Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Strategi Menghidupkan Motivasi Belajar Siswa Sekolah Dasar di Masa Pandemi Covid-19 Melalui Kelompok Belajar Amirudin Amirudin; Supriyatin Supriyatin; Sylvia Dewi; Yuli Ismeliantika
Eduprof : Islamic Education Journal Vol 3 No 1 (2021): Eduprof : Islamic Education Journal
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI BBC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/eduprof.v3i`1.82

Abstract

This study aims to determine strategies in increasing student learning motivation to maintain the continuity of the educational process in the Study From Home (SFH) policy during the COVID-19 pandemic. The approach used in this research is qualitative with the research subject, namely students in the study group in Jungjang village. Data collection techniques used were interviews and documentation. The results showed that the form of the learning group teacher strategy to increase student learning motivation in the SFH policy in the midst of the COVID-19 outbreak was with student work study groups which were proven to increase student learning motivation. The obstacles encountered by the learning group teacher were related to the aspects of the students' parents, learning facilities, and the creativity of the learning group teachers. The benefits of this research are the growth of student motivation, train student discipline, and help improve the closeness between parents and children. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan subjek penelitian yaitu siswa kelompok belajar di desa Jungjang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk strategi guru kelompok belajar untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam kebijakan SFH di tengah wabah COVID-19 adalah dengan kelompok belajar kerja tugas siswa yang terbukti dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Hambatan yang ditemui guru kelompok belajar yaitu berkenaan dengan aspek orang tua peserta didik, sarana pembelajaran, dan kreativitas guru kelompok belajar. Adapaun manfaat dari penelitian ini adalah tumbuhnya motivasi belajar siswa, melatih kedisiplinan siswa, serta membantu meningkatkan kedekatan antara orangtua dan anak.
Moderasi Beragama dalam Perspektif Heterogenitas di Desa Jungjang Kecamatan Arjawinangun Amirudin Amirudin; M. Abdan Karochman; Supriyatin Supriyatin
Etos : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2021): Etos : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/etos.v3i1.347

Abstract

One of the features of Jungjang village is the heterogeneity of religions and there are even houses of worship from several religions in one area. Religious heterogeneity means differences in systems of how to worship God Almighty and interactions with other believers. For a long time, tolerance has been deeply embedded there. Recently, the rise of religious issues is feared that it will erode the existing tolerance. To address the existing diversity so that there is no division, religious moderation is needed. Moderation or moderation, which is not extreme or not exaggerating towards a view, but must find a middle way. The method used by researchers is a qualitative type with unstructured observation and structured interviews as data collection techniques. After conducting the research for two weeks, it was found that the moderation attitude in Jungjang Village was still strong so that tolerance was still closely intertwined amid the heterogeneity that existed there. Abstrak Salah satu keistimewaan desa Jungjang yaitu adanya heterogenitas agama, bahkan terdapat rumah ibadah dari beberapa agama dalam satu wilayah. Heterogenitas agama sendiri merupakan beragamnya sistem cara beribadat kepada Tuhan Yang Maha Esa serta interaksi dengan penganut keyakinan lainnya. Sejak dahulu sikap toleransi sudah tertanam erat disana.Namun akhir-akhir ini maraknya isu-isu agama di khawatirkan akan mengikis toleransi yang sudah ada Untuk menyikapi keberagaman yang ada agar tidak timbul perpecahan maka dibutuhkan moderesi beragama. Moderasi atau moderat yaitu tidak ekstrim atau tidak berlebihan pada terhadap suatu pandangan melainkan harus mencari jalan tengahnya. Metode yang digunakan oleh peneliti adalah jenis kualitatif dengan observasi tak terstruktur dan wawancara terstruktur sebagai teknik penggumpulan datanya. Setelah melakukan penelitian selama dua minggu didapatkan hasil bahwa sikap moderasi didesa Jungjang masih kokoh sehingga toleransi masih erat terjalin ditengah heterogenitas yang ada di sana.