Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG POSYANDU DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM POSYANDU DI DESA MENGANTI KECAMATAN KEDUNG KABUPATEN JEPARA Evita Aurilia Nardina; Endah Wijayanti
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol 4 No 2 (2021): September 2021
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Pos pelayanan terpadu (POSYANDU) ini merupakan wadah titik temu antara pelayanan profesional dari petugas kesehatan dan peran serta masyarakat dalam menanggulangi masalah kesehatan masyarakat, terutama dalam upaya penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi, angka kelahiran. Pemerintah membentuk posyandu dengan kader kesehatan sebagai tangan panjang dari petugas di desa menganti kecamatan kedung kabupaten jepara, pengetahuan dan keaktifan kader kesehatan dalam masing – masing posyandu sudah mencapai 53 %. Metode Penelitian : Desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelasi yaitu menghubungkan tentang pengetahuan kader tentang posyandu dengan keaktifan kader dalam posyandu dengan pendekatan cross sectional dan jenis datanya menggunakan metode penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua kader posyandu desa menganti sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 kader posyandu teknik samplingnya yaitu sampel jenuh. Hasil Dan Pembahasan : Hasil penelitian tentang hubungan tingkat pengetahuan dengan keaktifan kader dalam posyandu berdasarkan umur paling banyak usia lebih dari 35 tahun (66,7%) paling sedikit usia 21-35 tahun (33,3%) berdasarkan pendidikan paling banyak berpendidikan SMA (60%) dan paling sedikit berpendidikan SD (6,7%) pekerjaan paling banyak adalah wiraswasta (40%) dan paling sedikit pedagang, petani dan guru (3,3%). Hubungan antara tingkat pengetahuan baik (43,3%) pengetahuan cukup sebanyak (40%), pengetahun kurang (16,7%). Keaktifan kader baik sebanyak (53,3%) keaktifan kader cukup sebanyak (16,7%) keaktifan kader kurang sebanyak (30%).Dari hasil penelitian hubungan bivariat didapatkan hasil Ha diterima yaitu ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang posyandu dengan keaktifan kader dalam posyandu di desa menganti kedung jepara. Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hubungan antara tingkat pengetahuan dengan keaktifan kader dalam posyandu diperoleh Ha diterima, ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan keaktifan kader dalam posyandu di desa menganti kecamatan kedung Kabupaten Jepara.
Hubungan Perilaku Sosial Budaya Pijat Bayi dengan Kemauan Ibu Melakukan Pijat Bayi Endah Wijayanti; Evita Aurilia Nardina
Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan Vol 7 No 2 (2020): Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan
Publisher : LPPM Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.812 KB) | DOI: 10.37402/jurbidhip.vol7.iss2.93

Abstract

Based on the survey results found 7 out of 10 mothers who have babies aged 0-1 years want to massage the baby. This is because the mother considers baby massage to be an alternative treatment that can make a healthy baby, the mother's willingness to do baby massage can be influenced by traditions or culture that existed and adopted by the community passed down from generation to generation so that it has become a tradition and culture in the village community the.The research design used in this study is correlation analytic with cross sectional approach. The number of samples in this study were 40 mothers who had babies aged 0-1 years in April-May 2018.Based on statistical tests with the Chi Square test obtained Chi Square count (4.388)> Chi Square table (3.841) and p value = 0.036 (<0.05) so Ha is accepted and Ho is rejected, which means there is a relationship between maternal behavior and the tradition of infant massage age 0 -1 year with the willingness of the mother to do baby massage in Temulus village, Mejobo sub-district, Kudus Regency.