Kebijakan belanja subsidi BBM sejak sebelum tahun 2014 dianggap kurang tepat karena sebagian besar BBM bersubsidi dinikmati oleh kalangan mampu dan belanja subsidi BBM membebani anggaran belanja produktif seperti infrastruktur. Menjelang berakhirnya tahun 2014, pemerintah mengalihkan anggaran subsidi BBM untuk membangun infrastruktur. Penelitian ini bertujuan mensimulasikan kebijakan tersebut dengan alat analisis Sistem Neraca Sosial Ekonomi (SNSE) dan mengkuantifikasi dampaknya terhadap pertumbuhan output dan pendapatan rumah tangga Indonesia. Berdasarkan simulasi kebijakan, diperoleh bahwa pembangunan infrastruktur modal manusia memberikan dampak positif yang lebih besar terhadap perekonomian Indonesia dibandingkan infrastruktur ekonomi. Pembangunan infrastruktur diperlukan guna mempercepat peningkatan kegiatan ekonomi dalam jangka panjang