Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengaruh Temperatur Ekstraksi dan Heating Timeterhadap Spectrum Absorbansi pada Zat Warna Alam dari Kayu Secang Subur Mulyanto
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 4, No 1 (2016): JTT ( Jurnal Teknologi Terpadu )
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v4i1.122

Abstract

AbstractThe purpose of this study to  analyze the extraction process with  variations of the temperature and heating time on the extraction of natural dyes from caesal pinia sappan. Extraction processof the sappan wood used  capacity of 150 liters on the variation of temperature and time of extraction at 70⁰C; 80⁰C; 90⁰C; 100⁰C and water-soluble. FTIR spetrofotometer test was conducted to identify the composition of functional groups brazilein compound, while the Uv-Vis spectrophotometer is used to view the absorbance spectrum, so it can then do an analysis of the influence of time and temperature on the extraction of red natural dye absorbance specrum. Results infrared spectrophotometer shows some absorption area in order to identify functional groups of compounds brazilein, namely the absorption at wavenumber 650-1000 showed a group = C - H, at wavenumber 1000-1300 showed a group C-O-C and C-OH, at wavenumber 1550-1650 showed a group C = C, and at a wavenumber 1650-1800 showed a group C = O. On Uv-Vis spectrophotometer is known that the maximum absorbance was obtained at the time of 2 hours at a temperature of 80⁰C and 90⁰C, Uv-Vis spectrophotometer at various temperatures rise significantly absorbance occurs at a temperature of 70⁰C s./d. 90⁰C at 2 hours.. Keywords :Caesalpinia Sappan Linn, Brazilein, Absorbance,UV-Vis Spektrofotometer  Abstrak         Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisa terhadap proses ekstraksi dengan variasi temperatur ekstraksi dan heating time pada zat warna alam dari kayu secang. Proses ekstraksi kayu secang berkapasitas 150 liter dengan variasi waktu dan temperatur ekstraksi pada 70⁰C; 80⁰C; 90⁰C; 100⁰C menggunakan pelarut air. Uji spetrofotometer FTIR dilakukan untuk mengidentifikasi susunan gugus fungsi senyawa brazilein, sedangkan spektrofotometer Uv-Vis digunakan untuk melihat spektrum absorbansi, sehingga kemudian dapat dilakukan analisa tentang pengaruh waktu dan temperatur ekstraksi terhadap spektrum absorbansi ZWA merah secang. Hasil spektrofotometer infra merah menunjukkan beberapa daerah serapan sehingga dapat diidentifikasi gugus fungsi dari senyawa brazilein, yaitu serapan pada wavenumber 650-1000 menunjukkan adanya gugus = C – H, pada wavenumber 1000-1300 menunjukkan adanya gugus C–O–C & C–OH, pada wavenumber 1550-1650 menunjukkan adanya gugus C=C, dan pada wavenumber 1650-1800 menunjukkan adanya gugus C=O. Pada spektrofotometer Uv-Vis diketahui bahwa absorbansi maksimum diperoleh pada waktu 2 jam yaitu pada temperatur 80⁰C dan 90⁰C, spektrofotometer Uv-Vis pada variasi temperatur kenaikan absorbansi secara signifikan terjadi pada temperatur 70⁰C s./d. 90⁰C pada waktu 2 jam.Kata kunci :Kayusecang, Brazilein, Absorbansi, SpektrofotometerUv-Vis 
Perbandingan Variasi Bakteri Starter terhadap Nilai Kalor Biogas dari Sampah Organik Subur Mulyanto; Ida Bagus Dharmawan; Iqbal Adzannni
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 4, No 2 (2016): JTT ( Jurnal Teknologi Terpadu )
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v4i2.188

Abstract

Biogas salah satu energi terbarukan yang dapat digunakan sebagai salah satu alternatif mengurangi penggunaan energi fosil, bahan baku dari energi biogas ini adalah sampah dan limbah organik yang banyak melimpah di sekitar kita, sisa sayuran pasar, kotoran ternak, dan kotoran manusia, merupakan beberapa contoh sampah dan limbah organik yang dapat di gunakan sebagai bahan baku biogas. Dalam penelitian ini biogas diproduksi dari bahan baku sampah organik dengan penambahan bakteri starter, yaitu EM4 yang dibeli dari toko pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan nilai kalori biogas yang dihasilkan dengan variasi penambahan stater EM4. Variasi penambahan EM4 dilakukan pada variasi 25ml, 50 ml dan 75 ml setiap 400ml bahan sampah organik yang sudah tercampur dengan air pada perbandingan 2:1. Nilai kalori yang dihasilkan yaitu pada variasi 25ml sebesar 876,21 J/liter, pada variasi 50ml sebesar 863,01 J/liter dan pada variasi 75ml sebesar 1131,31 J/liter
Pengaruh Tegangan dan Beban Daya Listrik terhadap Arus dan Putaran Mesin pada Gentset Berbahan Bakar LPG Subur Mulyanto; Mikail Eko Prasetyo Widagda
Dinamika : Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 11, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (769.644 KB) | DOI: 10.33772/djitm.v11i1.8764

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tegangan dengan beban daya listrik yang dibebankan pada genset LPG terhadap besar arus dan putaran mesin pada genset tersebut. Generator listrik yang berbahan bakar LPG akan diberikan pembebanan lampu kemudian mengamati putaran engine dan arus listrik yang dihasilkan dengan tegangan yang distabilkan yaitu 220 Volt. Dalam pengamatan ini dilakukan beberapa variasi, diantaranya 3 (tiga) variasi putaran mesin awal, yaitu, 2000, 2500, dan 3000 Rpm. Sedangkan pembebanan ada 7 (tujuh) variasi, yaitu, 120, 180, 240, 360, 480, 540, dan 720 Watt.  Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat dilihat bahwa pada putaran mesin awal 2000 Rpm putaran mulai tidak stabil pada beban 240 Watt, yaitu sebesar 1321 Rpm dengan arus sebesar 1,5 Ampere. Kemudian dilanjutkan pengamatan pada putaran awal mesin 2500 Rpm putaran mulai tidak stabil pada beban 720 W, yaitu sebesar 1232 Rpm dengan arus sebesar 2,9 Ampere. Pada variasi ketiga yaitu putaran mesin awal 3000 Rpm putaran masih stabil sampai  beban 720 Watt, yaitu sebesar 1521 Rpm dengan arus 2.9 Ampere. Dari pengamatan di atas disimpulkan bahwa untuk penggunaan genset listrik LPG ini menggunakan putaran awal 2500 Watt dengan daya maksimal 540 Watt untuk mencapai putaran dan arus yang stabil, yaitu > 1500 Rpm dan >2 Ampere. Kata Kunci: Genset LPG, putaran mesin, arus, tegangan, daya beban
UPAYA PENDAMPINGAN MENULIS DAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU SMK DI PENAJAM PASER UTARA SAIFUL GHOZI; TUATUL MAHFUD; SUBUR MULYANTO; SUPARMANTO SUPARMANTO
COMMUNITY : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/community.v1i2.605

Abstract

Artikel ini mendeskripsikan upaya peningkatan kemampuan menulis dan teknis publikasi bagi guru SMK di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur. Upaya ini dilatar belakangi oleh minimnya kemampuan dan waktu guru SMK dalam menghasilkan karya ilmiah. Indikator pentingnya adalah banyak guru- guru yang terhambat naik pangkatnya karena tidak mampu menghasilkan karya ilmiah. Upaya tersebut dilakukan melalui bimbingan dan pendampingan untuk menghasilkan karya ilmiah Penelitian Tindakan Kelals (PTK) dan mempublikasikannya di media publikasi jurnal atau semiar yang relevan. Pendampingan secara teknis juga dilakukan dalam melakukan online submission di sistem jurnal online OJS. Partisipan yang terlibat dalam upaya ini adalah guru SMK 2 di kab PPU. Program ini direncanakan melalui 3 tahapan kegiatan : (i) pelatihan penyusunan karya ilmiah guru, (ii) bimbingan teknis sistem sitasi dan referensi karya ilmiah; (iii) bimbingan teknis sistem submit OJS journal. Tahapan tersebut dilaksanakan dalam kurun waktu 3 bulan. Capaian yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah (1) peningkatan motivasi menulis, (2) mitra memiliki kemampuan teknis publikasi di jurnal OJS, (3) dihasilkan draft karya tulis dibidang Penelitian Tindakan Kelals (PTK). Kegiatan pendampingan penulisan dan publikasi artikel PTK secara subjektif-kualitatif dapat meningkatkan motivasi guru dalam melaksanakan PTK. Hal ini dapat dilihat dari draft awal yang dihasilkan sebanyak 12 draft, dan akhirnya tersaring sebanyak 4 draft yang siap terbit di jurnal nasional.
Rancang Bangun Chasis Kendaraan Hemat Energi satu silinder Subur Mulyanto
Jurnal POLIMESIN Vol 19, No 1 (2021): February
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (861.119 KB) | DOI: 10.30811/jpl.v19i1.2046

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan eksperimen dalam pembuatan chasis dan body kendaraan yang mana keduanya merupakan penopang utama selain engine pada kendaraan. Adapun Chasis yang telah dibuat mengadopsi sistem-sistem pada cahasis kendaraan roda empat pada umumnya. Komponen yang digunakan pada pembuatan chasis ini meliputi komponen yang sudah ada atau yang dijual dipasaran spare part kendaraan dan ada komponen yang dibuat sendiri dengan menyesuaiakan desain yang telah ditentukan.Perancangan chasis ini dilakukan dengan membuat frame yang menggunakan material besi hollow yang memiliki masa ringan namun kuat dibantu dengan konstruksi dengan sambungan pengelasan. Selain rangka juga akan di lengkapi system suspensi dan system rem untuk kenyamanan serta keamanan kendaraan. Dalam hal ini tidak kalah pentingnya adalah pada turning radius pada sistem kemudi serta front alignment. Kedua sistem tersebut dimaksudkan untuk mengurangi hambatan laju kendaraan yang dihasilkan oleh koefisien gesek, sehingga perlu dilakukan pengaturan yang tepat. Dimana hambatan yang berupa koefisien gesek dapat mengurangi laju kendaraan, sehingga beban menjadi berat dan berdapak pada konsumsi bahan bakar menjadi tinggi.Komponen-komponen yang yang sudah ada meliputi; roda kemudi, master rem, silinder roda, tie rod end, velg roda, ban, gear out put, disc brake. Sedangkan komponen yang dilakukan pembuatan sendiri diantaranya; main frame, steering columb, steering shaft, pitman arm, steering link, dudukan ball joint, shaft roda belakang, pedal gas dan pedal rem.
Perbandingan sampah organik rumah tangga dengan sampah organik pasar terhadap kuantitas biogas Subur Mulyanto; Zulkifli Zulkifli; Elisabeth Milaningrum
Jurnal POLIMESIN Vol 16, No 2 (2018): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.044 KB) | DOI: 10.30811/jpl.v16i2.563

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara dan proses pembuatan biogas untuk mendapatkan hasil yaitu gas metana (CH4) secara maksimal dengan menggunakan bahan dari sampah organik makanan rumah tangga dan sampah organik pasar. Jenis penelitian ini adalah eksperimen, dimana penulis melakukan perencanaan, perancangan, pembuatan, dan pengujian secara langsung dilapangan untuk mengetahui hasil dari percobaan tersebut. Proses dalam penelitian menggunakan bahan baku sampah pasar dan sampah organik rumah tangga yang kemudian masing–masing difermentasi selama 12 hari, setelah  dilakukan pengambilan sampel untuk uji nyala dan uji kandungan gas metana yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukan bahwa sampah organik pasar lebih baik digunakan sebagai bahan untuk pembuatan biogas dibandingkan dengan sampah makanan rumah tangga dikarenakan sampah organik pasar tidak memerlukan waktu yang lama untuk terbakar, pada proses pengujian kandungan gas metana sampah organik pasar memiliki kandungan gas metana yang lebih tinggi yaitu 52,8 % dibandingkan dengan sampah organik rumah tangga yang hanya 0,29 %.Kata kunci:  Biogas, Gas metana (CH4), Sampah organik pasar, Sampah organik rumah tangga, fermentasiAbstract This study aims to find out how the way and process of biogas production to obtain the results of methane (CH4) to the maximum by using materials from organic household food waste and organic waste market. This type of research is experimental, where the authors do the planning, design, manufacture, and testing directly in the field to find out the results of the experiment. The process in this study includes the selection of materials divided into 2, namely market waste and household organic waste which then each fermented for 12 days, after sampling for the test flame and test the methane gas content produced. The results showed that the market organic waste is better used as a material for the manufacture of biogas compared with household food waste because the market organic waste does not require a long time to burn, in the process of testing the methane gas content of organic waste market has a higher methane gas content 52.8% compared with household organic waste which is only 0.29%.Keywords: Biogas, Methane (CH4), Organic waste market, Household organic waste, fermentation
The Innovation of batteries and inverters as energy saving technology without fuel Andi Sri Irtawaty; Lilik Damayanti; Subur Mulyanto
Journal of Applied Community Engagement Vol 1 No 1 (2021): Journal of Applied Community Engagement (JACE)
Publisher : ISAS (Indonesian Society of Applied Science)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.591 KB) | DOI: 10.52158/jace.v1i1.91

Abstract

Electrical energy is a primary need in modern human life. However, with the increase in fuel prices, the right technology is needed to overcome it, in the form of battery and inverter innovations which are combined to produce an output of 220 volts ac which has the same capacity as PLN electricity. This PkM DPRM activity was held in Manggar Village for 3 days, namely @ u on July 30, August 3 and August 4, 2020 which was attended by fishermen, fried food traders and Manggar Village employees themselves. The equipment is designed with a capacity of 300 watts and 1000 watts, tailored to the needs of the residents. The benefit greatly eases the use of diesel generator sets for fishermen, which from Rp. 108,000 / month, has now become Rp. 0, -. Likewise for fried food traders, who originally paid Rp. 70,000 / month for electricity for lighting at night, now it is Rp. 0, -. Based on the results of the questionnaire, participants are very grateful for the presence of this technology in their village. At least the motivation for other residents to implement these tools in everyday life. Keywords: power plants without fuel, save energy, fuel, lighting, manggar kelurahan