Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Peningkatan Literasi Media Online Sebagai Rujukan Informasi Saat Pandemi Covid-19 di Kampung KB Gedawang Urip Mulyadi; Dian Marhaeni Kurdaningsih; Made Dwi Adnjani
Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Vol 4, No 3 (2021): Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstormin
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/japhb.v4i3.2387

Abstract

Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah untuk menumbuhkan pengetahuan masyarakat tentang  pentingnya sumber informasi yang jelas  terkait wabah Covid-19. Sebagai kampung KB, tim mendapatkan informasi bahwa  wilayah RW 2  di Kelurahan Gedawang belum mendapatkan informasi terkait literasi digital, maka pengabdian ini perlu dilaksanakan. Beberapa metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah metode Focus Group Discussion yang dadalamnya terdapat ceramah, tanya jawab dan diskusi serta simulasi dalam memanfaatkan media online saat pandemi melalui Pendekatan Emic. Target yang ingin dicapai adalah untuk meningkatkan pemahaman terkait pemilihan media online, sehingga tidak terjadi disinformasi. Pengabdian ini memberikan ketrampilan memanfaatkan media online  dan pemahaman  cerdas berkomunikasi menerapkan pendekatan emic. Dalam pendekatan Emic, perilaku dijelaskan dengan menggunakan perspektif budaya dari diri masing-masing orang (insider) dalam mengkonstruksi pemahaman mereka dan juga menerangkan bahwasanya sistem budaya adalah bagian sistem kerja secara menyeluruh. Sehingga pemilihan sumber referensi dalam situasi pandemi Covid-19 yang tepat dapat meningkatkan kesadaran dan semangat bagi mitra untuk melakukan pencegahan penyebaran wabah Covid-19 berbasis kearifan lokal. Media online (media massa) memiliki fungsi yang tidak dapat dilepaskan dalam bidang komunikasi kesehatan. Media online dapat melakukan beragam bentuk edukasi dan promosi kesehatan kepada masyarakat. 
Pendampingan Literasi Digital Kampung KB RW 2 Kelurahan Gedawang Banyumanik Kota Semarang Made Dwi Adnjani; Dian Marhaeni Kurdaningsih; Urip Mulyadi
WARTA LPM WARTA LPM, Vol. 24, No. 2, April 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/warta.v24i2.10705

Abstract

Terdapat tiga kategori khalayak yang rentan terhadap pengaruh buruk internet, yakni anak-anak, remaja, dan kaum ibu. Pada anak-anak, pengaruh itu terutama terletak pada perkembangan otak, emosi, sosial, dan kemapuan kognitif. Intensitas akan memengaruhi persepsi dengan apa yang mereka tonton. Salah satu upaya menanggulangi dampak buruk tersebut adalah dengan literasi digital. Berdasarkan informasi yang diperoleh, di Kelurahan Gedawang tepatnya wilayah RW 2 sebagai Kampung KB belum mendapatkan informasi tentang literasi digital, sehingga kegiatan ini perlu dilakukan. Kegiatan ini menggunakan metode ceramah, diskusi, dan simulasi. Secara umum kegiatan ini membangkitkan kesadaran betapa pentingnya peran orang tua dalam mendampingi anak-anak dalam pemanfaatan media digital. Disinilah para orang tua perlu memahami nilai utama dunia digital yang menyetir kehidupan kita saat ini. Ada tiga nilai penting: kreativitas, kolaborasi, dan berpikir kritis. Para peserta melalui kegiatan ini selain pengetahuannya akan semakin meningkat juga semakin menyadari perlunya memahami etika informasi yang baik. Luaran dari kegiatan pengabdian ini selain dokumentasi kegiatan, juga publikasi di media cetak dan online, diantaranya di koran wawasan, suarabaru.id, rri.co.id. Di samping itu juga pembuatan artikel ilmiah yang dimuat di jurnal pengabdian masyarakat.
Hashtag (#) as Message Identity in Virtual Community Urip Mulyadi; Lisa Fitriana
Jurnal The Messenger Vol 10, No 1 (2018): January-June
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/themessenger.v10i1.671

Abstract

Computer Mediated Communication or CMC is able to present a virtual community, where the people inside have the same interest to share information related to events, activities, competitions, entertainment, history, event and others in Semarang City for publication. This research attempted to describe that hashtags can be utilized as the identity of a message in a communications network on Facebook Group MIK Semar. The results of this study are hashtags have changed how we build a virtual community, as the use of hashtags in Facebook Group MIK SEMAR as message identity to build better relationship and support communication among its members.
Symbolic Interactionism of New Students in New Normal Times: Looking Glass Self through Virtual Class Urip Mulyadi; Mubarok Mubarok; Agus Triyono
Journal of Advanced Multidisciplinary Research Vol 4, No 1 (2023): July 2023
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jamr.4.1.1-7

Abstract

The purpose of this study is to understand the interaction with verbal and non-verbal symbols and how the mind and self of new students in the new normal period in personal reflection about themselves through virtual classes. This research is qualitative research with a descriptive research type and uses a constructivist paradigm. Data collection techniques in this study were interviews and literature studies. The theory used is symbolic interactionism theory and computer-mediated communication. The results of the study show, in the context of this mind, most of the informants also started interacting with the two phases, only that they started with the language phase first, namely through chat forums or the Whatsapp (WA) conversation application. Furthermore, in the conversation phase, the informants, after feeling comfortable interacting through text conversations in the WA group, held online forums and actively talked in the video conference. In the context of self-informants, they have realized they have become part of the community, so they constantly combine "I" and "Me".