Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JTT (Jurnal Teknologi Terpadu)

Pengaruh Temperatur Ekstraksi dan Heating Timeterhadap Spectrum Absorbansi pada Zat Warna Alam dari Kayu Secang Subur Mulyanto
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 4, No 1 (2016): JTT ( Jurnal Teknologi Terpadu )
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v4i1.122

Abstract

AbstractThe purpose of this study to  analyze the extraction process with  variations of the temperature and heating time on the extraction of natural dyes from caesal pinia sappan. Extraction processof the sappan wood used  capacity of 150 liters on the variation of temperature and time of extraction at 70⁰C; 80⁰C; 90⁰C; 100⁰C and water-soluble. FTIR spetrofotometer test was conducted to identify the composition of functional groups brazilein compound, while the Uv-Vis spectrophotometer is used to view the absorbance spectrum, so it can then do an analysis of the influence of time and temperature on the extraction of red natural dye absorbance specrum. Results infrared spectrophotometer shows some absorption area in order to identify functional groups of compounds brazilein, namely the absorption at wavenumber 650-1000 showed a group = C - H, at wavenumber 1000-1300 showed a group C-O-C and C-OH, at wavenumber 1550-1650 showed a group C = C, and at a wavenumber 1650-1800 showed a group C = O. On Uv-Vis spectrophotometer is known that the maximum absorbance was obtained at the time of 2 hours at a temperature of 80⁰C and 90⁰C, Uv-Vis spectrophotometer at various temperatures rise significantly absorbance occurs at a temperature of 70⁰C s./d. 90⁰C at 2 hours.. Keywords :Caesalpinia Sappan Linn, Brazilein, Absorbance,UV-Vis Spektrofotometer  Abstrak         Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisa terhadap proses ekstraksi dengan variasi temperatur ekstraksi dan heating time pada zat warna alam dari kayu secang. Proses ekstraksi kayu secang berkapasitas 150 liter dengan variasi waktu dan temperatur ekstraksi pada 70⁰C; 80⁰C; 90⁰C; 100⁰C menggunakan pelarut air. Uji spetrofotometer FTIR dilakukan untuk mengidentifikasi susunan gugus fungsi senyawa brazilein, sedangkan spektrofotometer Uv-Vis digunakan untuk melihat spektrum absorbansi, sehingga kemudian dapat dilakukan analisa tentang pengaruh waktu dan temperatur ekstraksi terhadap spektrum absorbansi ZWA merah secang. Hasil spektrofotometer infra merah menunjukkan beberapa daerah serapan sehingga dapat diidentifikasi gugus fungsi dari senyawa brazilein, yaitu serapan pada wavenumber 650-1000 menunjukkan adanya gugus = C – H, pada wavenumber 1000-1300 menunjukkan adanya gugus C–O–C & C–OH, pada wavenumber 1550-1650 menunjukkan adanya gugus C=C, dan pada wavenumber 1650-1800 menunjukkan adanya gugus C=O. Pada spektrofotometer Uv-Vis diketahui bahwa absorbansi maksimum diperoleh pada waktu 2 jam yaitu pada temperatur 80⁰C dan 90⁰C, spektrofotometer Uv-Vis pada variasi temperatur kenaikan absorbansi secara signifikan terjadi pada temperatur 70⁰C s./d. 90⁰C pada waktu 2 jam.Kata kunci :Kayusecang, Brazilein, Absorbansi, SpektrofotometerUv-Vis 
Perbandingan Variasi Bakteri Starter terhadap Nilai Kalor Biogas dari Sampah Organik Subur Mulyanto; Ida Bagus Dharmawan; Iqbal Adzannni
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 4, No 2 (2016): JTT ( Jurnal Teknologi Terpadu )
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v4i2.188

Abstract

Biogas salah satu energi terbarukan yang dapat digunakan sebagai salah satu alternatif mengurangi penggunaan energi fosil, bahan baku dari energi biogas ini adalah sampah dan limbah organik yang banyak melimpah di sekitar kita, sisa sayuran pasar, kotoran ternak, dan kotoran manusia, merupakan beberapa contoh sampah dan limbah organik yang dapat di gunakan sebagai bahan baku biogas. Dalam penelitian ini biogas diproduksi dari bahan baku sampah organik dengan penambahan bakteri starter, yaitu EM4 yang dibeli dari toko pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan nilai kalori biogas yang dihasilkan dengan variasi penambahan stater EM4. Variasi penambahan EM4 dilakukan pada variasi 25ml, 50 ml dan 75 ml setiap 400ml bahan sampah organik yang sudah tercampur dengan air pada perbandingan 2:1. Nilai kalori yang dihasilkan yaitu pada variasi 25ml sebesar 876,21 J/liter, pada variasi 50ml sebesar 863,01 J/liter dan pada variasi 75ml sebesar 1131,31 J/liter