Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknik Kimia

Evaluasi kinerja ammonia converter pabrik urea ditinjau dari konversi N2 dan H2 dengan menggunakan hysys Nurafni Oktafia Siringo-ringo; Indah Sari; Selpiana Selpiana
Jurnal Teknik Kimia Vol 25 No 3 (2019): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jtk.v25i3.66

Abstract

Ammonia converter merupakan salah satu unit penting dalam proses produksi amoniak khususnya di Unit Amoniak pada pabrik urea. Ammonia converter merupakan reaktor yang terdiri dari tiga Bed dan memiliki katalis berfungsi sebagai tempat reaksi terjadinya pembentukan amoniak (NH3) dari hidrogen (H2) dan nitrogen (N2). Performance reaktor ammonia converter mempengaruhi produktivitas dan efisiensi di pabrik amoniak dilihat dari peningkatan produksi NH3 yang di dapat dari hasil keluaran ammonia converter. Reaktor amonia konverter dievaluasi dengan tujuan untuk mengetahui performance reaktor ammonia converter ditinjau dari konversi H2 dan N2. Evaluasi yang dilakukan berupa konversi H2 dan N2 menjadi NH3 dengan perbandingan nilai antara perhitungan data desain dan data aktual. Berdasarkan data yang diolah pada 30 September, 30 Oktober, dan 30 November tahun 2018 didapatkan konversi tertinggi yaitu pada 30 Oktober 2018. Konversi tersebut didapatkan H2 sebesar sebesar 30,32%dan konversi N 2 sebesar 33,72%.
Ekstraksi minyak biji ketapang menggunakan microwave pretreatment: pengaruh massa biji ketapang dan waktu radiasi Budi Santoso; Aura Nabilla; Sri Rahayu; Aprillena T. Bondan; S. Selpiana
Jurnal Teknik Kimia Vol 26 No 2 (2020): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jtk.v26i2.94

Abstract

Bahan baku pelunak kompon karet umumnya banyak yang berasal dari minyak bumi (petroleum oil), yaitu jenis minyak mineral dengan kelemahan, antara lain tidak bersifat ramah lingkungan, dapat menyebabkan iritasi, korosif, dan bersifat karsinogenik. Alternatif lain yang dapat digunakan yaitu minyak nabati, salah satunya seperti minyak biji ketapang (Terminalia catappa). Proses ekstraksi biji ketapang dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan soxhlet dan memanfaatkan microwave pretreatment untuk melihat pengaruhnya terhadap hasil ekstraksi minyak biji ketapang. Pada penelitian ini, waktu radiasi dalam microwave pretreatment yang digunakan bervariasi, yaitu 0, 2, 4, 6, dan 8 menit dengan massa biji ketapang 20, 40, dan 60 gram. Berdasarkan hasil yang didapatkan, diketahui bahwa peningkatan waktu radiasi dalam microwave pretreatment dapat meningkatkan persentase yield minyak yang dihasilkan. Adapun pengaruh massa diketahui mengalami peningkatan pada massa 40 gram dan mengalami penurunan pada massa 60 gram. Persentase yield minyak yang dihasilkan pada penelitian ini berkisar antara 50,233-60,187%. Pengujian sifat fisik dan kimia ditinjau dari densitas dan angka asam untuk mengetahui pengaruh variasi yang digunakan terhadap kualitas minyak yang dihasilkan. Densitas minyak ketapang paling tinggi sebesar 0,90112 gr/mL dan densitas minyak paling rendah sebesar 0,8568 gr/mL. Angka asam minyak terendah 1,7799 mg KOH/g minyak dan angka asam tertinggi 5,1463 mg KOH/g minyak.
Pengaruh penambahan asam borat (H3BO3) pada larutan Na2CO3 terhadap absorbsi CO2 dalam biogas Menggunakan spray column Lia Cundari; Selpiana Selpiana; Bobby Redian; Achmad Zaidan
Jurnal Teknik Kimia Vol 21 No 1 (2015): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Biogas merupakan energi alternatif yang bersifat renewable karena berasal dari makhluk hidup, terbuat dari berbagai macam bahan organik yang biasanya berupa sampah atau limbah. Penggunaan biogas sebagai energi alternatif baru sebatas energi untuk mencukupi kebutuhan bahan bakar dalam rumah tangga dan belum digunakan sebagai sumber energi primer. Hal ini disebabkan biogas masih mengandung CO2 dalam kadar yang tinggi sehingga pembakarannnya kurang maksimal. Kadar CO2 yang terkandung dalam biogas diturunkan dengan mengabsorbsi menggunakan larutan Na2CO3 dengan promotor asam borat. Penggunaan asam borat bertujuan untuk meningkatkan kemampuan absorbsi CO2 pada larutan Na2CO3. Variabel pada penelitian ini adalah konsentrasi asam borat yang ditambahkan ke dalam larutan Na2CO3 (1, 2, 3, 4, 5 % berat asam borat). Absorbsi CO2 dilakukan dengan mengumpankan campuran Na2CO3 dan asam borat dengan biogas secara countercurrent. Gas yang keluar pada bagian atas kolom ditampung dan dianalisa kandungan CO2 serta kandungan gas lainnya dengan Orsat Analysis dan Gas Chromatograph. Konsentrasi optimum dalam penambahan asam borat sebesar 3%, dimana gas CO2 terabsorb sebesar 67,81%. Dengan penambahan asam borat ke dalam larutan Na2CO3 laju absorpsi meningkat 2,4 kali.
Pemanfaatan sari buah ceremai (phyllanthus acidus) sebagai alternatif koagulan lateks Selpiana Selpiana; Aprilia Ulfa; Mona Maryam
Jurnal Teknik Kimia Vol 21 No 1 (2015): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Koagulasi lateks merupakan suatu tahapan yang penting dalam pengolahan karet alam, karena beberapa modifikasi karakteristik molekuler dapat terjadi dalam proses ini. Koagulasi dapat terjadi dengan penurunan pH hingga koloid karet mencapai titik isoelektriknya. Sari buah ceremai (Phyllanthus acidus) menggandung asam askorbat, salah satu jenis asam karboksilat yang dapat menyebabkan koagulasi koloid karet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasio volume dan waktu kontak optimum pada penggunaan sari buah ceremai dalam proses koagulasi lateks kebun. Penelitian dilakukan dengan memvariasikan rasio volume sari buah ceremai terhadap lateks dan waktu kontak koagulasi terhadap persentase kadar karet kering yang dihasilkan. Perbedaan bahan senyawa yang digunakan sebagai koagulan lateks dapat mempengaruhi dosis penggunaan koagulan, waktu koagulasi dan kualitas karet hasil proses koagulasi. Berdasarkan hasil penelitian koagulasi lateks, hasil optimum diperoleh pada penggunaan sari buah ceremai (Phyllanthus acidus) adalah dengan rasio volume 10% dan waktu kontak 24 jam. Persentase kadar karet kering diuji dengan SNI 06-2047-2002 bernilai 55.47%, telah memenuhi standar SNI KKK minimal 28% untuk lateks kebun mutu I. Peningkatan nilai persentase kadar karet kering dipengaruhi oleh konsentrasi asam, pH koagulan dan waktu kontak koagulasi.
Pengaruh penambahan kitosan dan gliserol pada pembuatan bioplastik dari ampas tebu dan ampas tahu Selpiana Selpiana; Patricia Patricia; Cindy Putri Anggraeni
Jurnal Teknik Kimia Vol 22 No 1 (2016): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Indonesia, kebutuhan plastik terus meningkat sehingga menghasilkan sampah 0,5 kg di antaranya adalah sampah plastik. Kebanyakan penggunaan plastik di masyarakat cenderung menimbulkan efek limbah yang cukup besar. Maka dari itu, perlunya restruktur bahan dasar pembuatan plastik agar lebih mudah terurai oleh alam. Dalam penelitian ini, pembuatan bioplastik terbuat dari bahan dasar konsentrat protein ampas tahu dan konsentrat selulosa ampas tebu dengan penguat kitosan serta plasticizer gliserol. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemanfaatan limbah ampas tahu dan ampas tebu, dan mengetahui sifat mekanik terhadap kualitas plastik yang dihasilkan. Bioplastik disintesis dengan variasi bahan baku pembuatannya (protein : selulosa) 50 wt% : 50 wt%, lama waktu pengeringan selama 10 jam dengan variasi (kitosan : gliserol) 1%wt; 3 wt%; 5 wt% dan 3 wt%; 5 wt%; 7 wt%. Peneliti menyimpulkan bahwa rasio campuran film bioplastik terbaik dari sembilan analisa pengujian yang dilakukan adalah perbandingan kitosan dan gliserol sebanyak 5 wt% dan 3 wt% dengan nilai kuat tarik 1,56881 MPa, elastisitas 2,78% dengan konsentrasi asam asetat 1%.
Rekayasa adsorber terintegrasi pada proses pemurnian minyak jelantah Selpiana Selpiana; Shafira Nabilla; Eka Pertiwi
Jurnal Teknik Kimia Vol 22 No 4 (2016): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Selama proses penggorengan, minyak mengalami reaksi oksidasi dan hidrolisis sehingga trigliserida terurai menjadi senyawa-senyawa lain, yaitu Free Fatty Acid (FFA), asam peroksida, dan kandungan air yang lebih tinggi dibanding minyak goreng baru sehingga tidak layak untuk digunakan kembali. Diperlukan upaya pemurnian untuk memperbaiki kualitas minyak jelantah melalui proses adsorpsi menggunakan karbon aktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi kadar bilangan peroksida, asam lemak bebas, dan angka asam dari minyak jelantah menggunakan alat adsorber terintegrasi melalui media karbon aktif dari tempurung kelapa. Penelitian ini dilakukan pada variasi temperatur 600C, 900C, dan 1200C dengan variasi kecepatan pengadukan 100, 200, dan 300 rpm. Hasilnya menunjukkan bahwa persentase FFA minimum sebesar 0,768 % pada kondisi operasi Temperatur 120 oC dan Kecepatan Pengadukan 300rpm, sementara persentase FFA sebelum adsorpsi adalah3,1744 %. Angka asam minimum dari minyak didapatkan pada kondisi operasi temperatur 120oC dan kecepatan pengadukan 300 rpm yaitu sebesar 1,7952, sementara angka asam sebelum adsorpsi adalah 3,927. Angka peroksida minimum diperoleh dari temperatur dan kecepatan pengadukan 60Oc dan 300 rpm yaitu 5,38, sementara angka peroksida sebelum adsorpsi adalah 20,59.