Dita Wasthu Prasida
STIKES KARYA HUSADA SEMARANG

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Persepsi Ibu Bersalin tentang Manfaat Hypnobirthing terhadap Proses Persalinan di RB Ngesti Widodo Ungaran Dita Wasthu Prasida; Yunani Yunani; Deni Yustina
Jurnal SMART Kebidanan Vol 3, No 1 (2016): Juni 2016
Publisher : Universitas Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.128 KB) | DOI: 10.34310/sjkb.v3i1.47

Abstract

ABSTRAK Latar belakang :Melahirkan adalah hal yang sangat dinanti – nantikan oleh seorang wanita yang telah berkeluarga. Bagi seorang wanita proses persalinan seringkali merupakan sesuatu yang menakutkan, karena mereka membayangkan rasa sakit yang akan dialami saat melahirkan nanti. Akibatnya rasa takut yang dimiliki semakin tinggi dan menyebabkan rasa nyeri seolah lebih kuat dari pada seharusnya karena dalam pikiran mereka telah tertanam bahwa proses persalinan itu menyakitkan. Timbulnya nyeri persalinan dan akibat dari nyeri persalinan, dapat di usahakan mengurangi sampai menghilangkan kecemasan dan nyeri persalinan yaitu salah satunya dengan metode hypnosis. Kehamilan dan persalinan dengan hypnosis disebut juga dengan metode hypnobirthing. Tujuan: Penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi persepsi ibu bersalin dengan manfaat hypnobirthing terhadap proses persalinan di RB. Ngesti widodo Ungaran. Metode : penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam, dengan partisipan sebanyak 3 ibu bersalin dengan hypnobirthing. Hasil : Hasil wawancara mendalam pada partisipan didapatkan persepsi ibu bersalin tentang manfaat bersalin dengan hypnobirthing. Saran : saran dalam penelitian ini diharapkan hypnobirthing dapat dimasukkan kedalam kurikulum pendidikan kebidanan dengan matakuliah AsuhanPersalinan. Kata kunci : Persepsi; Hypnobirthing; Ibu bersalin; proses persalinan  THE PERCEPTION OF CHILDBIRTHING MOTHERS ABOUT HYPNOBIRTHING BENEFITS TOWARD THE PROCESS OF CHILDBIRTH IN NGESTI WIDODO MATERNITY HOUSE UNGARAN ABSTRACT Background: Childbirth is a very anticipated - forward by a woman who has a family. For a woman childbirth is often something that is scary, because they imagine the pain that will be experienced during childbirth later. Consequently fear possessed higher and cause pain as stronger than it should be because in their minds have embedded that childbirth is painful. The onset of labor pain and pain as a result of childbirth, can try to relieve anxiety and reduce labor pain is one of the methods of hypnosis. Pregnancy and childbirth with hypnosis is also called hypnobirthing method. Purpose: This study was to explore the perception of childbirthing mothers about hypnobirthing benefits toward the process of childbirth in Ngesti Widodo Maternity House Ungaran. Method: This study used a qualitative method with phenomenological approach. Data collection techniques were with in-depth interviews, the participants were 3 maternity with hypnobirthing. Result: The results of in-depth interviews in participants showed maternal perception of maternity benefits with hypnobirthing.Suggestion: It is expected that hypnobirthing can be incorporated into midwifery education curriculum with courses Delivery Care. Keyword                : Perception; hypnobirthing; childbirthing mother; childbirth.
Persepsi Ibu Tentang Toilet Training pada Anak Usia Toddler di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang dita wasthu prasida; Maftuchah Maftuchah; nirawati nirawati
Jurnal SMART Kebidanan Vol 4, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Universitas Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.754 KB) | DOI: 10.34310/sjkb.v4i1.32

Abstract

Latar Belakang: Jumlah balita yang masih susah mengontrol BAB dan BAK di usia sampai pra sekolah menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga diperkirakan mencapai 75 juta anak, kasus mengompol pada anak usia enam tahun di Indonesia tercatat sekitar 12%. Hasil studi pendahuluan di puskesmas kedungmundu, dari lima ibu yang memiliki anak usia toddler, tiga ibu mengatakan anaknya masih sering mengompol dan belum pernah melatih anak dalam buang air, sedangkan dua diantaranya sudah mulai melatih.Tujuan Penelitian: Penelitian ini untuk mengeksplorasi persepsi ibu tentang toilet training pada anak usia toddler.Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam. Jumlah partisipan 4 orang, triangulasi yaitu suami partisipan.Hasil:  Wawancara mendalam pada partisipan didapatkan informasi tentang cara ibu dalam membiasakan anak untuk buang air, usia yang tepat untuk melatih anak, dampak dari toilet training, upaya orang tua serta hambatan-hambatan dalam toilet training.Ibu balita agar melatih anak untuk toilet training mulai usia satu sampai tiga tahun, Petugas kesehatan agar lebih meningkatkan penyuluhan secara menyeluruh terkait toilet training pada anak usia toddler. Kata kunci : Persepsi;toilet training;usia toddler.
Hubungan Stres dengan Siklus Menstruasi pada Mahasiswa Prodi DIII Kebidanan STIKes Karya Husada Semarang Maftuchah Maftuchah; Aprilia Ainul Fitri; Dita Wasthu Prasida
Jurnal SMART Kebidanan Vol 3, No 1 (2016): Juni 2016
Publisher : Universitas Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (49.83 KB) | DOI: 10.34310/sjkb.v3i1.49

Abstract

Latar Belakang: Sebagian besar perempuan di Indonesia pada tahun 2010 yang berusia 10-59 tahun melaporkan 68% mengalami haid teratur dan 13,7% mengalami masalah siklus haid yang tidak teratur dalam 1 tahun terakhir. Sedangkan di Jawa Tengah tahun 2010 diketahui perempuan yang berumur 10-59 tahun dengan siklus haid teratur sebanyak 70,4%, tidak teratur 13,1%, belum haid  6,8% dan tidak menjawab 9,7%. Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan stress dengan siklus menstruasi pada mahasiswa prodi DIII Kebidanan STIKES Karya Husada Semarang. Metode Penelitian: Jenis penelitian correlation dengan desain cross sectional. Populasi yaitu mahasiswa DIII kebidanan STIKES Karya Husada Semarang semester V tahun 2015 sejumlah 69 mahasiswa dengan sampel 59 mahasiswa dengan teknik simple random sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil Penelitian: Stres yang dialami oleh mahasiswa prodi DIII Kebidanan sebagian besar adalah stess ringan sebanyak 40 responden (67,8%). Siklus menstruasi mahasiswa prodi DIII Kebidanan sebagian besar adalah normal sebanyak 46 responden (78,0%). Kesimpulan : Ada hubungan antara stres dengan siklus menstruasi pada mahasiswa prodi DIII Kebidanan (Pvalue = 0,000). Kata kunci: Stress; siklus menstruasi THE CORRELATION BETWEEN STRESS AND MENSTRUAL CYCLE TO THE DIPLOMA III OF MIDWIFERY STUDENTS’ KARYA HUSADA HEALTH SCIENCE COLLEGE SEMARANG Abstrack Background: Most women in Indonesia in 2010 were aged 10-59 years reported a 68% had regular menstruation and 13.7% experienced problems irregular menstrual cycles in the past 1 year. Whereas in Central Java in 2010 known women aged 10-59 years with regular menstrual cycles as much as 70.4%, 13.1% irregular, yet menstruation 6.8% and 9.7% did not answer. Objective: To determine the correlations between stress and menstrual cycle to the diploma iii of midwifery students’ Karya Husada Health Science College Semarang. Method: This research was a correlation design with cross-sectional. The population was all students of DIII midwifery STIKES Karya Husada Semarang fifth semester of 2015,  they were 69 students. The sample was 59 female students with sampling techniques using simple random sampling. The Date were analyzed using univariate and bivariate analyzes. Results: The stress experienced by the students of DIII of midwifery mostly mild stres they were 40 respondents (67.8%). The menstrual cycle of students DIII of Midwifery are mostly normal they were 46 respondents (78.0%). There was an association between stress and the menstrual cycle to the students of DIII the Midwifery (Pvalue = 0.000). Keywords: Stress;  menstrual cycle 
Persepsi Ibu tentang Pemberian Obat Filariasis untuk Pencegahan Elephantiasis pada Balita di Desa Jono Tawangharjo Grobogan Emma Nur Chayati; dita wasthu prasida
Jurnal SMART Kebidanan Vol 3, No 2 (2016): Desember 2016
Publisher : Universitas Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.572 KB) | DOI: 10.34310/sjkb.v3i2.57

Abstract

Latar Belakang:Penyakit filariasis sampai saat ini masih menjadi masalah bagi kesehatan masyarakat. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan Tahun 2015 angka kejadian penderita mencapai 11 kasus, termasuk data yang ada di Tawangharjo yaitu ada 3 kasus, yang terdapat di Desa Jono.  Pada pemberian obat pencegahan filariasis di desa Jono yaitu mencapai 682 jiwa kecuali anak dibawah 2 tahun, ibu hamil, penderita penyakit berat dan usia lebih dari 70 tahun. Menurut data yang bersumber dari Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Republik Indonesia, saat ini Indonesia ada 302 kabupaten/kota yang endemis filariasis serta Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 94 Tahun 2014 Tentang Penanggulangan Filariasis yaitu Pemutusan rantai penularan sebagaimana yang dimaksud dilaksanakan paling sedikit melalui Pemberian Obat Pencegahan Secara Masal (POPM) Filariasis pada wilayah endemis Filariasis dan upaya perlindungan dari gigitan nyamuk. Tujuan penelitian: untuk melihat implementasi pelaksanaan pemberian obat massal pencegahan filariasis di kabupaten Grobogan tahun 2015. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain ,melalui wawancara terarah. Subyek penelitian adalah ibu-ibu yang mempunyai anak balita (2-5 tahun) yang mendapatkan pengobatan massal. Hasil penelitian: Pemberian obat secara massal untuk pencegahan filariasis pada balita (2-5 tahun) sangat diperlukan dan didukung oleh masyarakat, karena pengobatan massal ini akan berpengaruh terhadap rantai penularan penyakit filariasis yang mengakibatkan penyakit menahun dan cacat permanen pada penderitanya apabila tidak ditangani secara cepat. Tenaga kesehatan diharapkan meningkatkan sosialisasi tentang cara pencegahan filariasis dan memberikan pengobatan massal filariasis secara berkelanjutan untuk memutus rantai penyakit filariasis. Kata kunci : Persepsi; Pencegahan; Obat Filariasis  Mother’s  Perception About Drug For Prevention Elephantiasis Filariasis In Toddlers In Tawangharjo Grobogan ABSTRACT Background: Filariasis is still a problem for public health. Data health departementGrobogan 2015 the incidence of patients reached 11 cases, including data on the Tawangharjo namely 3 cases, contained in Jono village. Filariasis prevention of drug administration in Jono village, reaching 628 inhabitants except children under 2 years old, woman pregnant, patients with severe disease and the elderly over 70 years. According to data from the Directorate General of Disease Control and Environmental Health Department of the Republic of Indonesia, Indonesia there are 302 districts / cities are endemic filariasis as well as the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 94 Year 2014 About the Countermeasures Filariasisie Termination of the chain of transmission within the meaning carried out at least through Prevention off Mass Drug Administration (POPM) Filariasis in endemic areas of filariasis and protective measures against mosquito bites. Purpose: The purpose of this study is to see the implementation of the implementation of preventive filariasis mass drug administration in Grobogan 2015. Method: This study used qualitative methods to design, through targeted interviews. Subjects were mothers who have young children (2-5 years) who received mass treatment. Result: The results of this study indicate that mass drug administration for filariasis prevention in infants (2-5 years) is required and supported by the community, because this mass treatment would affect the chain of transmission of filariasis disease resulting in chronic diseases and permanent physical disabilities of patients if not treated rapidly.Health workers are expected to increase the socialization and give filariasis mass treatment on an ongoing basis to break the chain of filariasis. Key word : Perception; Prevention; Filariasis Drug
PERSEPSI IBU TENTANG PIJAT BAYI YANG DILAKUKAN OLEH DUKUN BAYI DI RW I KELURAHAN SUS Maurita Rahma Susanti; Sawitry Sawitry; Dita Wasthu Prasida
Jurnal SMART Kebidanan Vol 3, No 1 (2016): Juni 2016
Publisher : Universitas Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (43.882 KB) | DOI: 10.34310/sjkb.v3i1.53

Abstract

Latar Belakang Pijat bayi oleh dukun ini diwariskan secara turun temurun tanpa penjelasan mengenai manfaat dan teori ilmiah serta dilakukan atas dasar kepercayaan serta pengalaman bahwa persepsi masyarakat pemijatan dapat menyembuhkan beragam penyakit serta membuat bayi menjadi tidak rewel lagi. Sebab sifat orang tradisional yakni bahwa pijat merupakan cara pengobatan yang ampuh, apalagi jika dilakukan oleh dukun bayi. Tujuan Mengeksplorasi persepsi ibu tentang pijat bayi yang dilakukan oleh dukun bayi. Metode Jenis penelitian Kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, data diperoleh dengan cara wawancara kepada ibu 4 orang ibu yang memiliki bayi usia 0-12 bulan dan tinggal di  Kelurahan Susukan Kecamatan Ungaran Timur RW1. Hasil persepsi ibu tentang pijat bayi hasilnya baik, mereka tahu manfaat pijat bayi, syarat pijat bayi dan bagaimana pemijatan bayi dilakukan dari kepala sampai kaki oleh dukun. Saran penulis berharap agar orang tua melakukan pijat bayi sendiri secara rutin, pada saat pagi sebelum mandi dan malam sebelum tidur karena banyak sekali manfaatnyaKata Kunci : Persepsi Ibu; Pijat bayi; dukun bayi