Fenomena kerusakan-kerusakan lereng di Indonesia pada umumnya terjadi di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS). Kerusakan-kerusakan ini biasanya disebabkan oleh derasnya aliran arus sungai yang sedikit demi sedikit mengikis tebing di kiri dan kanan sungai sehingga dapat menyebabkan terjadinya erosi pada awalnya dan apabila dibiarkan akan menyebabkan terjadinya keruntuhan lereng sungai tersebut. Diperlukan perkuatan lereng agar dapar meminimalisir terjadinya longsoran pada lereng, salah satunya dengan perkuatan tiang bor (bore pile). Sebelum dilakukannya perkuatan tiang bor (bore pile), perlu adanya analisis stabilitas lereng untuk mengetahui faktor aman dari lereng tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor keamanan (SF) lereng sebelum diberi perkuatan tiang bor (bore pile) dan lereng dengan perkuatan tiang bo (bore pile) menggunakan program Geoslope. Masing-masing analisis menggunakan dua variasi beban vertikal, dua variasi muka air tanah dan gabungan antara kedua variasi. Beradasarkan hasil penelitian diperoleh faktor keamanan (SF) lereng sebelum diberi perkuatan tanpa adanya pembebanan sebesar 0,718. Sedangkan variasi muka air tanah 1 (-5 m) sebesar 0,733, variasi muka air tanah 2 (-4 m) sebesar 0,774. Dan variasi beban vertikal 1 (10kN/m3) sebesar 0,637, variasi beban vertikal 2 (20kN/m3) sebesar 0,571. Lereng dengan perkuatan tiang bor (bore pile) diperoleh faktor keamanan (SF) variasi muka air tanah 1 (-5 m) sebesar 2,396, variasi muka air tanah 2 (-4 m) sebesar 2,905. Dan variasi beban vertikal 1 (10 kN/m3) sebesar 1,560, variasi beban vertikal 2 (20kN/m3) sebesar 1,198. Dari perencanaan lereng dengan perkuatan tiang bor (bore pile), faktor keamanan (SF) ≥ 1,25 yang berarti lereng stabil.
Copyrights © 2022