Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Karakteristik Respon FPSO Konversi Tanker Ukuran 310 M Adnyani, Luh Putri; Harahap, Rima Gusriana
JURNAL SAINTIS Vol 19 No 1 (2019)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/saintis.2019.vol19(1).2524

Abstract

[ID] Floating Production Storage and Offloading (FPSO) sudah banyak beroperasi di seluruh dunia dan akan lebih banyak lagi yang akan dibangun untuk eksplorasi dan eksploitasi laut dalam. Penelitian ini menunjukkan respon dari FPSO dengan ukuran 310 m lpp dan membandingkan nilai respon yang didapat dengan experiment yang didapatkan oleh Kim. Penelitian dimulai dengan memodelkan FPSO sesuai dengan data yang ada dan melakukan analisa dengan menggunakan pemodelan numeric. Dari hasil analisa didapatkan bahwa respon dari FPSO sangat dipengaruhi oleh gerakan dari FPSO akibat gelombang dan bervariasi terhadap sudut. Respon gaya geser longitudinal maksimum pada sudut 120o.  Respon gaya geser transversal maksimum pada sudut 90o.  Respon gaya geser vertikal maksimum pada sudut 90o.  Respon roll moment maksimum pada sudut 90o.  Respon pitch moment maksimum pada sudut 120o. Respon yaw moment maksimum pada sudut 60o. [EN] Floating Production Storage and Offloading (FPSO) has a lot of operating around the world and there will be more to be built for the exploration and exploitation of deep sea. This study shows the response of the 310 m LPP FPSO and compares the responses with experiment result by Kim [1]. The study begins by modeling the FPSO in accordance with the existing data and to analyze using numerical modeling. From the results found that the response of the FPSO is strongly influenced by the heading and motion of the FPSO. Maximum longitudinal shear force in 120o, maximum transverse shear force in 90o, maximum vertical shear force in 90o, maximum roll moment in 90o, maximum pitch moment in 120o, maximum yaw moment in 60o.
Perancangan Perhitungan Persentase Pekerjaan Reparasi Kapal Berdasarkan Metode PPIC PT. Meranti Nusa Bahari Dengan Menggunakan Fuzzy Logic Adnyani, Luh Putri; Whibiseno, Raka
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol 13, No 1 (2019)
Publisher : Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.661 KB) | DOI: 10.29122/jurnalwave.v13i1.3513

Abstract

Pekerjaan reparasi kapal memiliki item pekerjaan yang harus diselesaikan, yang ditulis di dalam work order. Jumlah uang yang dibayarkan berdasar pada item pekerjaan yang telah diselesaikan dalam bentuk persentase. Galangan di Indonesia umumnya menggunakan metode konvensional yang dapat menimbulkan perbedaan pendapat antara pihak owner dan galangan. Divisi PPIC PT. Meranti Nusa Bahari merancang metode untuk menghitung persentase pekerjaan dengan hasil yang transparan. Pada penelitian ini dilakukan perancangan metode yang memiliki hasil transparan dan berbentuk sederhana dengan menggabungkan metode konvensional dengan metode PPIC PT. Meranti Nusa Bahari. Perancangan metode perhitungan persentase pekerjaan ini dilakukan pada studi kasus pekerjaan reparasi BG. Merry. Metode ini dirancang dengan menulis program sesuai dengan perhitungan persentase yang dirancang oleh divisi PPIC PT. Meranti Nusa Bahari dan disusun secara sederhana seperti metode konvensional dengan menggunakan fuzzy logic. Fuzzy logic merupakan metode pemrograman untuk melakukan analisa pada suatu data dengan memproses data atau nilai-nilai yang rumit dan mengubahnya menjadi kesimpulan atau output yang mudah diterima dan ditafsirkan manusia. Simulasi perhitungan persentase pekerjaan dilakukan pada nilai 25%. Hasil perbandingan persentase pekerjaan metode rancangan PPIC PT. Meranti Nusa Bahari, metode konvensional dan metode fuzzy logic adalah: 25,32%, 28,10% dan 25,54%. Dari penelitian didapatkan bahwa metode perhitungan persentase yang dirancang menggunakan fuzzy logic dapat menghasilkan nilai persentase yang transparan dan berbentuk sederhana.
Kajian Meteorologi dan Oseanografi Perairan Balikpapan-Tarakan sebagai Rute Health Boat untuk Pelayanan Kesehatan Pulau Terpencil Kalimantan Adnyani, Luh Putri
SPECTA Journal of Technology Vol 1 No 1 (2017): SPECTA Journal of Technology
Publisher : LPPM ITK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35718/specta.v1i1.71

Abstract

Distribution of medical facilities in Indonesia is uneven, so residents in remote islands have difficulties to reach it. We need to build health boat, a floating facility that provide standard services like in the hospital, especially in Derawan and Tarakan Islands in East Kalimantan. This Health boat has a homebase in Balikpapan. Therefore, the condition of the sea between Balikpapan, Derawan, and Tarakan need to be reviewed. One method to determine the condition of the sea is analysis of meteorological and oceanographic, which enable us to get the maximum wave height estimation. Long tern wave forecast can be obtained by using statistical methods of measurement to provide data of high wave in 1, 10, 25, 50 and 100 years.
Analisa Kekuatan Deck BARGE NANIA 10070 DWT Dengan Dua Metode Pembebanan Adnyani, Luh Putri; Aisyah, Nur; Sulistijono, S.; Harahap, Rima Gusriana; Dianiswara, Anggoronadhi; Nurmawati, N
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 16, No 2 (2019): Juni
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (965.529 KB) | DOI: 10.14710/kapal.v16i2.22149

Abstract

Kondisi struktur pelat tongkang dan banyak volume muatan, akan mempengaruhi jumlah tegangan yang mampu ditahan oleh suatu struktur. Analisa kekuatan deck dengan variasi pembebanan bertujuan untuk mengetahui tegangan maksimum yang berada di titik tertentu pada deck kapal, pada studi kasus ini adalah kapal tongkang Nania dengan adanya variasi metode pembebanan. Metode penelitian dimulai dengan pembebanan batu bara di atas tongkang dan membentuk gunungan yang jumlahnya bervariasi serta disusun secara memanjang kapal. Pemodelan elemen hingga hanya dilakukan pada daerah midship dengan ukuran model adalah panjang 18,28 meter, lebar 27,45 meter, dan tinggi 5,5 meter, yang disesuaikan dengan studi kasus di lapangan. Variasi pembenanan dilakukan untuk mendapatkan nilai tegangan maksimum, antara lain: variasi ke-1 adalah midship kapal dibebani 1 gunungan yaitu ketika tongkang membawa 4 gunungan batu bara keseluruhan sepanjang kapal, dengan tiap gunungan menyerupai prisma. Variasi ke-2 adalah 2 gunungan pada midship jika tongkang mengangkut 5 gunungan batu bara secara keseluruhan dengan bentuk gunungan adalah limas. Dengan menggunakan software elemen hingga didapatkan hasil tegangan maksimum berada pada area replating pada kedua variasi yang memiliki tegangan maksimum sebesar 394,39 MPa dan 369,97 MPa. Kedalaman deformasi dari kedua tipe pembebanan yaitu 27,783 mm dan 28,765 mm yang masih dibawah toleransi deformasi maksimum (36 mm). Nilai safety factor berdasarkan tegangan ultimate sertifikat material kapal Nania ialah 1,303 dan 1,389. Nilai rata-rata safety factor dari keseluruhan percobaan yaitu 1,346, diatas angka standar SF =1.
ANALISIS POTENSI DAN TINGKAT PEMANFAATAN SUMBER DAYA IKAN DI PERAIRAN BALIKPAPAN Adnyani, Luh Putri; Nurmawati, Nurmawati; Anggriani, Indira
Gorontalo Fisheries Journal Volume 2 Nomor 2 October 2019
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.509 KB) | DOI: 10.32662/gfj.v2i2.772

Abstract

Balikpapan waters have a high potential for fisheries with an area of 300 km2. However, through BPS data in 2018, Balikpapan only accounts for 5% of East Kalimantan's fisheries production. Therefore, research related to the potential of fisheries in Balikpapan was conducted. The method used was a questionnaire to 40 fishers in the Manggar and Sepinggan villages. Several categories are asked. As for the results of the questionnaire, it is found that the condition of Balikpapan fishers are as follows: The fishing gear used by fishers in Balikpapan varies but is dominated by fishing nets and fishing rods. The length of boat ownership of 40 fishers is 37% of fishers having their boat between 1 to 3 years. Regarding the production, fishers only get 1 kg in worst season but could reach 80 kg in peak season. The number of trips for most Balikpapan fishers n is 30 days a month, but also depends on the weather. The South monsoon, many fishers do not go out to sea. Every trip, fishers have capital of between Rp. 100,000 up to Rp. 500,000. The education level of Balikpapan fishers is mostly elementary and junior high school graduates. Most of Balikpapan fishers are in the productive age range, 30-40 years. Regarding fishing boat ownership, it can be categorized into two types, namely own boats or shared boats. For shared boats, boat owner get a more significant share of the production. The catch of fishers is still not processed. Catches that are not sold are eaten alone or given to neighbours. More than half of the Balikpapan fishers who were questioned did not have any skills other than fishing. The ratio of fishers who have received training from the government, private sector or academics with those who do not is 6: 4. Balikpapan fishers are not familiar with aquaculture.
PERANCANGAN PERHITUNGAN PERSENTASE PEKERJAAN REPARASI KAPAL BERDASARKAN METODE PPIC PT. MERANTI NUSA BAHARI DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC Adnyani, Luh Putri; Whibiseno, Raka
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol 13, No 1 (2019)
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.661 KB) | DOI: 10.29122/jurnalwave.v13i1.3513

Abstract

Pekerjaan reparasi kapal memiliki item pekerjaan yang harus diselesaikan, yang ditulis di dalam work order. Jumlah uang yang dibayarkan berdasar pada item pekerjaan yang telah diselesaikan dalam bentuk persentase. Galangan di Indonesia umumnya menggunakan metode konvensional yang dapat menimbulkan perbedaan pendapat antara pihak owner dan galangan. Divisi PPIC PT. Meranti Nusa Bahari merancang metode untuk menghitung persentase pekerjaan dengan hasil yang transparan. Pada penelitian ini dilakukan perancangan metode yang memiliki hasil transparan dan berbentuk sederhana dengan menggabungkan metode konvensional dengan metode PPIC PT. Meranti Nusa Bahari. Perancangan metode perhitungan persentase pekerjaan ini dilakukan pada studi kasus pekerjaan reparasi BG. Merry. Metode ini dirancang dengan menulis program sesuai dengan perhitungan persentase yang dirancang oleh divisi PPIC PT. Meranti Nusa Bahari dan disusun secara sederhana seperti metode konvensional dengan menggunakan fuzzy logic. Fuzzy logic merupakan metode pemrograman untuk melakukan analisa pada suatu data dengan memproses data atau nilai-nilai yang rumit dan mengubahnya menjadi kesimpulan atau output yang mudah diterima dan ditafsirkan manusia. Simulasi perhitungan persentase pekerjaan dilakukan pada nilai 25%. Hasil perbandingan persentase pekerjaan metode rancangan PPIC PT. Meranti Nusa Bahari, metode konvensional dan metode fuzzy logic adalah: 25,32%, 28,10% dan 25,54%. Dari penelitian didapatkan bahwa metode perhitungan persentase yang dirancang menggunakan fuzzy logic dapat menghasilkan nilai persentase yang transparan dan berbentuk sederhana.
Analysis of Fatigue Life of Tugboat Towing Hook Construction Using Finite Element Method Adnyani, Luh Putri; Arsyad, Muhammad Abid Mapariorio; Nurcholik, Samsu Dlukha
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 17, No 2 (2020): June
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/kapal.v17i2.29587

Abstract

The towing hook on the tugboat has a function to pull the barge. Because of this ability, a good towing hook construction is needed to work optimally. Indications for the good construction is the value of fatigue life, which is more than the value of design life of 20 years. A towing hook detail on tugboat from PT. Asia Aditama Shipyard – Balikpapan was selected as an example. This study aims to obtain the value of fatigue life based on the total resistance calculated by BHP data in full, 75%, and 50% of the total displacement volume and estimate the maximum size of a barge, based on maximal towing pull capacity. The benefits of this research are providing information about the fatigue life of a towing hook, analyzing several possible load cases, and giving the recommendation of the maximum principal dimensions of the barge that the towing hook can be pulled. The method used in this study is the finite element method using ANSYS, the fatigue life calculation approach is the Palmgren–Miner cumulative damage method and refers to the DNVGL rule. The results of the calculation of fatigue life in the maximum towing pull condition are 22 years, 22 years, and 23 years at 100%, 75%, and 50%, respectively. The main size of barges that can be towed by Tugboats under maximum towing pull conditions are LOA = 147m, LWL = 144,529m, B = 35m, H = 13m, T = 11m.
Fatigue Analysis of 5000 GT Ferry Ro-Ro’s Car Deck Using Finite Element Method Wulandari, Amalia Ika; Rahmasari, Nindy widia Devi; Adnyani, Luh Putri; ,, Alamsyah; Ikhwani, Rodlian Jamal
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 18, No 3 (2021): October
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/kapal.v18i3.39268

Abstract

Ro-Ro Passenger Ship type crossing ship is a ship that is operated to connect 2 (two) ports. On the Ro-Ro ship there is a car deck as one of the vital construction structures, because it is used to support the vehicle load on it. This study aims to determine the value of fatigue life in car deck construction by reviewing hot spot stress areas that are prone to cracking. The value of the fatigue analysis is taken from the greatest stress value and the shortest cycle is taken at each plate thickness variation. The method used is the finite element method (FEM) by varying the thickness of the car deck plate assisted by using finite element based software. The results showed the highest maximum stress was found on car deck 1 with a thickness of 80% (9.6 mm) which was 241.16 Mpa, while the lowest minimum stress was found on car deck 2 with a thickness of 110% (13 mm) which was 103.07 Mpa. The highest value of fatigue life is found in car deck 2 with a plate thickness of 110% (13 mm) of 74.23 years with a stress cycle of 1350000 times, while the lowest fatigue life value is found in car deck 1 with a plate thickness of 80% (9.6 mm) of 7.63 years with a voltage cycle of 220000 times
Karakteristik Respon FPSO Konversi Tanker Ukuran 310 M: Response Characteristics of FPSO Conversion of Tanker Size 310 M Luh Putri Adnyani; Rima Gusriana Harahap
JURNAL SAINTIS Vol. 19 No. 1 (2019)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1943.973 KB) | DOI: 10.25299/saintis.2019.vol19(1).2524

Abstract

[ID] Floating Production Storage and Offloading (FPSO) sudah banyak beroperasi di seluruh dunia dan akan lebih banyak lagi yang akan dibangun untuk eksplorasi dan eksploitasi laut dalam. Penelitian ini menunjukkan respon dari FPSO dengan ukuran 310 m lpp dan membandingkan nilai respon yang didapat dengan experiment yang didapatkan oleh Kim. Penelitian dimulai dengan memodelkan FPSO sesuai dengan data yang ada dan melakukan analisa dengan menggunakan pemodelan numeric. Dari hasil analisa didapatkan bahwa respon dari FPSO sangat dipengaruhi oleh gerakan dari FPSO akibat gelombang dan bervariasi terhadap sudut. Respon gaya geser longitudinal maksimum pada sudut 120o. Respon gaya geser transversal maksimum pada sudut 90o. Respon gaya geser vertikal maksimum pada sudut 90o. Respon roll moment maksimum pada sudut 90o. Respon pitch moment maksimum pada sudut 120o. Respon yaw moment maksimum pada sudut 60o. [EN] Floating Production Storage and Offloading (FPSO) has a lot of operating around the world and there will be more to be built for the exploration and exploitation of deep sea. This study shows the response of the 310 m LPP FPSO and compares the responses with experiment result by Kim [1]. The study begins by modeling the FPSO in accordance with the existing data and to analyze using numerical modeling. From the results found that the response of the FPSO is strongly influenced by the heading and motion of the FPSO. Maximum longitudinal shear force in 120o, maximum transverse shear force in 90o, maximum vertical shear force in 90o, maximum roll moment in 90o, maximum pitch moment in 120o, maximum yaw moment in 60o.
Peningkatan Produktivitas Poklahsar Swakarya Bersama Melalui Produksi Tortilla Olahan Rumput Adrian Gunawan; Illa Rizianiza; Luh Putri Adnyani
Jurnal Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (715.482 KB) | DOI: 10.31294/jabdimas.v2i2.5802

Abstract

Poklahsar Swakarya Bersama merupakan kelompok pengolah dan pemasar hasil perikanan di Kelurahan Tanjung Tengah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang masih aktif melakukan pengolahan rumput laut. Hasil olahan rumput laut perlu inovasi agar mampu bersaing dengan produk lainnya dan peminat bisa meningkat. Rumput laut yang digunakan dalam pengolahan tortilla adalah rumput laut jenis Eucheuma cottonii. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan di rumah produksi Poklahsar Swakarya Bersama dengan dihadiri oleh anggota poklahsar di Kabupaten PPU, Kelompok Wanita Tani PPU, Dinas Perikanan Perikanan dan Dinas Perindustrian dan Koperasi. Pada pelatihan ini peserta dibekali modul pembuatan tortilla rumput laut. Seluruh peserta pelatihan mengikuti kegiatan pelatihan dengan antusias. Hasil kuisioner menunjukkan adanya peningkatan pemahaman peserta tentang proses pembuatan tortilla sebesar 58%. Untuk meningkatkan keberlanjutan dari kegiatan ini maka perlu dilakukan pelatihan secara berkelanjutan tentang inovasi olahan rumput laut. Selain itu juga perlu dilakukan edukasi tentang pengemasan hasil produksi agar dapat meningkatkan nilai ekonomis dari suatu produk.Kata Kunci: rumput laut, tortilla, poklahsar