Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Malnutrition-Inflammation Score (MIS) and Physical Activity among Hemodialysis Patients in Dr. Hasan Sadikin General Hospital Bandung Rizka Putri Hamuktiono; Rudi Supriyadi; Nida Suraya
Althea Medical Journal Vol 2, No 4 (2015)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.192 KB)

Abstract

Background: Protein Energy Malnutrition (PEM) related to inflammation and physical activities reduction occur commonly among hemodialysis patients. This study aimed to describe Malnutrition-Inflammation Score (MIS) and physical activity of hemodialysis patients.Methods: This study involved 117 patients in the Hemodialysis Unit of Dr. Hasan Sadikin General Hospital Bandung from September to October 2014. Secondary data were collected to examine MIS and physical activity, which was measured by using Baecke Physical Activity Questionnaire. The collected data were presented using frequency distribution.Results: Eighty (68.4%) patients had MIS <6, thirty seven (31.6%) patients had MIS ≥6, and ninety four (80.3%) patients had light physical activity.Conclusions: Most of the patients have MIS <6 and are physically inactive. [AMJ.2015;2(4):601–7] DOI: 10.15850/amj.v2n4.478
PREVALENSI HIPOKALEMIA DAN HIPONATREMIA PADA PASIEN TUBERKULOSIS MULTIDRUG RESISTANCE DI RS. HASAN SADIKIN BANDUNG Raja Iqbal Mulya Harahap; Nina Tristina; Tiene Rostini; Nida Suraya
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 5 No 1 (2022): Medika Kartika : Jurnal Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.396 KB)

Abstract

Tuberkulosis Multidrug Resistance (TB MDR) adalah infeksi M. tuberculosis yang resistenrifampisin, isoniazid, atau obat antituberkulosis lainnya. TB MDR dapat menyebabkanberbagai komplikasi baik lokal ataupun sistemik seperti electrolyte imbalance, termasukhiponatremia dan hipokalemia. Hiponatremia dan hipokalemia pada pasien TB MDRdisebabkan oleh berbagai faktor seperti invasi ke organ lain, Syndrome InappropriateAntidiuretic Hormone (SIADH), asupan rendah, serta efek samping pengobatan. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui prevalensi hiponatremi dan hipokalemi pada penderita TB MDR.Penelitian adalah deskriptif retrospektif dengan data pasien baru TB MDR. Subjek adalah 115pasien yang berobat di Poliklinik TB MDR RSHS Bandung yang memeriksakan elektrolitnyadi laboratorium RSHS. Subjek penelitian laki-laki (54,8%) lebih banyak dibanding subjekpenelitian wanita (45,2%), dengan rerata usia pasien 38,06 ± 12,83 tahun. Rerata kadarnatrium adalah 136±4 mEq/L, 67% subjek memiliki kadar natrium normal, dan 33% subjekmemiliki kadar natrium di bawah normal. Rerata kadar kalium adalah 3,9±0,5 mEq/L, sebesar85,2% subjek memiliki kadar kalium normal, dan 14,8% subjek memiliki kadar kalium dibawah normal. Hiponatremia pada pasien MDR disebabkan asupan kurang, anoreksia danSIADH. Hipokalemia dapat disebabkan efek samping pengobatan TB sebelumnya, danpeningkatan katabolisme protein yang menyebabkan efluks kalium dari plasma. Hiponatremiapada pasien memiliki prevalensi sebesar 33%, dan Hipokalemia sebesar 14,8%. DOI : 10.35990/mk.v5n1.p12-20
KORELASI PENINGKATAN KADAR TROPONIN I DENGAN MORTALITAS PADA PASIEN DEWASA TERKONFIRMASI COVID-19 Nida Suraya; Lastri Supriatin; Delita Prihatni; Raja Iqbal Mulya Harahap
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 6 No 1 (2023): Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jantung adalah organ kedua setelah paru-paru yang banyak dipengaruhi oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Corona Virus-2 (SARS CoV-2), mengalami cedera akibat virus tersebut ditandai dengan peningkatan kadar troponin. Kadar troponin-I secara signifikan lebih tinggi pada pasien COVID-19 berat, mendapat perawatan intensif, dan meninggal. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan kenaikan kadar troponin-I dengan mortalitas pasien dewasa terkonfirmasi Corona Virus Disease-19 (COVID-19). Penelitian ini bersifat deskriptif retrospektif dilakukan pada pasien COVID-19 rawat inap di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dari Desember 2020 hingga Maret 2021 sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Data kadar troponin-I dan karakteristik pasien diambil dari sistem informasi laboratorium dan rekam medis. Hubungan kenaikan kadar troponin I dengan mortalitas dianalisis dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 90 pasien usia 20-60 tahun sebanyak 48 orang (53,3%), pasien laki-laki sebanyak 57 orang (63,3%), dan pasien dengan komorbid sebanyak 64 orang (71,1%). Peningkatan kadar troponin-I terjadi pada 80% pasien berhubungan secara signifikan dengan mortalitas (p 0,0001) dengan Odds Ratio (OR) sebesar 6,40. Hal ini berarti pasien dengan kadar troponin I meningkat memiliki kemungkinan untuk meninggal 6,4 kali lebih besar daripada pasien dengan kadar troponin-I normal. Kondisi COVID-19 berat dapat menyebabkan kerusakan pada berbagai organ termasuk otot jantung. Pada penelitian ini, pasien COVID-19 dengan kenaikan kadar troponin-I pada masa perawatan memiliki risiko kematian lebih tinggi daripada pasien dengan kadar troponin-I yang normal. Untuk mengevaluasi apakah troponin-I merupakan faktor penyebab kematian yang kuat pada pasien COVID-19 dewasa diperlukan analisis multivariat. Kata kunci: COVID-19, mortalitas, troponin-I DOI : 10.35990/mk.v6n1.p34-43