Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

MODEL KONSEPTUAL PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN INDUSTRI PARIWISATA DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN TOURSERVQUAL Novi Marlyana; Nuzulia Khoiriyah
Jurnal Kawistara Vol 5, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.548 KB) | DOI: 10.22146/kawistara.7587

Abstract

Several previous studies have found factors or dimensions that affect the quality services of tourism and measures the perceived level of tourists as consumers. However, these studies have not been able to develop a practical model of a system as a simple overview of the tourism industry by involving various factors / dimensions that influence. This research will make a conseptual model of the service quality improvement of the tourism industry in the province of Central Java. The method used in this paper is Tourservqual, which is the Service Quality methods applied in the field of tourism. The resulting conceptual model consists of sixteen (16) dimension of the quality of tourism services that will affect or have a positive relationship with customer satisfaction (tourists). Customer satisfaction has a positive influence on destination competitiveness. Destination competitiveness measured in 36 indicators. This conceptual model expected to measure tourist satisfaction who becomes the object of the tourist areas, also measure the level of competitiveness of each of these objects, as well as knowing what factors most affect the competitiveness of tourist destinations.
Penentuan Strategi Perencanaan Perawatan Pada Mesin Pulverizer Boiler Dengan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) II Akhmad Syakhroni; Arifin Edo Kurniawan; Nuzulia Khoiriyah; M Sagaf
JRSI (Jurnal Rekayasa Sistem dan Industri) Vol 8 No 01 (2021): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juni 2021
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/jrsi.v8i1.399

Abstract

Produksi yang terus menerus menyebabkan mesin-mesin bekerja tanpa henti yang mengakibatkan risiko penurunan produktivitas mesin di PT. TJB Power Services. Perusahaan tersebut merupakan perusahaan Operation and Maintenance PLTU Tanjung Jati B Unit 1 dan 2. Secara umum proses produksi dimulai dari penggilingan batubara yang digunakan untuk bahan bakar memanaskan air menjadi uap kering yang dialirkan ke turbin untuk menggerakkan generator yang menghasilkan listrik. Pada tahun 2018 tingkat Equivalent Availibility Factor (EAF) Unit 1 sebesar 89,45% dan Unit 2 sebesar 93,76% yang semula targetnya 100%. Sedangkan tahun 2019 Unit 1 meningkat menjadi 95,60% dan Unit 2 mengalami penurunan menjadi 88,12%. Fokus penelitian ini pada penggilingan batu bara di mesin pulverizer unit 2 karena mengalami penurunan tingkat availibility dan merupakan mesin yang kritis dalam proses produksi yang akan mempengaruhi produktivitas secara keseluruhan. Berdasarkan analisa RCM II pada tahap FMEA diperoleh nilai RPN tertinggi pada equipment coal pipe dan pyrite. Setelah dianalisa dengan fishbone diagram diperoleh akar penyebab kegagalan antara lain udara primer dan udara luar mengandung kadar air laut dan tidak dilapisi anti karat mengakibatkan korosi, benda asing yang menumpuk dan tidak terfilter di silo serta kurang perawatan.
PERUMUSAN STRATEGI GUNA PENINGKATAN USAHA MELALUI PENGUKURAN TINGKAT KECANGGIHAN TEKNOLOGI DAN ANALISIS SWOT (STUDI KASUS IKM BANDENG PRESTO SEMARANG) Nuzulia Khoiriyah; Eli Masidah; Ayu Puspitasari
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2019): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 10 2019
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.578 KB)

Abstract

UD.Mina Makmur adalah salah satu IKM bandeng presto yang sedang berkembang di Kota Semarang. UD. Mina Makmur sedang merumuskan strategi agar dapat bersaing dengan produsen produk sejenis. Perlu dilakukan pengukuran tingkat kecanggihan teknologi yang terdiri dari aspek technoware (T), humanware (H), infoware (I) dan orgaware (O) guna mengetahui sejauh mana tingkat kecanggihan komponen - komponen teknologi dalam mendukung pelaksanaan proses bisnis IKM tersebut.  Analisis SWOT dilakukan untuk mengetahui posisi dan kondisi internal eksternal UD. Mina Makmur guna merumuskan strategi bersaing. Berdasarkan perhitungan dengan metode Teknometrik, didapatkan hasil penilaian kontribusi komponen teknologi THIO secara berurutan adalah 0.42, 0.53, 0.85 dan 0.86. Komponen teknologi seperti humanware, infoware dan orgaware memiliki nilai kontribusi di atas nilai rata-rata. Sedangkan pada komponen technoware memiliki nilai kontribusi di bawah rata-rata 0.5.  Nampak bahwa IKM kurang memanfaatkan komponen tersebut secara optimal. Oleh karena itu IKM memerlukan strategi pengembangan untuk mengoptimalkan komponen teknologi. Berdasarkan analisis SWOT dan penentuan posisi dengan matrik IFAS dan EFAS, diketahui posisi UD.Mina Makmur saat ini berada pada kuadran II yang berarti memiliki kekuatan dan ancaman dari segi internal. Strategi paling optimal yang dapat digunakan oleh IKM adalah dengan mengunakan kekuatan internal untuk mengantisipasi atau mengatasi adanya ancaman yang timbul sewaktu-waktuKata kunci: EFAS, IFAS, Teknometrik, THIO 
PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE INTEGRATED PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEM (IPMS) DAN OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (STUDI KASUS : PT. NADIRA PRIMA) Eli Mas’idah; Nuzulia Khoiriyah; Tegus Samudra
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2018): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 9 2018
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.264 KB)

Abstract

PT Nadira Prima belum pernah melakukan pengukuran kinerja perusahaan secara menyeluruh yang melibatkan Stakeholder : investor, pelanggan, supplier, karyawan dan masyarakat. Penilaian kinerja hanya dengan melihat hasil produksi perusahaan di tiap tahun nya, atau dapat di katakan bahwa penilain kinerja tersebut masih bersifat tradisional dan fokus terhadap laporan keuangan seperti Neraca, Laporan Laba/ Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Laporan Arus Kas. Perusahaan hanya fokus pada pencapaian keuntungan dalam jangka pendek yang secara tidak langsung mengabaikan kebutuhan dari para stakeholder yaitu investor, pelanggan, supplier, karyawan dan masyarakat yang juga merupakan aset terpenting dalam suatu perusahaan. Penelitian kinerja ini menggunakan metode Integrated performance measurement systems yaitu metode pengukuran kinerja yang bertujuan untuk menggambarkan sistem pengukuran kinerja dalam arti yang tepat dalam bentuk integrasi seefektif dan seefisien mungkin, yang terbagi dalam empat level bisnis : Bisnis, Unit bisnis,  Proses Bisnis, Keempat level bisnis dalam IPMS kemudian diidentifikasi Key Performance Indicators-nya, berdasarkan Stakeholder Requirement, external monitor, dan objective. Metode AHP sangat mendukung pengukuran kinerja terkait dalam hal penilaian kepentingan dari indicator-indikator kinerja. Scoring System diperlukan untuk mengetahui nilai pencapaian terhadap target yang telah ditetapkan untuk setiap indikator kinerja. Salah satu metode scoring system yang banyak digunakan adalah Objective Matrix (OMAX) Kata kunci : Indikator, Kinerja, Pengukuran, Objective Matrix
Program Kemitraan Wilayah Madu Klanceng di Desa Bawu Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara Muhammad Sagaf; Akhmad Syakhroni; Nuzulia Khoiriyah
Jurnal Abdimasa Pengabdian Masyarakat Vol 6 No 1 (2023): Jurnal ABDIMASA Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36232/jurnalabdimasa.v6i1.1633

Abstract

Salah satu peternak madu klanceng di kabupaten jepara yaitu Bapak Partono dengan usahanya yang bernama Omah Ra&Fi memiliki permasalahan kapasitas produksi yang rendah karena hanya memiliki 80 buah setup (tempat koloni lebah). Selain itu proses produksi madu klanceng tersebut juga masih rendah karena belum adanya kontrol kualitas pada hasil produksinya. Permasalahan pada mitra tersebut terjadi dikarenakan belum adanya pengetahuan mengenai proses produksi dan kontrol kualitas dan juga belum adanya alat untuk mengetahui kandungan kadar air pada madu, sehingga mitra tidak dapat menjaga kualitas madunya sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI). Managemen usaha pada mitra juga dikelola dengan sederhana berdasar kekeluargaan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut solusi yang ditawarkan antara lain pelatihan mengenai proses produksi dan kontrol kualitas madu klanceng, pendampingan dan aplikasi teknologi alat ukur kadar air dengan refraktometer, pendampingan dan aplikasi teknologi pengurangan kadar air dengan proses dehumidifier, dan pelatihan manajemen usaha yang baik. Berdasar solusi diatas maka diperoleh hasil yaitu peningkatan pengetahuan proses produksi dan kontrol kualitas madu sebesar 100%, peningkatan kapasitas produksi sebesar 25%, peningkatan aset berupa alat ukur kadar air (refraktometer), peningkatan aset berupa alat pengurang kadar air (dehumidifier), dan peningkatan pengetahuan tentang manajemen usaha yang baik sebesar 100%. Dengan adanya program kemitraan wilayah ini, mitra diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas usaha madu klancengnya. Kata kunci : madu klanceng, refractometer, dehumidifier
Analisa Perwatan Mesin Blow Film HD14 Dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) II (Studi Kasus CV. Panca Gemilang) Hilmi Zainul Ibad; Eli Mas'idah; Nuzulia Khoiriyah
Jurnal Ilmiah Penelitian Mahasiswa Vol 2, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Jurnal Ilmiah Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

CV. Panca Gemilang menggunakan sistem produksi Make to order dan juga Make to stock, yang berarti aktivitas proses produksi pada perusahaan ini berlangsung terus-menerus. Karena produksi yang dilakukan terus menerus menyebabkan mesin-mesin bekerja tanpa henti yang mengakibatkan penurunan produktivitas mesin di CV. Panca Gemilang, pada line produksi kantong plastik jenis HD terdapat 24 mesin Blow film dengan berbagai kode mesin, Fokus penelitian ini pada mesin mesin blow film HD14 karena mesin memiliki angka downtime paling tinggi yaitu 6,2% dan merupakan mesin yang kritis dalam proses produksi yang akan mempengaruhi produktivitas secara keseluruhan. Berdasarkan Analisa Reliability Centered Maintenance II ialah metode yang dapat mengevaluasi tindakan perawatan tiap komponen. Pada tahap FMEA dapat diperoleh nilai RPN tertinggi dan tindakan perawatan yang tepat sesuai akar penyebabnya dalam bentuk RCM II Decision Worksheet. Dari hasil penelitian didapatkan 4 RPN tertinggi yaitu Gearbox = 120, Barrel screw = 105, motor roller karet dan besi = 84, dan roll hasil = 72. Mesin blow film HD14 dengan 4 komponen yang memiliki nilai RPN tertinggi, selanjutnya dilakukan logic tree analysis (LTA) untuk menetukan jenis perawatan yang layak, optimal dan cocok dalam menangani masing-masing failure mode. Kemudian dilakukan analisa menggunakan fishbone diagram untuk mengetahui akar penyebab kegagalan yang belum diketahui dalam tahapan LTA yang anatar lain udara dalam ruang panas, getaran, retak, kering atau kurang pelumas overhead, sehingga didapatkan solusi sesuai akar penyebabnya dan yang terakhir didapatkan task selection sebagai usulan tindakan dalam bentuk RCM II decesion worksheet. Kata Kunci : Analisis Perawatan, Reliability Centered Maintenance (RCM) II, Mesin Blow film HD14
Penerapan Lean Manufacturing Guna Mengurangi Waste dengan Metode Value Stream Mapping dan Waste Assessment Model Pada Home Industry Konveksi Warsito Rieska Ernawati; Nuzulia Khoiriyah; Nova Miranda; Nurul Istikomah; Bunga Zahrotun Na’imah; Fathur Eko Prasetyo Aditya
Tekinfo: Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi Vol 12 No 2 (2024)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Setia Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31001/tekinfo.v12i2.2410

Abstract

One of the home industry conventions warsito in the Pati area produces clothing products like pyjamas. This home industry is run by individuals or families on a small scale. Convex home industries often face the challenge of managing efficient production processes and meeting consumer expectations. Faced with such challenges, they often face problems of waste in the production process, such as excessive inventory, waiting times, unnecessary movements, and inefficient processes. Therefore, to eliminate such waste, the concept of lean manufacturing is needed. This research discusses waste reduction using the Value Stream Mapping (VSM) and Waste Assessment Model (WAM) methods. With this method, non-value added identification is produced through the process flow and the relationship of waste to each other. There are 2 largest wastes, namely waste defect and waste motion, which then require improvement proposals by analyzing the causes/root causes of the waste using a fishbone diagram. From this method, waste defect with a percentage of 20.452% and waste motion with a percentage of 16.16%. The improvement proposal for dealing with waste defects is to apply the 5s principle, group materials by type and color, schedule machine maintenance. At waste motion it is recommended to set the work position, use aids such as jig, quality control of materials, set a sewing machine calibration schedule.