Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Analisa Tingkat Resiko pada Komponen Pembangkit Listrik di Kota Balikpapan Dengan Metode FMEA Faisal - Manta; Hadhimas Dwi Haryono; Risdianto - Ardani
JST (Jurnal Sains Terapan) Vol 6, No 1 (2020): JST (Jurnal Sains Terapan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jst.v6i1.731

Abstract

Company X is a power plant that supplies Balikpapan city electricity. In order to maintain the availability of electricity, regular maintenance is carried out, predictive, preventive and corrective maintenance in company X. The maintenance scheme of each component is based on the level of risk and priority scale. In this study, the determination of the level of risk and priority scale for each component uses Failure Mode And Effect Analysis (FMEA). The subject of the research was the W20V320 engine type diesel fuel component in the X power plant in Balikpapan City. Maintenance data for 2 years, 2017 and 2018, with 420 failure modes from 67 components used as research data. Engines are grouped into 12 systems and each system has a RPN (Risk Priority Number) value. In the RPN the Severity, Occurance, and Detection values are arranged based on company X's condition at the time the report is written. The highest RPN value is found in the Radiator Motor Fan component in the Radiator system and the LO Separator component in the Lube Oil Supply System  which is 144. Components with an RPN value> 40 receive predictive and preventive maintenance services, while components with an RPN value <20 get corrective maentenance services. Keywords : FMEA Maintenance, RPNABSTRAKPerusahaan X merupakan pembangkit yang memasok listrik kota Balikpapan. Demi menjaga ketersedian listrik dilakukan perawatan secara berkala yaitu predictive, preventive dan corrective maintenance pada perusahaan X. Skema perawatan setiap komponen berdasarkan tingkat resiko dan skala prioritas. Pada penelitian dilakukan penentuan tingkat resiko dan skala prioritas setiap komponen menggunakan Failure Mode And Effect Analysis (FMEA). Subjek penelitian adalah komponen Engine tipe W20V320 berbahan bakar solar pada pembangkit listrik X di Kota Balikpapan. Data perawatan selama 2 tahun yaitu tahun 2017 dan 2018, dengan 420 mode kegagalan dari 67 komponen digunakan sebagai data penelitian. Engine dikelompokkan menjadi 12 sistem dan setiap sistem memiliki nilai RPN (Risk Priority Number). Pada RPN nilai Severity, Occurance, dan  Detection disusun berdasarkan kondisi perusahaan X saat laporan ditulis. Nilai RPN  tertinggi terdapat pada komponen Radiator Motor Fan di sistem Radiator dan Komponen LO Separator di sistem Lube Oil Supply System yaitu 144. Komponen dengan nilai RPN>40 mendapatkan jensi perawatan prediktif dan preventif, sedangkan komponen dengan nilai RPN<20 mendapatkan perawatan corrective.Kata kunci :  FMEA, Maintenance, RPN
ANALISIS PRODUKSI BIOGAS SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF PADA KOMPOR BIOGAS MENGGUNAKAN CAMPURAN KOTORAN SAPI DAN AMPAS TAHU Paulus Vilino Hasahatan Sinaga; Doddy Suanggana; Hadhimas Dwi Haryono
Jurnal Teknologi Terapan Vol 8, No 1 (2022): Jurnal Teknologi Terapan
Publisher : P3M Politeknik Negeri Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31884/jtt.v8i1.348

Abstract

Biogas decomposes organic waste by bacteria through an anaerobic fermentation process that produces manageable methane gas. The purpose of this study was to determine the temperature, pressure, mass and flame duration of biogas produced from a mixture of cow dung and tofu waste liquid waste using a batch type digester. The digester uses a volume capacity of 30 liters with a volume of stuffing raw material as much as of the volume of the digester. This study uses three variations of the volume ratio of the mixture of cow dung and tofu waste liquid waste, namely S1 (50%: 50%), S2 (70%: 30%), and S3 (90%: 10%) with the addition of 2.5 liters of water for each variation. Data collection was carried out for 30 days at 11.00 WITA and 17.00 WITA. Based on the results of the study, it is known that the mixed variation of 50%: 50% is the best variation compared to the variations of 70%: 30%, and 90%: 10%. The results of the daily average environmental temperature variation of the S1 mixture are 30.19°C, and the average substrate temperature are 27.06°C. The average daily yield of biogas pressure are 0.039 bar with a total mass of biogas are 57.8 grams. Based on the measurement results of biogas flame duration comparasion with LPG on the total mass of biogas with the variation of the S1 mixture, it is obtained that biogas flame duration are 4.38 minutes while the combustion of LPG gas with the same total mass are 49 seconds.
POTENSI PRODUKSI BIOGAS DARI ANAEROBIC DIGESTION KOTORAN SAPI DAN KULIT NANAS SEBAGAI SUMBER ENERGI RICE COOKER BIOGAS Doddy Suanggana; Hadhimas Dwi Haryono; Alfian Djafar; Jordy Irawan
G-Tech: Jurnal Teknologi Terapan Vol 6 No 1 (2022): G-Tech, Vol. 6, No. 1, April 2022
Publisher : Universitas Islam Raden Rahmat, Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.107 KB) | DOI: 10.33379/gtech.v6i1.1246

Abstract

Limbah hasil perkebunan seperti nanas dapat menghasilkan limbah khususnya pada bagian kulit. Limbah ini dapat memiliki dampak terhadap pencemaran lingkungan. Teknologi anaerobic digestion merupakan salah upaya untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan memanfaatkan limbah untuk menghasilkan biogas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat potensi campuran kotoran sapi dan kulit nanas dengan anaerobic digestion untuk menghasilkan biogas. Volume digester yang digunakan pada penelitian ini sebesar 20 L dengan variasi SN1 (kotoran sapi 50%: kulit nanas 50%), SN2 (kotoran sapi 70%: kulit nanas 30%), dan SN3 (kotoran sapi 30%: kulit nanas 70%) dengan rasio pengenceran air 1:3. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan rata – rata temperatur biogas SN1 30,4 °C, SN2 29.9 °C dan SN3 31,8 °C. Tekanan yang dihasilkan SN1 0,38 bar, SN2 0,93 bar, dan SN3 1,86 bar. Massa SN1 2,9 g, SN2 7,3 g dan SN3 17,4 g. Selanjutnya hasil produksi biogas ini diuji dengan rice cooker biogas, dan dibutuhkan waktu memasak nasi selama 14 menit 35 detik. Campuran dari kotoran sapi dan kulit nanas ini berpotensi untuk menghasilkan biogas.
PENGARUH VARIASI JENIS MEDIA PENDINGIN TERHADAP SURFACE BENDA KERJA ST41 DENGAN MENGGUNAKAN UJI KEKASARAN (SURFACE ROUGHNESS TESTER) Oddy Adam; Illa Rizianiza; Hadhimas Dwi Haryono
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol. 17 No. 1 (2022): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36289/jtmi.v17i1.230

Abstract

Proses permesinan pada mesin bubut konvensional merupakan proses permesinan yang banyak digunakan di dunia industri maupun di pendidikan saat ini. Dalam mengerjakan suatu proses permesinan tentunya benda kerja yang dihasilkan juga harus sesuai dengan standar, dengan penambahan media pendingin yang tepat dapat mempengaruhi nilai kekasaran permukaan benda kerja. Setiap benda kerja yang dikerjakan tentunya memiliki properties atau sifat yang berbeda di setiap material seperti halnya ST41 biasanya material ini sering digunakan pada pipa saluran, bodi mobil bahkan handle rem sepeda motor. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kekasaran permukaan dari pengaruh jenis media pendingin (coolant, oli, air, udara bertekanan, dan tanpa media pendingin) dengan pembaharuan dari kajian terdahulu yaitu penggunaan material uji ST41, hasil proses permesinan, dan mengetahui jenis pendingin yang tepat agar menghasilkan kekasaran permukaan yang rendah pada material ST41, menggunakan mesin bubut konvensional dan alat ukur kekasaran surface roughness tester Mitutoyo SJ-310. Didapatkan nilai kekasaran terendah pada penggunaan jenis media pendingin coolant sebesar 0,694 μm, dibandingkan penggunaan oli 0,805 μm, udara bertekanan 1,178 μm, tanpa media pendingin 1,255 μm, dan yang paling tinggi atau kasar adalah penggunaan jenis pendingin air 1,789 μm. Karena coolant mampu melumasi, mendinginkan benda kerja dengan baik dan memberikan perlindungan korosi. Hasil uji Anova dua jalur menunjukan bahwa perlakuan jenis media pendingin berpengaruh secara signifikan terhadap nilai kekasaran permukaan benda kerja ST41 pada proses permesinan, sehingga coolant merupakan jenis pendingin yang tepat untuk menghasilkan nilai kekasaran yang rendah pada material ST41.
Pengaruh Tingkat Kecepatan Putaran Spindel Bubut terhadap Pahat dan Permukaan Pada Baja ST41 Faisal - Manta; Hadhimas Dwi Haryono; Reihanda Fikri Wirayudha
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 10, No 2 (2022): JTT (Jurnal Teknologi Terpadu)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v10i2.1527

Abstract

Dalam dunia permesinan tahapan manufaktur yaitu salah satunya pembubutan adalah suatu tindakan dalam menciptakan suatu  produk. Pada aktivitas pembubutan sering kali pengelolahan dilakukan pada bahan baku logam, khususnya pada baja ST 41. Pada pengolahan baja ST 41 tersebut dapat dimanfaatkan pada pembuatan poros untuk kendaraan serta untuk bahan konstruksi. Pada proses pembubutan kekasaran dijadikan sebagai kualitas produk dan pahat sebagai salah satu faktor penghasil dari suatu kualitas produk tersebut. Selain pada pahat, kecepatan spindel juga berperan untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Pada dasarnya ada sebab dan akibat yang ditimbulkan dari kecepatan spindel yaitu pada penelitian ini dengan metode eksperimental yang digunakan pada penelitian ini menitikberatkan mengenai kerusakan pahat atau keausan pahat dan hasil dari kualitas produk itu sendiri yaitu nilai kekasaran permukaan. Pada penelitian ini, bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat kecepatan putaran spindel terhadap kerusakan pahat dan kekasaran pada permukaan Baja ST 41. Dari penelitian yang telah dilakukan menghasilkan kesimpulan bahwa tingginya kecepatan putaran spindel dapat memperbesar kerusakan pada pahat dan pada nilai kekasaran berbanding terbalik, yaitu dengan tingginya kecepatan putar menyebabkan kualitas produk yang baik, karena semakin rendah nilai kekasaran menandakan bahwa kualitas dari produk hasil bubut tersebut baik.
Efektifitas Respon Sensor Proximity Induktif dalam Menyortir Pecahan Logam pada Model Conveyor Alfian Djafar; Rizaldy Gunawan; Hadhimas Dwi Haryono; Doddy Suanggana
Jurnal Serambi Engineering Vol 8, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v8i1.5126

Abstract

Mining commodities such as coal, gold, copper, and other mining products are closely related to the use of conveyors. In the material handling process, metal shards follow into the bulk material. This incident can cause damage to the crusher teeth. Therefore, this study developed a conveyor with a metal impurity sorting system. To detect, the sensor used is an inductive proximity sensor. When Mining material moves from the head pulley to the tail pulley, the inductive proximity sensor detects metal shards. The proximity sensor detects metal shards to be input, and then the Arduino Uno orders the servo motor to move the sorting lever. The independent variables used are mining materials and metal shards. The mining materials are used in the form of coal, sand, and rock. At the same time, the metal shards are iron (Fe), Copper (Cu), and Aluminum (Al). The dependent variable used is the response effectiveness of the metal sorter. Based on the study's results, the conclusion is that the proximity sensor can work well. The inductive proximity sensor can detect metal shards with a success rate of 92.59%. When the sensor detects metal impurities, instructions will be given to the servo motor and actuate the sorting lever. The success rate of the sorting lever that pushes and separates metal impurities from the mining material is 88.89%.
Penerapan Sistem Hidroponik sebagai Solusi Pemanfaatan Lahan Perkotaan di RT 33 Muara Rapak Kota Balikpapan Gad Gunawan; Alfian Djafar; Hadhimas Dwi Haryono; Gofind Hasoloan; Lantiunga Celine Agvi Sanchia; Rahma Sarita Dewi; Faadhilah Faadhilah; Hasyer Kamal Baron Wicaksono; Anzan Aulia Yahya
Abdimas Universal Vol. 5 No. 1 (2023): April
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Balikpapan (LPPM UNIBA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36277/abdimasuniversal.v5i1.250

Abstract

Hydroponics is an agricultural system that use water and nutrients as a substitute for soil in cultivating plants. This method is suitable for limited land such as in urban areas which generally do not have sufficient land for conventional cultivation. The area of RT 33 ​​Muara Rapak is one of the areas in Balikpapan City which of course has limited land. For this reason, after coordinating with local residents, the right collaboration will be carried out in making a hydroponic system using the Nutrient Film Technique (NFT) method as an alternative solution. The activity begins with socializing the work program, making hydroponic installations, preparing places and sowing seeds, transferring seeds to hydroponic installations, maintenance, harvesting, and training. The result of this activity is that residents know the hydroponic system and are able to practice farming with the hydroponic system. This activity also shows that the hydroponic system shows things that are not difficult to do and can be done by anyone. Thus, even though residents have a narrow area of ​​land, they can still enjoy fresh and healthy vegetables that are grown by themselves.
Analisis Pembebanan Statis Roll Bar Chassis Mobil Hemat Energi Kholiq Deliasgarin Radyantho; Shafera Maulana Rahman; Muhammad Hakim Fadhillah; Daffa Akmalludin Arrizal; Sajri Ramadhani; Kevin Joshwadi Malau; Rizal Muhammad Hakiky; Eka Yoga Wiratmoko; Happy Aprillia; Devy Setiorini Sa’adiyah; Alfian Djafar; Hadhimas Dwi Haryono
JURNAL CRANKSHAFT Vol 7, No 2 (2024): Jurnal Crankshaft Vol.7 No.2 (2024)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/cra.v7i2.12649

Abstract

Regulasi pembatasan emisi gas buang dari kendaraan bermotor mulai banyak diterapkan di banyak negara mendorong industri otomotif untuk beralih menggunakan teknologi yang ramah lingkungan, seperti mobil listrik. Pada penelitian ini analisis pembebanan dilakukan berdasarkan peraturan teknis Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) 2024 untuk mengetahui nilai tegangan, safety factor, dan defleksi pada chassis berbahan galvanized steel dan aluminium 6061 dengan pembebanan sebesar 700 N pada bagian roll hoop/roll bar. Simulasi menggunakan software CAD dengan metode finite element analysis (FEA). Pada chassis berbahan galvanized steel nilai tegangan maksimum 52,420 MPa dari batas yield strength 203,94 MPa, defleksi maksimumnya 0,461 mm, dan safety factor 3,6. Kemudian pada chassis berbahan aluminium 6061 nilai tegangan maksimum 54,410 MPa dari batas yield strength 227,52 MPa, defleksi maksimum nya 1,34 mm, dan nilai safety factor sebesar 4,2. 
Efektifitas Respon Sensor Proximity Induktif dalam Menyortir Pecahan Logam pada Model Conveyor Alfian Djafar; Rizaldy Gunawan; Hadhimas Dwi Haryono; Doddy Suanggana
Jurnal Serambi Engineering Vol 8, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v8i1.5126

Abstract

Mining commodities such as coal, gold, copper, and other mining products are closely related to the use of conveyors. In the material handling process, metal shards follow into the bulk material. This incident can cause damage to the crusher teeth. Therefore, this study developed a conveyor with a metal impurity sorting system. To detect, the sensor used is an inductive proximity sensor. When Mining material moves from the head pulley to the tail pulley, the inductive proximity sensor detects metal shards. The proximity sensor detects metal shards to be input, and then the Arduino Uno orders the servo motor to move the sorting lever. The independent variables used are mining materials and metal shards. The mining materials are used in the form of coal, sand, and rock. At the same time, the metal shards are iron (Fe), Copper (Cu), and Aluminum (Al). The dependent variable used is the response effectiveness of the metal sorter. Based on the study's results, the conclusion is that the proximity sensor can work well. The inductive proximity sensor can detect metal shards with a success rate of 92.59%. When the sensor detects metal impurities, instructions will be given to the servo motor and actuate the sorting lever. The success rate of the sorting lever that pushes and separates metal impurities from the mining material is 88.89%.
Rancang Bangun Kendaraan Listrik Prototipe Roda 3 Enggang EV ITK Hadhimas Dwi Haryono; Kholiq Deliasgarin Radyantho; Eka Yoga Wiratmoko; Oky Saputra; Ega Febyna Kan; Tri Suci Setyandari; Adnan Rusdan; Firman Cahyadi; M.Hakim Fadhillah; Shah Dzaky Dhiyaulhaq; Surya Saputra; M. Wahyu Nugroho
Majamecha Vol. 5 No. 2 (2023): Majamecha
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Islam Majapahit, Mojokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36815/majamecha.v5i2.2991

Abstract

Persediaan bahan bakar sebagai sumber energi yang semakin menipis sementara kebutuhan energi meningkat menyebabkan energi menjadi permasalahan hampir di seluruh negara termasuk Indonesia. Salah satu solusi untuk permasalahan tersebut dengan melakukan riset pengembangan mobil listrik dan mobil hemat energi yang ramah lingkungan. Institut Teknologi Kalimantan (ITK) melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Enggang EV mengikuti Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) dengan mengembangkan mobil listrik hemat energi kelas prototipe roda 3 yang ramah lingkungan. Desain kendaraan dimulai dari desain body dan sasis dengan bantuan Computer Aided Engineering (CAD), simulasi aerodinamika dan kekuatan sasis, perhitungan gaya-gaya kendaraan, serta uji performa kendaraan. Berdasarkan simulasi didapatkan nilai Cd enggang proto 3 sebesar 0,16, dan kemampuan sasis untuk menahan tegangan cukup baik dilihat dari nilai tegangan hasil simulasi sebesar 42 Mpa serta nilai keamanan minimum 4,2. Perhitungan mengungkapkan daya motor yang dibutuhkan adalah 192, 47 watt dan torsi sebesar 27,23 Nm. Sehingga dipilih motor listrik BLDC dengan 36 volt dan daya 250 watt. Hasil uji performa menunjukkan nilai akselerasi terbaik 0,96 m/s2 pada jarak 10 meter, nilai deselerasi terbaik pada jarak 20 meter adalah 12,34 m/s2 dan efisiensi rata-rata kendaraan sebesar 4,22 Km/Kwh.