Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Konstruk Teoritis dan Pengukuran Kepemimpinan Profetik Budiharto, Sus; Himam, Fathul
Jurnal Psikologi Vol 33, No 2 (2006)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.252 KB) | DOI: 10.22146/jpsi.7081

Abstract

Considering the increased concerns related to the issues of moral and spiritual leadership, I conducted two studies to develop the construct and measure of prophetic leadership. In the first study, three Indonesian Moslem leaders were interviewed to describe their leadership behavior and characteristics from their own praxis. Prophetic leadership is the ability to influence others accomplishing shared objectives that is reinforced by soul enlightenment as the prophets have shown in their time. In the second study, 40 items were generated for measuring prophetic leadership were administrated to 151 employee of Islamic University of Indonesia. The dimensions that represent prophetic leadership consist of sidiq (conscience centred), amanah (trustworthy and highly committed), tabligh (communication skills), and fathonah (problem solver). The construct is translated into a measure called prophetic leadership scale. The results show an empirical support for its construct validity. A positive significant intercorrelations among four dimensions were found. Items were loaded into four different mentioned dimensions. Practical implications and suggestions for future research are discussed. Keywords: Prophetic leadership, sidiq, amanah, tabligh, fathonah
PELATIHAN COPING STRESS UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN KERJA DAN KELUARGA PEREMPUAN PEKERJA DI PT. X YOGYAKARTA Dyah, Desita; Faraz,, Faraz; Budiharto, Sus
Journal of Psychological Science and Profession Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.302 KB) | DOI: 10.24198/jpsp.v3i1.22739

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pelatihan coping stress untuk meningkatkan kepuasan kerja dan keluarga pada karyawati PT. X Yogyakarta. Pengambilan data dilakukan pada 12 subjek di kelompok eksperimenyang memiliki tingkat kepuasan kerja dan keluarga pada kategori sedang saat pengukuran prates. Desain dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen, yaitu memberikan sebuah perlakuan dan pengukuran dampak atas perlakuan tersebut. Kepuasan kerja dan keluarga diukur dengan menggunakan skala work family satisfaction (WFS) yang diadaptasi dan dimodifikasi peneliti dari Greenhaus, Collins dan Shaw (2003). Analisis yang digunakan adalah uji non parametric Wilcoxon dengan menggunakan SPSS 16 for windows. Hasil analisis pengukuran prates dan pascates menunjukkan nilai Z = -2.553, p= 0.011 (p<0.05) pada kelompok eksperimen dan nilai Z = -0.740 dengan signifikansi 0.459 (p>0.05),  menunjukan ada  perbedaan yang cukup signifikan antara skor kepuasna kerja dan keluarga pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Artinya, pelatihan coping stress mampu meningkatkan kepuasan kerja dan keluarga pada karyawati yang sudah menikah di PT. X Yogyakarta. Berdasarkan analisi uji Wicoxon yang diperoleh maka hipotesi yang diajukan diterima.
EFEKTIVITAS PROGRAM MANAGEMENT BY OBJECTIVES PADA TINGKAT WORK ENGAGEMENT KARYAWAN PT. X ICE CREAM YOGYAKARTA Utomo, Genjadid; Riyono, Bagus; Budiharto, Sus
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.456 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v5i2.4562

Abstract

Work engagement telah menjadi topik hangat dalam beberapa tahun terakhir di perusahaan-perusahaan konsultasi dan dalam dunia bisnis (Saks, 2006). Penting bagi perusahaan  untuk memperhatikan  engagement para karyawannya  karena  sangat  berkaitan  erat  dengan  outcome  bisnis,   seperti:  produktivitas,   keuntungan,  loyalitas  dan  kenyamanan  pelanggan (Markos & Sandhya, 2010). PT. X merupakan usaha kecil menengah (UKM) yang sedang berkembang. Permasalahan yang dihadapi PT. X berkaitan adalah kurang optimalnya kinerja para karyawan. Penting bagi perusahaan tersebut untuk meningkatkan work engagement karyawan terutama untuk memastikan keberlangsungan usaha dan membuat karyawan memiliki kinerja yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektifitas program management by objectives (MBO) pada tingkat work engagement karyawan di PT. X. Program MBO merupakan salah satu metode penetapan tujuan dengan melibatkan karyawan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain penelitian the before and after study. Sebanyak 12 responden dari perusahaan Usaha Kecil Menengah yang bergerak di bidang beverage terlibat dalam Program MBO yang dilakukan selama 2 bulan. Pengukuran work engagement menggunakan skala UWES (Utrecht Work Engagement Scale) yang dikembangkan oleh Schaufeli dan Bakker (2004). Dengan menggunakan analisis data wilcoxon ditemukan perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah dilakukannnya program MBO dengan nilai Z= -2.135  dan signifikansi  0,03 (P<0,05). Sementara sumbangan efektif program MBO terhadap peningkatan work engagement karyawan PT. X adalah 31,33%.  Kata Kunci : management by objectives, work engagementWork engagement has become a hot topic in recent years in consulting firms and in the business world (Saks, 2006). It is important for companies to pay attention to the engagement of its employees because it is closely linked to business outcomes, such as: productivity, profitability, loyalty and customer convenience (Markos & Sandhya, 2010). PT. X is the small and medium enterprises (SMEs) are being developed. Problems faced by PT. X relates is less than optimal performance of employees. It is important for these companies to increase employee engagement work is mainly to ensure business continuity and to make employees have optimal performance. This study aimed to examine the effectiveness of program management by objectives (MBO) at the level of work engagement of employees at PT. X. MBO program is one method of goal setting by involving employees. This research used experimental methods to study the design of the before and after study. A total of 12 respondents from companies small and medium enterprises engaged in the beverage involved in the MBO program conducted over two months. Measurement of work engagement using a scale Uwes (Utrecht Work Engagement Scale) developed by Schaufeli and Bakker (2004). By using the Wilcoxon data analysis found a significant difference before and after the perpetration of the MBO program to the value of Z = -2,135 and significance of 0.03 (P <0.05). While MBO program effective contribution to the improvement of work engagement of employees of PT. X is 31.33%.Keywords: management by objectives, work engagement
Efektivitas Pelatihan Kebersyukuran dalam Meningkatkan Komitmen Afektif Karyawan Tri Himawan Sutanto; Faraz Faraz; Sus Budiharto; Muhliansyah Muhliansyah
Psikostudia : Jurnal Psikologi Vol 9, No 3 (2020): Volume 9, Issue 3, November 2020
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikostudia.v9i3.4618

Abstract

Tujuan penelitian ini ingin mengetahui pengaruh pelatihan kebersyukuran terhadap komitmen afektif karyawan. Hipotesis penelitian, menyatakan terdapat pengaruh pelatihan kebersyukuran terhadap komitmen afektif karyawan. Penelitian ini menggunakan desain non randomized pretest-posttest control group, yaitu memberikan sebuah perlakuan dan melihat dampak yang diterima atas perlakuan tersebut. Komitmen afektif diukur dengan mengadaptasi Affective Commitment Scale (ACS Scale) yang disusun Allen and Mayer (1991). Kebersyukuran diukur menggunakan Psychological Measurement Islamic Gratitude (PMIG)  yang disusun Kurniawan, I. N., Romdhon, A., Akbar, P. L., & Endah, N. (2012). Berdasarkan analisis Mann Whitney U Test menghasilkan nilai Z = -1.974,  p=0.048, (p<0.05) menunjukan ada perbedaan skor komitmen afektif antara kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan. Artinya, karyawan yang bersyukur dengan pekerjaannya  berpengaruh positif pada  komitmen afektifnya.
EFEKTIVITAS PROGRAM MANAGEMENT BY OBJECTIVES PADA TINGKAT WORK ENGAGEMENT KARYAWAN PT. X ICE CREAM YOGYAKARTA Genjadid Utomo; Bagus Riyono; Sus Budiharto
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol. 5 No. 2 (2017): August
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.456 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v5i2.4562

Abstract

Work engagement telah menjadi topik hangat dalam beberapa tahun terakhir di perusahaan-perusahaan konsultasi dan dalam dunia bisnis (Saks, 2006). Penting bagi perusahaan  untuk memperhatikan  engagement para karyawannya  karena  sangat  berkaitan  erat  dengan  outcome  bisnis,   seperti:  produktivitas,   keuntungan,  loyalitas  dan  kenyamanan  pelanggan (Markos & Sandhya, 2010). PT. X merupakan usaha kecil menengah (UKM) yang sedang berkembang. Permasalahan yang dihadapi PT. X berkaitan adalah kurang optimalnya kinerja para karyawan. Penting bagi perusahaan tersebut untuk meningkatkan work engagement karyawan terutama untuk memastikan keberlangsungan usaha dan membuat karyawan memiliki kinerja yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektifitas program management by objectives (MBO) pada tingkat work engagement karyawan di PT. X. Program MBO merupakan salah satu metode penetapan tujuan dengan melibatkan karyawan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain penelitian the before and after study. Sebanyak 12 responden dari perusahaan Usaha Kecil Menengah yang bergerak di bidang beverage terlibat dalam Program MBO yang dilakukan selama 2 bulan. Pengukuran work engagement menggunakan skala UWES (Utrecht Work Engagement Scale) yang dikembangkan oleh Schaufeli dan Bakker (2004). Dengan menggunakan analisis data wilcoxon ditemukan perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah dilakukannnya program MBO dengan nilai Z= -2.135  dan signifikansi  0,03 (P<0,05). Sementara sumbangan efektif program MBO terhadap peningkatan work engagement karyawan PT. X adalah 31,33%.  Kata Kunci : management by objectives, work engagementWork engagement has become a hot topic in recent years in consulting firms and in the business world (Saks, 2006). It is important for companies to pay attention to the engagement of its employees because it is closely linked to business outcomes, such as: productivity, profitability, loyalty and customer convenience (Markos & Sandhya, 2010). PT. X is the small and medium enterprises (SMEs) are being developed. Problems faced by PT. X relates is less than optimal performance of employees. It is important for these companies to increase employee engagement work is mainly to ensure business continuity and to make employees have optimal performance. This study aimed to examine the effectiveness of program management by objectives (MBO) at the level of work engagement of employees at PT. X. MBO program is one method of goal setting by involving employees. This research used experimental methods to study the design of the before and after study. A total of 12 respondents from companies small and medium enterprises engaged in the beverage involved in the MBO program conducted over two months. Measurement of work engagement using a scale Uwes (Utrecht Work Engagement Scale) developed by Schaufeli and Bakker (2004). By using the Wilcoxon data analysis found a significant difference before and after the perpetration of the MBO program to the value of Z = -2,135 and significance of 0.03 (P <0.05). While MBO program effective contribution to the improvement of work engagement of employees of PT. X is 31.33%.Keywords: management by objectives, work engagement
Evaluasi Sistem Penilaian Kinerja Pegawai Administratif Tetap Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Sus Budiharto; Arief Fahmie
Psikologika: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi Vol. 7 No. 13 (2002)
Publisher : Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/psikologika.vol7.iss13.art4

Abstract

Penelitian ini bertujuan utnuk mengkaji sistem penilaian kinerja pegawai administratif tetap Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Penelitian dilakukan dengan menggunkan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Tujuan penilaian kinerja adalah administratif dan evaluatif, (2) Tidak ada proses komunikasi, (3) Alat ukur yang digunakan tidak mempunyai standar yang jelas dan tidak mampu membedakan pegawai yang berprestasi dan tidak berprestasi, (4) Penilai tidak mempunyai ketrampilan sehingga timbul bias yaitu leniency, (5) Tidak ada tindak lanjut hasil penilaian kinerja untuk pengembangan potensi pegawai, (6) Tidak ada umpan balik dari atasan. Berdasar Analisis terhadap masalah tersebut maka direkomendasikan beberapa pemecahan yaitu (1) Tujuan penilaian kinerja adalah pengembangan dengan menggunakan data hasil penilaian kinerja tidak hanya untuk promosi atau kenaikan gaji tetapi juga untuk pelatihan atau konseling, (2) Sistem penilaian kerja disosialisasikan kepada pegawai, (3) Alat ukur yang digunakan mempunyai standar yang jelas dan dapat membedakan karyawan yang berprestasi dan tidak berprestasi, yaitu skala Penilaian Grafik dan Peningkatan Alternasi dan metode penilaian 360 derajat yaitu penilai adalah atasan, rekan sekerja, diri sendiri dan bawahan, (4) Mengadakan Rater Error Training dan Frame of Reference Training untuk penilai, (5) Pimpinan UII menganalisis sebab-sebab permasalahan kinerja dan menyususn program pengembangan potensi pegawai dengan menggunakan hasil penilaiankerja, (6) Atasan memberikan umpan balik kepada bawahan.Kata Kunci : Penilaian kerja, leniency, umpan balik, Metode 360 derajat
Kepuasan Kerja Karyawan Ditinjau dari Persepsi Karyawan Terhadap Negative Expressed Emotion Pimpinan Meirizki Indah Wulan Ningrum; Sus Budiharto
Psikologika: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi Vol. 14 No. 1 (2009)
Publisher : Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/psikologika.vol14.iss1.art2

Abstract

This reseach was aimed to examine the relation between employee's perceptions on leaders' negative expresssed emotion and work satisfaction. The hypothesis was the more negative employee's perception on leader's expresssed emotion, the lower work satisfaction would be and vice versa. The respondents in this reseach were government officials in Yogyakarta. Data collected using questionaires then analyzed by Spearman Rho technique. The results support the reseach hypothesis which the more positive employee's perception on leader's expresssed emotion, the higher employee's work satisfaction and vice versa (R = -0,227 p = 0,039).Keywords: perception on negative expressed emotion of leader, Job satisfaction
Persepsi terhadap Pengembangan Karir dan Motif Berprestasi pada Distributor Multilevel Marketing Vitria Rosma Sari; Sus Budiharto
Psikologika: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi Vol. 13 No. 26 (2008)
Publisher : Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of the present study is to test how the career-development was perceived in relation to the level of achievement motivation for personnel in MLM business. Fifty four (54) distributors as respondents which at least have been joined MLM business for 3 months, were assessed using Perception-on- Career Development's and McClelland Achievement Motivation's Scales. The result shows the more positive the distributors have for their career development in MLM business, the higher their level of achievement motivation will be.
Pelatihan Komunikasi Interpersonal Untuk Meningkatkan Kohesivitas Kelompok Pada Karyawan Hotel X Yogyakarta Didik Widiantoro; Sukarti Sukarti; Sus Budiharto
JIP (Jurnal Intervensi Psikologi) Vol. 9 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/intervensipsikologi.vol9.iss2.art2

Abstract

This research is aiming for influence of interpersonal communication training to improve the cohesiveness of the group of employees. Subjects in this study were 22 employees of Hotel X of Yogyakarta, which is divided into 11 experimental groups of employees and 11 employees of the control group. Data collection is use cohesiveness scale, interviews, and observations. The research design was pretest-posttest control group design. Analysis of the study is a quantitative and qualitative analysis. Quantitative analysis using U-Mann Whitney to determine the effect of interpersonal communication training to the employee group cohesiveness. Qualitative analysis is based on observations and interviews. The results showed that there were significant differences in group cohesiveness in employees between the experimental group and the control group with significant value of 0.002 (p <0.005). It is concluded that interpersonal communicationtraining can enhance group cohesiveness in employees Hotel X Yogyakarta.Keywords: Interpersonal Communication Training, Cohesiveness group, Employee
APLIKASI REMOTE SENSING UNTUK PEMETAAN SEBARAN KEMISKINAN (Studi Kasus: Kelurahan Kledungkradenan, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah) Akhmad Fauzy; Sus Budiharto; Anggara Setyabawana Putra
Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship Vol 1 No 03 (2016): September 2016
Publisher : UII

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Poverty is one of the very complex problems in some community. Poverty is affected by many factors, including environmental, health, income, and location of residence. Therefore, it is necessary to reduce poverty appropriately. According to the Indonesian Presidential Regulation No. 13 Year 2009 on Poverty Reduction Coordination, Article 1, on poverty reduction policies and programs of the government and local authorities conducted a systematic, planned, and synergy with the business community and the public to reduce the number of poor people in order to increase the degree of people welfare. Map of Distribution Poverty, is one prototype map, which can be used to display data based on spatial poverty. Poverty data is usually displayed in the form of numbers or index, can be displayed in the map sheet or visualized, making it easier to understand the conditions of poverty in the community. Mapping is done with a detailed scale of 1: 5000, with the data source satellite imagery in Kledungkredenan, Banyuurip, Purworejo, Central Java Province.