Suryadi Suryadi
Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Mengembangkan Keterampilan Warga Binaan Melalui Manajemen Program Sarana Asimilasi Dan Edukasi (SAE) Suryadi Suryadi; Imam Turmudi; I’is Nur Afifah
Coution : Journal of Counseling and Education Vol 3 No 1 (2022): Coution : Journal of Counseling and Education
Publisher : Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (726.625 KB) | DOI: 10.47453/coution.v3i1.697

Abstract

Lembaga Pemasyarakatan merupakan tempat untuk Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) untuk menjalani masa hukuman atau pembinaan, Lembaga Pemasyarakatan memiliki banyak sekali program pembinaan yang sangat bermanfaat bagi Warga Binaan sendiri. Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang dapat melaksanakan program-program tersebut mereka sudah menjalani masa hukuman 2/3 masa hukumannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana program pembinaan kemandirian dalam mengembangkan keterampilan Warga Binaan, Apa saja manfaat pengembangan keterampilan ini bagi Warga Binaan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar di Lapas Kelas IIB Probolinggo, pengumpulan data dilakukan dengan menekankan sumber data lapangan sebagai data primer dan data literatur sebagai data sekunder. Penulis melakukan pengambilan subjek sebagai bahan penelitian ini berdasarkan metode purposive sampling, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Pelaksaan pelatihan yang ada di Lapas Kelas II B Probolinggo dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan program kemandirian yang telah disusun oleh Lapas Probolinggo. Tujuan lain dari adanya program kemandirian Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) ini agar program kerja tersebut dapat memberikan bekal keterampilan sehingga keahlian yang telah dimiliki oleh Warga Binaan nantinya dapat menopang kehidupan setelah keluar nanti, baik nantinya membuka lapangan kerja baru dalam dunia perbengkelan, bekerja dipabrik dan sebagainya.
Strategi Orang Tua Tunggal dalam Menangani Kenakalan Remaja dengan Pendekatan Konseling Realitas Suryadi Suryadi; Zayyinah Harririn; Irma Rahmawati
Al-Ihath: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam Vol. 3 No. 2 (2023): Juli
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53915/jbki.v3i2.369

Abstract

Orang tua tunggal merupakan orang tua yang membesarkan seorang ataupun beberapa anak sendiri tanpa bantuan dari pasangan. Penyebeb terjadinya orang tua tunggal adalah karena perceraian maupun karena kehilangan pasangan. Pada umumnya tugas atau peran orang tua tunggal sama seperti orang tua pada umumnya yakni bertanggung jawab membina dan mengembangkan kemampuan seorang anak. Terutama pada anak yang memasuki masa remaja, seringkali seorang anak banyak mencoba hal-hal baru yang terkadang bertentangan dengan nilai-nilai moral, agama, aturan serta norma dalam proses pencarian jati dirinya yang salah satunya menjadi perilaku kenakalan remaja. Maka dari fenomena atau kejadian tersebut penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui strategi atau cara yang digunakan oleh orang tua tunggal dalam menangani kenakalan remaja yang terjadi dengan bimbingan pengarahan yang dilakukan yang terjadi di Dusun Kertonegoro Tengah Desa Kertonegoro. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan jenis pendekatan studi kasus. Pengumpulan data yang dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah: 1) Penerapan konseling realitas yang dilakukan oleh orang tua tunggal dalam menangani kenakalan remaja sesuai dengan teori, langkah-langkah dan juga tahap-tahap dari konseling realitas. 2) Dampak dari penerapan konseling realitas oleh orang tua tunggal dalam menangani kenakalan remaja sangat positif. Ketiga konseli dapat dikatakan sudah mampu berkomitmen dan membuat rencana perubahan perilaku yang dilakukan secara bertahap. 3) Faktor yang mempengaruhi keberhasilan penerapan konseling realitas oleh orang tua tunggal dalam menangani kenakalan remaja diantaranya faktor dari diri sendiri, faktor keluarga, dan faktor lingkungan.