Eva M. Hidayat
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Gastroprotective Effect of Carrot (Daucus carota L.) Juice in Rat Models Wong Hui Jiin; Eva M. Hidayat; Kiki A. Lukman
Althea Medical Journal Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.043 KB)

Abstract

Background: Gastritis has become one of the very common gastrointestinal tract disorders in clinical practice. One of the factors causing gastritis is the prolonged intake of nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) which is commonly adopted by people suffering pain. The NSAIDs such as aspirin cause loss of mucosal integrity resulting in gastric mucosa inflamation. Carrot (Daucus carota L.) has long been used as a traditional medicine for various ailments. The presence of flavonoids and carotenoids in carrot is associated with gastroprotective effect.Methods: The present study was undertaken to determine the gastroprotective effect of 4.08 g carrot juice administered by feeding tube on the hydrochloric acid (HCL) concentration in the stomach in aspirin-induced Wistar-strain rats. This was a laboratory experimental study performed at the Pharmacology Laboratory Faculty of Medicine Universitas Padjadjaran, Bandung Indonesia in October 2012. The parameter used HCL Concentration determined by titration method.Results: The result of carrot juice consumption together with aspirin shows a statistically significant reduction in HCL concentration in the stomach (p<0.05). The result was also significant when compared with another medication, Misoprostol.Conclusion: Carrot juice extract possesses gastroprotective effect when consumed with aspirin and thus support the use of carrot as an alternative treatment. [AMJ.2014;1(1):35–9]Keywords: Aspirin, Carrot juice extract, gastroprotective, HCL concentrationEfek Perlindungan Lambung dengan Jus Wortel  (Daucus carota L.) pada TikusLatar belakang: Gastritis merupakan salah satu kelainan pada saluran pencernaan yang sering ditemui. Salah satu penyebab dari gastritis adalah pemakaian nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) dalam waktu lama dan biasanya digunakan oleh orang yang menderita sakit. Obat-obatan NSAID seperti aspirin dapat menyebabkan integritas mukosa menghilang dan terjadinya inflamasi pada mukosa lambung. Wortel (Daucus carota L.) merupakan tanaman tradisional yang sudah banyak digunakan untuk berbagai macam penyakit. Flavonoid dan carotenoid yang ada pada wortel memiliki efek perlindungan terhadap lambung.    Metode: Penelitian dilakukan untuk menentukan  efek perlindungan lambung dengan jus wortel pada konsentrasi HCL dalam lambung tikus yang diinduksi dengan aspirin. Penelitian ini merupakan suatu studi eksperimental yang dilakukan di Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Indonesia pada bulan Oktober 2012. Parameter yang digunakan adalah konsentrasi HCL yang ditentukan dengan metode titrasi.Hasil: Hasil dari penggunaan jus wortel bersama dengan aspirin menunjukkan penurunan konsentrasi HCL yang signifikan pada lambung (p<0.05). Hasil ini juga signifikan bila dibandingkan dengan medikasi lain yaitu, Misoprostol.Simpulan: Ekstrak jus wortel memiliki efek perlindungan lambung ketika digunakan dengan aspirin dan hal ini mendukung wortel sebagai pengobatan alternatif.Kata kunci: Aspirin, jus wortel, efek perlindungan lambung, konsentrasi HCL DOI: 10.15850/amj.v1n1.295
Antipyretic Effect of Cinnamomum burmannii (Nees & T.Nees) Blume Infusion in Fever-induced Rat Models Qatrunnada Zaino; Eva M. Hidayat; Stanza Uga Peryoga
Althea Medical Journal Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.297 KB)

Abstract

Background: Fever is a frequent clinical sign encountered in human especially in children. Unfortunately, access to health care and medications (antipyretics) are hampered by shortage of services and affordability, which are accentuated by local resources mainly for those living in remote areas. Therefore, using herbal medicineas an alternative in treating fever should be developed as substituent reliance on synthetic antipyretic. This study is conducted to observe antipyretic effect of Cinnamomum burmannii (Nees & T.Nees) Blume infusion using Diphtheria Tetanus Pertussis (DTP) vaccine-induced fever in rats.Methods: Twenty-eight male Wistar rats (150200 g) were randomly allocated into control and treatment groups. Fever was induced with DTP vaccine intramuscularly injected (0.7 mL/200 g body weight) and 4 hours later, distilled water (5 mL) was administered orally to the control group while the treatment group received 5 mL of 3%, 6%, and 12% of cinnamon infusion. Rectal temperature was measured before the pretreatment, 4 hours afterDTP vaccine-induced fever injection and at a 30-minute interval during 180 minutes after the infusion administration. All procedures and protocols were performed in October 2012 at the Pharmacology Laboratory, Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran, Bandung.Results: Data analysis using the one way analysis of variance (ANOVA) showed significant reduction (p<0.001) of rectal temperature after 30 minutes and Duncan Post-Hoc test showed significant effect for  6% and 12% of cinnamon infusion groups.Conclusion The antipyretic effect of 6% and 12% of Cinnamomum burmannii (Nees & T.Nees) Blume infusion in fever-induced rat models is found in the first 30 minutes.Key words: Antipyretic, Cinnamomum burmannii (Nees & T.Nees) Blume, fever, herbal medicine Efek Antipiretik Infusa Cinnamomum burmannii (Nees & T.Nees) Blume pada Tikus yang Diinduksi Demam AbstrakLatar belakang: Demam merupakan suatu gejala yang sering muncul terutama pada anak-anak. Antipiretik merupakan obat yang sering digunakan untuk meringankan demam, namun akses kepada pelayanan kesehatan dan pengobatan masih belum terjangkau bagi penduduk yang tinggal di daerah terpencil. Menggunakan herbal sebagai alternatif pengobatan demam harus dikembangkan sebagai substituen terhadap ketergantungan pada obat sintetik. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui efek antipiretik infusa Cinnamomum burmannii (Nees & T.Nees) Blume pada tikus yang diinduksi demam menggunakan vaksin Diphtheria Tetanus Pertussis (DTP).Metode: Penelitian yang dilakukan menggunakan 28 ekor tikus putih jantan galur Wistar yang dikelompokkan secara acak dan diinjeksi dengan vaksin DTP (0.7 mL/200 g BB) secara intramuskular untuk menimbulkan demam. Setelah 4 jam, kelompok kontrol diberikan 5mL air suling per oral dan kelompok uji diberikan infusa Cinnamomum burmannii (Nees & T.Nees) Blume per oral dengan dosis masing-masing 3%/5 mL, 6%/5 mL dan 12%/5 mL. Pengukuran suhu tubuh dilakukan melalui rektal sebelum pemberian vaksin DTP, 4 jam setelah pemberian vaksin DTP dan 30 menit interval setelah perlakuan sampai menit 180. Semua prosedur dan protokol dilaksanakan pada Oktober 2012 di Laboratorium Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran, Bandung.Hasil: Hasil analisis data menggunakan uji ANOVA menunjukkan penurunan yang signifikan (p<0.001) dari suhu rektal pada menit 30 dan dengan uji Duncan Post-Hoc menunjukkan efek yang signifikan pada kelompok yang diberikan 6%/5 ml dan 12%/5 mL infusa Cinnamomum burmannii (Nees & T.Nees) Blume. Pada menit 60–180 tidak ada penurunan yang signifikan (p>0.05) dari suhu rektal, dimungkinkan karena durasi kerja yang singkat dari Cinnamomum burmannii (Nees & T.Nees) Blume.Simpulan: Efek antipiretik pada pemberian dosis 6% dan 12% infusa Cinnamomum burmannii (Nees & T.Nees) Blume pada tikus yang diinduksi demam ditemukan pada 30 menit pertama.Kata kunci: Antipiretik, Cinnamomum burmannii (Nees & T.Nees) Blume, demam, pengobatan herbal DOI: 10.15850/amj.v1n2.352
Effects of Analgesic Advertisements on Community in Hegarmanah Village, Jatinangor Nurhayati binti Shaharuddin; Eva M. Hidayat; Jupiter Sibarani
Althea Medical Journal Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.948 KB)

Abstract

Background: Currently, there are numerous analgesic advertisements which have been published in various media and have also attracted attention of the society. The aim of this study is to find out effects of analgesic advertisements on awareness and attention towards these advertisements on the community in Hegarmanah Village, Jatinangor.Methods: The study used the descriptive method with participants consisting of community members in Hegarmanah Village who have seen, watched or heard about the analgesic advertisements and who were aged 18 years and above. The sample for this study consisted of 100 respondents. This study was conducted in September 2012–December 2012.Results: The results showed that 82% of the respondents have seen the ads in at least the last 3 months and mostly watched them on television. About 52% of respondents agreed that many of the ads did not provide sufficient information. In addition, 50% only read a little bit of the ads rather than the whole advertisement. Fifty three percents of the respondents had the intention to try the medication after seeing the ads. More than 80% were aware about how to use the medication, medication’s side effects, warnings and contraindications and 65% agreed that, they could make a better decision on their health condition after seeing the ads.Conclusions: The analgesic advertisements indeed affected the community by making them aware about the ads and attracted them to buy as well as try the product itself. Further studies on factors which influence intake of over-the-counter analgesic drugs and also about the self-medication are required. [AMJ.2014;1(2):1–6]Keywords: Analgesic advertisements, effects, society Pengaruh Iklan Analgesik terhadap Masyarakat di Desa Hegarmanah, JatinangorLatar Belakang: Saat ini, banyak iklan analgesik yang ditayangkan di beberapa media dan telah menarik perhatian masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh iklan analgesik terhadap kesadaran dan pemahaman mengenai obat analgesik pada masyarakat di Desa Hegarmanah, Jatinangor.Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan melibatkan partisipan yang terdiri dari anggota masyarakat di Desa Hegarmanah yang telah melihat, menyaksikan atau mendengar tentang iklan analgesik dan berusia 18 tahun ke atas. Sampel penelitian ini terdiri dari 100 responden. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2012-Desember 2012.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa 82% dari responden telah melihat iklan di setidaknya 3 bulan terakhir dan sebagian besar menonton di televisi. Sekitar 52% dari responden setuju bahwa banyak dari iklan tidak memberikan informasi yang cukup. Selain itu, 50% hanya membaca sedikit iklan daripada seluruh iklan. Lima puluh tiga persen dari responden memiliki niat untuk mencoba obat setelah melihat iklan. Lebih dari 80% yang sadar tentang penggunakan, efek samping, peringatan dan kontraindikasi obat  dan 65% setuju bahwa, mereka bisa membuat keputusan yang lebih baik tentang kondisi kesehatan mereka setelah melihat iklan.Simpulan: Iklan analgesik memang memengaruhi masyarakat dengan membuat mereka paham tentang obat yang diiklankan dan menarik mereka untuk membeli serta mencoba produk tersebut. Penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan obat analgesik yang dijual bebas dan juga tentang pengobatan sendiri masih diperlukan. Kata kunci: iklan analgesik, efek, masyarakat DOI: 10.15850/amj.v1n2.346