Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PELUANG PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI BERBASIS PERIKANAN LAUT DI DUSUN PAYANGAN DESA SUMBEREJO KECAMATAN AMBULU KABUPATEN JEMBER Syamsul Hadi; Nurul Fathiyah Fauzi
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 7 No. 2 (2016): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.843 KB) | DOI: 10.29244/jmf.7.2.191-201

Abstract

ABSTRACTThe  development  of  agro-industries  through  the  development  of  domestic  industry  based fisheries  in  the  Payangan  hamlet  Sumberejo  District  of  Ambulu  Jember  faced  with  various problems that started from the central issue is the level of knowledge and skills  is relatively low, the ownership of venture capital is relatively limited, the production activities as individuals not groups, access  difficult  commercial  lending  and  access  to  technology  is  also  difficult.  These  conditions resulted  in  labor  productivity  and  production  quality  is  low.  The  purpose  of  this  study  were:  1) Knowing  the  agro-industry  development  opportunities  based  marine  fisheries;  2)  Analyze  the added value of the fish catch if processed further; and 3) to analyze the socio-economic factors that affect  the  chances  of  developing  agro-industries  based  marine  fisheries.  The  method  used  is descriptive quantitative and qualitative survey techniques. Types of populations in this study were fishermen and craftsmen, artisans and fishermen of each sampl e taken as many as 10, 11 and 9 of the  techniques  of  simple  random  sampling  and  quota  sampling,  while  the  data  collection techniques  used  depth  Interview.  Analysis  of  the  data  used  to  answer  the  purpose  of  the  first, second  and  third  use  analysis  tools  respective  R  /  C  Ratio,  Value-added  models  Hayami  and probability  cumulative  logit  model.  The  results  of  this  study  concluded:  1)  Opportunities-based agro-industrial development of marine fish in the study area is wide open (R / C = 4.61); 2) Activity based  agro-industry  marine  fish  that  includes  pemindangan,  fogging  and  making  shrimp  paste provide  added  value  as  much  as  Rp  43,672.02  per  kg  per  production  process;  and  3) Simultaneously  five  independent  variables  significantly  affect  the  chances  of  developing  agroindustry  and  the  partial  factor  significant  business  experience,  whereas  other  estimators  factors had no significant effect.Keywords: added value, agro-industry, development opportunities ABSTRAK Pengembangan  agroindustri  melalui  pengembangan  industri  rumah  tangga  yang  berbasis perikanan  di  Dusun  Payangan  Desa  Sumberejo  Kecamatan  Ambulu  Kabupaten  Jember dihadapkan pada berbagai masalah  yang  dimulai dari masalah pokok  yaitu tingkat pengetahuan dan ketrrampilan relatif rendah, kepemilikan modal usaha relatif terbatas, kegiatan produksi secara perseorangan tidak berkelompok, akses pinjaman modal usaha sulit dan akses teknologi juga sulit. Kondisi ini mengakibatkan produktivitas tenaga kerja dan kualitas produksi menjadi rendah. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengidentifikasi peluang pengembangan agroindustri berbasis perikanan laut;   2)  Menganalisis  nilai  tambah  hasil  tangkapan  dalam  bentuk  olahan;   dan  3)  Menganalisis faktor  sosial  ekonomi  yang  mempengaruhi  peluang  pengembangan  agroindustri  berbasis perikanan  laut.  Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif-kuantitatif dan kualitatif melalui teknik  survei.  Target  responden  adalah  nelayan  sekaligus  pengrajin,  pengrajin  dan  nelayan, sebanyak masing-masing 10, 11 dan 9 orang melalui teknik  simple  random sampling  dan quota sampling.   Teknik  pengumpulan  data  digunakan  depth  Interview.  Analisis  data  yang  digunakan untuk  menjawab  tujuan  pertama,  kedua  dan  ketiga  digunakan  alat  analisis  masing-masing  R/C Ratio, nilai tambah model Hayami dan probabilitas komulatif Model Logit. Adapun hasil penelitian ini menyimpulkan: 1)  Peluang pengembangan agroindustri berbasis ikan laut di daerah penelitian sangat  terbuka  lebar  (R/C  =  4,61);  2)  Kegiatan  agroindustri  berbasis  ikan  laut  yang  meliputi pemindangan,  pengasapan  dan  pembuatan  terasi  memberikan  nilai  tambah  sebanyak  Rp43.672,02 per kg per proses produksi; dan 3)  Secara simultan kelima variabel bebas berpengaruh nyata  terhadap  peluang  pengembangan  agroindustri  dan  secara  parsial  faktor  pengalaman berusaha berpengaruh nyata, sedangkan faktor penduga lainnya  tidak berpengaruh nyata.Kata kunci: nilai tambah, agroindustri, peluang pengembangan
THE EFFECT OF MOTIVATION OF PADDY STRAW MUSHROOM (Volvariella volvaceae) FARMER IN INCREASING THE INCOME OF PADDY STRAW MUSHROOM INDUSTRY IN JEMBER Nurul Fathiyah Fauzi
UNEJ e-Proceeding International Conference on Agribusiness Marketing (ICAM) 2012, Faculty of Agriculture, University o
Publisher : UPT Penerbitan Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In Jember, paddy straw mushroom industry has reached in 17 region consisting 123 farmer. Mainly, it become a main occupation of farmer. So, it shows amount af farmers aremotivated to cultivate paddy straw mushroom with many obstacles and opportunity toincrease maximal income. Indicator of motivation itself is fulfillment of requirement,natural resouces, labour, the available of means production, the goverment attention,revenue, and market demand. The methodology of sampling is by using Cluster Samplingand Incidental Sampling. In methodology of data analysis, researcher uses PATH analysisand FFA analysis by using primer and secondary data. The result of research shows (1)effect of sosial factors to the motivation of paddy straw mushroom farmers affects themotivation. It is include the easy of cultivation factor, capital, available of meansproduction, and market demand. Whereas, the effect of motivation to the income throughproduction factor shows positive correlation to the significance of prodduction factor to theincome. (2) The most dominant and effective factor is the easy of cultivation factor toincrease the income of paddy straw mushroom industry should be carried out by farmer orgovernment. (3) The main obstacle in paddy straw mushroom industry is H3 and H4 factor.The main opportunity of paddy straw mushroom industry is D2 dan D3 factor. (4) Strategyto increase the income of paddy straw mushroom industry in Jember is by giving the softbureaucracy to gain investment credit through APJMJ, goverment or farmer associated inAPJMJ should increase APJMJ member, and develop the available of means production byincreasing provider unit in achievable place.
SISTEM TEBASAN PADA USAHATANI PADI DAN DAMPAKNYA TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI PETANI DI KABUPATEN JEMBER Nurul Fathiyah Fauzi; Yuli Hariyati; Joni Murti Mulyo Ajin
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 14 No 1 (2014): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v14i1.86

Abstract

Padi merupakan komoditi tanaman utama bagi mayoritas petani di Kabupaten Jember, oleh karena itu dibutuhkan sistem pemasaran padi yang sesuai. Penelitian ini bertujuan: (1) mengetahui mekanisme sistem pemasaran padi di Kabupaten Jember; (2) mengetahui ada tidaknya perbedaan pendapatan yang diterima petani dengan sistem tebasan dan jual sendiri; dan (3) mengetahui dampak sistem tebasan terhadap kondisi sosial ekonomi petani. Penentuan daerah penelitian secara purposive method yakni di Kabupaten Jember. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif, analitik, dan komparatif dengan 60 sampel yang dilakukan secara purposive dan incidental sampling. Metode analisis data dengan deskriptif, analisis pendapatan, dan uji beda rata-rata (uji t). Kesimpulan penelitian: (1) Mekanisme sistem jual sendiri: mayoritas petani responden menjual langsung ke pedagang dalam bentuk gabah Kering Sawah (GKS) dengan tenaga kerja panen borongan atau harian. Upah tenaga kerja menjadi tanggung jawab petani. Biaya angkut dan biaya pengemasan (zak) ditanggung pedagang. Transaksi penjualan dilakukan di tempat pedagang. Mekanisme sistem tebasan melibatkan peluncur sebagai penghubung antara penebas dengan petani. Padi yang ditebaskan berumur kurang dari 1-2 minggu sebelum panen, terjadi tawar-menawar harga antara peluncur dengan petani atau antara petani dengan penebas. Jika terjadi kesepakatan harga maka penebas akan memberikan uang muka pembayaran atau uang panjer dan sisanya akan dibayarkan pada saat panen. Keseluruhan biaya tenaga kerja dan biaya panen lainnya menjadi tanggung jawab penebas. (2) Analisis pendapatan menunjukkan rata-rata pendapatan per ha petani sistem tebasan lebih tinggi Rp. 1.531.506,535/ha dibanding sistem jual sendiri. Uji statistik menunjukkan tidak ada perbedaan nyata antara rata-rata pendapatan petani dengan sistem tebasan dan sistem jual sendiri. (3) Dampak positif tebasan: mengurangi/meminimalkan resiko dan memudahkan petani dalam proses panen dan pemasaran. Dampak negatif: mengurangi kesempatan kerja di lingkungan sekitar petani, mengurangi pendapatan masyarakat pengasak di lingkungan sekitar petani, dan adanya kecurangan pihak penebas dengan tidak tepat janji mengenai pembayaran.
KARAKTERISTIK KOMODITAS SUB SEKTOR PERTANIAN DI WILAYAH JALUR LINTAS SELATAN (JLS) KABUPATEN JEMBER [ COMMODITY CHARACTERISTICS OF AGRICULTURAL SUB-SECTOR IN REGIONAL OF SOUTHERN CROSS LINE (JLS) OF JEMBER REGENCY ] Fefi Nur Widjajanti; Nurul Fathiyah Fauzi
AGRITROP Vol 12, No 1 (2014): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agr.v12i1.708

Abstract

Pembangunan wilayah pada hakekatnya adalah pelaksanaan pembangunan di suatu wilayah yang disesuaikan dengan potensi dan prioritas yang terdapat di daerah tersebut. Potensi itu tidak hanya terbatas pada potensi fisik saja tetapi juga mencakup potensi sosial, ekonomi dan budaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik komoditas sub sektor pertanian menurut produksi, karakteristik penyebaran komoditas sub sektor pertanian, peranan komoditas sub sektor pertanian dalam mendukung kegiatan sektor pertanian, dan bagaimana trend produksi komoditas sub sektor pertanian di wilayah Jalur Lintas Selatan Kabupaten Jember. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan analitik. Alat analisis yang digunakan adalah analisis Location Quotient (LQ), analisis Lokalita (Lp) dan Spesialisasi (Sp). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Kecamatan-kecamatan di JLS Kabupaten Jember, merupakan wilayah basis dari komoditas sub sektor pertanian. Dengan demikian, wilayah JLS Kabupaten Jember sangat berpotensi dan strategis dalam pengembangan sektor petanian, komoditas basis tidak terkonsentrasi pada satu wilayah saja, melainkan menyebar di kecamatan-kecamatan JLS sehingga tidak ada satupun kecamatan JLS yang menggantungkan sektor perekonomiannya pada satu komoditas basis saja. Kata Kunci: pengembangan jalur lintas selatan, perwilayahan komoditas sub sektor pertanian
PENINGKATAN KEUNTUNGAN PERAJIN TERASI MELALUI ALIH TEKNOLOGI DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN AMBULU KABUPATEN JEMBER Syamsul Hadi; Arief Alihudin; Nurul Fathiyah Fauzi
Jurnal Pengabdian Masyarakat IPTEKS Vol 3, No 1 (2017): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT IPTEKS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/pengabdian_iptek.v3i1.994

Abstract

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan kinerja perajin terasi  di Dusun Payangan Desa Sumberejo Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember agar dapat memenuhi jumlah permintaan pasar yang selama ini mengalami ketidakseimbangan (exesdemand) dengan jumlah produksi yang dihasilkan. Adapun tujuan khususnya adalah melakukan transfer knowledge dan keterampilan bidang teknologi tepat guna (peralatan, dan mesin), manajemen usaha dan pemasaran untuk membantu menciptakan ketentraman dan kenyamanan dalam kehidupan masyarakat sekitar mitra melalui kegiatan kerajinan terasi dengan kapasitas produksi lebih dari 40%. Metode pelaksanaan kegiatan yang diterapkan sebagai bentuk solusi adalah berupa rekayasa sosial dan rekayasa teknologi melalui kegiatan yang bersifat partisipatif berbasis pemberdayaan. Pelaksanaan tahapan sosialisasi program IbM ini  sudah dilaksanakan dengan hasil bahwa mitra sudah memahami secara tektual tentang konsep dan rangkaian dari kegiatan ini. Selanjutnya rekayasa sosial sudah dilaksanakan dengan baik, dimana mitra mulai bertambah kapasitasnya dalam mengelola usahanya dengan variasi strategi pemasaran yang dikembangkan. Rekayasa teknologi juga sudah diintervesikan kepada mitra berupa alat penggiling (penghalus) sebanyak satu unit dengan kapasitas 50 kg per jam yang digerakkan oleh motor bensin 3.5 PK Merk Honda Type GP 250, realisasi Freezer merk SanYO -AQUA -AQF 200 W made in Japan untuk kapasitas  200  liter  dengan  menggunakan listrik 150 watt, dan rak penyimpan terasi (Fermentasi III) ukuran 2 m x 0.4 m x 2 m. Rata-rata tingkat keuntungan naik sebesar 39,29%, dan tingkat efisiensi penggunaan biaya produksi turun sebesar 27,23%.Kata kunci: Rekayasa sosial, Produk Terasi,  dan Teknologi Tepat Guna
SOSIALISASI DAN PENDATAAN PESERTA PROGRAM ASURANSI USAHATANI PADI (AUTP) Nurul Fathiyah Fauzi
Jurnal Pengabdian Masyarakat IPTEKS Vol 4, No 1 (2018): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT IPTEKS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/pengabdian_iptek.v4i1.1493

Abstract

Usahatani padi tidak terlepas dari adanya resiko dan ketidakpastian, baik yang berasal dari faktor alam (iklim/cuaca), factor bencana (kekeringan, kebakaran, banjir), maupun faktor organisme pengganggu tanaman atau OPT (hama, penyakit, jamur, dsb). Adanya beberapa factor tersebut jika dialami oleh petani akan dapat berdampak pada penurunan jumlah produksi dan pendapatan petani sebagai akibat dari kerusakan usaha atau gagal panen. Jika hal ini terjadi selama beberapa musim, maka petani jelas akan mengalami dampak kerugian yang cukup besar. Melihat kondisi tersebut, maka pemerintah mengeluarkan Program Asuransi Usahatani Padi (AUTP) sebagai upaya perlindungan usaha tani padi. Progam AUTP ini mendapat subsidi dari pemerintah berupa subsidi premi asuransi. Petani yang tergabung dalam program AUTP hanya membayar premi sebesar Rp 36.000/ha/musim dengan besaran nominal asuransi yang akan diperoleh yakni sebesar Rp 6.000.000/ha/musim andaikata usahatani padi petani mengalami kerusakan yang diakibatkan oleh factor bencana dan OPT sebesar ≥ 75%. Dengan adanya program AUTP ini petani merasa tertarik untuk ikut serta dengan alasan adanya AUTP akan dapat membantu petani dalam penanganan kerugian usaha sehingga petani memiliki modal kembali untuk musim tanam berikutnya. Kenyataan di lapang menunjukkan bahwa meskipun banyak petani yang tertarik dengan program AUTP, namun petani masih belum memahami dengan jelas maksud, tujuan, syarat, dan prosedur yang harus diikuti andaikata ingin tergabung menjadi peserta program. Oleh karena itu dibutuhkan adanya sosialisasi yang jelas dari pihak-pihak terkait mengenai AUTP dan pendataan petani yang ingin ikut serta menjadi bagian petani AUTP. Kata Kunci: Asuransi Usahatani Padi (AUTP), ekonomi pertanian, resiko usahatani, sosialisasi.
BUILD SMART VILLAGE THROUGH FARMERS' ASSISTANCE IN TUNGGUL FARMERS GROUP TO INCREASE FARMERS' WELFARE Risa Martha Muliasari; Nurul Fathiyah Fauzi; Rendy Anggriawan; Fitriana Dina Rizkina; Muhammad Fitrianto Arissandi
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 6 No 4 (2022): Desember 2022
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/abdidos.v6i4.1257

Abstract

Rice is one food crop that has a role in increasing food security. The advantages of rice farming can be obtained by implementing proper management and efficient use of production factors. Gebang is one of the villages in Patrang District, Jember Regency, which has an active and sustainable farmer group for rice farming accompanied by Field Agricultural Extension Officers (PPL). However, during the assistance, the farmer group has never been directed to calculate profits systematically, so it is unknown whether the rice farming carried out is profitable. The farmer group in discussion is the Tunggul Farmer Group member of the Sahabat Farmers Group Association (Gapoktan). The model of this service activity is counseling and assistance in farming bookkeeping. They carried out the service activity in one of the houses of members of the farmer group, namely Mr. Hanan on Teratai Street, Gebang Village, Patrang District, Jember Regency. The participants who attended were 21 people and enthusiastically participated in the counseling. The outreach activities ran smoothly throughout the event. Farmer group members are encouraged to keep books related to their farm income and expenses. This habit is expected during mentoring. The extension material delivered includes the purpose of bookkeeping or recording farming and how to calculate revenue, costs, and profits.