Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Tekanan Darah Pada Karyawan Dan Mahasiswi Politeknik Kudus Yoga Adhi Dana; Evita Aurilia Nardina; Hanifah Maharani
Jurnal Promotif Preventif Vol 4 No 2 (2022): Februari 2022: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v4i2.370

Abstract

Hipertensi disebut sebagai silent killer karena penderita sering tidak menyadari maupun tidak memiliki masalah kesehatan sebagai tanda awal penyakit hipertensi. Indeks massa tubuh (IMT) secara signifikan menjembatani jalur antara jumlah konsumsi makanan dengan tekanan darah seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi indeks massa tubuh dengan tekanan darah pada karyawan dan mahasiswi Politeknik Kudus. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Observasional menggunakan data sekunder Posbindu mencakup data nama, antropometri (TB, BB), data tekanan darah, dan riwayat penyakit. Sehingga untuk melengkapi data dasar responden peneliti menggunakan tambahan kuesioner untuk menggali data. Sampel adalah mahasiswa dan karyawan Politeknik Kudus dengan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan uji korelasi Pearson dan kekuatan hubungan (r). Hasil uji Pearson menunjukkan nilai p<0.05 sehingga variabel IMT memiliki hubungan yang bermakna terhadap tekanan darah dengan arah positif dan kekuatan houngan yang kuat (0.6). Uji korelasi menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna secara statistik antara variabel IMT dengan Variable Usia, Variable Penghasilan Keluarga, Variable Pekerjaan, Variable Pendidikan, Variable Riwayat penyakit dan Variable Informasi. Sedangkan tekanan darah memiliki hubungan yang bermakna terhadap usia dengan kekuatan hubungan yang sedang dan arah positif. Semakin tinggi skor IMT yaitu masuk kategori berat badan berlebih dan obesitas maka semakin tinggi tekanan darahnya. Semakin tua usia seseorang maka terjadi peningkatan tekanan darah.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU MENGENAI IMUNISASI DASAR DENGAN KEPATUHAN IMUNISASI BAYI USIA 12 BULAN Etni Dwi Astuti; Evita Aurilia Nardina
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol 3 No 2 (2020)
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Background : In the 2012 IDHS, the basic immunization coverage rate in Indonesia has increased from year to year, in 2012 the BCG basic immunization coverage rate reached 89%, DPT immunization coverage reached 72%, polio 3 immunization coverage reached 76%, measles immunization reached 80% and complete basic immunization reaches 66%. From the results of interviews with mothers who immunized their babies at BPM Sri Farintina 60% immunized according to schedule and 40% did not go according to schedule. Knowledge and parental compliance are very important to achieve complete basic immunization fulfillment, especially midwives play an active role in providing immunization services. Research Objectives: To analyze the relationship between knowledge level and maternal compliance in providing basic immunization completeness at BPM Sri Farintina Gondangmanis Kudus. Research Methodology: The research method used in this research is correlation research method. The type of research used is analytical research, quantitative data types, using a cross sectional approach. The variables in this study were the mother's level of knowledge about basic immunization (independent variable) and infant immunization compliance (dependent variable). The sample in this study were 33 respondents who were taken by total sampling technique, the sample was taken from the data of mothers who had babies aged 12 months who immunized their babies at BPM Sri Farintina Gondangmanis Kudus. Results: From the results of this study, 21 respondents (63.64%) had good knowledge, while 15 respondents (45.5%) were obedient and 18 respondents (54.5%) were disobedient. Conclusion: There is no relationship between the level of maternal knowledge about basic immunization with immunization compliance for infants aged 12 months at BPM Sri Farintina Gondangmanis Kudus in 2018.
TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM POSYANDU DI DESA MENGANTI KECAMATAN KEDUNG KABUPATEN JEPARA Evita Aurilia Nardina; Endah Wijayanti
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol 4 No 2 (2021): September 2021
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Pos pelayanan terpadu (POSYANDU) ini merupakan wadah titik temu antara pelayanan profesional dari petugas kesehatan dan peran serta masyarakat dalam menanggulangi masalah kesehatan masyarakat, terutama dalam upaya penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi, angka kelahiran. Pemerintah membentuk posyandu dengan kader kesehatan sebagai tangan panjang dari petugas di desa menganti kecamatan kedung kabupaten jepara, pengetahuan dan keaktifan kader kesehatan dalam masing – masing posyandu sudah mencapai 53 %. Metode Penelitian : Desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelasi yaitu menghubungkan tentang pengetahuan kader tentang posyandu dengan keaktifan kader dalam posyandu dengan pendekatan cross sectional dan jenis datanya menggunakan metode penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua kader posyandu desa menganti sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 kader posyandu teknik samplingnya yaitu sampel jenuh. Hasil Dan Pembahasan : Hasil penelitian tentang hubungan tingkat pengetahuan dengan keaktifan kader dalam posyandu berdasarkan umur paling banyak usia lebih dari 35 tahun (66,7%) paling sedikit usia 21-35 tahun (33,3%) berdasarkan pendidikan paling banyak berpendidikan SMA (60%) dan paling sedikit berpendidikan SD (6,7%) pekerjaan paling banyak adalah wiraswasta (40%) dan paling sedikit pedagang, petani dan guru (3,3%). Hubungan antara tingkat pengetahuan baik (43,3%) pengetahuan cukup sebanyak (40%), pengetahun kurang (16,7%). Keaktifan kader baik sebanyak (53,3%) keaktifan kader cukup sebanyak (16,7%) keaktifan kader kurang sebanyak (30%).Dari hasil penelitian hubungan bivariat didapatkan hasil Ha diterima yaitu ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang posyandu dengan keaktifan kader dalam posyandu di desa menganti kedung jepara. Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hubungan antara tingkat pengetahuan dengan keaktifan kader dalam posyandu diperoleh Ha diterima, ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan keaktifan kader dalam posyandu di desa menganti kecamatan kedung Kabupaten Jepara.
Hubungan Perilaku Sosial Budaya Pijat Bayi dengan Kemauan Ibu Melakukan Pijat Bayi Endah Wijayanti; Evita Aurilia Nardina
Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan Vol 7 No 2 (2020): Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan
Publisher : LPPM Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.812 KB) | DOI: 10.37402/jurbidhip.vol7.iss2.93

Abstract

Based on the survey results found 7 out of 10 mothers who have babies aged 0-1 years want to massage the baby. This is because the mother considers baby massage to be an alternative treatment that can make a healthy baby, the mother's willingness to do baby massage can be influenced by traditions or culture that existed and adopted by the community passed down from generation to generation so that it has become a tradition and culture in the village community the.The research design used in this study is correlation analytic with cross sectional approach. The number of samples in this study were 40 mothers who had babies aged 0-1 years in April-May 2018.Based on statistical tests with the Chi Square test obtained Chi Square count (4.388)> Chi Square table (3.841) and p value = 0.036 (<0.05) so Ha is accepted and Ho is rejected, which means there is a relationship between maternal behavior and the tradition of infant massage age 0 -1 year with the willingness of the mother to do baby massage in Temulus village, Mejobo sub-district, Kudus Regency.