Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pentingnya Komunikasi Efektif dengan Berbahasa Santun Berbasis Religi Terkait Informasi Wabah Virus di Media Online Made Dwi Adnjani; Dian Marhaeni Kurdaningsih; Choiril Anwar
Indonesian Journal of Community Services Vol 3, No 1 (2021): May 2021
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/ijocs.3.1.97-107

Abstract

Variatifnya ragam konten media sosial yang berkembang di masyarakat harus bisa dipahami dengan bijak. Karenanya butuh pemahaman yang benar dan baik terkait komunikasi bencana melalui sosialisasi komunikasi efektif dengan penggunaaan bahasa yang santun, melalui pendekatan religi kepada masyarakat. Tujuan diadakannya program pengabdian masyarakat ini adalah agar masyarakat lebih mampu memahami konten media dan bagaimana menanggapinya serta apa yang harus dilakukan ketika menyebarkan informasi yang diterimanya melalui media digital. Oleh karena itu, perlu diadakan sosialisasi komunikasi efektif dengan bahasa santun di media online dengan pendekatan religi di Kelurahan Gedawang Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. Sosialisasi dilaksanakan melalui kolaborasi dengan program kemitraan. Dipilih dua mitra yang aktif yaitu Majelis Taklim dan Kampung KB RW 2 yang mampu mengkoordinasikan warga masyarakat dan peduli pada kesejahteraan baik fisik maupun psikis. Hasil dari program pengabdian ini sangat diharapkan mampu membuka wawasan pada masyarakat terutama warga peserta majelis taklim Gedawang Banyumanik dalam berkomunikasi di dunia maya dan memahami beragam konten di media sosial sehingga mereka dapat lebih dewasa dan bijaksana dalam menyikapi hal tersebut. The variety of social media content that develops in society must be understood wisely. Therefore, a correct and good understanding of disaster communication is needed through the sosialization of effective communication with the use of polite language, through a religious approach to the community. The purpose of holding this community service program is so that people are better able to understand media content and how to respond to it and what to do when disseminating some information received through digital media. Therefore, it is necessary to socialize effective communication with polite language on online media with a religious approach in Gedawang, Banyumanik District, Semarang. Socialization is carried out in collaboration with a partnership program. Two active partners were chosen, namely Majelis Taklim and Kampung KB RW 2 who were able to coordinate community members and care for their physical and psychological well-being. The results of this community service program are expected to be able to open insights to the community, especially the members of the Gedawang Banyumanik majelis taklim participants in communicating in cyberspace and understanding various content on social media so that they can be more mature and wiser in responding to this.
Pendampingan Literasi Digital Kampung KB RW 2 Kelurahan Gedawang Banyumanik Kota Semarang Made Dwi Adnjani; Dian Marhaeni Kurdaningsih; Urip Mulyadi
WARTA LPM WARTA LPM, Vol. 24, No. 2, April 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/warta.v24i2.10705

Abstract

Terdapat tiga kategori khalayak yang rentan terhadap pengaruh buruk internet, yakni anak-anak, remaja, dan kaum ibu. Pada anak-anak, pengaruh itu terutama terletak pada perkembangan otak, emosi, sosial, dan kemapuan kognitif. Intensitas akan memengaruhi persepsi dengan apa yang mereka tonton. Salah satu upaya menanggulangi dampak buruk tersebut adalah dengan literasi digital. Berdasarkan informasi yang diperoleh, di Kelurahan Gedawang tepatnya wilayah RW 2 sebagai Kampung KB belum mendapatkan informasi tentang literasi digital, sehingga kegiatan ini perlu dilakukan. Kegiatan ini menggunakan metode ceramah, diskusi, dan simulasi. Secara umum kegiatan ini membangkitkan kesadaran betapa pentingnya peran orang tua dalam mendampingi anak-anak dalam pemanfaatan media digital. Disinilah para orang tua perlu memahami nilai utama dunia digital yang menyetir kehidupan kita saat ini. Ada tiga nilai penting: kreativitas, kolaborasi, dan berpikir kritis. Para peserta melalui kegiatan ini selain pengetahuannya akan semakin meningkat juga semakin menyadari perlunya memahami etika informasi yang baik. Luaran dari kegiatan pengabdian ini selain dokumentasi kegiatan, juga publikasi di media cetak dan online, diantaranya di koran wawasan, suarabaru.id, rri.co.id. Di samping itu juga pembuatan artikel ilmiah yang dimuat di jurnal pengabdian masyarakat.
Patterns of Communication in the Music Community in Relationships Fransisca Lusianora; Made Dwi Adnjani; Dian Marhaeni Kurdaningsih; Mubarok Mubarok
Journal of Advanced Multidisciplinary Research Vol 3, No 2 (2022): December 2022
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jamr.3.2.99-106

Abstract

This music student activity unit community of Semarang or known as ‘Kumis’, has now grown as an organization with positive goals that interest some people in joining it. This study aims to determine how communication patterns of an organization in maintaining a relationship. This study was directed to the communication patterns of the Semarang ‘Kumis’ community. This study made use of qualitative descriptive method. The technique of collecting data was conducted through participant observation supported by in-depth interviews and documentation. The subjects in this study were thirteen informants. The paradigm used in this study was the constructivist one with the sociometric theory proposed by Jacob Moreno Levy and supporting theories, such as the West Turner Groupthink theory and Group Cohesiveness as main theories. From the results of the study, it can be concluded that in maintaining relationship, the communication patterns used by the Semarang Kumis community are categorized as horizontal or literal communication patterns. The relationship maintained is akind of relationship which forms solidarity among its members through the use of information and communication technology, such as Whatsapp social media platform. Also, frequent meetings or face-to-face gatherings among members allow them to maintain open communication as to minimize communication misunderstandings and cohesiveness in the Semarang Kumis community which keep cooperation and solidarity well. The number of respondents, who was only 13 informants, is certainly not able to describe the real situation since the object of this study only focused on communication patterns. Therefore, it is expected that the results of the study can be used as an example or reference in gaining information for further studies in the same field with different research object, regarding with a community’s communication patterns in maintaining relationship.
REPRESENTASI NASIONALISME DALAM VIDEO KLIP “WONDERLAND INDONESIA” KARYA ALFFY REV Galing Bima Satria; Dian Marhaeni Kurdaningsih; Made Dwi Adnjani
Jurnal Ilmiah Penelitian Mahasiswa Vol 1, No 1 (2022): September
Publisher : Jurnal Ilmiah Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.618 KB)

Abstract

Video klip menjadi salah satu media yang digunakan untuk menyampaikan pesan karenadapat menjangkau penonton yang luas dan juga dapat mengangkat tema yang relevandengan masyarakat. Dalam hal ini video klip yang diteliti mengangkat tema Nasionalismeyang merupakan realitas yang ada di Indonesia. Video klip yang akan dibahas atau ditelitiyaitu video klip yang berjudul “Wonderland Indonesia” karya Alffy Rev. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui bagaimana rasa Nasionalisme direpresentasikan dalam videoklip “Wonderland Indonesia” berdasarkan teori analisis semiotika Roland Barthes dengantiga tahapan yaitu denotasi, konotasi, dan mitos yang ada di dalamnya. Penelitian inimerupakan tipe penelitian kualitatif dengan paradigma konstruktivisme.Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa representasi Nasionalisme yang ada dalamvideo klip terdapat delapanbelas scene yang memiliki makna denotasi, yang terdiri darisepuluh scene unsur Nasionalisme, enam scene yang memiliki unsur budaya sebagaipenguat Nasionalisme, dan dua lirik lagu yang memiliki unsur Nasionalisme. Padakonotasinya dalam video klip ini rasa nasionalisme digambarkan dengan unsur budayayang menjadi penguat rasa nasionalisme dari diri anak bangsa. Mitosnya bahwaperbedaan budaya menjadi dasar persatuan berbangsa dan menjadi penguat rasaNasionalisme dalam tubuh anak bangsa. Representasi nasionalisme yang ditemukan yaitubentuk kecintaan terhadap bangsa Indonesia, bentuk kebergaman Budaya, bentukperjuangan, dan bentuk penanaman rasa nasionalisme sejak dini. Kesimpulannya dalamvideo klip ini menggambarkan keadaan Indonesia sekarang ini dan memiliki pesan agaranak bangsa memiliki rasa Nasionalisme terhadap bangsa Indonesia.