Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Perencanaan, Sains dan Teknologi (Jupersatek)

EVALUASI TEBAL PERKERASAN KAKU DENGAN METODE BINA MARGA MDP Pd T-14-2013 STUDI KASUS JALAN SUNGAI JERING – KARI. TELUK KUANTAN Nurman. L; Chitra Hermawan
JURNAL PERENCANAAN, SAINS DAN TEKNOLOGI (JUPERSATEK) Vol 2 No 1 (2019): Jurnal Perencanaan, Sains, Teknologi, dan Komputer (JuPerSaTek)
Publisher : FAKULTAS TEKNIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (654.368 KB)

Abstract

Jalan Sungai Jering – Kari Kuantan Singingi merupakan jalan Provinsi terdiri dari dua jalur, yang existingnya masing – masing jalur berbeda. Sebelah jalur kiri existingnya merupakan aspal lama dan sebelah kanan existingnya masih tanah dasar asli,oleh karena itu penulis mengevaluasi tebal perkerasan kaku pada ruas jalan Sungai Jering – Kari dengan mengunakan metode Bina Marga Manual Desain Perkerasan Pd T- 14 – 2013. Dari hasil perhitungan evaluasi menggunakan ketebalan 295 mm atau 29,5 cm, sesuai dengan hasil perhitungan perencanaan tebal perkerasan dengan menggunakan metode Manual Desain Perkerasan Jalan 2013 dan untuk pondasi bawah menggunakan lapis pondasi agregat kelas A dengan tebal 15 cm.
INVENTARISASI DAN SURVEI PEMETAAN JEMBATAN DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Reki Elliandra; Chitra Hermawan
JURNAL PERENCANAAN, SAINS DAN TEKNOLOGI (JUPERSATEK) Vol 3 No 1 (2020): Jurnal Perencanaan, Sains, Teknologi, dan Komputer (JuPerSaTek)
Publisher : FAKULTAS TEKNIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (941.161 KB)

Abstract

Aset bangunan infrastruktur yang miliki oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kuantan Singingi khususnya jembatan perlu dilakukan survei inventarisasi dan penilaian kondisi eksisting secara bekala serta dilengkapi dengan peta jaringan jembatan untuk mempermudah petugas dinas mengetahui lokasi jembatan tersebut. Dalam menentukan koordinat jembatan dibutuhkan perangkat GPS (Global Positioning System) kemudian diolah menggunakan aplikasi pada komputer, untuk menentukan nilai kondisi existing jembatan menggunakan teori Bridge Condition Ratting (BCR) yaitu indeks kondisi jembatan dipergunakan pada metode NYSDOT (New York State Departement Of Transportation). Dalam penyusunan peta jaringan jembatan dilakukan pada Wilayah Zona 1 (Kecamatan Kuantan Tengah dan Sentajo Raya) menggunkan perangkat GPS yang diolah dengan software Global Mapper V.15, Google Earth, ArcCatalog, ArcMap, dan Microsoft Excel. Ada 10 jembatan yang akan diinventarisasi dan hanya 2 jembatan yang akan dilakukan penilaian kondisi eksisting jembatan yang masing-masing penilaian terdiri dari 13 komponen pada jembatan tersebut. Hasil data inventarisasi terdapat 10 jembatan diantanya 2 jembatan gantung, 3 jembatan rangka baja dan 5 jembatan beton. Penilaian indeks jembatan dilakukan pada : [1]. Jembatan rangka Sungai Godang dengan nilai BCR 6,333 (Baik), Equivalen of Age 10,1 Tahun dan waktu layanan 39,9 tahun dengan usulan pemeliharaan rutin dan berkala. [2] Jembatan rangka Kuantan I yang berlokasi di Pulau Bungin nilai BCR 6,111 (Baik), Equivalen of Age 13,2 Tahun dan waktu layanan 36,8 tahun dengan usulan pemeliharaan rutin dan berkala.
PERENCANAAN DINDING PENAHAN TANAH DALAM MENGATASI KERUNTUHAN TEBING SUNGAI DESA SAIK KAB. KUANTAN SINGINGI Heri Sudadi; Chitra Hermawan
JURNAL PERENCANAAN, SAINS DAN TEKNOLOGI (JUPERSATEK) Vol 4 No 1 (2021): Jurnal Perencanaan, Sains, Teknologi, dan Komputer (JuPerSaTek)
Publisher : FAKULTAS TEKNIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Indragiri yang oleh masyarakat kuantan singingi disebut sungai Kuantan sekarang ini mengalami kerusakan mulai dari kualitas air yang menurun akibat dari penambangan emas dan pasir sampai masalah longsor tebing sungai. Kondisi ini akan menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat, diantaranya jalan akses desa, dan rumah penduduk terancam amblas ke sungai. Tujuan penelitian ini adalah membuat perencanaan teknis dalam usaha mengatasi longsor tersebut. Longsor yang terjadi disebabkan oleh tekanan tanah lateral aktif pada tebing sungai dan untuk menanggulangi masalah tersebut diperlukan bangunan untuk perkuatan tebing sungai diantaranya adalah dinding penahan gravitasi dan dinding penahan kantilever. Stabilitas kontruksi diperoleh dari berat sendiri dinding penahan dan berat tanah(over burden) diatas tumit tapak (heel). Berdasarkan hasil analisa aplikasi Hec-Ras saat terjadi banjir ketinggian muka air mencapai ± 2,5 m dibawah tebing sungai dengan debit (Q) = 4500 m3/dtk. dan longsor yang terjadi tiap tahun mencapai rata-rata 12 m3 per meter panjang. Bentuk dan ukuran (dimensi) dinding penahan memenuhi syarat pada faktor kapasitas tahanan guling ( Fgl = 5,65 > 2) dan faktor kapasitas keruntuhan daya dukung( qmax = 63,57 kN/m2 < qa = 200 kN/m2 ), tapi tidak memenuhi syarat pada kapasitas tahanan geser ( Fgs = 1,76 < 2) sehingga diperlukan dukungan pondasi tiang pancang(Qa= Qu / F = 2985,68 / 2,5 = 1194,3 kN). Pada struktur dinding penahan dan pile cap, untuk tulangan pokok memakai baja D25 dan tulangan geser memakai baja D10 dengan fy, 240 Mpa dengan mutu beton fc, 25 Mpa. Perhitungan penulangan elemen struktur yang mengacu pada SNI 2847-2013.
PERENCANAAN SALURAN DRAINASE DALAM MENGATASI GENANGAN DESA PADANG TANGGUNG PANGEAN Renndy Heska Desrian Habibullah; Chitra Hermawan
JURNAL PERENCANAAN, SAINS DAN TEKNOLOGI (JUPERSATEK) Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Perencanaan, Sains, Teknologi, dan Komputer (JuPerSaTek)
Publisher : FAKULTAS TEKNIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36378/jupersatek.v4i2.2351

Abstract

Drainase mempunyai arti mengalirkan, menguras, membuang air. Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkayan bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Drainase juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas. Tujuan dari penelitian ini untuk merencanakan Dimensi Drainase di Ruas Jalan Desa Padang Tanggung Pangean. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Dinas Pertanian Kabupaten Kuantan Singingi dan data primer diperoleh dari survey langsung dilapangan. Metode pengolahan data menggunakan perhitungan secara manual sesuai dengan metode rasional untuk menghitung debit banjir, dan rumus manning untuk menghitung kecepatan saluran. Setelah dilakukan perhitungan maka didapat dimensi saluran ekonomis untuk saluran drainase utama adalah dengan lebar dasar B = 0,80 m dan tinggi saluran H = 0,80 m dengan penampang melintang saluran berbentuk persegi empat, serta biaya yang diperlukan untuk pembangunan drainase adalah Rp.132.180.000.
ANALISIS STABILITAS LERENG DENGAN PERKUATAN TIANG BOR (BORE PILE) MENGGUNAKAN PROGRAM GEOSLOPE Erwanto Andika; Chitra Hermawan
JURNAL PERENCANAAN, SAINS DAN TEKNOLOGI (JUPERSATEK) Vol 5 No 2 (2022): Jurnal Perencanaan, Sains, Teknologi, dan Komputer (JuPerSaTek)
Publisher : FAKULTAS TEKNIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36378/jupersatek.v5i2.2749

Abstract

Fenomena kerusakan-kerusakan lereng di Indonesia pada umumnya terjadi di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS). Kerusakan-kerusakan ini biasanya disebabkan oleh derasnya aliran arus sungai yang sedikit demi sedikit mengikis tebing di kiri dan kanan sungai sehingga dapat menyebabkan terjadinya erosi pada awalnya dan apabila dibiarkan akan menyebabkan terjadinya keruntuhan lereng sungai tersebut. Diperlukan perkuatan lereng agar dapar meminimalisir terjadinya longsoran pada lereng, salah satunya dengan perkuatan tiang bor (bore pile). Sebelum dilakukannya perkuatan tiang bor (bore pile), perlu adanya analisis stabilitas lereng untuk mengetahui faktor aman dari lereng tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor keamanan (SF) lereng sebelum diberi perkuatan tiang bor (bore pile) dan lereng dengan perkuatan tiang bo (bore pile) menggunakan program Geoslope. Masing-masing analisis menggunakan dua variasi beban vertikal, dua variasi muka air tanah dan gabungan antara kedua variasi. Beradasarkan hasil penelitian diperoleh faktor keamanan (SF) lereng sebelum diberi perkuatan tanpa adanya pembebanan sebesar 0,718. Sedangkan variasi muka air tanah 1 (-5 m) sebesar 0,733, variasi muka air tanah 2 (-4 m) sebesar 0,774. Dan variasi beban vertikal 1 (10kN/m3) sebesar 0,637, variasi beban vertikal 2 (20kN/m3) sebesar 0,571. Lereng dengan perkuatan tiang bor (bore pile) diperoleh faktor keamanan (SF) variasi muka air tanah 1 (-5 m) sebesar 2,396, variasi muka air tanah 2 (-4 m) sebesar 2,905. Dan variasi beban vertikal 1 (10 kN/m3) sebesar 1,560, variasi beban vertikal 2 (20kN/m3) sebesar 1,198. Dari perencanaan lereng dengan perkuatan tiang bor (bore pile), faktor keamanan (SF) ≥ 1,25 yang berarti lereng stabil.
PERENCANAAN TANGGUL PADA TEBING SUNGAI BATANG KUANTAN (STUDI KASUS : MUNSALO KOPAH KAB. KUANSING) Diki Nanda Putra; Chitra Hermawan
JURNAL PERENCANAAN, SAINS DAN TEKNOLOGI (JUPERSATEK) Vol 6 No 1 (2023): Jurnal Perencanaan, Sains, Teknologi, dan Komputer (JuPerSaTek)
Publisher : FAKULTAS TEKNIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36378/jupersatek.v6i1.3217

Abstract

Sungai Munsalo adalah salah satu sungai di Desa Kopah yang rawan banjir. Perencanaan pengendalian banjir di sungai Munsalo dapat dilakukan apabila debit banjir rencana disungai ini diketahui. Analisis debit banjir rencana menggunakan metode Rasional yang selanjutnya diolah menggunakan aplikasi Hec-Ras untuk melihat ketinggian muka air sungai Munsalo. Dari hasil perhitungan data curah hujan maksimum tahunan untuk DAS Munsalo didapat hujan rancangan untuk kala ulang 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun adalah 526,10 mm, 720,10 mm, 775,74 mm, 809,50 mm. Berdasarkan perhitungan curah hujan rancangan untuk debit banjir rancangan DAS Munsalo berdasarkan kala ulang 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun adalah 84 m3/detik, 144 m3/detik, 123,1 m3/detik, 128 m3/detik. Koefisien pengaliran untuk masing-masing luasan Perkebunan, Peumahan, Sawah, Sungai adalah 0,4 C, 0,15 C, 0,6 C, 0,63 C.Desain Tanggul untuk sungai Munsalo didapat Tinggi Muka Air 30 m, Tinggi jagaan 60 cm, Lebar Mercu 3m, Kemiringan 1:2.