Asril Gunawan
Program Studi Etnomusikologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Journal of Culture, Arts, Literature, and Linguistics (CaLLs)

MUSIK PA’RAWANA DAN SAYYANG PATTUDDU DALAM PROSESI UPACARA KHATAM ALQURAN SUKU MANDAR DI PROVINSI SULAWESI BARAT (SEBUAH PENDEKATAN ETNOMUSIKOLOGIS) Asril Gunawan
CaLLs: Journal of Culture, Arts, Literature, and Linguistics Vol 3, No 2 (2017): December 2017
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1070.826 KB) | DOI: 10.30872/calls.v3i2.877

Abstract

Pa’rawana and sayyang pattuddu music are ones of the traditional arts owned by Mandar tribe. These are very popular and always presented every year, especially at khatam Qur’an ceremony. The performance of pa’rawana and sayyang pattuddu music is always based on the socio-cultural suitability of the Mandar people who cannot be separated from their religious system. It is marked by a procession of the Qur’an recital by children. They will be paraded around the village accompanied by pa’rawana and sayyang pattuddu music. The whole process of khatam of Qur’an is very complex. In addition to the ceremonial procession, performing arts are also involved, especially pa’rawana and sayyang pattuddu music. The presentation of pa’rawana and sayyang pattuddu music is a combination of several forms of art in every performance. The incorporated arts among which consist of music pa’rawana, pa’denggo, sayyang pattuddu and pa’kalindagdag. In addition, the completeness
PENAMAAN IBU KOTA NUSANTARA PADA MEDIA MASSA DARING KAJIAN ANALISIS WACANA NORMAN FAIRCLOUGH Purwanti Purwanti; Asril Gunawan; Jonathan Irene Sartika Dewi Max
CaLLs: Journal of Culture, Arts, Literature, and Linguistics Special Edition: Sesanti (Seminar Nasional Bahasa, Sastra, dan Seni) 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/calls.v0i0.13145

Abstract

Isu pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia ke wilayah Kalimantan Timur menuai pro dan kontra. Berbagai aspek dalam proses pemindahan IKN menjadi sorotan khalayak. salah satunya, dalam hal pemberian nama. Penamaan dapat diartikan sebagai bentuk kata untuk menyatakan sebuah panggilan, atau sebutan kepada orang, tempat, barang dan lain sebagainya. Umumnya penamaan mempertimbangkan beberapa aspek, salah satunya kekhasan yang dimiliki oleh wilayah tersebut. Sehingga kecenderungan penamaan identik dengan kumpulan hal-hal yang bersifat filosofis. Hal ini lah yang memicu munculnya teks berita diberbagai media yang berkaitan dengan penamaan IKN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis wacana yang dibangun melalui media massa daring mengenai topik penamaan Ibu Kota Nusantara. Penelitian ini membahas bagaimana wacana penamaan Ibu Kota Nusantara dibangun melalui media massa daring. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan melalui pendekatan analisis teks model analisis wacana kritis Norman Fairclough. Analisis wacana media massa daring ini dilakukan dengan tiga dimensi yaitu teks, praktik diskursif, dan praktik sosial.