Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Komunikasi Persuasif Polisi dan Masyarakat dalam Menangani Pernambangan Emas Ilegal Gunung Manggar Jember Rohman, Moh Fatkhur; Juariyah, Juariyah
MEDIAKOM : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 1, No 1 (2017): Mediakom Vol 01, No 02, Agustus 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.258 KB) | DOI: 10.32528/mdk.v1i1.676

Abstract

Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian, penambangan(penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian. Tetapi disini semua dilakukan tanpa seizin dari pemerintah(ilegal).Banyak masyarakat yang belum memahami mengenai dampak dari pertambangan, khususnya penambangan emas yang dilakukan secara ilegal, selain itu penambangan emas secara ilegal sudah melanggar hukum. Dan di sini peran polisi sangat dibutuhkan, guna menjelaskan kepada masyarakat mengenai dampak dari penambangan emas secara ilegal, serta menjelaskan bahwa penambangan emas ilegal ini melanggar hukum yang ada.Komunikasi interpersonal merupakan salah satu media yang tepat dalam menangani permasalahan pertambangan emas secara ilegal ini, komunikasi interpersonal sebagai sebuah proses komunikasi antara komunikan dan komunikator yang ditandai dengan terwujudnya saling pengertian, kesenangan, saling mempengaruhi, hubungan sosial yang baik,juga adanya tindakan nyata sebagai umpan balik. Polisi dapat melakukan pertemuan-pertemuan secara langsung dengan masyarakat seperti penyuluhan atau melalui cara yang lainnya. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah kualitatif, yaitu wawancara langsung dengan pihak-pihak terkait.
Opini Masyarakat Desa Kertosari Jember Seputar Perubahan Tempat Pengolahan Akhir Sampah (TPA) Menjadi Objek Wisata Edukatif Swandayani, Ana; Juariyah, Juariyah
MEDIAKOM : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 2, No 2 (2019): Mediakom Vol 02, No 02, Februari 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.355 KB) | DOI: 10.32528/mdk.v2i2.1927

Abstract

This study aims to describe the Opinion of the Village Community of Kertosari Jember Regarding Changes in the Final Waste Management Site (TPA) into Educational Tourism Objects by using a type of qualitative research through a descriptive approach obtained from primary and secondary data through observation, interviews and documentation using the data analysis model Miles and Huberman with steps Data Collection, Data Reduction, Data Presentation, and Data Verificationdone in a way to get the actual data.In this study it was found that public opinion and visitors were positive and negative. The positive thing is that some of them agree with the TPA change to become a tourist attraction because it has benefits for the surrounding community and visitors who come for example as a place to take pictures,educational sites such as learning waste processing, recycling waste, making compost, and making methane gas. The negative thing about odors that interfere with breathing causes the health of the community to be disturbed, especially young children, and polluted river water due to the presence of rubbish deposits. From this it can be concluded that the surrounding community was disturbed by the pungent odorin the village and the water that becomes cloudy, this can be overcome by communication between the landfill manager and the surrounding community so that the community feels comfortable with the TPA in the village.Keywords: Community Opinion, Waste Final Processing Site (TPA), Educational Tourism.
Tanggapan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisipol Universitas Muhammadiyah Jember Terhadap Program Potret Wanita di Radio Prosalina FM Juariyah, Juariyah; Suraida, Intan
MEDIAKOM : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 1, No 1 (2017): Mediakom Vol 01, No 02, Agustus 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (662.587 KB) | DOI: 10.32528/mdk.v1i1.679

Abstract

Penelitian ini bertujuanuntukmengetahuitanggapan mahasiswa ilmu komunikasi Fisipol Universitas Muhammadiyah Jember yang sering mengikuti (mendengarkan) program Potret Wanita di radio Prosalina FM, serta dampaknya. Dalam penelitian ini, analisa yang digunakan adalah deksriptif kuliatatif, sedangkan teori yang digunakan adalah Uses and Gratifications” Hasil penelitian ini menujukkan bahwa a)tanggapan mahasiswa Fisipol UMJ bahwa program siaran potret wanita sudah disajikan dengan cukup baik, dan sesuai dengan kebutuhan publik, b) Penyampaian materi yang disajikan sesuai pengetahuan mutakhir, c) Program Siaran Potret Wanita menjadi salah satu program yang cukup bagusuntuk kepentingan pendengar/khalayak khususnya kaum wanita, d) pendengar masih banyak diminati oleh kaum perempuan/wanita mulai dari remaja hingga usia tua dan memberikan dampak yang positif.
PENGALAMAN BERMAIN VIDEO GAMES SEBAGAI KEGIATAN LEISURE CLASS MIDDLE LOWER REMAJA KAMPUNG TANOKER Juariyah, Juariyah
MEDIAKOM : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 1, No 2 (2018): Mediakom Vol 01, No 02, Februari 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (841.619 KB) | DOI: 10.32528/mdk.v1i2.1575

Abstract

Bermain melekat dalam kehidupan manusia mulai dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, merasakan bermain adalah hal yang menyenangkan, dengan demikian. bermain lebih tua dari budaya. Naluri bermain manusia sudah ada semenjak bayi sampai beranjak balita, remaja, dan seterusnya, kesemuanya merupakan bagian dari naluriah manusia. Hal tersebut disebabkan game atau permainan memberikan kegunaan yaitu mengasah kemampuan seperti berpikir, membuat strategi, dan sekaligus untuk kesenangan. Penelitian ini dilakukan untuk menggali lebih banyak informasi tentang budaya bermain video game dalam perspektif Leisure Class Middle Lower di Kabupaten Jember. Terdapat 8 informan yang akan menjadi sumber data yang berasal dari gamer militan. Teori yang digunakan adalah Leisure Class Thorsnton Veblen. Hasil penelitian sebagian gamer merasakan bahwa bermain video game awalnya hanya mengisi waktu luang saja ada pula hanya diajak teman, tetapi lama-kelamaan menjadi kecanduan. Dan kebiasaan bermain video game ini pada awalnya banyak diperkenalkan oleh teman waktu usia sekolah dasar, biasanya pada hari libur atau pulang sekolah. Beranjak dewasa mereka tidak bisa lepas dari kebiasaan bermain video game dan memainkannya melalui game yang ada di handphone. Melihat kenyataan ini menunjukkan bermain video game menjadi bagian dari kegiatannya sehari hari, dan mengisi waktu luangnya. Kata-kata kunci: Budaya Bermain, video game, Leisure Class
Kampanye Komunikasi “ Membangun TPA (Tempat Pembuangan Akhir Sampah ) Jadi Obyek Wisata Bernuansa Edukatif” (Studi pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jember) Juariyah, Juariyah; Swandayani, Ana
Jurnal ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial Vol 4 No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Dr. Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/jmnegara.v4i1.2417

Abstract

Sampah menjadi masalah yang sangat penting menjadi perhatian saat ini. Ketika jumlah sampah semakin hari semakin meningkat akan mengganggu kesehatan dan lingkungan. Untuk itu mengelola TPA Sampah menjadi objek wisata yang bernuansa edukatif sangat menarik untuk diteliti. Penelitian ini ingin mendeskripsikan kampanye Dinas Lingkungan Hidup dalam membangun TPA ( Tempat Pembuangan Akhir Sampah menjadi obyek wisata bernuansa edukatif.Metode penelitiannya menggunakan metode kualitatif. Teori yang digunakan S-O R. Hasilnya upaya kampanye yng dilakukan dinas lingkungan hidup sudah sangat baik dengan menjadikan wisata bernuansa edukatif seperti cara pengolahan sampah, membuaat pupuk dari bahan sampah (kompos) mengetahui gas methan dan melihat dari dekat cara belajar daur ulang dari bahan sampah.
PENGALAMAN BERMAIN VIDEO GAMES SEBAGAI KEGIATAN LEISURE CLASS MIDDLE LOWER REMAJA KAMPUNG TANOKER Juariyah Juariyah
MEDIAKOM : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 1, No 2 (2018): Mediakom Vol 01, No 02, Februari 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/mdk.v1i2.1575

Abstract

Bermain melekat dalam kehidupan manusia mulai dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, merasakan bermain adalah hal yang menyenangkan, dengan demikian. bermain lebih tua dari budaya. Naluri bermain manusia sudah ada semenjak bayi sampai beranjak balita, remaja, dan seterusnya, kesemuanya merupakan bagian dari naluriah manusia. Hal tersebut disebabkan game atau permainan memberikan kegunaan yaitu mengasah kemampuan seperti berpikir, membuat strategi, dan sekaligus untuk kesenangan. Penelitian ini dilakukan untuk menggali lebih banyak informasi tentang budaya bermain video game dalam perspektif Leisure Class Middle Lower di Kabupaten Jember. Terdapat 8 informan yang akan menjadi sumber data yang berasal dari gamer militan. Teori yang digunakan adalah Leisure Class Thorsnton Veblen. Hasil penelitian sebagian gamer merasakan bahwa bermain video game awalnya hanya mengisi waktu luang saja ada pula hanya diajak teman, tetapi lama-kelamaan menjadi kecanduan. Dan kebiasaan bermain video game ini pada awalnya banyak diperkenalkan oleh teman waktu usia sekolah dasar, biasanya pada hari libur atau pulang sekolah. Beranjak dewasa mereka tidak bisa lepas dari kebiasaan bermain video game dan memainkannya melalui game yang ada di handphone. Melihat kenyataan ini menunjukkan bermain video game menjadi bagian dari kegiatannya sehari hari, dan mengisi waktu luangnya. Kata-kata kunci: Budaya Bermain, video game, Leisure Class
Komunikasi Persuasif Polisi dan Masyarakat dalam Menangani Pernambangan Emas Ilegal Gunung Manggar Jember Moh Fatkhur Rohman; Juariyah Juariyah
MEDIAKOM : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 1, No 1 (2017): Mediakom Vol 01, No 01, Agustus 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/mdk.v1i1.676

Abstract

Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian, penambangan(penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian. Tetapi disini semua dilakukan tanpa seizin dari pemerintah(ilegal).Banyak masyarakat yang belum memahami mengenai dampak dari pertambangan, khususnya penambangan emas yang dilakukan secara ilegal, selain itu penambangan emas secara ilegal sudah melanggar hukum. Dan di sini peran polisi sangat dibutuhkan, guna menjelaskan kepada masyarakat mengenai dampak dari penambangan emas secara ilegal, serta menjelaskan bahwa penambangan emas ilegal ini melanggar hukum yang ada.Komunikasi interpersonal merupakan salah satu media yang tepat dalam menangani permasalahan pertambangan emas secara ilegal ini, komunikasi interpersonal sebagai sebuah proses komunikasi antara komunikan dan komunikator yang ditandai dengan terwujudnya saling pengertian, kesenangan, saling mempengaruhi, hubungan sosial yang baik,juga adanya tindakan nyata sebagai umpan balik. Polisi dapat melakukan pertemuan-pertemuan secara langsung dengan masyarakat seperti penyuluhan atau melalui cara yang lainnya. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah kualitatif, yaitu wawancara langsung dengan pihak-pihak terkait.
PENINGKATAN BUDAYA LITERASI BAGI MASYARAKAT MILENIA PEDESAAN Juariyah Juariyah; Putri Robiatul Adawiyah
MEDIAKOM : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 4, No 2 (2021): Mediakom Vol 04, No 02, Februari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/mdk.v4i2.5867

Abstract

This research focuses on the Study of Literacy Culture for Rural Millennial Communities in the knowledge of using simple application technology, YouTube and Google Content Censorship Filters. The Indonesian nation has a low literacy level, this is because the culture of reading and writing has not become part of the daily life of our society. YouTube is one of the most famous video sharing sites in the world. Availability of services on YouTube social media to access and obtain video data from YouTube. can be used in making website-based applications in the form of video content filters on YouTube, especially educational content aimed at learning. Jember Regency is one of the regencies in East Java which has people who still do not understand the ability to use technology intelligently and effectively. The danger will slowly emerge from the use of internet technology which is currently considered normal, in the future if there is no adult understanding, namely parents in rural millennial communities who are currently starting to be literate in information technology. As explained in the publication related to the welfare of the people of the Ajaember Regency in 2019 in the field of education, the Central Statistics Agency (BPS) noted that not all residents of Jember can experience or receive education. Therefore, it is important to have a smart awareness in literacy in society as a material and effort that balances the progress development of information technology
OPINI MAHASISWA DALAM PEMILU PRESIDEN 2019 (STUDI KASUS AKTIFIS BEM FISIP TENTANG #2019GANTIPRESIDEN PADA LIMA (5) PERGURUAN TINGGI DI KABUPATEN JEMBER) Juariyah Juariyah; Nurul Wijayanti
MEDIAKOM : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 4, No 1 (2020): Mediakom Vol 04, No 01, Agustus 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/mdk.v4i1.3571

Abstract

Opinion is formed through information in the mass media that causes controversy and reap the response of the community to finally be able to influence the decision in the general election. The 2019 election was a very interesting political event, because at the same time the Indonesian people elected the President and the people's representatives. The theory used in this research is the theory of opinion formation that has been developed by Noelle-Neumann, the Spiral of Silence theory. The research method uses a qualitative approach with in-depth interview techniques at ten (10) Bem activists in 5 (five) universities in Jember Regency. The results showed that the opinions that emerged from several Bem FISIP administrators in Jember District were very diverse, they channeled them through social media which was considered as the most updated media.
Opini Masyarakat Desa Kertosari Jember Seputar Perubahan Tempat Pengolahan Akhir Sampah (TPA) Menjadi Objek Wisata Edukatif Ana Swandayani; Juariyah Juariyah
MEDIAKOM : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 2, No 2 (2019): Mediakom Vol 02, No 02, Februari 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/mdk.v2i2.1927

Abstract

This study aims to describe the Opinion of the Village Community of Kertosari Jember Regarding Changes in the Final Waste Management Site (TPA) into Educational Tourism Objects by using a type of qualitative research through a descriptive approach obtained from primary and secondary data through observation, interviews and documentation using the data analysis model Miles and Huberman with steps Data Collection, Data Reduction, Data Presentation, and Data Verificationdone in a way to get the actual data.In this study it was found that public opinion and visitors were positive and negative. The positive thing is that some of them agree with the TPA change to become a tourist attraction because it has benefits for the surrounding community and visitors who come for example as a place to take pictures,educational sites such as learning waste processing, recycling waste, making compost, and making methane gas. The negative thing about odors that interfere with breathing causes the health of the community to be disturbed, especially young children, and polluted river water due to the presence of rubbish deposits. From this it can be concluded that the surrounding community was disturbed by the pungent odorin the village and the water that becomes cloudy, this can be overcome by communication between the landfill manager and the surrounding community so that the community feels comfortable with the TPA in the village.Keywords: Community Opinion, Waste Final Processing Site (TPA), Educational Tourism.