Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISA PENGARUH BEDA TEMPERATUR PADA MIKROSTRUKTUR BAJA CARBON ST 42 Khalid, Anhar; Cahyadi, Robby; Kapioro, Prasetyo
INTEKNA Vol 14, No 2 (2014)
Publisher : Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Besi merupakan logam dasar pembentuk baja yang merupakan salah satu material teknikyang sangat popular dimasa ini. Sifat alotropik dari besilah yang menyebabkan timbulnyavariasi struktur mikro pada bagian jenis baja, disamping itu besi merupakan pelarut yangsangat baik bagi beberapa jenis logam. Korosi atau karat didefinisikan sebagai suatuproses kimia. Karat merupakan proses pembusukan suatu bahan atau proses perubahansifat suatu bahan akibat pengaruh atau reaksinya dalam lingkungan sekitar. Mikrostrukturatau mokro merupakan struktur yang terdiri dari butir dan fase tertentu. Biasanya hanyadapat dilihat di bawah microscop. Untuk dapat menentukan mikrostruktur dari suatu baja,ini perlu digerinda, dipolis, dietsadan diperiksa memakai microskop. Pegaruh temperaturjuga dapat mempengaruhi perubahan mikrostruktur serta juga dapat menyebabkanterjadinya korosi yaitu apabila temperatur yag tinggi, korositas dapat lebih cepat terjadi.Mikrostruktur tersebut ada perbedaannya antara yang terkorosi dan yang tidak terkorosipada baja carbon ST 42. Secara umum dapat dikatakan korosi akan menurunkan kualitaslogam, inipun akan menyebabkan kerusakan pada logam tersebut.
ANALISA PENGARUH BEDA TEMPERATUR PADA MIKROSTRUKTUR BAJA CARBON ST 42 Khalid, Anhar; Cahyadi, Robby; Kapioro, Prasetyo
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 14 No 2 (2014)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Besi merupakan logam dasar pembentuk baja yang merupakan salah satu material teknikyang sangat popular dimasa ini. Sifat alotropik dari besilah yang menyebabkan timbulnyavariasi struktur mikro pada bagian jenis baja, disamping itu besi merupakan pelarut yangsangat baik bagi beberapa jenis logam. Korosi atau karat didefinisikan sebagai suatuproses kimia. Karat merupakan proses pembusukan suatu bahan atau proses perubahansifat suatu bahan akibat pengaruh atau reaksinya dalam lingkungan sekitar. Mikrostrukturatau mokro merupakan struktur yang terdiri dari butir dan fase tertentu. Biasanya hanyadapat dilihat di bawah microscop. Untuk dapat menentukan mikrostruktur dari suatu baja,ini perlu digerinda, dipolis, dietsadan diperiksa memakai microskop. Pegaruh temperaturjuga dapat mempengaruhi perubahan mikrostruktur serta juga dapat menyebabkanterjadinya korosi yaitu apabila temperatur yag tinggi, korositas dapat lebih cepat terjadi.Mikrostruktur tersebut ada perbedaannya antara yang terkorosi dan yang tidak terkorosipada baja carbon ST 42. Secara umum dapat dikatakan korosi akan menurunkan kualitaslogam, inipun akan menyebabkan kerusakan pada logam tersebut.
Russia’s Failure as a Benign Hegemon: The Domination of Hobbesian Culture in the 2008 Russo-Georgian War Syawfi, Idil; Cahyadi, Robby
Global: Jurnal Politik Internasional Vol. 23, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper aims to explain the advent of the 2008 Russo-Georgian war. It is an important question to answer due to the historical, cultural, and economic relations between the two states, as well as Russia’s aspiration as a benign hegemon should have prevented the war from happening. The fact that two closely related ex-Soviet states went to war against each other points to a fundamental problem in their relationship that could happen to other states with similar preconditions, such as Ukraine, Azerbaijan, Armenia, Moldova, and more. In order to address this issue, Wendtian Constructivism is used to analyse the social interaction, key events, and the culture of anarchy that led to open warfare. This paper mainly relies on official documents and previous research as the primary sources, using news and media coverage to validate truths and opinions on key events. Based on that, this paper finds that: 1) social interaction between the two states was consistent with the Hobbesian culture of anarchy; 2) Russia’s aspiration as a benign hegemon failed to reproduce itself due to rejection from Georgia and their success in balancing Russia with the U.S., giving Georgia the capabilities to resist Russian narratives; 3) Georgia’s confrontative behaviours led to reciprocal actions from Russia, and; 4) the Georgian offensive on Tskhinvali was the trigger that confirmed the suspicions from both sides, making both countries decision to be based on the logic of enmity.