Salah satu strategi dari pelaksanaan program KB sendiri seperti tercantum dalam rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) tahun 2004-2009 adalah meningkatnya penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) seperti IUD (Intra Uterine Device), implan susuk dan sterilisasi. Di Indonesia pada tahun 2016 kontrasepsi yang paling tinggi digunakan adalah suntik sebanyak 53,9%, dan IUD kontrasepsi terendah sebanyak 6,6% (BKKBN, 2016). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Uepai Kabupaten Konawe. Metode penelitian dengan pendekatan kuantitatif menggunakan rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari Pasangan Usia Subur (PUS), yang sudah menikah dan masih aktif menjadi Akseptor KB (IUD dan Non IUD) yang tinggal di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Uepai Kabupaten Konawe tahun 2018 berjumlah 94 sampel, instrument yang digunakan adalah kuesioner, hasil penelitian di analisa menggunakan chi-square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan pengetahuan, pendidikan, sarana dan prasarana, sumber informasi, dukungan keluarga dan dukungan tenaga kesehatan dengan pemilihan alat kontrasepsi IUD dengan nilai p value masing-masing variabel < 0.05. Kesimpulan dalam penelitian faktor yang berhubungan dengan pemilihan alkon IUD adalah pengetahuan, pendidikan, sarana dan prasarana, sumber informasi, dukungan keluarga dan dukungan tenaga kesehatan. Kata Kunci : Alat kontrasepsi; IUD