Amalia Nurul Huda
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Keragaman Genetik Karakteristik Buah antar 17 Genotipe Melon (Cucucmis melo L.) Amalia Nurul Huda; Willy Bayuardi Suwarno; Awang Maharijaya
Jurnal Hortikultura Indonesia Vol. 8 No. 1 (2017): Jurnal Hortikultura Indonesia
Publisher : Indonesian Society for Horticulture / Department of Agronomy and Horticulture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.916 KB) | DOI: 10.29244/jhi.8.1.1-12

Abstract

ABSTRACTBreeding of melon requires the availability of genetic diversity and extensive evaluations of the genetic materials. Evaluations on fruit quality and yield potential are among the important steps in melon breeding. This research was aimed at studying the genetic diversity of 17 melon genotypes based on fruit traits and identifying the potential genotypes to be used as genetic materials in melon breeding programs. The research was conducted from August to October 2015 at the IPB Experimental Station Tajur II, South Bogor, 250 m above sea level. The experiment was arranged in a single factor of randomized complete block design with four replicates. Results of the research showed that genotype effects were significant for all observed traits except for days to hermaphrodite flowering. Traits having broad sense heritability estimates greater than 50% were days to male flowering, days to harvest, fruit length, fruit diameter, flesh thickness, fruit rind thickness, fruit weight, and sugar contant. P21 and P19 genotypes were potential for fruit weight and sugar content, while P2 was potential for fruit weight and P12 for sugar content only. Fruit weight showed significant positive correlations with fruit length, fruit diameter, flesh thickness, and fruit rind thickness. Clustering based on morphological traits generally separated reticulatus and inodorus genotypes into different groups.Key words: correlation, heritability, simultaneous selectionABSTRAKPemuliaan tanaman melon memerlukan ketersediaan keragaman genetik dan evaluasi yang ekstesif pada materi genetik yang digunakan. Evaluasi karakteristik, kualitas buah, dan potensi hasil merupakan tahapan penting dalam pemuliaan tanaman melon. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari keragaman genetik dari 17 genotipe melon berdasarkan karakteristik kualitas buah dan mengidentifikasi genotipe potensial untuk dijadikan materi genetik dalam program pemuliaan. Percobaan dilakukan pada bulan Agustus hingga Oktober 2015 di Kebun Percobaan IPB Tajur II, Bogor Selatan (250 mdpl) menggunakan 17 genotipe melon. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) faktor tunggal dengan empat ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa genotipe berpengaruh nyata terhadap semua karakter yang diamati kecuali umur berbunga hermaprodit. Karakter yang memiliki nilai heritabilitas arti luas lebih besar dari 50% adalah umur berbunga jantan, umur panen, panjang buah, diameter buah, tebal daging, tebal kulit, bobot, dan kadar gula. Genotipe yang memiliki potensi untuk sifat bobot buah dan kadar gula tinggi adalah P21 dan P19, sedangkan P2 dan P12 masing-masing memiliki potensi yang baik untuk bobot buah dan kadar gula saja. Karakter bobot buah memiliki korelasi positif dan nyata dengan panjang buah, diameter buah, tebal daging buah, dan tebal kulit buah. Pengelompokan berdasarkan karakter morfologi secara umum dapat memisahkan genotipe-genotipe melon reticulatus dan inodorus ke dalam grup yang berbeda.Kata kunci: korelasi, heritabilitas, seleksi simultan
PENDUGAAN PARAMETER GENETIK DAN HERITABILITAS PADA KARAKTER VEGETATIF CABAI RAWIT GENERASI PERTAMA (M1) HASIL IRRADIASI SINAR GAMMA Rima Margareta Retnyo Gumelar; Sri Kuning Retno Dewandini; Nailan Nabila; Amalia Nurul Huda
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Increasing production and yield quality of cayenne pepper can be done by assembling superior varieties through plant breeding programs. Information related to genetic diversity and heritability is very important for establishing a variety. This research aims to obtain information about genetic diversity and heritability values in the vegetative characters of the first generation (M1) cayenne pepper mutant genotype. The research was carried out from May to September 2023 at the Wedomartani Experimental Garden, Faculty of Agriculture, UPN "Veteran" Yogyakarta using 70 mutant genotypes (M1) and three comparison varieties, namely Ori 121, Kaliber, and Cempluk for a total of 73 genotypes. The experimental design used was an Augmented Design with a Randomized Complete Block Design (RCBD) as the environmental design. The results of the research show that the characteristics of stem diameter, petiole length and leaf length in cayenne pepper have extensive genetic diversity and have high heritability. These characters can be used as selection criteria because they are more influenced by genetic factors than environmental factors.Keywords: mutation, genetic diversity, heritability INTISARIPeningkatan produksi dan kualitas hasil pada cabai rawit dapat dilakukan dengan perakitan varietas unggul melalui program pemuliaan tanaman. Informasi terkait keragaman genetik dan heritabilitas sangat penting untuk perakitan suatu varietas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang keragaman genetik dan nilai heritabilitas pada karakter vegetatif genotipe mutan cabai rawit generasi pertama (M1). Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai September 2023 di Kebun Percobaan Wedomartani Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Yogyakarta menggunakan 70 genotipe mutan (M1) dan tiga varietas pembanding yaitu Ori 121, Kaliber, dan Cempluk sehingga total terdapat 73 genotipe. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Bersekat (Augmented Design) dengan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) sebagai rancangan lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter diameter batang, panjang tangkai daun, dan panjang daun pada cabai rawit memiliki nilai keragaman genetik yang luas serta memiliki nilai heritabilitas tinggi. Karakter-karakter tersebut dapat dijadikan kriteria seleksi karena lebih banyak dipengaruhi oleh faktor genetik daripada faktor lingkungan. Kata kunci: mutasi, keragaman genetik, heritabilitas
PARTISIPASI MASYARAKAT AGRARIS DALAM PENGEMBANGAN DESA PERTANIAN BERBASIS USAHA KULINER DI KABUPATEN KULON PROGO Sri Kuning Retno Dewandini; Amalia Nurul Huda
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3529

Abstract

Culinary business development in Kulon Progo Regency is experiencing very rapid development. This is one form of developing the potential of agricultural villages. This development cannot be separated from the participation of the surrounding community, whose livelihood is as farmers. This research aims to: 1) Examine the stages of agricultural community participation in the development of culinary business-based agricultural villages, 2) Analyze the faktors that influence the participation of agrarian communities in the development of culinary business-based agricultural villages. The research method used is descriptive quantitative. Sampling was carried out using a simple random sampling method with 60 farmers as respondents. The data analysis used in this research is frequency analysis and multiple linear regression analysis. The research results show that participation at the planning, implementation and benefit-taking stages in the development of culinary business-based agricultural villages is in the high category. Meanwhile, participation at the evaluation stage was in the low category. Faktors that influence the participation of agricultural communities in the development of culinary business-based agricultural villages are the age and education level of farmers. Meanwhile, the faktors of gender and income level of farmers do not influence participation in the development of culinary business-based agricultural villages. Keywords: Participation, Agricultural Villages, Cafe, Resto INTISARIPembangunan usaha kuliner di Kabupaten Kulon Progo mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini merupakan salah satu bentuk pengembangan potensi desa pertanian. Pengembangan tersebut tidak lepas dari adanya partisipasi masyarakat sekitar yang notabennya bermata pencaharian sebagai petani. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengkaji tahapan partisipasi masyarakat agraris dalam pengembangan desa pertanian berbasis usaha kuliner di Kabupaten Kulon Progo, 2) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat agraris dalam pengembangan desa pertanian berbasis usaha kuliner di Kabupaten Kulon Progo. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling dengan responden sebanyak 60 petani. Analisis data untuk mengkaji tahapan partisipasi masyarakat agraris digunakan analisis frekuensi. Sementara untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat agraris dalam pengembangan desa pertanian berbasis usaha kuliner digunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengambilan manfaat dalam pengembangan desa pertanian berbasis usaha kuliner berada pada kategori tinggi. Sementara itu, partisipasi pada tahap evaluasi berada dalam kategori rendah. Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat agraris dalam pengembangan desa pertanian berbasis usaha kuliner adalah usia dan tingkat pendidikan petani. Sementara faktor jenis kelamin dan tingkat pendapatan petani tidak berpengaruh terhadap partisipasi dalam pengembangan desa pertanian berbasis usaha kuliner. Kata Kunci: Partisipasi, Desa Pertanian, Cafe, Resto