Pengukuran kuantitas batubara di stockpile menggunakan UAV drone dji phantom 4 advanced dan metode draught survey, dari kedua metode ini sering terjadi selisih seperti pada bulan februari, jumlah kuantitas batubara hasil draught survey yang ada di stockpile adalah 63.541,736 MT, sedangkan dari hasil UAV drone adalah 62.073,119 MT, dari kedua metode tersebut terdapat selisih sebesar 1.468,617 MT. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian menggunakan kedua metode tersebut. Sisa stockpile pada bulan Februari adalah 62.073,119 MT dan batubara masuk pada bulan maret adalah 191.419,55 MT sehingga total isi stockpile pada bulan maret adalah 258.600,008 MT dengan total bedding 6.107,339 MT. Perhitungan kuantitas batubara menggunakan metode draught survey pada bulan Maret dengan jumlah pengiriman sebanyak 26 tongkang sebesar 200.895,260 MT. Sehingga sisa stockpile pada akhir maret sebesar 58.704,748 MT, Sedangkan untuk hasil perhitungan UAV drone pada bulan maret sebanyak 57.248,186 MT. Maka dari kedua metode terdapat selisih 1.456,562 MT. Faktor penyebab terjadinya selisih antara lain adanya pengurangan draft tongkang, adanya kegiatan penyamplingan, tidak dilakukannya pengujian densitas air, faktor hujan, penempatan titik ground control point (GCP) yang kurang tepat, dan proses editing yang kurang maksimal