Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

UPAYA EDUKASI PENCEGAHAN BULLYING PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KABUPATEN MANGGARAI NTT Nur Dafiq dafiq; Claudia Fariday Dewi; Nai Sema; Sahrul Salam
Randang Tana - Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 3 (2020): Randang Tana - Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36928/jrt.v3i3.610

Abstract

Kasus bullying di Indonesia menduduki peringkat teratas. Perilaku bullying sering kali terjadi apabila seseorang mempunyai kekurangan dalam dirinya baik itu secara fisik maupun mental.Dampak bullying bagi siswa dapat berupa menurunnya nafsu makan, sakit kepala, dan malu serta merasa takut unruk bergaul di lingkungan sosial. Peningkatan pemahaman siswa dan siswi terkait perilaku bullying dapat menurunkan kasus bullying.Kegiatan pengabdian dilakukan pada 4 sekolah di Kabupaten Manggarai dan Manggarai Barat yaitu MAN 2 Langke Rembong, MAN Salahudin Nagalili, SMA Familia Lembor dan SMA Negri 1 Rahong Utara.Kegiatan dilakukan pada tahun 2019 dengan rentang waktu 1 Minggu.Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman serta meningkatkan pengetahuan remaja mengenai perilaku bullying serta konsekuensi dampak psikologis. Metode pelaksanaan kegiatan ini yaitu dengan cara penyuluhan, dirancang dalam bentuk pemaparan materi serta diskusi dan tanya jawab. Kegiatan dilakukan dalam jangka waktu yang bebeda untuk tiap sekolah. Melalui kegiatan ini remaja mendapatkan pengetahuan tentang bullying, mengetahui bentuk dan faktor-faktor yang mempengaruhi bullying, jenis-jenis bullying serta cara melawan bullying agar tidak menimbulkan dampak buruk bagi kondisi psikis. Manfaat pelaksanaan kegiatan ini bagi sekolah yaitu adanya kesadaran pihak sekolah terhadap dampak buruk perilaku bullying sehingga dapat dilakukan berbagai kebijakan untuk mengurangi dan mencegah terjadinya kasus bullying di sekolah
DINAMIKA PSIKOLOGIS PADA MASYARAKAT MANGGARAI TERKAIT BUDAYA BELIS Nur Dafiq
Wawasan Kesehatan Vol 3 No 2 (2018): JURNAL WAWASAN KESEHATAN
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan dan Pertanian Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.593 KB)

Abstract

Dinamika Psikologis Pada Masyarakat Manggarai Terkait Budaya Belis. Belis adalah bentuk mahar perkawinan adat Manggarai Nusa Tenggara Timur. Belis merupakan mahar yang diberikan oleh pihak lai-laki kepada pihak perempuan. Belis dalam budaya Manggarai menjadi isu yang hangat untuk diperbincangkan. Pada jaman dulu, pemberian belis dilakukan berdasarkan sistim kasta, namun saat ini pemberian belis dilihat dari status sosial dan pendidikan seorang perempuan. Semakin tinggi status sosial atau pendidikannya maka belis yang diterimanya besar. Budaya belis dalam perkawinanan adat Manggarai ini telah banyak mengalami perubahan dan pergeseran makna.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH Silfia Angela Norce Halu; Nur Dafiq
Wawasan Kesehatan Vol 6 No 1 (2021): JURNAL WAWASAN KESEHATAN
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan dan Pertanian Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Remaja merupakan peralihan periode perkembangan dari masa kanak-kanak menuju perkembangan dewasa dimana semua fenomena perkembangan terjadi. Dewasa ini banyak remaja yang melakukan hubungan seksual pranikah. Terdapat banyak faktor yang melatarbelakangi perilaku tersebut. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap remaja mengenai perilaku seks pranikah. Metode yang digunakan rancangan survei deskriptif dengan pendekatan yang dilakukan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Prodi Kesehatan Unika Santu Paulus Ruteng. Metode pengambilan sampel menggunakan probability sampling dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian mendapatkan pengetahuan remaja dalam kategori baik yaitu 39%, sikap remaja positif sebesar 69.5% dan sikap negatif 30.5%. Remaja memiliki pengetahuan yang baik cenderung memiliki sikap yang positif terhadap seks pranikah sebesar 95,1%. Sebaliknya, responden yang memiliki pengetahuan yang kurang lebih banyak memiliki sikap negatif yang mengarah pada seks pranikah sebesar 81%. Ada hubungan antara pengetahuan dan sikap perilaku seksual pranikah (p=<0.001) pada remaja di Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng. Berdasarkan hasil penelitian tersebt dapat disimpulkan bahwa adala hubungan anatara pengetahuan dan sikap terhadap perilaku sek pranikah remaja
Persepsi Pasangan Infertil Terhadap Masalah Infertilitas di Kecamatan Langke Rembong Fransiska Nova Nanur; Jayanthi P. Janggu; Tarsianus Golo; Nur Dafiq; David Djerubu
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 6, No 2 (2022): JIK-Oktober Volume 6 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v6i2.558

Abstract

Infertilitas telah diakui luas sebagai salah satu masalah kesehatan reproduksi pada manusia. Sebagai sebuah kondisi yang tidak dapat mewariskan sebuah keturunan, ketidaksuburan dapat menyebabkan masalah psikologis yang serius pada individu yang terkena dampak. Penelitian ini bertujuan untuk menggali persepsi pasangan infertil terhadap masalah infertilitas yang dialami, bagaimana strategi pasangan infertil dalam menghadapi pandangan negatif dari lingkungan serta apa dukungan sosial yang dibutuhkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasangan infertil di Kecamatan Langke Rembong. Jumlah sampel yang diambil adalah 10 pasangan infertil yang memenuhi kriteria inklusi dengan teknik pengambil sampel secara purposive. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai April tahun 2022 di wilayah Kecamatan Langke Rembong. Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam pada 10 pasangan infertil dan dianalisis secara tematik. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah semua pasangan infertil Hasil penelitian menunjukkan bahwa persespi pasangan infertil terhadap masalah infertilitas adalah pasangan memandang masalah infertil sebagai masalah yang sensitif, menguras pikiran, rentan akan stres dan mempengaruhi relasi. Banyak pandangan negatif yang ditujukan pada pasangan ini terutama berasal dari keluarga dan kerabat terdekat. Strategi yang digunakan untuk menghadapinya adalah dengan menghindari pertemuan yang membahas tentang anak, melakukan hobi, traveling, berprinsip cuek dan berdamai dengan keadaan. Adapun dukungan sosial yang dibutuhkan adalah dukungan spiritual, semangat dan motivasi untuk terus berupaya mencari pengobatan dan perawatan.
LITERATURE REVIEW: TRIGGER FACTORS OF STRESS IN PREGNANT WOMEN Nur Dafiq; Fransiska Fortunata Tesi; Hildayati Mersiona; Maria M.A Sonjaya; Maria F Wahut; Maria Estiana Elsi; Helena Sartika Cahaya; Melania Fatima Numar
Wawasan Kesehatan Vol 7 No 2 (2022): JURNAL WAWASAN KESEHATAN
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan dan Pertanian Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu perubahan psikologis yang dialami ibu hamil adalah perasaan cemas, takut, bahkan depresi. Stres merupakan respon yang dialami oleh ibu yang menghadapi persalinan yang dimungkinkan oleh adanya perasaan takut menghadapi proses persalinan, terutama ibu yang baru pertama kali mengalami kehamilan (primigravida). Artikel ini merupakan hasil review beberapa artikel dari website seperti Google Scholar, Research Gate. Tujuan penulisan artikel jurnal ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor pemicu stres pada ibu hamil dan teknik yang ditawarkan untuk mengatasi stres tersebut. Hasil dari beberapa penelitian menemukan bahwa stres pada ibu hamil dipicu oleh tuntutan yang ditanggung ibu, seperti bertambahnya anak, bertambahnya jumlah kebutuhan yang harus dipenuhi. Selain itu, faktor pencetus lain yang menyebabkan stres pada ibu hamil saat hamil adalah riwayat risiko kehamilan, nilai agama dan dukungan keluarga.
TOXIC RELATIONSHIP PADA REMAJA:STUDI LITERATUR Nur Dafiq; Maria M Camela; Maria F Akur; Evriolita Jeniati
Wawasan Kesehatan Vol 8 No 1 (2023): JURNAL WAWASAN KESEHATAN
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan dan Pertanian Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masa remaja adalah suatu masa yang unik dalam fase kehidupan remaja, dimana seseorang yang telah memasuki usia remaja memiliki karakteristik yang khas. Dengan karakter yang khas tersebut remaja dituntut untuk menyesuaikan diri dengan baik terhadap individu di sekitarnya, dengan cara membangun relasi dengan orang lain. Membangun sebuah hubungan yang selaras dengan seseorang membutuhkan simpati serta keikutsertaan yang besar antara 2 pihak. Wajar dan normal apabila suatu hubungan terjadi konflik atau pemikiran yang berbeda menghadapi sesuatu. Meskipun demikian, kondisi seperti ini akan menyebabkan salah satunya tertekan, terancam, kemudian terpaksa untuk bertahan dalam hubungan tersebut. Kondisi seperti ini menjadi pemicu hubungan yang beracun. Hubungan yang beracun atau toxic relationship merupakan hubungan yang tidak menyenangkan dan bisa menyebabkan kerugian. Artikel ini merupakan hasil review beberapa jurnal dari website seperti google scholar, google book dan referensi lainnya. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah mengetahui toxic relationship yang terjadi pada remaja. Hasil review dari beberapa sumber mengatakan bahwa toxic relationship berpengaruh terhadap kesehatan mental remaja