Sri Retno Wahyu Nugraheni
IPB University

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Disparitas Harga dan Korelasi terhadap Dana Desa: Studi Kasus Bawang Merah dan Cabai Merah: Institut Pertanian Bogor Dian Verawati Panjaitan; Tanti Novianti; Muhammad Fazri; Sri Retno Wahyu Nugraheni
JURNAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN Vol 8 No 1 (2019): Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Pembangunan
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jekp.8.1.2019.1-19

Abstract

Price disparity is a crucial issue for Indonesia due to transportation cost and production cost. The prices of chili and shallot are rellatively fluctuating between times and between regions. Both of them have an important role to consume and use in both food and non-food industries. The government has implemented several policies to reduce price disparity between regions such as sea toll and infrastructure: rood, bridge, and irrigation systems which used village funds. This study examines the impact of village funds to the price disparity in chili and shallot market at provincial lavel. The findings show that price disparities between provinces still occur, especially in the eastern and western regions. Papua is a province with the highest prices in both commodities. The study also found no correlation between the village funds and the price of chili and shallot.
Peramalan Penerimaan Pajak Indonesia: Studi Kasus Bea Masuk: Institut Pertanian Bogor, Kementerian Keuangan Republik Indonesia Tony Irawan; Futu Faturay; Sidiq Suryo Nugroho; Soni Rita Purba; Mulya Syafnur; Sri Retno Wahyu Nugraheni
JURNAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN Vol 11 No 1 (2022): Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Pembangunan
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jekp.11.1.2022.75-90

Abstract

Bea masuk merupakan salah satu komponen penerimaan pajak Indonesia yang terkena dampak signifikan akibat COVID-19. Kementerian Keuangan Republik Indonesia menyebutkan bahwa bea masuk mengalami kontraksi sebesar 13.5% pada tahun 2020, dan kemudian cenderung mengalami peningkatan pada tahun 2021. Dinamika yang cenderung volatile semacam itu tentu akan berpengaruh terhadap penentuan prioritas anggaran yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Namun demikian, studi yang terkait dengan penerimaan bea masuk masih sangat terbatas dan sulit ditemukan. Oleh karena itu, studi ini menganalisa penerimaan bea masuk Indonesia selama periode 2016Q1-2021Q2 dan membuat model peramalan dengan menggunakan data realisasi penerimaan bea masuk bulanan. Hasil analisa menunjukkan bahwa model Auto Regressive Distributed Lag (ARDL) memiliki performa yang cukup baik untuk meramalkan bea masuk, dengan nilai MAPE pada in sample forecast sebesar 1.57%.