Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN STATUS GIZI BAYI DENGAN KELENGKAPAN DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI PUSKESMAS MERDEKA PALEMBANG TAHUN 2018 admin; Septi Viantri Kurdaningsih; Love My For Yous Mirna
Jurnal Kesehatan dan Pembangunan Vol 8 No 16 (2018): Jurnal Kesehatan dan Pembangunan
Publisher : LPPM STIKes Mitra Adiguna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52047/jkp.v8i16.14

Abstract

Imunisasi sebagai salah satu cara preventif untuk mencegah penyakit melalui pemberian kekebalan tubuh yang harus diberikan secara terus-menerus, menyeluruh dan dilaksanakan sesuai stándar sehingga mampu memberikan perlindungan kesehatan dan memutus mata rantai penularan..Tujuan penelitian ini yaitu distribusi frekuensi pengetahuan ibu, status gizi, kelengkapan pemberian imunisasi serta hubungan antara pengetahuan ibu dan status gizi baik dengan kelengkapan dalam pemberian imunisasi,Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak usia 9 – 12 bulan di Puskesmas Merdeka Palembang Tahun 2018., dengan jumlah sampel 47 responden dengan metode purposive sampling. Berdasarkan analisis univariat didapatkan yang mempunyai pengetahuan kurang sebesar 54,1%, yang mempunyai status gizi sangat kurus sebesar 70,2%, dan imunisasi lengkap sebesar 57,2%. Berdasarkan uji Chi Square didapatkan ada hubungan antara pengetahuan ibu (p-value = 0,043),status gizi (p-value = 0,049) dengan kelengkapan dalam pemberian imunisasi dasar di Puskesmas Merdeka tahun 2018.Diharapkan petugas puskesmas lebih memperhatikan status gizi bayi di ruang lingkup kerja puskesmas dan lebih menerapkan kelengkapan imunisasi.
HUBUNGAN KEBIASAAN MENGGOSOK GIGI DENGAN TIMBULNYA KARIES GIGI PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SDN 135 PALEMBANG TAHUN 2017 Septi Viantri Kurdaningsih
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 1: Februari 2018 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.345 KB) | DOI: 10.36729/jam.v1i1.242

Abstract

Latar belakang: masalah kesehatan gigi dan mulut yang paling sering ditemui pada anak sekolah adalah kejadian karies gigi. Salah satu upaya yang efektif untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut yaitu dengan menggosok gigi secara rutin dan teratur. Tujuan penelitian: diketahuinya hubungan kebiasaan menggosok gigi dengan timbulnya karies gigi pada anak usia sekolah di SDN 135 Palembang tahun 2017. Metode penelitian:  Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah anak sekolah kelas VI di SD Negeri 135 Palembang yang berjumlah 67 responden, tehnik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Analisa data meliputi univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian: Berdasarkan uji statistik didapatkan  hubungan yang signifikan antara kebiasaan mengosok gigi dengan karies gigi (p value = 0.008). Kesimpulan: Ada hubungan yang bermakna kebiasaan menggosok gigi dengan karies gigi. Disarankan untuk penelitian lebih lanjut dapat menambahkan faktor lain seperti sosial ekonomi orang tua, pola makan, dan pola jajan anak dengan jumlah sampel yang lebih besar. Kata kunci : kebiasaan menggosok gigi, karies gigi
LITERATURE REVIEW : PENGARUH TERAPI NON FARMAKOLOGI TERHADAP TINGKAT NYERI PEMASANGAN INFUS PADA ANAK PRASEKOLAH Septi Viantri Kurdaningsih; Susanti Delina; M Ramadhani Firmansyah
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 7, No 1: Februari 2022 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v7i1.787

Abstract

Latar Belakang: Nyeri adalah suatu perasaan tubuh atau bagian tubuh seseorang yang meninggakan respon tidak menyenangkan dan dapat memberikan suatu pengalaman rasa nyeri. Metode non-farmakologi dapat digunakan dalam penanganan nyeri terhadap pemasangan infus pada anak usia prasekolah terapi non farmakologi yang dapat diakukan antara lain terapi distraksi audiovisual, bercerita dan kompres dingin. Tujuan: Untuk mereview artikel metode non farmakologi untuk mengurangi nyeri pemasangan infus pada anak prasekolah. Metode: Literature Review dengan pencarian artikel menggunakan database yaitu Google Scholar dan Pubmed. Artikel yang diterbitkan dalam kurun waktu tahun 2017 sampai dengan tahun 2021, setelah dilakukan seelksi dan identifikasi sesuai dengan kriteria inklusi, terdapat 15 artikel yang akan direview. Hasil: Berdasarkan hasil analisis 15 artikel penelitian yang direview, maka didapatkan hasil bahwa ada terapi non-farmakologi yang dapat digunakan dalam mengurangi nyeri proses pemasangan infus pada anak prasekolah seperti terapi distraksi audiovisual, bercerita dan kompres dingin. Saran: Bagi tenaga kesehatan khususnya perawat anak diharapkan dapat mengimplementasikan distraksi audiovisual, terapi bercerita dan terapi kompres dingin yang termasuk terapi non farmakologi untuk mengurangi nyeri ketika pemasangan infus pada anak sebagai bentuk tindakan asuhan keperawatan autraumatik. Kata Kunci: Tingkat Nyeri, Terapi Non Farmakologi, Anak Prasekolah
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA DIBAWAH 5 TAHUN Septi Viantri Kurdaningsih; Diah Ayu Lestari
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 5, No 2: Agustus 2020 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v5i2.398

Abstract

Latar belakang: Stunting merupakan kondisi anak dimana terdapat gangguan pertumbuhan linear akibat kekurangan asupan yang bersifat kronik. Stunting dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu berupa panjang dan berat badan bayi baru lahir, riwayat penyakit infeksi, pemberian ASI Ekslusif pada bayi. Tujuan: Diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia di bawah 5 tahun. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak usia 2 sampai 5 tahun yang berjumlah 63 responden, teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Penelitian dilakukan pada Januari 2020 di Puskesmas OPI Palembang. Analisa data meliputi univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Hasil: Berdasarkan uji statistik didapatkan  hubungan yang signifikan antara  variabel panjang badan  lahir (p=0,000), berat badan lahir (p=0,05), pemberian ASI (p=0,005) dan penyakit infeksi (p=0,001) dengan kejadian stunting pada anak usia di bawah 5 tahun. Saran: Pada petugas kesehatan di puskesmas agar dapat memberikan penyuluhan di berikan  secara terjadwal dan dalam  kelompok tentang pentingnya pencegahan stunting sejak dini, dan  dapat memberikan pelayanan yang lebih optimal pada bayi yang berisiko terjadinya stunting. Kata Kunci: Stunting, Panjang Badan Lahir, Berat Badan Lahir, Pemberian Asi, Penyakit Infeksi
Pola Makan dan Stres dengan Kejadian Gastritis Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Stik Siti Khadijah Septi Viantri Kurdaningsih; M Ramadhani Firmansyah
Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA (JKSP) Vol. 4 No. 2 (2021): Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Musi Charitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32524/jksp.v4i2.266

Abstract

Gastritis is a digestive tract disorder caused by damage or erosion, inflammation of the gastric mucosa which can be caused by the consumption of drugs such as acetaminophen, aspirin, and corticosteroid steroids, physical activity, stress and diet. Gastritis can cause stomach bleeding and even become cancer. This study aims to determine the relationship between eating pattern and stress with the incidence of gastritis in students of the Nursing Science Study Program at STIK Siti Khadijah Palembang. The research design used a descriptive analysis study with a cross sectional research approach. The sampling technique in this study used Simple Random Sampling with a sample of 51 respondents. The statistical test used the chi square test. The results showed that there were 28 adult respondents (54.9%) more than 23 adolescent respondents (45.1%), 45 female respondents (88.2%) more than 6 male respondents (11.8%), 29 poor eating patterns respondents (56.9%) more than 13 good eating patterns respondents (25.5%) and bad eating patterns as many as 9 respondents (17.6%), respondents with mild stress were 39 respondents (76.5%) more than respondents with moderate stress were 12 respondents (23.5%), respondents who experienced gastritis were 29 respondents (56, 9%) more than respondents who did not experience gastritis as many as 22 respondents (43.1%). There is a relationship between eating pattern and the incidence of gastritis, p-value 0.014, there is a relationship between stress and the incidence of gastritis, p-value 0.026. It is expected for students to be able to maintain their diet and avoid stress that can cause gastritis
PENGARUH TERAPI BERMAIN PUZZLE TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK YANG MENJALANI HOSPITALISASI DI RUANG MADINAH RUMAH SAKIT ISLAM SITI KHADIJAH PALEMBANG Septi Viantri Kurdaningsih
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 3, No 1 (2017): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2017
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.303 KB)

Abstract

Dalam mengatasi dampak hospitalisasi pada anak, perawat memegang peran penting untuk membantu orang tua dan anak dalam menghadapi permasalahan yang berkaitan dengan perawatan anak di rumah sakit. Fokus intervensi keperawatan yang dilakukan adalah meminimalkan stresor dan memberikan dukungan psikologis pada anak, salah satunya dengan terapi bermain puzzle. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi bermain puzzle terhadap tingkat kecemasan anak yang menjalani hospitalisasi di ruang Madinah RSI Siti Khadijah Palembang. One Group Pre test - Post Test Design digunakan sebagai rancangan dalam penelitian ini dan teknik Purposive Sampling digunakan sebagai teknik pengambilan sampelnya, dengan jumlah sampel sebanyak 35 responden yang merupakan anak yang menjalani hospitalisasi di Ruang Madinah RSI Siti Khadijah Palembang. Pengambilan data dilakukan dengan cara melakukan observasi tingkat kecemasan sebelum dan sesudah diberikan terapi bermain puzzle, yang kemudian datanya dianalisis dengan menggunakan uji Marginal Homogeneity. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan nilai p = 0,000 < α (0,05) bahwa ada pengaruh terapi bermain puzzle terhadap tingkat kecemasan anak yang menjalani hospitalisasi. Rekomendasi hasil penelitian ini adalah sebagai alternatif dalam mengatasi kecemasan anak pada saat dirawat di rumah sakit.
HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA USIA 6-24 BULAN Septi Viantri Kurdaningsih
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 9, No 1 (2018): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v9i1.712

Abstract

Latar belakang: Gizi pada anak merupakan peranan penting agar tumbuh kembang anakmenjadi optimal. Status gizi anak dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsinya terutamapada anak yang mulai diberikan makanan pendamping ASI. Tujuan: diketahuinya hubunganpemberian makanan pendamping ASI dengan status gizi pada pada balita usia 6-24 bulan disalah satu Puskesmas di Kabupaten Muara Enim tahun 2018. Metode: Penelitian inimenggunakan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah anak usia 6-24bulan yang berjumlah 36 responden, tehnik pengambilan sampel menggunakan accidentalsampling. Analisa data meliputi univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square.Hasil: Berdasarkan uji statistik didapatkan hubungan yang signifikan antara pemberianmakanan pendamping ASI dengan status gizi (p value = 0.032). Kesimpulan: Ada hubunganyang bermakna pemberian makanan pendamping ASI dengan status gizi. Disarankan untukibu yang mempuyai balita hendaknya memberikan makanan pendamping ASI secara tepatdengan asupan gizi yang cukup supaya anaknya memilki status gizi yang baik, untukpenelitian lebih lanjut dapat menambahkan faktor lain seperti dukungan keluarga dan sosialekonomi keluarga dengan jumlah sampel yang lebih besar.Kata kunci : Makanan Pendamping Asi, Status Gizi
DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA TB PARU Sunarmi Sunarmi; Septi Viantri Kurdaningsih; Aisa Putri Rizi
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 12, No 2 (2020): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v12i2.505

Abstract

Latar Belakang: Tuberculosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Kepatuhan minum obat pada penderita TB  dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain faktor penderita individu maupun faktor dukungan baik secara sosial, keluarga maupun dari  petugas kesehatan. Dukungan keluarga merupakan faktor penting dalam kepatuhan pengobatan TB . Kepatuhan yang buruk atau terapi yang tidak lengkap adalah faktor yang berperan terhadap resisten individu, kepatuhan pasien sangat diperlukan untuk mencapai keberhasilan terapi pada pasien yang mengikuti ketentuan-ketentuan kesehatan profesional. Tujuan:  untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada penderita TB Paru di Rumah Sakit Khusus Paru Provinsi Sumatera Selatan. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, sampel penelitian ini adalah pasien TB  yang menjalani rawat jalan di poliklinik Rumah Sakit Khusus Paru Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 30 responden. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari 2019. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square.. Hasil: Berdasarkan hasil analisis bivariat dengan menggunakan uji statistik chi square diperoleh nilai p = 0,007 > ɑ (0,05)  maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada penderita TB Paru di Rumah Sakit Khusus Paru Provinsi Sumatera Selatan. Saran: Diharapakan keluarga dapat memberikan dukungan kepada penderita TB agar tidak terjadi putus obat selama masa pengobatan. Kata Kunci         : Dukungan Keluarga, Kepatuhan Minum Obat
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIET HIPERTENSI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP Sunarmi Sunarmi; Septi Viantri Kurdaningsih
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 10, No 1 (2019): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v10i1.831

Abstract

Latar belakang: Penyakit darah tinggi atau hipertensi merupakan penyakit yang timbul karena tekanan darah diatas normal diperkirakan 120/80 mmHg. Penanganan hipertensi dilakukan bersama dengan diet tinggi serat, diet rendah garam, dan diet rendah energi bagi penderita hipertensi. Tahun 2017 yang berobat hipertensi di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang mencapai 518 pengunjung. Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang diet hipertensi terhadap pengetahuan dan sikap. Metode: Penelitian ini adalah pre exsperiment one group pre test post test design dengan pendekatan kuantitatif, sampel diambil secara purposive sampling berjumlah 25 responden yang berobat di poliklinik penyakit dalam Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Analisa data menggunakan Uji Tdilakukan pada bulan Januari 2019. Hasil: Uji T menunjukan pengaruh pendidikan kesehataan tentang diet hipertensi terhadap pengetahuan dan sikap. Terhadap pengetahuan tidak ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang diet hipertensi dengan nilai  0.589. Dan terhadap sikap tidak ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang diet hipertensi dengan nilai  0.417. Pengaruh pendidikan kesehatan tentang diet hipertensi pengetahuan dan sikap hipotesis menolak Ha yang berarti tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok pre tes dan post tes. Saran: untuk peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan pendekatan cross sectional serta variabel yang lebih banyak. Kata Kunci                  : Pengetahuan, Sikap, Pendidikan Kesehatan Diet Hipertensi
EDUKASI PENINGKATAN PENGETAHUAN REMAJA TERHADAP BAHAYA MEROKOK DI DESA REJODADI KECAMATAN SEMBAWA KABUPATEN BANYUASIN Widya Arisandy; Kurniawaty Kurniawaty; Khoirin Khoirin; Septi Viantri Kurdaningsih; Miming Oxyandi; Neng Annis Fathia; Nopianti Nopianti; Suherwin Suherwin; Sunarmi Sunarmi
PAKDEMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 3 (2022): Agustus
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58222/pakdemas.v1i3.47

Abstract

Perilaku merokok masih menjadi permasalahan, baik secara lingkungan maupun individu dimana kejadiannya cukup tinggi di Kota Palembang. Perilaku merokok adalah kebiasaan yang membahayakan. Meskipun setiap orang mengetahui bahaya yang disebabkan oleh rokok, tetapi banyak anak-anak muda yang suka merokok. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan merokok pada anak-anak muda adalah faktor psikologi, biologi dan lingkungan. Berdasarkan masalah tersebut, tujuan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan edukasi tentang perilaku merokok pada remaja dengan menggunakan metode penyuluhan dengan alat bantu penyebaran pamplet dan poster yang diikuti oleh dosen Prodi DIII Keperawatan dan segenap mahasiswa. Hasil yang didapatkan adalah memalui wawancara dan Tanya jawab secara langsung dimana terjadi peningkatan pengetahuan peserta tentang bahaya merokok setelah dilakukannya penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan remaja tentang bahaya rokok sehingga diharapkan mampu mempengaruhi perilaku remaja untuk bisa berhenti merokok.