian madu terhadap tekanan darah dan hematologi parameter. Jenis rancangan yang digunakan adalah quasi experiment dengan desain prepost control. Populasi adalah penderita DM tipe 2 di dua wilayah kerja puskesmas di Kota Makassar. Sampel adalah sebagian yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 36 penderita DM tipe 2 yaitu 18 responden kelompok intervensi (KI) (diberikan madu dan edukasi gizi), dan 18 responden kelompok kontrol (KII) (diberikan edukasi gizi). Analisis data menggunakan uji Wilcoxon dan uji Mann-Whitney U. Hasil penelitian yaitu terjadi penurunan signifikan kadar kolesterol total, LDL, Gula Darah Puasa (GDP) dan Tekanan Darah Diastolik (TDD) pada KI. KII terjadi penurunan signifikan pada kadar LDL dan GDP, tetapi terjadi peningkatan signifikan pada TDD. Terjadi perbedaan yang signifikan pada TDD antara KI dengan KII (p=0,04). Pemberian madu memberi perubahan positifpada GDP (26,2%), total kolesterol (8,3%), LDL (11,7%), HDL (5,4%), tekanan darah sistolik (TDS) (4,1%) dan TDD (9,1%). Kesimpulan dari penelitian bahwa madu menurunkan kadar GDP, kolesterol total, LDL, TDD dan TDS pada penderita DM tipe 2.
PRODUKSI & ANALISIS ZAT GIZI MAKRO, MIKRO DAN ASAM LEMAK OMEGA 3 ABON IKAN LAYANG SEBAGAI PANGAN FUNGSIONAL Wilda Amrah; saifuddin sirajuddin; Nurhaedar Jafar; Aminuddin Syam; Sabaria Battung
Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia (The Journal of Indonesian Community Nutrition) Vol. 9 No. 1 (2020): Vol.9, 2020,, Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia, The Journal of Indonesian Commu
Publisher : Departement of Nutrition, Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.815 KB) | DOI: 10.30597/jgmi.v9i1.10159

Abstract

Pendahuluan: dari Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menunjukkan di Sulawesi Selatanmengalami peningkatan penyakit tidak menular terutama penyakit diabetes, penyakit jantungkoroner, hipertensi, obesitas usia 18 keatas. World Health Organization (WHO)memperkirakan, pada tahun 2020, penyakit tidak menular menjadi penyebab kematian dankesakitan di dunia. Pangan fungsional yang bermanfaat bagi tubuh dan mengurangi resikoterkena penyakit tidak menular. Salah satu pangan yang memiliki khasiat bagi kesehatanadalah ikan layang, implementasi pangan kedalam bentuk produk abon. Tujuan daripenelitian untuk mengetahui gambaran formula terpilih abon, kandungan energi, zat gizimakro, mikro dan asam lemak omega-3 abon ikan layang. Jenis penelitian ini adalahdeskriptif berbasis laboratorium. Dibuat 3 formula yang masing-masing terdri dari ikanlayang, santan, gula merah dan bumbu penyedap lainnya. Hasil penelitian menunjukkanbahwa dari ketiga formula, formula 3 terpilih sebagai formula terbaik. Adapun kandunganenergi, makro, mikro dan asam lemak omega-3 pada formula terpilih dalam 100 g,  untukkandungan energi 60,21 kkal, kandungan karbohidrat 12,83 g, kandungan protein 48,47 g,kandungan lemak 25,26 g, kandungan natrium 0,61mg, kandungan magnesium 0,80 mg, dankandungan asam lemak omega 3 1,1187 mg. Kesimpulan bahwa kandungan zat gizi abonikan layang memiliki peningkatan kandungan setelah diolah menjadi produk, terutama asamlemak omega 3. Disarankan untuk penelitian selanjutnya dapat menguji kembali dengananalisis beberapa kandungan zat gizi lainnya.
EFEK PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BISKUIT TERHADAP KONSENTRASI FERITIN IBU HAMIL DI KOTA PAREPARE Hasra Ryska; Aminuddin Syam; Ida Leida
Jurnal Kesehatan Masyarakat Maritim Vol. 1 No. 3: Agustus 2018
Publisher : Public Health Faculty, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30597/jkmm.v1i3.8824

Abstract

Makanan tambahan ibu hamil berupa biskuit lapis yang dibuat dengan formulasi khusus dan difortifikasi dengan vitamindan mineral yang diketahui dapat mencukupi kebutuhan gizi ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efekPemberian Makanan Tambahan biskuit terhadap konsentrasi feritin ibu hamil KEK di Kota Parepare tahun 2018.Penelitian ini adalah Penelitian Kuantitatif dengan pendekatan Longitudinal (Time-Period Approach), jumlah sampelpada penelitian ini 42 ibu hamil yang dipilih secara purposive sampling. Data meliputi Konsumsi Biskuit yang diperolehdari lembar observasi sedangkan hasil feritin didapatkan dari pengambilan serum dan hasil pemeriksaan diLaboratorium. Hasil penelitian dengan menggunakan uji regresi logistik menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberianmakanan tambahan biskuit terhadap konsentrasi ferritin ibu hamil p=0,024. Ada pengaruh usia terhadap konsentrasiferritin p=0,021. Analisis multivariat menunjukkan konsumsi biskuit berpengaruh terhadap konsentrasi ferritin(p=0,024;Exp(B)=0,636) begitupun usia berhubungan bermaknan dengan kadar ferritin ibu hamil (P=0,033;Exp(B)=8,352) Disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian makanan tambahan biskuit dan usia terhadap konsentrasiferitinin ibu hamil. Pemberian PMT dapat diberikan pada wanita sejak diinkasi hamil positif dan memiliki status giziyang buruk. Pemberian pendidikan tentang asupan gizi yang baik dapat diberikan pada wanita hamil untukmeningkatkan pengetahuan dan kesadaran pentingnya asupan gizi yang baik selama kehamilan.
Pengaruh Pelatihan Edukator Sebaya terhadap Pengetahuan tentang Gizi Seimbang pada Siswa di SMUN 16 Makassar Nurhaedar Jafar; Rahayu Indriasari; Aminuddin Syam; Yessy Kurniati
Media Gizi Pangan Vol 25, No 1 (2018): Januari 2018
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.356 KB) | DOI: 10.32382/mgp.v25i1.40

Abstract

RINGKASANRemaja rentan mengalami masalah gizi karena berbagai hal. Salah satu cara untuk mengatasi masalah gizi tersebut adalah dengan menerapkan pola hidup gizi seimbang. Teman sebaya menjadi salah satu mediator yang prospektif untuk mengupayakan perubahan nilai dan perilaku kesehatan pada remaja. Namun sebelum edukator sebaya melakukan edukasi pada temannya, mereka perlu memperbaiki pengetahuannya tentang gizi seimbang. Penelitian ini ingin melihat efektifitas pelatihan educator sebaya terhadap pengetahuan siswa tentang gizi seimbang. Penelitian ini dilaksanakan di SMUN 16 Makassar. Penelitian ini merupakan studi intervensi. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dan jumlah sampel yang terpilih adalah 40 siswa. Analisis data dilakukan dengan SPSS versi 16 menggunakan uji T berpasangan untuk menilai perbedaan pengetahuan responden sebelum dan setelah intervensi.  Hasilnya menunjukkan bahwa bahwa setelah pelatihan edukator sebaya, terjadi peningkatan pengetahuan responden tentang gizi seimbang pada kategori baik, yaitu dari 17,5% sebelum pelatihan menjadi 70% setelah pelatihan, meningkat sebesar 52,5%. pengetahuan responden yang pada kategori cukup mengalami penurunan, yaitu dari 45% sebelum pelatihan menjadi 25% setelah pelatihan, menurun sebesar 20%. Pengetahuan responden pada kategori kurang mengalami penurunan juga, yaitu dari 37,5% sebelum pelatihan menjadi 5% setelah pelatihan dilakukan, menurun sebesar 32,5%. Dari penelitian ini disimpulkan, bahwa pelatihan yang dilakukan efektif untuk meningkatkan pengetahuan responden. Edukator gizi yang telah dilatih diharapkan dapat menularkan pengetahuan yang dimilikinya kepada teman-teman sebayanya. Selain itu, program-program promosi kesehatan, terutama gizi seimbang harusnya gencar dilakukan di sekolah, mengingat sekolah merupakan tempat membentuk perilaku sehat yang diharapkan akan terus bertahan hingga remaja memasuki fase dewasa.Key Word: remaja, gizi, pelatihan, sebaya, pola makan
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN YANG INOVATIF Aminuddin Syam
AT-TA'LIM Vol 19, No 2 (2012)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (48.011 KB) | DOI: 10.15548/jt.v19i2.16

Abstract

The government policy on autonomy of education should be followed by the inovation in many components of education institutions, especially in their management level. The appropriate management in autonomous era is that the existence of inovative leadership. In other words, they have clear vision, mission, will, and commitment to do inovations. Thus, the education institution under this inovative leadership will reach their aims based the autonomy demands quickly.
Daya Terima Susu Bekatul Sebagai Pangan Fungsional Yusuf Amir; Saifuddin Sirajuddin; Aminuddin Syam
Hasanuddin Journal of Public Health Vol. 1 No. 1: FEBRUARY 2020
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.491 KB) | DOI: 10.30597/hjph.v1i1.9509

Abstract

Susu bekatul adalah produk susu yang berbahan dasar bekatul dengan menambahkan beberapa bahan tambahan untuk meningkatkan citarasa susu sehingga dapat disukai oleh masyarakat sehingga bekatul memiliki nilai jual yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produksi dan daya terima panelis terhadap empat produk susu berbahan dasar bekatul yang telah dibuat. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional deskriptif. Dilakukan uji mutu hedonik dan uji hedonik dengan parameter warna, aroma, tekstur, dan rasa terhadap keempat formula tersebut. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan software microsoft office excel dan SPSS dengan uji Kruskall Wallis, data disajikan dalam bentuk tabel, grafik, dan narasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa produk susu bekatul ini diterima oleh panelis terlatih dan panelis tidak terlatih. Adapun formula terbaik dari parameter warna, aroma, tekstur, dan rasa adalah formula 1 dengan konsentrasi bekatul yang rendah dan bahan tambahan yang tinggi. Formula dengan konsentrasi bekatul yang rendah dan bahan tambahan yang tinggi adalah formula terbaik dari semua formula.
Banjarese Cultural Traditions During Pregnancy and After Childbirth in South Kalimantan: A Semi-Qualitative Descriptive Adriana Palimbo; Andi Ummu Salmahi; Ridwan Amiruddin; Aminuddin Syam
International Journal of Clinical Inventions and Medical Sciences (IJCIMS) Vol 5 No 1 (2023)
Publisher : Lamintang Education and Training Centre, in collaboration with the International Association of Educators, Scientists, Technologists, and Engineers (IA-ESTE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36079/lamintang.ijcims-0501.461

Abstract

The matter of inequality in context of health status is reflected in the high differences in maternal mortality rates in several countries. Often health information is ignored because of differences in understanding the needs of women and their families. This becomes a communication barrier between health care providers and families in selecting and making emergency decisions that may arise during pregnancy, childbirth, and the puerperium. This study aims to describe the habits and traditions of women during pregnancy and after childbirth in maternal health care. This research uses descriptive analysis method with a case study approach. The study sample consisted of four postpartum mothers with criteria of normal conditions without complications since the third trimester of pregnancy, and the similarity of Banjar ethnic characteristics. The illustration of the results shows that four research subjects carried out the habits of the prevailing tradition, including self-perception; services received from attendants, places and types of care; taboo on food and medicine; suggestion about food and medicine; and rituals in the form of ceremonies and salvation prayers together with maternal health care from midwives, nurses at midwife clinics and Puskesmas. Our research findings confirm that Banjar people are accustomed to using cultural traditions that are integrated into their families and communities and health care services in available and affordable facilities in the area.