ELISABETH CHRISTIANA
Unknown Affiliation

Published : 32 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search
Journal : Jurnal Mahasiswa Bimbingan Konseling

STUDI KASUS KESADARAN PESERTA DIDIK SD NEGERI PELANG LOR 1 TENTANG ADANYA TINDAK PERUNDUNGAN VERBAL RAHMAWATI, SEPTIA; CHRISTIANA, ELISABETH
Jurnal BK UNESA Vol 11, No 3 (2020)
Publisher : Jurnal BK UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesadaran tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari seorang individu. Sebagian besar hari individu dipenuhi dengan kesadaran saat melakukan aktivitas. Kesadaran adalah suatu keadaan mengerti yang dimiliki setiap individu terhadap hal yang terjadi di keseharian mereka masing-masing. Di sekolah dasar, peserta didik mengerti tentang adanya tindak perundungan verbal namun pada kenyataannya masih melakukan perundungan verbal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesadaran peserta didik mengenai adanya tindak perundungan verbal yang terjadi di lingkungan sekolah. Penelitian yang dilakukan termasuk penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Dengan subjek merupakan pelaku perundungan verbal. Penelitian bersumber dari data primer dan sekunder dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa observasi dan wawancara. Teknik analisis data penelitian dengan mereduksi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, peserta didik menyadari adanya tindak perundungan verbal, faktor yang mempengaruhi kesadaran peserta didik menyadari tentang tindakan perundungan verbal lebih banyak dipengaruhi oleh faktor eksternal, dalam hal ini adalah teman serta guru. Dampak yang disadari dari tindak perundungan verbal adalah terganggunya suasana belajar mengajar di dalam kelas serta upaya yang sering dilihat yang dilakukan oleh guru dan kepala sekolah adalah dengan menasehati. Kata Kunci : kesadaran, pelaku, perundungan verbal
STUDI KASUS PERUNDUNGAN VERBAL SISWA PADA SEKOLAH DASAR DITINJAU DARI JENIS GENDER KURNIA SYAHIDA, DINDA; CHRISTIANA, ELISABETH
Jurnal BK UNESA Vol 11, No 3 (2020)
Publisher : Jurnal BK UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perundungan verba merupakan perilaku berupa ancaman menggunakan perkataan kasar yang mempunyai makna negatif dan bisa menimbulkan penghinaan. Perilaku tersebut bisa dilakukan oleh gender laki-laki maupun perempuan dengan bertindak sebagai pelaku atau korban. Pelaku mengerti tentang perilaku perundungan verbal namun pada kenyataannya masih melakukannya kepada korban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk perundungan verbal berdasarkan jenis gender, faktor penyebab perundungan verbal berdasarkan jenis gender, dampak dari perundungan verbal berdasarkan jenis gender, dan upaya penanganan yang dilakukan sekolah mengenai perundungan verbal berdasarkan jenis gender. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan rancangan metode studi kasus. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Benowo 1 Surabaya dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjeknya siswa kelas V pelaku,korban,dan guru wali kelas. Hasil penelitian ini adalah bentuk perundungan verbal gender laki-laki yaitu memanggil sesuai dengan fisik, menghina tugas teman, dan membentak teman saat berkelompok. gender perempuan yaitu menjuluki nama hewan, memanggil dengan nama orangtua, dan membentak teman karena kesal tidak menurutinya. Faktor penyebab perundungan verbal berdasarkan gender laki-laki dan perempuan berasal dari faktor teman sebaya dan faktor internal (individu) yang mempengaruhi kondisi pelaku melakukan kepada korban. Dampak yang ditimbulkan dari perundungan verbal berdasarkan gender laki-laki dan perempuan yaitu dampak psikis, dampak sosial, dan dampak akademik. Tingkatan sekolah dasar adalah usia yang sangat riskan akan perundungan verbal karena belum matangnya rasa empati dan simpati, sehingga upaya penyelesaian masalah yang dilakukan guru wali kelas yaitu tanpa membedakan jenis gender laki-laki dan perempuan dengan cara memberi nasehat, dan pemahaman akan bahayanya perundungan verbal. Kata Kunci: Perundungan verbal, Jenis gender, Sekolah dasar
TEKNIK COGNITIVE RESTRUCTURING UNTUK MENINGKATKAN PERCAYA DIRI KORBAN PERUNDUNGAN VERBAL SISWA SEKOLAH DASAR ULTARI LISNANTI, ANISA; CHRISTIANA, ELISABETH
Jurnal BK UNESA Vol 11, No 4 (2020)
Publisher : Jurnal BK UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dari penelitian yang telah dilaksanakan pada siswa SDN 1 Lakarsantri kelas 5, diperoleh permasalahan perundungan verbal antar teman sebayanya. Intensitas perundungan verbal yang diterima menyebabkan timbulnya pikiran yang irasional terhadap diri maupun teman-temannya. Pikiran yang irasional menyebabkan siswa mengalami kurang percaya diri sehingga kesulitan mengembangkan diri secara optimal. Penelitian ini bertujuan meningkatkan percaya diri akibat perundungan verbal siswa kelas 5 SDN 1 Lakarsantri dengan menggunakan teknik cognitive restructuring. Penelitian menggunakan desain one group pre-test and post-test. Subjek penilitian berasal dari 3 siswa kelas 5 SDN 1 Lakarsantri yang berada di kategori rendah pada tingkat percaya diri akibat perundungan verbal. Untuk menganalisis data dalam penelitian menggunakan paired sample t-test, dengan pertimbangan data berdistribusi normal setelah dilakukan uji normalitas saphiro wilk dengan sig. 0,463 dan 1>0.05. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai rata-rata pre-test sebesar 37,33 dan rata-rata post-test sebesar 50 dengan perbedaan nilai rata-rata pretest dan post-test sebesar 12,67. Perhitungan data menggunakan paired sample t-test menghasilkan sig.(2tailed)=0,001 dengan batas kritis penelitian 0,05 maka 0,001<0,05 sehingga dapat diambil keputusan Ha diterima dengan melihat hasil perbedaan sebelum perlakuan dan setelah perlakuan. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa ?Teknik cognitive restructuring dapat meningkatkan percaya diri pada korban perundungan verbal siswa sekolah dasar pada kelas 5 SDN Lakarsantri 1?. Kata Kunci: cognitive restructuring, percaya diri, perundungan verbal.
EXPRESSIVE WRITING UNTUK MENGELOLA EMOSI MARAH SISWA SD KORBAN PERUNDUNGAN VERBAL SITI AISYAH, SHINTA; CHRISTIANA, ELISABETH
Jurnal BK UNESA Vol 11, No 4 (2020)
Publisher : Jurnal BK UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di Kelas V-B SDN Lidah Wetan II/462 Surabaya, diketahui 3 siswa yang kurag mampu dalam megelola emosi marah ketika mendapatkan perundungan verbal dari temannya berupa ejekan, julukan tidak pantas, perkataan tidak menyenangkan, celaan, dll. Hal ini didukung hasil wawancara dengan wali kelas dan assessment pada subjek perlakuan, diantaranya yaitu mudahnya tersulut emosi marah, kurang dapat mengendalikan emosi marah, ingin memukul dan mengajak berkelahi teman yang melakukan perundungan verbal terhadapnya. Kurangnya kemampuan dalam mengelola emosi marah yang diakibatkan oleh perundungan verbal dapat membuat siswa berada dalam bahaya fisik , psikologis dan sosial. Sehingga perlu dicegah dengan cara meningkatkan kemampuan mengelola emosi marah yang dimiliki, yaitu dengan teknik expressive writing. Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan mengelola emosi marah siswa kelas V-B SDN Lidah Wetan II/462 dengan menggunakan teknik expressive writing. Berdasakan metodologi penelitian, penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif. Sedangkan berdasarkan jenis penelitiannya, termasuk dalam penelitian experimental. Desain penelitian yang digunakan yaitu one group pre-test dan post-testd design. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah angket mengelola emosi mara, subjek penelitian ini adalah 3 siswa kelas 5 dari SDN Lidah Wetan II yang berada dalam kategori ?rendah?. Data dalam penelitian ini diuji menggunakan Uji Uji Shapiro Wilk, sehingga diketahui bahwa data berdistribusi normal dengan sig. 0,637. Setelah diketahui bahwa data berdistribusi normal, kemudian data dianalisis dengan Uji Paired Sample T Test. Berdasarkan hasil analisis diketahui nilai rata-rata pre-test 35,333 dan post-test 56,333, sehingga diketahui perbedaan nilai pre-test dan post-test yaitu 21,00. Hasil dari Uji Paired Sample T Test menunjukkan nilai sid. (2-Tailed) 0,001 dengan batas kritis penelitian 0,05, maka diketahui bahwa 0,001<0,05. Sehingga dapat diambil keputusan Ha ditolak dan Ho diterima dengan melihat hasil perbedaan sebelum dan sesudah perlakuan. Sehingga dapat diambil kepurtusan bahwa ?Teknik expressive writing dapat meningkatkan kemampuan mengelola emosi marah siswa Sekolah Dasar korban perundungan berbal pada kelas V-B SDN Lidah Wetan II/462?. Kata Kunci : Expressive writing, Mengelola Emosi Marah
TEKNIK REFRAMING UNTUK MENINGKATKAN PERCAYA DIRI KORBAN PERUNDUNGAN VERBAL DI SEKOLAH DASAR MENTARI FAJRIN, NOVIA; CHRISTIANA, ELISABETH
Jurnal BK UNESA Vol 11, No 4 (2020)
Publisher : Jurnal BK UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tindak perundungan verbal kerap terjadi dilingkungan sekolah. Seringkali individu yang menerima tindak perundungan verbal mengalami hambatan untuk mengembangkan percaya dirinya. Beberapa artikel menyebutkan bahwa hambatan tersebut disebabkan oleh pemikiran maupun sudut pandang negatif yang muncul setelah individu mendapatkan tindak perundungan verbal dari orang lain. Hal ini mengakibatkan individu menjadi tidak yakin akan kemampuan yang dimiliki dan cenderung membenarkan tindak perundungan verbal yang dilakukan terhadapnya. Penelitian ini ditujukan untuk menyajikan mengenai penggunaan teknik Reframing untuk meningkatkan percaya diri korban perundungan verbal di sekolah dasar. Penelitian ini dilakukan dengan penelitian kepustakaan. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari berita, artikel penelitian, dan jurnal yang dipublikasi yang dikumpulkan dengan menggunakaan teknik dokumentasi. Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis isi terhadap literatur dan artikel penelitian yang menjadi sumber data penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa individu yang menjadi korban perundungan verbal cenderung tidak percaya diri yang disebabkan oleh pemikiran dan sudut pandang yang negatif mengenai diri dan lingkungannya. Hal ini berdampak pada terhambatnya kemampuan individu untuk mengaktualisasikan dirinya. Hasil dari pemberian treatment dengan menggunakan teknik Reframing adalah individu mampu melihat suatu masalah dari sudut pandang yang lebih positif sehingga individu menjadi lebih percaya diri, hal ini ditunjukkan dengan perubahan yang dialami individu berdasarkan hasil dari beberapa penelitian sebelumnya mengenai penggunaan teknik Reframing untuk meningkatkan percaya diri korban perundungan verbal. Kata Kunci: Penerapan Teknik Reframing, Percaya Diri, Perundungan Verbal.