Pengembangan peternakan sapi potong rakyat terus diupayakan pemerintah melalui berbagai program untuk mengurangi impor daging sapi dan meningkatkan pendapatan peternak. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan peran modal sosial pada tingkat kelompok tani dalam pengembangan populasi ternak sapi potong rakyat di Bengkulu. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus sampai dengan Desember 2020 dengan metode wawancara mendalam pada 3 kelompok tani penerima bantuan ternak sapi potong dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu. Identifikasi modal sosial (norma, kepercayaan, dan jaringan) yang mempengaruhi pengembangan populasi ternak dan peningkatan kapasitas kelompok tani dianalisis secara deskriptif menggunakan model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal sosial memiliki peran penting dalam pengembangan kapasitas kelompok mengelola bantuan ternak dari pemerintah, yaitu: (1) norma penggaduhan ternak dengan sistem bagi hasil menyebabkan peningkatan populasi ternak milik kelompok, (2) kepercayaan anggota kelompok tani dipengaruhi ikatan-ikatan sosial dalam kelompok tani dan peran ketua kelompok, (3) jaringan kerjasama yang baik dalam kelompok tani meningkatkan modal sosial dan pengembangan populasi ternak.