Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Produksi bio-oil dari limbah kulit durian dengan proses pirolisis lambat Rahmatullah; Rizka Wulandari Putri; Enggal Nurisman
Jurnal Teknik Kimia Vol 25 No 2 (2019): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permintaan bahan bakar fosil semakin meningkat sementara pasokannya kian berkurang dari waktu ke waktu. Hal ini mendorong untuk mengembangkan sumber energy alternative seperti biomassa sebagai energy baru terbarukan. Biomassa dapat dikonversi menjadi energy alternative dalam bentuk bio-oil melalui proses pirolisis. Komposisi biomassa seperti lignoselulosa (lignin, selulosa dan hemiselulosa) didekomposisi dengan proses pirolisis menjadi komponen organic seperti fenol, alkohol, keton, aldehid dan ester. Bio-oil merupakan bahan bakar terbarukan dan lebih ramah lingkungan dari pada bahan bakar fosil (minyak bumi). Bio-oil dapat disebut sebagai "green energy" dalam banyak aplikasi untuk menggantikan minyak bumi dan juga dapat digunakan sebagai "green chemical". Dalam aplikasinya, bio-oil dapat digunakan sebagai energy ramah lingkungan karena memiliki emisi lebih rendah dari pada bahan bakar fosil. Senyawa fenolik memiliki komposisi paling dominan dalam bio-oil di mana fenol memiliki banyak kegunaan untuk resin, antiseptik, pengawet dan desinfektan. Produksi bio-oil dalam penelitian ini dilakukan dengan proses pirolisis lambat pada reactor dengan kisaran suhu 250-400oC selama 30 menit. Eksperimen ini dilakukan denganbahan baku kulit durian pada ukuran10 mesh dan 20 mesh. Analisia GC-MS digunakan untuk mengetahui komponen bio-oil. Produk bio-oil memiliki viskositas 1,189 cP, dan densitas 1,031 g/cm3 dan pH 6. Bio-oil mengandung beberapak omponen seperti senyawa fenolik (66,37%), metil ester (2,71%), siklridridana (3,66%), benzocycloheptariene (3,39), indole (5,19%), glisin (3,01%), pentadekana (4,07%), 5-tert-butylpyrogallol (3,07%), asam bromoacetic (3,40%) dan asamtetradecanoic (5,16%).
Produksi bio-oil dari limbah kulit durian dengan proses pirolisis lambat Rahmatullah Rahmatullah; Rizka Wulandari Putri; Enggal Nurisman
Jurnal Teknik Kimia Vol 25 No 2 (2019): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jtk.v25i2.31

Abstract

Permintaan bahan bakar fosil semakin meningkat sementara pasokannya kian berkurang dari waktu ke waktu. Hal ini mendorong untuk mengembangkan sumber energy alternative seperti biomassa sebagai energy baru terbarukan. Biomassa dapat dikonversi menjadi energy alternative dalam bentuk bio-oil melalui proses pirolisis. Komposisi biomassa seperti lignoselulosa (lignin, selulosa dan hemiselulosa) didekomposisi dengan proses pirolisis menjadi komponen organic seperti fenol, alkohol, keton, aldehid dan ester. Bio-oil merupakan bahan bakar terbarukan dan lebih ramah lingkungan dari pada bahan bakar fosil (minyak bumi). Bio-oil dapat disebut sebagai "green energy" dalam banyak aplikasi untuk menggantikan minyak bumi dan juga dapat digunakan sebagai "green chemical". Dalam aplikasinya, bio-oil dapat digunakan sebagai energy ramah lingkungan karena memiliki emisi lebih rendah dari pada bahan bakar fosil. Senyawa fenolik memiliki komposisi paling dominan dalam bio-oil di mana fenol memiliki banyak kegunaan untuk resin, antiseptik, pengawet dan desinfektan. Produksi bio-oil dalam penelitian ini dilakukan dengan proses pirolisis lambat pada reactor dengan kisaran suhu 250-400oC selama 30 menit. Eksperimen ini dilakukan denganbahan baku kulit durian pada ukuran10 mesh dan 20 mesh. Analisia GC-MS digunakan untuk mengetahui komponen bio-oil. Produk bio-oil memiliki viskositas 1,189 cP, dan densitas 1,031 g/cm3 dan pH 6. Bio-oil mengandung beberapak omponen seperti senyawa fenolik (66,37%), metil ester (2,71%), siklridridana (3,66%), benzocycloheptariene (3,39), indole (5,19%), glisin (3,01%), pentadekana (4,07%), 5-tert-butylpyrogallol (3,07%), asam bromoacetic (3,40%) dan asamtetradecanoic (5,16%).
Studi kinerja cooling tower unit amoniak dan urea pada sistem utilitas industri petrokimia Enggal Nurisman; Zulfa Syafira; Fatina Shania
Jurnal Teknik Kimia Vol 26 No 1 (2020): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jtk.v26i1.93

Abstract

Setiap industri petrokimia memerlukan kebutuhan steam dan air sebagai unit penunjang prosesnya. Untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air dalam sistem utilitas diperlukan cooling tower sehingga air pendingin dapat digunakan kembali selama proses berlangsung. Penggunaan cooling tower dalam industri dinilai penting, sehingga perlu peninjauan mengenai evaluasi kinerja cooling tower. Evaluasi kinerja cooling tower dilakukan berdasarkan perhitungan jumlah losses, neraca massa dan neraca panas, efisiensi termal, serta efisiensi kerja untuk mengetahui kondisi dan kinerja dari cooling tower dalam proses pendinginan. Hal ini dapat menjadi pertimbangan teknis pihak industri untuk operasional maupun perawatan lebih lanjut. Setelah melalui pengamatan di lapangan, diperoleh hasil perhitungan aktual yang menunjukkan efisiensi thermal cooling tower pada unit amoniak dan urea berkisar antara 74%-78,70%. dan masih sesuai dengan efisiensi termal secara desain sebesar 74 % dan 75,82 %. Sedangkan efisiensi kerja cooling tower unit amoniak maupun unit urea berdasarkan data aktualnya, yaitu berkisar 71,429%-83,537% dan sesuai dengan data desainnya yaitu 71,4 %. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, kinerja cooling tower masih beroperasi dengan baik dan masih layak digunakan dalam proses industri.
Pengolahan limbah cair amonia pada industri pupuk secara mikrobiologis dengan bakteri petrofilik Moh Ikhwan AlKahfi; Yessi Astri Razikah; Enggal Nurisman
Jurnal Teknik Kimia Vol 27 No 3 (2021): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jtk.v27i3.686

Abstract

Limbah cair industri pupuk mengandung amonia yang dapat membahayakan lingkungan, sehingga memerlukan pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan. Pengolahan limbah cair amonia secara mikrobiologis memanfaatkan bakteri Brevundimonas diminuta yang mampu mendegradasi amonia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja B. diminuta dalam mendegradasi amonia dalam limbah cair industri pupuk. Pertumbuhan dan laju degradasi amonia oleh B. diminuta dipengaruhi oleh waktu pengamatan. Pengolahan limbah dilakukan pada alat airlift bioreactor pada kondisi 1 atm dan suhu 25oC dengan rasio inokulum sebanyak 5% dari air limbah total sebanyak 1L. Penelitian ini dilakukan dengan variasi laju alir aerasi 1,5; 3; 4,5 L/menit. Total waktu pengamatan selama 6 jam, dimana pengambilan sampel untuk analisa pH, Dissolved Oxygen, populasi bakteri, dan kadar amonia dilakukan pada waktu 0; 1,5; 3; 4,5; 6 jam. Air limbah awalnya mengandung amonia sebesar 2,94 mg/L. Hasil penelitian didapatkan laju degradasi amonia tertinggi setelah waktu pengamatan 6 jam adalah sebesar 40,14% ke angka 1,76 mg/L pada laju alir aerasi 3 L/menit.
Analisis Performa Persentase Stripping dan Efisiensi Panas Stripper (DA-101) pada Unit Sintesa Urea PUSRI-II B Enggal Nurisman; Merlinda Ariesty Putri; Mayang Bidari
Journal of Chemical Process Engineering Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jcpe.v7i2.1197

Abstract

The Synthesis Section in the PUSRI II-B Urea Plant is the main section in the process of making urea fertilizer which will determine the components and quality of urea. The Synthesis Section has three main tools, namely reactor (DC-101), stripper (DA-101), and carbamate condenser (EA-101). The stripper (DA-101) plays a role in the process of separating excess ammonia from urea and decomposing unconverted carbamates from the urea synthesis solution. The separation process in the stripper is called stripping. Carbamate decomposition in the stripper can cause side reactions with the result of excess biuret due to unsuitable operating conditions. This caused in the need to control the operating conditions of the stripper so that the formation of biuret can be minimized. In this study, a stripper performance analysis (DA-101) was carried out from the comparison of design data and actual data in terms of the percentage of NH3 stripping, heat efficiency, and biuret content. The actual data in this study were taken in 5 weeks for 1 month at the end of 2021. From the results of the study, the percentage of NH3 stripping was 76.7329%, 77.1498%, 76.9525%, 76.2190% and 76.10231%. Meanwhile, the heat efficiency is 97.9500%, 93.69%, 95.1200%, 97.1500% and 97.3400%. And the levels of biuret formed are 0.0349 %wt, 0.0671 %wt, 0.0474 %wt, 0.0664 %wt, and 0.0469 %wt. The results of the stripper performance analysis (DA-101) show that the equipment unit is still functioning properly.
Pemberdayaan Masyarakat dalam Inovasi Bahan Pangan dari Limbah Biji Mangga di SMKN 1 Pemulutan, Sumatera Selatan Enggal Nurisman; Tuty Emilia Agustina; Elda Melwita; Asyeni Miftahul Jannah; Alya Dewi Pritania
Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara Vol 8 No 1 (2024): Volume 8 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/ja.v8i1.19205

Abstract

Mango seeds (Mangifera indica L.) have a fairly high carbohydrate content and can be processed as an alternative food. This community service activity aims to educate the public about the process of processing mango seeds into flour and processed food ingredients. Prior to counseling, the team conducted initial experiments on the products produced using initial treatment in the form of soaking with water, slaked lime and sodium bisulfite. Organoleptic tests on processed food products from mango seeds were carried out by random respondents with assessment indicators in the form of color, texture, aroma and taste. The test results showed that processed cakes from mango seed flour as much as 30% with the initial treatment of sodium bisulfite immersion in the initial process had the best organoleptic value, namely, 3.7 out of 4. This activity was carried out at SMKN 1 Pemulutan and received very good appreciation because it was considered very useful, informative and can be developed continuously.
Analisis Performa Persentase Stripping dan Efisiensi Panas Stripper (DA-101) pada Unit Sintesa Urea PUSRI-II B Enggal Nurisman; Merlinda Ariesty Putri; Mayang Bidari
Journal of Chemical Process Engineering Vol. 7 No. 2 (2022): Journal of Chemical Process Engineering
Publisher : Fakultas Teknologi Industri - Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jcpe.v7i2.794

Abstract

Synthesis Section pada Unit Urea PUSRI II-B merupakan unit utama dalam proses pembuatan pupuk urea yang akan menentukan komponen dan kualitas pupuk urea. Synthesis Section memiliki tiga alat utama yaitu reaktor (DC-101), stripper (DA-101), dan carbamate condenser (EA-101). Stripper (DA-101) berperan dalam proses pemisahan excess amonia dari urea serta mendekomposisikan karbamat yang tidak terkonversi dari larutan sintesa urea. Proses pemisahan pada stripper disebut stripping. Dekomposisi karbamat pada alat stripper dapat mengakibatkan terjadinya reaksi samping dengan hasil berupa biuret berlebih akibat kondisi operasi yang tidak sesuai. Hal ini mengakibatkan perlunya pengontrolan kondisi operasi stripper agar terbentuknya biuret dapat diminimalisir. Pada penelitian ini dilakukan analisa kinerja stripper (DA-101) dari perbandingan data desain dan data aktual yang ditinjau dari persentase NH3 stripping, efisiensi panas, dan kadar biuret. Data aktual pada penelitian ini diambil 5 pekan selama 1 bulan pada akhir tahun 2021. Dari hasil penelitian didapatkan persentase NH3 stripping berturut-turut yaitu, 76,7329%, 77,1498%, 76,9525%, 76,2190% dan 76,10231%. Sementara itu, efisiensi panas berturut-turut yaitu 97,9500%, 93,69%, 95,1200%, 97,1500% dan 97,3400%. Serta kadar biuret yang terbentuk berturut-turut yaitu 0.0349 %wt, 0.0671 %wt, 0.0474 %wt, 0.0664 %wt, dan 0.0469 %wt. Hasil analisa kinerja stripper (DA-101) menunjukan bahwa peralatan ini masih berfungsi dengan baik.