Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Translokasi Asimilat Pada Anggrek Akar Veren Yuliana Saputri; Ratis Nour Sholichah; Lailatus Solichah; Muhammad Ainun Najah; Mukhamad Su'udi
Jurnal Penelitian Sains Vol 22, No 1 (2020)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.227 KB) | DOI: 10.56064/jps.v22i1.553

Abstract

Anggrek akar hidup pada habitat lembab dan bersifat epifit. Anggrek yang juga dikenal sebagai anggrek hantu ini, memiliki ciri khusus yaitu akar yang berfungsi sebagai organ source. Salah satu contoh anggrek akar adalah Taeniophyllum biocellatum. Akarnya berwarna hijau, memiliki velamen, dan berkas pembuluh yang memainkan peran penting dalam proses translokasi hasil asimilat. Proses translokasi asimilat dimulai dari sel produsen menuju sieve element dan berakhir di organ sink. Tipe pengangkutan simplasmik dan apoplasmik didasarkan pada ada atau tidaknya saluran plasmodesmata. Senyawa yang terkandung dalam fotosintat meliputi zat organik seperti sukrosa, hormon, dan protein sedangkan senyawa anorganik meliputi air, mineral, nitrogen, dan lainnya. Alokasi dan proporsi fotosintat disesuaikan pada kebutuhan dominan pertumbuhan dan perkembangan anggrek akar.
Review Aktivitas Fotosintesis pada Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor) dalam Kondisi Cekaman Kekeringan Mukhamad Su'udi; Arsetyo Rahardianto; Miatin Alvin Septianasari; Veren Yuliana Saputri; Dwi Setyati; Fuad Bahrul Ulum
Rekayasa Vol 15, No 2: Agustus 2022
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/rekayasa.v15i2.9799

Abstract

Sorghum (Sorghum bicolor L. Moench) is a cereal crop that has the potential to be developed in Indonesia as a food, feed and industrial crop. Sorghum is a C4 plant that has the advantage of efficiency in hot and dry environments. Drought stress is one of the most limiting environmental factors for crop productivity worldwide, and can be caused by water deficits in the soil and in the atmosphere. On the decreasing leaf water status, the rate of CO2 assimilation and the conductance of stomata decreased rapidly. The CO2 concentration mechanism is able to saturate C4 photosynthesis under the relatively low intercellular CO2 concentration. In addition, CO2 photorespiration is likely to be repaired before it exits the bundle sheat cells. The effects of non-stomatal factors include reduced activity of photosynthetic enzymes, inhibition of nitrate assimilation, induction of premature aging, and changes in leaf anatomy. Photosynthesis in C4 plants, including sorghum, involves, others, the PEPC and Rubisco enzymes. Drought can also trigger oxidative stress, which is an environmental condition that has increased Reactive Oxygen Species (ROS) due to an over reduction of the photosynthesis process.
PEMANFAATAN BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) SEBAGAI ANTIDIABETES DAN ANTIHIPERTENSI Muslimah Arniyanti; Farah Syahidah Afsyah Abdila; Jelita Ahmaria Sabil; Veren Yuliana Saputri; Lailiyah Maulidatul Hasanah; Mukhamad Su'udi
JCPS (Journal of Current Pharmaceutical Sciences) Vol 6 No 2 (2023): March
Publisher : LPPM - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes melitus dan hipertensi merupakan dua penyakit degeneratif. Mengkudu (Morinda citrifolia.) merupakan tanaman obat tradisional dengan kandungan manfaat yang banyak seperti antioksidan jenis xeronin dan senyawa scopoletin. Kandungan antioksidan buah mengkudu tergolong sedang dengan nilai 104,73 ± 4,56 µg/mL. Xeronin berfungsi sebagai antidiabetes dan antihipertensi. Xeronin bekerja sama dengan insulin menurunkan kadar gula darah tubuh secara signifikan. Ekstrak buah mengkudu juga mengandung senyawa scopoletin yang berfungsi sebagai agen spasmolitik nonspesifik dengan kemampuan menurunkan tekanan darah baik pada hewan uji tikus wistar maupun manusia. Hasil pada hewan uji tikus wistar didapatkan penurunan tekanan darah sistolik mencapai 16,71 ± 3,95 dan diastolik mencapai 21,49 ± 7,90. Sedangkan pada manusia didapatkan penurunan rata-rata tekanan darah sistolik menjadi 149,44 mmHg dan diastolik 92,22 mmHg.