Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

MANAJEMEN PROGRAM TAHFIDZ AL-QUR’AN DI MTS NURUL HUDA TIMBANG KECAMATAN CIGANDAMEKAR KABUPATEN KUNINGAN Oman Abdurahman; Amirudin Amirudin
Edulead : Journal of Education Management Vol 2 No 2 (2020): Edulead : Journal of Education Management
Publisher : LPPM Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang;1)Manajemen Program Tahfidz Al-Qur’an di MTs Nurul Huda Timbang Kecamatan Cigandamekar Kabupaten Kuningan Tahun 2020./2021, 2) Hambatan dan Solusi dari Manajemen Program Tahfidz Al-Qur’an di MTs Nurul Huda Timbang Kecamatan Cigandamekar Kabupaten Kuningan. Pendekatanpenelitianinimenggunakanpenelitiandeskriptifkualitatif. Tempatpenelitian di MTs Nurul Huda Timbang, Penelitiandilakukanbulan September-Nopember 2020. SubyekpenelitianKepalaSekolah, Ketua Yayasan, KomiteSekolah dan guru Tahfidz al-Qur’an, siswa, wakil kepalasekolahbidangkurikulum, dan Wali Murid. Teknik pengumpulandata;observasi, wawancara dan dokumentasi.Teknikkeabsahan data menggunakantrianggulasisumber.Teknikanalisis data menggunakanmetodeinteraktif yang dimulaidaripengumpulan data, penyajian data, reduksi data dan penarikankesimpulan.Hasil penelitian mengungkap mengenai Manajemen Program Tahfidz Al-Qur’an di MTs Nurul Huda Timbang Kecamatan Cigandamekar Kabupaten Kuningan Tahun 2020/2021 yang digunakan fungsi Manajemen Program Tahfidz dalam 4 penelitian a) Perencanaan Program Tahfidz di MTs Nurul Huda Timbang, b) Pengorganisasian Program Tahfidz di MTs Nurul Huda Timbang,selalu koordinasi atau rapat rutin disekolah terkait peningkatan prestasi siswa serta diskusi sesama guru mencari solusi permasalahan di kelas, serta kepala sekolah dan pengawas, c) Pelaksanaan Program Tahfidz :disesuaikan standar kurikulum, penambahan materi, dalil dan gambar. disampaikan siswa, supaya siswa mempunyai pemahaman yang lebih luas.d) Pengawasan Program Tahfidz; dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas sesuai jadwal satu bulan sekali. 2) Hambatan;(A) kurangnyakesadaransiswatentangpentingnya Program tahfiddz Al-Qur’an (B) kurangnyamotivasi, (C) materi yang terbatas, (D) ketersediaanwaktu yang terbatas.FaktorEksternalyaitu: (a) lingkungankeluarga (b) lingkungansekolah. 3) Solusi; a)siswamenyadaripentingnyaTahfidz Al-Qur’an,(b) tambahanwaktu (c) motivator orang tua (d)saranaprasarana ,(e) kerjasamalingkungankeluarga.
Analisis Nilai-Nilai Humanisme Dalam Islam Amirudin Amirudin
Eduprof : Islamic Education Journal Vol 1 No 1 (2019): Eduprof : Islamic Education Journal
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI BBC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/eduprof.v1i1.9

Abstract

The debate about the nature of human events has given rise to two major views, namely the viewpoint of science and according to the Koran. This view of science was represented by Robert Charles Darwin, through his theory of evolution. The theory of evolution states that living things, including humans, emerged through a gradual natural selection process ^ so that for some parties, God's role as creator will be disturbed. The theory of evolution's statement about the existence of living things by chance and not having purpose (non-purposive) makes the significance of God for life fade. Living beings will no longer need salvation from God because that religion is no longer needed. According to the Koran, the current generation of humans originated from one figure named Adam. an exception, he comes from the ground. It is explained in QS. 7: 189, 6: 98, QS. 30: 6 and QS. 41: 7-8. The information contained in several verses of the Koran confirms that the earliest humans who were created came from from the ground, while the next generation of humans was created from the essence of the humble water (semen). the breath of Allah SWT's spirit, which is a point of difference compared to other creatures of Allah SWT. Perfection and human excellence is what he finally called the Caliph to prosper the earth and all its contents. Abstrak Perdebatan tentang hakekat kejadian manusia, telah melahirkan dua pandangan besar, yakni pandangan dari ilmu pengetahuan dan menurut Al- quran. Pandangan ilmu pengetahuan diwakili Robert Charles Darwin, melalui teori evolusinya. Teori evolusi menyatakan bahwa makhluk hidup termasuk rnanusia, muncul melalui proses seleksi alam (natural selection} yang gradual^ sehingga bagi sementara pihak, peran Tuhan sebagai pencipta akan terusik. Pernyataan teori evolusi tersebut tentang keberadaan makhluk hidup secara kebetulan (by chance) dan tidak memiliki tujuan (non purposive} membuat signifikansi Tuhan bagi kehidupan meluntur. Makhluk hidup tidak akan lagi butuh penyelamatan dari Tuhan karena itu agama tidak lagi dibutuhkan. Menurut Al-quran, generasi manusia yang ada sekarang ini berasal dari satu sosok bernama Adam. Penciptaan Adam sendiri merupakan sebuah pengecualian, dia berasal dari tanah. Hal dijelaskan pada QS. 7: 189, 6: 98, QS. 30: 6 dan QS. 41: 7-8. Informasi yang terkandung beberapa ayat Al-quran menegaskan bahwa manusia awal yang diciptakan berasal dari tanah, sementara generasi manusia selanjutnya diciptakan dari saripati air yang hina (air mani). Komposisi penciptaan manusia ini juga dibekali dengan peniupan ruh Allah SWT, yang menjadi titik perbedaan dibandingkan dengan makhluk-makhluk ciptaan Allah SWT lainnya. Kesempurnaan dan keunggulan manusia inilah yang akhirnya ia dingkat khalifah untuk memakmurkan bumi dan seluruh isinya.
Karakteristik Kajian Islam Kontemporer: Dialektika Barat dan Timur Amirudin Amirudin; Masayu Mashita Maisarah
Eduprof : Islamic Education Journal Vol 2 No 1 (2020): Eduprof : Islamic Education Journal
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI BBC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/eduprof.v2i1.29

Abstract

Islam is understood in multi-meaning, as a religious teaching and as a scientific field. This matter is still being debated by several groups, especially regarding the issue surrounding studying Islam in the West. The purpose of this paper is to examine the development of Islamic studies from time to time. The issue of using a normative and historical approach in Islamic studies has been widely discussed by experts, both from the West and the East. However, in its development, Islamic studies form a separate 'stronghold' with their respective identities in an effort to understand Islamic teachings, both as an 'observer' and as an 'actor' who has an element of partiality. By using a historical approach, this paper will prove the flexibility of Islamic studies, where each "camp" will have its own method and style in understanding Islamic teachings, both in its development in the East and West. The study of Islam will always be up to date because it attracts attention. This is of course not only among Muslims (insiders), but also among non-Muslims (outsiders) who study Islam from various perspectives. Abstrak Islam dipahami dengan multi-makna, sebagai ajaran keagamaan dan sebagai bidang keilmuan. Hal tersebut hingga kini masih diperdebatkan oleh beberapa kalangan, terutama menyangkut isu seputar mengkaji Islam di Barat. Tujuan tulisan ini ingin mengkaji perkembangan studi Islam dari masa ke masa. Isu penggunaan pendekatan normatif maupun historis dalam kajian Islam telah ramai diperbincangkan oleh para ahli, baik dari Barat maupun Timur. Namun dalam perkembangannya, studi Islam membentuk ‘kubu’ tersendiri dengan identitas masing-masing dalam upaya memahami ajaran Islam, baik sebagai ‘pengamat’ maupun sebagai ‘aktor’ yang memiliki unsur keberpihakan. Dengan menggunakan pendekatan historis, tulisan ini akan membuktikan fleksibilitas kajian Islam, di mana masing-masing ‘kubu’ akan memiliki metode dan corak tersendiri dalam memahami ajaran Islam, baik perkembangannya di Timur dan Barat. Kajian tentang ke-Islaman akan selalu aktual untuk diperbincangkan karena sangat menarik perhatian. Hal ini tentunya tidak hanya dikalangan muslim sendiri (insider), tetapi juga kalangan non-muslim (outsider) yang mempelajari agama Islam dari berbagai sudut pandang.
Strategi Menghidupkan Motivasi Belajar Siswa Sekolah Dasar di Masa Pandemi Covid-19 Melalui Kelompok Belajar Amirudin Amirudin; Supriyatin Supriyatin; Sylvia Dewi; Yuli Ismeliantika
Eduprof : Islamic Education Journal Vol 3 No 1 (2021): Eduprof : Islamic Education Journal
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI BBC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/eduprof.v3i`1.82

Abstract

This study aims to determine strategies in increasing student learning motivation to maintain the continuity of the educational process in the Study From Home (SFH) policy during the COVID-19 pandemic. The approach used in this research is qualitative with the research subject, namely students in the study group in Jungjang village. Data collection techniques used were interviews and documentation. The results showed that the form of the learning group teacher strategy to increase student learning motivation in the SFH policy in the midst of the COVID-19 outbreak was with student work study groups which were proven to increase student learning motivation. The obstacles encountered by the learning group teacher were related to the aspects of the students' parents, learning facilities, and the creativity of the learning group teachers. The benefits of this research are the growth of student motivation, train student discipline, and help improve the closeness between parents and children. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan subjek penelitian yaitu siswa kelompok belajar di desa Jungjang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk strategi guru kelompok belajar untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam kebijakan SFH di tengah wabah COVID-19 adalah dengan kelompok belajar kerja tugas siswa yang terbukti dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Hambatan yang ditemui guru kelompok belajar yaitu berkenaan dengan aspek orang tua peserta didik, sarana pembelajaran, dan kreativitas guru kelompok belajar. Adapaun manfaat dari penelitian ini adalah tumbuhnya motivasi belajar siswa, melatih kedisiplinan siswa, serta membantu meningkatkan kedekatan antara orangtua dan anak.
Efektifitas Model Pembelajaran Talking Stick dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Amirudin Amirudin; Laela Yohana Kurniasih
EduBase : Journal of Basic Education Vol 3 No 1 (2022): EduBase : Journal of Basic Education
Publisher : Jurnal IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/edubase.v3i1.617

Abstract

This study discusses the effectiveness of the talking stick learning model in learning Indonesian class 2B at MI Al Washliyah Perbutulan. The study was motivated by the low learning outcomes of Indonesian in the class, the learning model that lacks innovation, causing students to be less enthusiastic in learning. This study aims to determine the effectiveness of the talking stick learning model in learning Indonesian class 2B at MI Al Washliyah Perbutulan. The research method used is qualitative research. Data collection techniques using the interview method. Sources of data in this study include primary data, namely the homeroom teacher of class 2B and secondary data, namely learning outcomes of Indonesian language subjects for grade 2B students. . The results of the data were analyzed using an analytical model, from data reduction, data presentation, and drawing conclusions and verification. The results showed that the application of learning for class 2B students at MI Al Washliyah Perbutulan before using the talking stick learning model in teaching and learning activities the teacher used various learning models, but in the Indonesian language subject there were obstacles caused by several factors, namely internal factors, namely factors within students. itself, is related to the interest and motivation of students to participate in learning activities at school. External factors are the use of learning models that are not in accordance with the material presented. Furthermore, after the application of the talking stick learning model to class 2B MI Al Washliyah Perbutulan there was a definite change compared to not using the talking stick learning model. This can be seen from the number of students who achieved a score above the KKM from a total of 27 students, only 2 students who had not achieved a score above the KKM. Abstrak Penelitian ini membahas efektivitas model pembelajaran talking stick dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas 2B di MI Al Washliyah Perbutulan. Kajiannya dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar bahasa Indonesia di kelas tersebut, model pembelajaran yang kurang inovasi sehingga menimbulkan siswa kurang semangat dalam belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya efektivitas model pembelajaran talking stick dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas 2B di MI Al Washliyah Perbutulan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode wawancara. Sumber data dalam penelitian ini meliputi data primer yaitu guru walikelas 2B dan data sekundernya yaitu hasil belajar mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas 2B. . Hasil data dianalisis menggunakan model analisis, dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran siswa kelas 2B MI Al Washliyah Perbutulan sebelum menggunakan model pembelajaran talking stick dalam kegiatan belajar mengajarnya guru menggunakan berbagai model pembelajaran akan tetapi pada mata pelajran bahasa Indonesia mengalami kendala yang disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor internal yakni faktor dalam diri siswa itu sendiri, terkait dengan minat dan motovasi belajar siswa untuk mengikuti kegiatan belajar di sekolah. Faktor eksternal yaitu penggunaan model pembelajaran yang tidak sesuai dengan materi yang di sampaikan. Selanjutnya, setelah penerapan model pembelajaran talking stick terhadap kelas 2B MI Al Washliyah Perbutulan terdapat perubahan yang pasti dibandingkan dengan tidak menggunakan model pembelajaran talking stick. Hal ini dapat terlihat dari jumlah siswa yang mencapai nilai di atas KKM dari jumlah 27 siswa hanya 2 siswa saja yang belum mencapai nilai di atas KKM.
MENCIPTAKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS MELALUI PROSES YANG TEPAT Amirudin Amirudin; Azka Romadhona
Eduvis : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 7 No 1 (2022): Eduvis : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The research objectives are to identify Indonesian strategy to prepare human resources in order to be competitive and have character to face global challenges. This research uses a qualitative approach with variant research in literature study. Technique and data analysis use editing, organizing and finding data, and it is also analyzed based on interpretative analysis. The research result is that the process of recruitment, selection, and accuracy of placement is one of the important processes that are interconnected to get qualified employees as expected by the organization/institution. ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi dan faktor dalam menciptakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas melalui proses rekrutmen, seleksi, dan penempatan yang tepat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kepustakaan. Adapun teknik dan analisis data menggunakan pemeriksaaan kembali data (editing), mengorganisasikan data (organizing), melaksanakan analisis lanjutan (finding) serta dianalisis berdasarkan analisis interpretatif. Hasil penelitian ini adalah proses rekrutmen, seleksi, dan ketepatan penempatan merupakan salah satu proses penting yang saling berhubungan untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas seperti yang diharapkan oleh organisasi/institusi.
PELUANG DAN TANTANGAN GURU DALAM MENGHADAPI ERA DIGITAL Nur Al Fatah; Amirudin Amirudin
Eduvis : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 7 No 1 (2022): Eduvis : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The speed of information flow that allows children to know something faster than what is obtained in school. In fact, there may even be many things that can be known that actually isn't time to know, they get information from Google. The speed of information as a result of advances in information technology will affect the pattern of human life in general and especially for the world of education, especially teachers. In the current era of information technology advancements that are not limited by space and time, it can enable student-centered learning strategies, encourage students to learn creatively and independently, prepare for global competition. E-learning based learning provides its own advantages in a learning culture. Educators (teachers) must be able to develop knowledge and skills, facilitate learning, understand learning and the things needed in learning. Advances in information technology provide great opportunities and challenges for teachers to continue to improve their competencies. Teacher competence as a whole consists of pedagogic competence, personality competence, social competence and professional competence must continue to be leveled to be able to answer today's global challenges. Several efforts must be made in dealing with the challenges of educators in this millennial era, including teachers should not stutter in technology, understand trends that occur related to changes in information technology. ABSTRAK Kecepatan arus informasi yang sangat memungkinkan anak mengetahui sesuatu lebih cepat dari apa yang didapat dibangku sekolah. Bahkan mungkin pula ada banyak hal yang dapat diketahui yang sebenarnya belum waktunya untuk diketahui, mereka mendapatkan informasi dari Google. Kecepatan informasi sebagai akibat kemajuan teknologi informasi tersebut akan mempengaruhi pola kehidupan manusia pada umumnya dan khususnya bagi dunia pendidikan khususnya guru. Di era kemajuan teknologi informasi yang tidak terbatas ruang dan waktu seperti sekarang ini, dapat memungkinkan strategi belajar berpusat kepada siswa, mendorong siswa belajar kreatif dan mandiri, bersiap dalam persaingan global. Pembelajaran berbasis e-learning memberikan keuntungan tersendiri dalam budaya belajar. Pendidik (Guru) harus mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan, memfasilitasi pembelajaran, memahami belajar dan hal hal yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Kemajuan teknologi informasi memberikan peluang dan tantangan yang begitu besar bagi guru untuk terus meningkatkan kompetensinya. Kompetensi guru secara utuh terdiri dari kompetensi pedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi social dan kompetensi keprofesionalan harus terus ditingkatan untuk dapat menjawab tantangan global saat ini. Beberapa upaya yang harus dilakukan dalam menghapi tantangan pendidik di era milenial ini yaitu diantaranya guru tidak boleh gagap teknologi, memahami kecenderungan yang terjadi terkait perubahan teknologi informasi.
Moderasi Beragama dalam Perspektif Heterogenitas di Desa Jungjang Kecamatan Arjawinangun Amirudin Amirudin; M. Abdan Karochman; Supriyatin Supriyatin
Etos : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2021): Etos : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/etos.v3i1.347

Abstract

One of the features of Jungjang village is the heterogeneity of religions and there are even houses of worship from several religions in one area. Religious heterogeneity means differences in systems of how to worship God Almighty and interactions with other believers. For a long time, tolerance has been deeply embedded there. Recently, the rise of religious issues is feared that it will erode the existing tolerance. To address the existing diversity so that there is no division, religious moderation is needed. Moderation or moderation, which is not extreme or not exaggerating towards a view, but must find a middle way. The method used by researchers is a qualitative type with unstructured observation and structured interviews as data collection techniques. After conducting the research for two weeks, it was found that the moderation attitude in Jungjang Village was still strong so that tolerance was still closely intertwined amid the heterogeneity that existed there. Abstrak Salah satu keistimewaan desa Jungjang yaitu adanya heterogenitas agama, bahkan terdapat rumah ibadah dari beberapa agama dalam satu wilayah. Heterogenitas agama sendiri merupakan beragamnya sistem cara beribadat kepada Tuhan Yang Maha Esa serta interaksi dengan penganut keyakinan lainnya. Sejak dahulu sikap toleransi sudah tertanam erat disana.Namun akhir-akhir ini maraknya isu-isu agama di khawatirkan akan mengikis toleransi yang sudah ada Untuk menyikapi keberagaman yang ada agar tidak timbul perpecahan maka dibutuhkan moderesi beragama. Moderasi atau moderat yaitu tidak ekstrim atau tidak berlebihan pada terhadap suatu pandangan melainkan harus mencari jalan tengahnya. Metode yang digunakan oleh peneliti adalah jenis kualitatif dengan observasi tak terstruktur dan wawancara terstruktur sebagai teknik penggumpulan datanya. Setelah melakukan penelitian selama dua minggu didapatkan hasil bahwa sikap moderasi didesa Jungjang masih kokoh sehingga toleransi masih erat terjalin ditengah heterogenitas yang ada di sana.
Pengaruh Modernisasi Terhadap Eksistensi dan Keberlangsungan Pengrajin Dandang di Desa Parapatan Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka Amirudin Amirudin
Etos : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2019): Etos : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/etos.v1i1.194

Abstract

Society is a collection of individuals who are always in motion or are always changing. Changes have different measures or sizes, some are experiencing a change that is relatively fast (evolutionary, there are also moderate and slow changes. Both planned and incidental changes. As with change or currently progressive and massive changes. as the impact of modernization is also felt by the people of Parapatan Village, Sumberjaya, Majalengka, especially Dandang craftsmen, where as the impact of modernization and industrialization, the community prefers practical things rather than using dandang, which has to go through a fairly long production process. This research uses a qualitative method. According to Lexy J. Moleong (2005: 6), qualitative research methods are research that aims to understand the phenomena experienced by research subjects, such as behavior, perceptions, motivation, actions, etc. in a holistic manner, and presented in a descriptive way in the form of narrative and language, in a context special nature and by making use of various natural methods. The results showed that Dandang Craftsmen in Parapatan Village, Sumberjaya District, Majalengka Regency already have consumers who always order their products or commonly called collectors and then market them again to customers who have been loyal subscribers, so that their existence and sustainability are not affected by modernization. that occurs in the community of Parapatan Village, Sumberjaya District, Majalengka Regency. Dandang craftsmen in Parapatan Village, Sumberjaya District, Majalengka Regency are advised to be more creative and innovative in facing modernization that occurs in society due to increasingly sophisticated and practical technological developments and to pay more attention to quality and maintain distinctive characteristics. or the value of “Dandang” Local Products also takes into account in terms of the heir or successor of Dandang Craftsmen for the sake of the existence and sustainability of Dandang Craftsmen in the future. Abstrak Masyarakat merupakan kumpulan individu yang selalu bergerak atau selalu mengalami perubahan. Perubahan itu mempunyai takaran atau ukuran yang berbeda-beda, ada yang mengalami suatu perubahan yang relatif cepat (evolutif, ada juga perubahan yang sedang dan lambat. Baik perubanahn yang terencana maupun yan insidental. Sepertihalnya dengan perubahan atau saat ini yang progressif dan massive. Perubahan sebagai dampak modernisasi ini juga dirasakan oleh masyarakat Desa Parapatan, Sumberjaya, Majalengka, khususnya pengrajin dandang, dimana sebagai dampak modernisasi dan industrilalisai tersebut masyarakat lebih memilih hal yang praktis dibanding menggunakan dandang yang harus melewati proses produksi yang lumayan panjang. Penelitian ini menggunakan metode kualitaif. Menurut Lexy J. Moleong (2005:6), metode penelitian kualitatif merupakan riset yang bertujuan untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian. Misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistic, dan disajikan dengan cara deskriptif dalam bentuk narasi dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Hasil penelitian menunjukkan Pengrajin Dandang yang ada di Desa Parapatan Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka sudah memiliki konsumen yang selalu memesan produk-produk mereka atau biasa disebut pengepul kemudian memasarkannya lagi ke pelanggan yang sudah berlangganan setia dari dulu, sehingga eksistensi dan keberlangsungan mereka tidak terpengaruh karena adanya modernisasi yang terjadi di masyarakat Desa Parapatan Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka.Pengrajin Dandang di Desa Parapatan Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka disarankan untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menghadapi modernisasi yang terjadi di masyarakat akibat perkembangan teknologi yang semakin canggih dan praktis serta untuk lebih memperhatikan kualitas dan menjaga ciri khas atau nilai dari Produk Lokal “Dandang” juga memperhatikan dalam segi pewaris atau penerus Pengrajin Dandang demi eksistensi dan keberlangsungan Pengrajin Dandang di masa yang akan datang.
Peran Pendidikan Orang Tua terhadap Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini Amirudin Amirudin; Sumiati Sumiati
Hadlonah : Jurnal Pendidikan dan Pengasuhan Anak Vol 3 No 2 (2022): Hadlonah : Jurnal Pendidikan dan Pengasuhan Anak
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah IAI BBC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/hadlonah.v3i2.902

Abstract

This study aims to determine the role of parental education in children's language development, to find out the actions taken by parents to develop aspects of children's language and to find out the factors that can hinder children's language development in group A Rengganis Kindergarten, Palasah District. This type of research is aqualitative research using a field research approach. This approach was chosen because it is considered suitable because the data processing process does not use statistics. This study discusses the actions taken by parents in developing aspects of children's language such as building good communication, providing special time for learning and utilizing gadgets. Not only that, the contents of this research are also factors that can hinder children's language development such as lack of parental assistance, getting physically abused and angry parents. The conclusion from the results of the research is that the level of education of parents does not affect the development of language aspects in children. Actions taken by parents in developing aspects of language in children are providing special study time at home, good stimulation and communication between parents and children, choosing a good environment and friendship for children, utilizing gadget technology. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran pendidikan orang tua dalam perkembangan bahasa anak, mengetahui tindakan yang dilakukan oleh orang tua untuk mengembangkan aspek bahasa anak dan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menghambat perkembangan bahasa anak di kelompok A TK Rengganis Kecamatan Palasah. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan field research. Pendekatan ini dipilih karena dinilai cocok karena proses pengolahan data tidak menggunakan statistika.Penelitian ini membahas tentang tindakan yang dilakukan orang tua dalam mengembangkan aspek bahasa anak seperti dengan membangun komunikasi yang baik, memberikan waktu khusus untuk belajar dan memanfaatkan gadget. Tak hanya itu, isi dari penelitian ini juga fakor yang dapat menghambat perkembangan bahasa anak seperti kurangnya pendampingan orang tua, mendapat kekerasan secara fisik dan orang tua yang pemarah. Simpulan dari hasil peneltian diketahui bahwa Tinggi rendahnya tingkat pendidikan orang tua tidak berpengaruh terhadap perkembangan aspek bahasa pada anak. Tindakan yang dilakukan oleh orang tua dalam mengembangkan aspek bahasa pada anak yaitu memberikan waktu belajar khusus di rumah, Stimulasi dan komunikasi yang baik antara orang tua dan anak, memilihkan lingkungan dan pertemanan yang baik untuk anak, memanfaatkan tekonologi gawai (gadget).