Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

KARAKTERISTIK DAN PERAN MODAL SOSIAL DALAM PENGELOLAAN LEMBAGA EKONOMI DESA: STUDI DI DESA MENAONG BARU KABUPATEN SINTANG Markus Markus
FOKUS : Publikasi Ilmiah untuk Mahasiswa, Staf Pengajar dan Alumni Universitas Kapuas Sintang. Vol 20, No 1 (2022): FOKUS : Publikasi Ilmiah untuk Mahasiswa, Staf Pengajar dan Alumni Universitas
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/fokus.v20i1.590

Abstract

Menggunakan pendekatan studi kasus pada BUMDes Peransah di Desa Menaong BaruKabupaten Sintang, studi ini mengeksplorasi karakteristik dan peran modal sosial dari para pelakuusaha kecil yang tergabung dalam wadah Badan Usaha Milik Desa. Melalui wawancara mendalam,penelitian ini menemukan bahwa modal sosial terdiri dari lembaga, hubungan, sikap, dan nilai yangmengatur interaksi antar pribadi dan direfleksikan dalam bentuk kerja sama, aksi bersama, rasa salingpercaya, dan gotong royong, yang terbentuk melalui hubungan ekonomi antar individu dan berkontribusipada pembangunan ekonomi dan sosial yang lebih luas. Latar belakang budaya yang berbeda dari parapelaku usaha yang tergabung dalam BUMDes melahirkan karakteristik modal sosial yang berbeda danmenghasilkan valuasi ekonomi tertentu.
PARTISIPASI SOSIAL DALAM PEMBANGUNAN DESA: MENILIK PELIBATAN MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI DESA NANGA RIYOI Markus Markus
FOKUS : Publikasi Ilmiah untuk Mahasiswa, Staf Pengajar dan Alumni Universitas Kapuas Sintang. Vol 19, No 2 (2021): FOKUS : Publikasi Ilmiah untuk Mahasiswa, Staf Pengajar dan Alumni Universitas
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/fokus.v19i2.566

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan partisipasi sosial masyarakatdalam perencanaan pembangunan infrastruktur di Desa Nanga Riyoi Kecamatan Serawai KabupatenSintang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data menggunakanwawancara mendalam semi terstruktur. Subjek penelitian berjumlah empat orang, terdiri dari KepalaDesa, Ketua BPD dan dua orang Kepala Dusun. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa bentukpartisipasi sosial masyarakat dalam perencanaan pembangunan infrastruktur di Desa Nanga Riyoi lebihkepada mobilisasi melalui pendekatan formal yaitu forum Musrenbang Desa yang didahului oleh pramusrenbangdi tingkat dusun melalui kegiatan sosialisasi ke dusun-dusun guna menjaring aspirasi.Penelitian ini juga mengungkapkan adanya faktor yang krusial bagi partisipasi masyarakat, khususnyayang bersifat internal dari masyarakat itu sendiri yaitu bahwa wawasan mengenai pembangunan eratkaitannya dengan tingkat pendidikan warga. Selain itu, faktor komunikasi dari aparatur desa dankesadaran masyarakat untuk ikut memikirkan pembangunan di desanya adalah faktor yang juga turutmempengaruhi partisipasi sosial.
PERSPEKTIF LOKAL TENTANG DESA WISATA: NARASI DARI PARA TOKOH DI RUMAH BETANG ENSAID PANJANG Markus Markus
FOKUS : Publikasi Ilmiah untuk Mahasiswa, Staf Pengajar dan Alumni Universitas Kapuas Sintang. Vol 21, No 1 (2023): FOKUS : Publikasi Ilmiah untuk Mahasiswa, Staf Pengajar dan Alumni Universitas
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/fokus.v21i1.736

Abstract

Desa Ensaid Panjang yang berada di Kecamatan Kelam Permai Kabupaten Sintang PropinsiKalimantan Barat adalah kawasan yang telah ditetapkan sebagai Desa Wisata dimana icon yang palingpenting di dalamnya yaitu rumah betang yang telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya . Akan tetapi,kontradiktif dengan statusnya tersebut, pariwisata belum memberikan manfaat yang maksimal bagimasyarakat, baik dari aspek ekonomi, sosio-kultural maupun ekologis. Sejauh iniberdasarkan perspektiflokal, upaya untuk melibatkan komunitas setempat untukaktif mengelola pariwisata masih bersifat topdown,sporadis dan lintas sektoral. Pendekatan pembangunan pariwisata seperti ini tentu sajamemperkecil ruang gerak masyarakat untuk berpartisipasi secara lebih luas dan memiliki kontrol ataspengelolaan pariwisata. Sementara salah satu prasyarat untuk tercapainya pariwisata berkelanjutanadalah partisipasi aktif masyarakat lokal dalam keseluruhan proses pengembangan pariwisata, mulaidari perencanaan hingga implementasinya.
PARTISIPASI SOSIAL DALAM PEMBANGUNAN DESA: MENILIK PELIBATAN MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI DESA NANGA RIYOI Markus Markus
FOKUS : Publikasi Ilmiah untuk Mahasiswa, Staf Pengajar dan Alumni Universitas Kapuas Sintang. Vol 19 No 2 (2021): FOKUS : Publikasi Ilmiah untuk Mahasiswa, Staf Pengajar dan Alumni Universitas K
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/fokus.v19i2.566

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan partisipasi sosial masyarakatdalam perencanaan pembangunan infrastruktur di Desa Nanga Riyoi Kecamatan Serawai KabupatenSintang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data menggunakanwawancara mendalam semi terstruktur. Subjek penelitian berjumlah empat orang, terdiri dari KepalaDesa, Ketua BPD dan dua orang Kepala Dusun. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa bentukpartisipasi sosial masyarakat dalam perencanaan pembangunan infrastruktur di Desa Nanga Riyoi lebihkepada mobilisasi melalui pendekatan formal yaitu forum Musrenbang Desa yang didahului oleh pramusrenbangdi tingkat dusun melalui kegiatan sosialisasi ke dusun-dusun guna menjaring aspirasi.Penelitian ini juga mengungkapkan adanya faktor yang krusial bagi partisipasi masyarakat, khususnyayang bersifat internal dari masyarakat itu sendiri yaitu bahwa wawasan mengenai pembangunan eratkaitannya dengan tingkat pendidikan warga. Selain itu, faktor komunikasi dari aparatur desa dankesadaran masyarakat untuk ikut memikirkan pembangunan di desanya adalah faktor yang juga turutmempengaruhi partisipasi sosial.
KARAKTERISTIK DAN PERAN MODAL SOSIAL DALAM PENGELOLAAN LEMBAGA EKONOMI DESA: STUDI DI DESA MENAONG BARU KABUPATEN SINTANG Markus Markus
FOKUS : Publikasi Ilmiah untuk Mahasiswa, Staf Pengajar dan Alumni Universitas Kapuas Sintang. Vol 20 No 1 (2022): FOKUS : Publikasi Ilmiah untuk Mahasiswa, Staf Pengajar dan Alumni Universitas K
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/fokus.v20i1.590

Abstract

Menggunakan pendekatan studi kasus pada BUMDes Peransah di Desa Menaong BaruKabupaten Sintang, studi ini mengeksplorasi karakteristik dan peran modal sosial dari para pelakuusaha kecil yang tergabung dalam wadah Badan Usaha Milik Desa. Melalui wawancara mendalam,penelitian ini menemukan bahwa modal sosial terdiri dari lembaga, hubungan, sikap, dan nilai yangmengatur interaksi antar pribadi dan direfleksikan dalam bentuk kerja sama, aksi bersama, rasa salingpercaya, dan gotong royong, yang terbentuk melalui hubungan ekonomi antar individu dan berkontribusipada pembangunan ekonomi dan sosial yang lebih luas. Latar belakang budaya yang berbeda dari parapelaku usaha yang tergabung dalam BUMDes melahirkan karakteristik modal sosial yang berbeda danmenghasilkan valuasi ekonomi tertentu.
PERSPEKTIF LOKAL TENTANG DESA WISATA: NARASI DARI PARA TOKOH DI RUMAH BETANG ENSAID PANJANG Markus Markus
FOKUS : Publikasi Ilmiah untuk Mahasiswa, Staf Pengajar dan Alumni Universitas Kapuas Sintang. Vol 21 No 1 (2023): FOKUS : Publikasi Ilmiah untuk Mahasiswa, Staf Pengajar dan Alumni Universitas K
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/fokus.v21i1.736

Abstract

Desa Ensaid Panjang yang berada di Kecamatan Kelam Permai Kabupaten Sintang PropinsiKalimantan Barat adalah kawasan yang telah ditetapkan sebagai Desa Wisata dimana icon yang palingpenting di dalamnya yaitu rumah betang yang telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya . Akan tetapi,kontradiktif dengan statusnya tersebut, pariwisata belum memberikan manfaat yang maksimal bagimasyarakat, baik dari aspek ekonomi, sosio-kultural maupun ekologis. Sejauh iniberdasarkan perspektiflokal, upaya untuk melibatkan komunitas setempat untukaktif mengelola pariwisata masih bersifat topdown,sporadis dan lintas sektoral. Pendekatan pembangunan pariwisata seperti ini tentu sajamemperkecil ruang gerak masyarakat untuk berpartisipasi secara lebih luas dan memiliki kontrol ataspengelolaan pariwisata. Sementara salah satu prasyarat untuk tercapainya pariwisata berkelanjutanadalah partisipasi aktif masyarakat lokal dalam keseluruhan proses pengembangan pariwisata, mulaidari perencanaan hingga implementasinya.
UJI PERFORMARSI SISTEM REFRIGERASI WATER-COOLED CONDENCER DAN AIR-COOLED CONDENCER MENGGUNAKAN HEAT EXCHANGER ALIRAN-SEARAH DAN ALIRAN-LAWAN-ARAH DENGAN MEMVARIASIKAN DEBIT FLUIDA PENDINGIN PADA CONDENCER Markus Markus
Jurnal Online Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Vol. 6 No. 1 (2013): Jurnal Isu Teknologi
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada kondisi yang sama sistem refrigerasi kompresi uap berpedingin air pada kondenser (water-cooled condencer) lebih baik dibanding dengan air-cooled condenser. Laju aliran massa atau debit fluida pendingin pada condenser akan menentukan kinerja sistem. Secara umum dapat dikatakan bahwa debit aliran fluida yang besar akan menghasilkan peningkatan kinerja yang lebih besar pula, namun diperlukan daya pompa/fan yang meningkat pula. Alat uji berupa sistem refrigerasi training-unit jenis water-cool condencer dan air-cool condencer dengan heat-exchanger aliran-searah dan aliran-lawan-arah, penelitian dilakukan untuk mengkaji dan membandingkan pengaruh laju aliran fluida pada kondenser terhadap kinerja pada mesing-masing sistem. Debit air yang mengalir pada kondenser sebanyak 5 variasi, yaitu very low, low, medium, high, dan very high. Dari hasil pengujian, efek refrigersi untuk water-cool condencer HX aliran-lawan-arah maupun searah rata-rata turun 1.1 % terhadap penurunan debit air pendingin di condenser, sedangkan untuk air-cool condencer penurunan rata-rata adalah 0.6 %. Kerja kompresi untuk semua jenis pengujian relative konstan. Koefisien prestasi (COP) untuk water-cool condencer HX aliran-lawan-arah maupun searah rata-rata turun 4.2 % terhadap penurunan debit air pendingin di condenser, sedangkan untuk air-cool condencer penurunan rata-rata adalah 0.4 %. Efisiensi untuk water-cool condencer HX aliran-lawan-arah terjadi penurunan rata-rata 2.9 %, dan untuk aliran-searah turun rata-rata 1.6 %, sedangkan untuk air-cool condencer HX aliran-lawan-arah maupun searah, efisiensi relative konstan