Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Etos : Jurnal Pengabdian Masyarakat

Moderasi Beragama dalam Perspektif Heterogenitas di Desa Jungjang Kecamatan Arjawinangun Amirudin Amirudin; M. Abdan Karochman; Supriyatin Supriyatin
Etos : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2021): Etos : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/etos.v3i1.347

Abstract

One of the features of Jungjang village is the heterogeneity of religions and there are even houses of worship from several religions in one area. Religious heterogeneity means differences in systems of how to worship God Almighty and interactions with other believers. For a long time, tolerance has been deeply embedded there. Recently, the rise of religious issues is feared that it will erode the existing tolerance. To address the existing diversity so that there is no division, religious moderation is needed. Moderation or moderation, which is not extreme or not exaggerating towards a view, but must find a middle way. The method used by researchers is a qualitative type with unstructured observation and structured interviews as data collection techniques. After conducting the research for two weeks, it was found that the moderation attitude in Jungjang Village was still strong so that tolerance was still closely intertwined amid the heterogeneity that existed there. Abstrak Salah satu keistimewaan desa Jungjang yaitu adanya heterogenitas agama, bahkan terdapat rumah ibadah dari beberapa agama dalam satu wilayah. Heterogenitas agama sendiri merupakan beragamnya sistem cara beribadat kepada Tuhan Yang Maha Esa serta interaksi dengan penganut keyakinan lainnya. Sejak dahulu sikap toleransi sudah tertanam erat disana.Namun akhir-akhir ini maraknya isu-isu agama di khawatirkan akan mengikis toleransi yang sudah ada Untuk menyikapi keberagaman yang ada agar tidak timbul perpecahan maka dibutuhkan moderesi beragama. Moderasi atau moderat yaitu tidak ekstrim atau tidak berlebihan pada terhadap suatu pandangan melainkan harus mencari jalan tengahnya. Metode yang digunakan oleh peneliti adalah jenis kualitatif dengan observasi tak terstruktur dan wawancara terstruktur sebagai teknik penggumpulan datanya. Setelah melakukan penelitian selama dua minggu didapatkan hasil bahwa sikap moderasi didesa Jungjang masih kokoh sehingga toleransi masih erat terjalin ditengah heterogenitas yang ada di sana.
Pengaruh Modernisasi Terhadap Eksistensi dan Keberlangsungan Pengrajin Dandang di Desa Parapatan Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka Amirudin Amirudin
Etos : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2019): Etos : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/etos.v1i1.194

Abstract

Society is a collection of individuals who are always in motion or are always changing. Changes have different measures or sizes, some are experiencing a change that is relatively fast (evolutionary, there are also moderate and slow changes. Both planned and incidental changes. As with change or currently progressive and massive changes. as the impact of modernization is also felt by the people of Parapatan Village, Sumberjaya, Majalengka, especially Dandang craftsmen, where as the impact of modernization and industrialization, the community prefers practical things rather than using dandang, which has to go through a fairly long production process. This research uses a qualitative method. According to Lexy J. Moleong (2005: 6), qualitative research methods are research that aims to understand the phenomena experienced by research subjects, such as behavior, perceptions, motivation, actions, etc. in a holistic manner, and presented in a descriptive way in the form of narrative and language, in a context special nature and by making use of various natural methods. The results showed that Dandang Craftsmen in Parapatan Village, Sumberjaya District, Majalengka Regency already have consumers who always order their products or commonly called collectors and then market them again to customers who have been loyal subscribers, so that their existence and sustainability are not affected by modernization. that occurs in the community of Parapatan Village, Sumberjaya District, Majalengka Regency. Dandang craftsmen in Parapatan Village, Sumberjaya District, Majalengka Regency are advised to be more creative and innovative in facing modernization that occurs in society due to increasingly sophisticated and practical technological developments and to pay more attention to quality and maintain distinctive characteristics. or the value of “Dandang” Local Products also takes into account in terms of the heir or successor of Dandang Craftsmen for the sake of the existence and sustainability of Dandang Craftsmen in the future. Abstrak Masyarakat merupakan kumpulan individu yang selalu bergerak atau selalu mengalami perubahan. Perubahan itu mempunyai takaran atau ukuran yang berbeda-beda, ada yang mengalami suatu perubahan yang relatif cepat (evolutif, ada juga perubahan yang sedang dan lambat. Baik perubanahn yang terencana maupun yan insidental. Sepertihalnya dengan perubahan atau saat ini yang progressif dan massive. Perubahan sebagai dampak modernisasi ini juga dirasakan oleh masyarakat Desa Parapatan, Sumberjaya, Majalengka, khususnya pengrajin dandang, dimana sebagai dampak modernisasi dan industrilalisai tersebut masyarakat lebih memilih hal yang praktis dibanding menggunakan dandang yang harus melewati proses produksi yang lumayan panjang. Penelitian ini menggunakan metode kualitaif. Menurut Lexy J. Moleong (2005:6), metode penelitian kualitatif merupakan riset yang bertujuan untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian. Misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistic, dan disajikan dengan cara deskriptif dalam bentuk narasi dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Hasil penelitian menunjukkan Pengrajin Dandang yang ada di Desa Parapatan Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka sudah memiliki konsumen yang selalu memesan produk-produk mereka atau biasa disebut pengepul kemudian memasarkannya lagi ke pelanggan yang sudah berlangganan setia dari dulu, sehingga eksistensi dan keberlangsungan mereka tidak terpengaruh karena adanya modernisasi yang terjadi di masyarakat Desa Parapatan Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka.Pengrajin Dandang di Desa Parapatan Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka disarankan untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menghadapi modernisasi yang terjadi di masyarakat akibat perkembangan teknologi yang semakin canggih dan praktis serta untuk lebih memperhatikan kualitas dan menjaga ciri khas atau nilai dari Produk Lokal “Dandang” juga memperhatikan dalam segi pewaris atau penerus Pengrajin Dandang demi eksistensi dan keberlangsungan Pengrajin Dandang di masa yang akan datang.