Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Ekstraksi Pewarna Alami Kelopak Bunga Rosella (Hisbiscus Sabdariffa) Pada Pembuatan Minuman Serbuk Instan Rosella Tuatul Mahfud
JST (Jurnal Sains Terapan) Vol 1, No 1 (2015): JST ( Jurnal Sains Terapan )
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jst.v1i1.29

Abstract

AbstractOperationally, this research is aimed to find out the making of Roselle nature coloring extract and the use of it in the making of instant Roselle drink powder that could be observed from the consumer acceptance of Roselle powder taste and color. This researched use the experimental method. Roselle nature coloring extract is made by using spray drying technique with the additional decstrin filling amounted to 10%, 20 %, 30 % from the solution total volume. Moreover, the making process of instant Roselle drink powder is done by adding the nature coloring extract amounted to 4 gr, 6 gr and 8 gr for each 200 ml instant Roselle drink powder. Sixty respondents are involved in the organoleptic test. The result shows that the making of Roselle coloring extract with the highest water level of 9, 64 % is found in the Roselle powder by adding10 % of decsrtrin filling. The lowest water level of 5, 85 % is found in the roselle powder with 30 % of decsrtrin filling. Meanwhile, the Roselle powder with 20 % decsrtrin filling, contained 7, 15% water level. Based on the result of the powder solubility test, the highest solubility level of 98, 26 % is obtained by adding 30 % decstrin filling into Roselle powder. Whilst the lowest solubility level of 91, 58 % is found in the Roselle powder with 20 % decstrin filling. It could be concluded that the additional of 30 % decstrin filling makes a big difference to the product Ph level compare to the additional of 10 % decstrin besed on Ph level test. The result measure of soluble solid matter total shows that the highest level of soluble solid mater of 39, 5 % is found in the coloring Roselle which had been added with 30 % decstrin. The lowest level of soluble solid mater of 5, 85 % is obtained in the Roselle powder by adding 10 % of decsrtrin filling. While the 29,0 level of soluble solid mater is found in the Roselle powder with 20 % decstrin filling. It can be seen that the result of organoleptic test shows the influence of the additional Roselle nature coloring toward consumer acceptance of Roselle instant drink powder’s taste and color. The consumers like most the color of Roselle drink powder with 8 gr additional Roselle nature color. While the consumers like the taste most of Roselle drink powder with 4 gr additional Roselle nature color. Keyword : Roselle, extraction, nature coloring, instant drink powder.  AbstrakSecara operasional penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembuatan ekstrak pewarna alami rosella serta pemanfaatannya pada pembuatan minuman serbuk instan rosella yang ditinjau dari daya terima konsumen yang meliputi aspek warna dan rasa.  Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Pembuatan ekstrak pewarna alami rosella dilakukan dengan teknik spray drying dengan penambahan bahan pengisi deksrtrin sebesar 10%, 20%, dan 30% dari total volume larutan. Sedangkan pada pembuatan minuman serbuk instan rosella adalah dengan memberikan perlakuan berupa penambahan ekstrak pewarna alami rosella masing-masing sebesar 4 gram, 6 gram, dan 8 gram dari setiap 200 ml pelarut minuman serbuk instan rosella dalam setiap perlakuan. Penelitian ini melibatkan 60 orang responden untuk uji organoleptik.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembuatan ekstrak pewarna rosella dengan nilai kadar air tertinggi adalah 9,64% yaitu pada bubuk yang menggunakan bahan pengisi dekstrin sebesar 10%. Kadar air terendah adalah 5,85% yaitu bubuk yang menggunakan bahan pengisi dekstrin sebesar 30%. Sedangkan bubuk yang menggunakan bahan pengisi dekstrin 20% memiliki kadar air 7,15%. Berdasarkan uji kelarutan bubuk, diperoleh nilai kelarutan tertiggi adalah 98,26% yaitu bubuk yang menggunakan bahan pengisi dekstrin 30%, sedangkan nilai kelarutan terendah adalah 91,58% yaitu bubuk yang menggunakan bahan pengisi dekstrin sebesar 20%. Berdasarkan uji nilai ph dapat disimpulkan bahwa penambahan 30% dekstrin memberikan perbedaan yang nyata pada nilai pH produk bila dibandingkan dengan penambahan 10% dekstrin. Dari hasil pengukuran total padatan terlarut menunjukkan bahwa nilai total padatan terlarut tertinggi dimiliki oleh pewarna rosella yang diberikan perlakuan dengan penambahan dekstrin sebesar 30% yaitu 39,5. Nilai total padatan terlarut terendah dimiliki oleh pewarna yang diberikan perlakuan dengan penambahan dekstrin sebesar 10% yaitu 28,0. Sedangkan nilai total padatan terlarut pada pewarna yang menggunakan penambahan dekstrin sebesar 20% yaitu 29,0.  Berdasarkan hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pada minuman serbuk instan rosella dengan penambahan pewarna alami rosella 4 gram, 6 gram., dan 8 gram terhadap daya terima konsumen pada aspek warna dan rasa. Aspek penilaian terhadap warna yang paling disukai oleh konsumen yaitu penambahan pewarna alami rosella sebanyak 8 gram pada minuman serbuk instan rosella. Sedangkan untuk aspek rasa juga terlihat pada penambahan pewarna rosella sebanyak 4 gram yang paling disukai oleh konsumen. Kata Kunci : Rosella, Ekstraksi, pewarna alami, minuman serbuk instan.
Analisis Kualitas Layanan Program Praktek Kerja Lapangan (PKL) Mahasiswa Jurusan Tata Boga Politeknik Negeri Balikpapan Tahun 2015 Syahrul Karim; Yogiana Mulyani; Tuatul Mahfud
JST (Jurnal Sains Terapan) Vol 2, No 1 (2016): JST ( Jurnal Sains Terapan )
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jst.v2i1.112

Abstract

AbstrackBalikpapan East Kalimantan as an economic barometer Kalimantan even continue to grow especially in the sector of tourism support the hospitality industry. End of 2015, the number of hotels in Balikpapan 75 units. This figure rose to 80 units in 2016. (Disporabudpar Balikpapan, 2015). Hotel presence contributes directly to employment. Not only Balikpapan, but a number of cities in East Kalimantan even outside of Borneo, such as Java and Sulawesi. State Polytechnic Balikpapan is the only campus in Kalimantan, which organizes lectures majoring in culinary Diploma III. Every year 40 students graduated / I since 2013. One of the flagship program of the Department of cookery is the delivery service Job Training (PKL) in the hospitality industry, catering and restaurant for six months. PKL service student success cookery State Polytechnic Balikpapan should be measured by various indicators of services during the performance management vendors by involving the industry as a user of the service. From the results of recent research shows that the quality of student services PKL majors Catering, Polytechnic of Balikpapan in 2015 rated satisfactory by the street vendors (the hotel industry and catering) for the nine attributes of service that is dependability, attitude, personality, quantity, adaptability, quality, Job Knowledge and grooming has average ratings of at least 3.2 (in the satisfactory category). While three other service attributes attendance, initiative, and discipline unsatisfactory. Has a sufficiently low value or below 3.2 (in the satisfactory category). This is in line with the IPA matrix analysis results where there are four elements that are considered important by the hotel management but did not provide the satisfaction of attendance, Initiative, discipline and job knowledge. Key Words :service attributes, trainee, expectations, satisfaction AbstrakBalikpapan sebagai barometer ekonomi Kalimatan Timur bahkan Kalimantan terus tumbuh terutama di sektor industry pendukung pariwisata yakni perhotelan. Akhir tahun 2015, jumlah hotel di Balikpapan 75 unit. Angka ini naik menjadi 80 unit di tahun 2016. (Disporabudpar Balikpapan, 2015). Keberadaan hotel memberikan andil secara langsung terhadap penyerapan tenaga kerja. Tidak hanya Balikpapan, namun sejumlah kota di Kaltim bahkan di luar Kalimantan, seperti Jawa dan Sulawesi. Politeknik Negeri Balikpapan merupakan satu satunya kampus di Kalimantan yang menyelenggarakan perkuliahan jurusan tata boga Diploma III. Setiap tahun meluluskan 40 mahasiswa/I sejak tahun 2013. Salah satu program unggulan dari jurusan tata boga adalah penyelenggaran layanan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di industry perhotelan, catering dan restaurant selama enam bulan.  Keberhasilan layanan PKL mahasiswa/I tata boga Politeknik Negeri Balikpapan harus diukur dengan berbagai indicator layanan selama melaksanakan PKL dengan melibatkan management industry sebagai pengguna layanan. Dari hasil penelian menunjukan bahwa kualitas layanan mahasiswa PKL jurusan Tata Boga, Politeknik Negeri Balikpapan 2015 dinilai memuaskan oleh pengguna PKL (industri hotel dan catering) untuk 9 atribut layanan yakni dependability, attitude, personality, quantity, adaptability, quality, Job Knowledge dan grooming yang memiliki rata rata penilaian minimal 3.2 (dalam kategori memuaskan). Sedangkan 3 atribut layanan lainnya attendance, iniciative, dan discipline kurang memuaskan. Memiliki nilai yang cukup rendah atau dibawah 3.2 (dalam kategori memuaskan). Ini sejalan dengan hasil analisi matrix IPA dimana terdapat empat element yang dianggap penting  oleh managemen hotel namun belum memberikan kepuasan yakni  attendance, iniciative, discipline dan job knowledge.Kata Kunci : kualitas layanan, praktek kerja lapangan, harapan, kepuasan    
UPAYA PENDAMPINGAN MENULIS DAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU SMK DI PENAJAM PASER UTARA SAIFUL GHOZI; TUATUL MAHFUD; SUBUR MULYANTO; SUPARMANTO SUPARMANTO
COMMUNITY : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/community.v1i2.605

Abstract

Artikel ini mendeskripsikan upaya peningkatan kemampuan menulis dan teknis publikasi bagi guru SMK di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur. Upaya ini dilatar belakangi oleh minimnya kemampuan dan waktu guru SMK dalam menghasilkan karya ilmiah. Indikator pentingnya adalah banyak guru- guru yang terhambat naik pangkatnya karena tidak mampu menghasilkan karya ilmiah. Upaya tersebut dilakukan melalui bimbingan dan pendampingan untuk menghasilkan karya ilmiah Penelitian Tindakan Kelals (PTK) dan mempublikasikannya di media publikasi jurnal atau semiar yang relevan. Pendampingan secara teknis juga dilakukan dalam melakukan online submission di sistem jurnal online OJS. Partisipan yang terlibat dalam upaya ini adalah guru SMK 2 di kab PPU. Program ini direncanakan melalui 3 tahapan kegiatan : (i) pelatihan penyusunan karya ilmiah guru, (ii) bimbingan teknis sistem sitasi dan referensi karya ilmiah; (iii) bimbingan teknis sistem submit OJS journal. Tahapan tersebut dilaksanakan dalam kurun waktu 3 bulan. Capaian yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah (1) peningkatan motivasi menulis, (2) mitra memiliki kemampuan teknis publikasi di jurnal OJS, (3) dihasilkan draft karya tulis dibidang Penelitian Tindakan Kelals (PTK). Kegiatan pendampingan penulisan dan publikasi artikel PTK secara subjektif-kualitatif dapat meningkatkan motivasi guru dalam melaksanakan PTK. Hal ini dapat dilihat dari draft awal yang dihasilkan sebanyak 12 draft, dan akhirnya tersaring sebanyak 4 draft yang siap terbit di jurnal nasional.
Analisis Penerimaan Teknologi Zoom dalam Pembelajaran Online Mahasiswa Selama Covid-19: Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM) Tuatul Mahfud; Henry Winnarko
JSHP : Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan Vol 7, No 1 (2023): JSHP (Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri Balikpapan.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jshp.v7i1.1620

Abstract

Penggunaan teknologi Zoom sebagai media pembelajaran online sudah banyak digunakan di berbagai lembaga pendidikan khususnya ketika pandemic Covid-19. Sudah hampir dua tahun lebih pembelajaran di perguruan tinggi vokasi menggunakan mode online dengan platfrom Zoom. Namun, hingga kini masih terbatas studi yang mengevaluasi bagaimana pengaruh faktor eksternal yang meliputi pengaruh dosen, teman sejawat, dan dukungan institusi terhadap niat belajar online mahasiswa politeknik menggunakan Zoom. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model pembentukan niat mahasiswa menggunakan Zoom untuk belajar online dengan melibatkan faktor anteseden yang meliputi pengaruh dosen, teman sejawat, dukungan institusi, perceived ease of use, dan perceived usefulness. Penelitian ini melibatkan mahasiswa politeknik untuk mengungkapkan persepsi mereka tentang pengaruh dosen, teman sejawat, dukungan institusi, perceived ease of use, perceived usefulness, dan niat menggunakan Zoom untuk belajar online. Penelitian ini menggunakan analisis SEM (structural equation modeling) berbasis Partial Least Square (PLS). Hasil studi menunjukkan bahwa social norms, perceived ease of use, dan perceived usefulness mempengaruhi niat mahasiswa menggunakan video conferencing technology (VCT) dari Zoom untuk pembelajaran online mereka. Secara khusus, social norm memiliki pengaruh positif terhadap perceptions of perceived ease of use dan perceived usefulness. Selain itu, perceived ease of use menggunakan zoom pada pembelajaran online juga mempengaruhi secara positif terhadap perceived usefulness. Temuan lainnya juga menunjukkan bahwa perceived ease of use maupun perceived usefulness memiliki pengaruh terhadap niat mahasiswa menggunakan Zoom untuk belajar online. Dan terakhir, perceived ease of use memediasi pengaruh social norm terhadap niat mahasiswa menggunakan Zoom untuk belajar online.
Model evaluasi Kirkpatrick pada Program Bina Desa: Penguatan bisnis kuliner kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Tuatul Mahfud; Ria Setyawati; Bambang Jati Kusuma; Nawang Retno Dwiningrum; Basri Basri
Journal of Applied Community Engagement Vol 3 No 1 (2023): Journal of Applied Community Engagement (JACE)
Publisher : ISAS (Indonesian Society of Applied Science)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52158/jace.v3i1.631

Abstract

Entrepreneurs have been widely recognized as contributing greatly to improving a country's economy, including in Indonesia. In fact, currently, the segmentation of women entrepreneurs has received much attention in most governments globally. Therefore, this village development program aims to strengthen the Joint Business Group-based culinary business. The partners involved in this program are Family Welfare Empowerment cadres in South Balikpapan District. The results using the Kirkpatrick evaluation model at levels 1 and 2 show that the partners consider the training program (village development) satisfactory. Also, this training program effectively influences cooking self-efficacy and partners' entrepreneurial intentions. The evaluation of this program has important implications for strengthening the Joint Business Group-based culinary business for Family Welfare Empowerment cadres.