ABSTRACT Circumcision is generally performed on males through surgical procedures for various reasons such as religious, cultural, social, and medical. Indonesia is a country with a majority Muslim population and is one of the countries with the highest Muslim population in the world. Along with the development of the world of health, circumcision has been carried out for health, medical and sexual reasons, but morals, religious, and cultural concepts greatly determine a person's belief system, including against circumcision, which in turn affects his attitude. This study was to identify the relationship between knowledge and attitudes of the Manggarai community towards circumcision, especially with religion and culture. This study followed 108 respondents by filling out an online questionnaire in March 2022. The questionnaire consisted of 2 types, the first about knowledge and the second is attitude questionnaires related to circumcision. The results showed a significant relationship between knowledge and attitudes (p-value: 0.018). Public knowledge about circumcision in the high and sufficient categories, but the decision to circumcise children is still closely related to religious and cultural beliefs. People do not want to circumcise children because it is not religious or cultural, even though it is very beneficial for health. Therefore, the role of health workers is to encourage and continue to educate the public about the medical benefits of circumcision people feel agreeing to do circumcision for their children even though the number is still the smallest. Keywords: Circumcision, Social Perception, Attitude ABSTRAK Sunat umumnya dilakukan pada laki-laki melalui prosedur bedah karena berbagai alasan seperti agama, budaya, sosial dan medis. Indonesia yang merupakan negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam dan merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk beragama Islam tertinggi di dunia. Seiring perkembangan dunia kesehatan, sirkumsisi telah banyak dilakukan karena alasan kesehatan, medis dan seksual, namun di sisi lain konsep moral, agama dan budaya sangat menentukan sistem kepercayaan seseorang termasuk terhadap sunat, yang pada akhirnya mempengaruhi sikap. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi keterkaitan antara pengetahuan dan sikap masyarakat Manggarai terhadap sunat. Penelitian ini diikuti oleh 108 responden dengan mengisi kuesioner online pada bulan Maret 2022. Kuesioner tersebut terdiri dari kuesioner pengetahuan tentang covid dan sikap masyarakat terhadap covid. Hasil penelitian menunjukkan adanya relasi yang signifikan antara pengetahuan dan sikap (p-value: 0,018). Masyarakat memiliki pengetahuan yang baik tentang sunat namun keputusan untuk menyunatkan anak masih erat kaitannya dengan keyakinan agama dan budaya. Masyarakat tidak mau menyunatkan anak karena bukan merupakan kewajiban secara agama dan budaya meskipun secara kesehatan sangat bermanfaat. Karena itu, peran tenaga kesehatan adalah mendorong dan terus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang manfaat sunat secara medis tentunya dengan tanpa adanya paksaan. Sebagai tenaga kesehatan, salah satu perannya adalah sebagai edukator dan fungsi tersebut memang harus terus berjalan. Kata Kunci: Sirkumsisi, Persepsi Sosial, Sikap