Heni Komalasari
Universitas Pendidikan Indonesia

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search
Journal : Ringkang Jurnal Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari

PEMBELAJARAN TARI DI MASA PANDEMI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY BERBASIS MULTIMEDIA Anisa Sahertina Kamilah; Dr. Heni Komalasari, M.Pd; Ria Sabaria, M.Pd
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 2, No 1 (2022): Februari, 2022
Publisher : Departemen Pendidikan Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ringkang.v2i1.37849

Abstract

Abstrak Penelitian ini dilatar belakangi adanya penggunaan model pembelajaran inquiry pada pembelajaran tari berbasis multimedia di SMP Negeri 3 Lembang pada masa pandemi. Dengan penerapan model pembelajaran inquiry diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa dalam pembelajaran tari di masa pandemi. Penggunaan multimedia membantu dalam mendukung keberhasilan model pembelajaran yang diterapkan kepada peserta didik. Salah satu multimedianya yaitu Eduku Portal yang dapat dikatakan sebagai multimedia dengan fitur lengkap. Penelitian ini bertujuan untuk: Mendeskripsikan implementasi model pembelajaran inquiry, proses pelaksanaan model pembelajaran inquiry, dan hasil implementasi model pembelajaran inquiry pada pembelajaran tari berbasis multimedia di SMP Negeri 3 Lembang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan analisis studi kasus. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 39 peserta didik yang merupakan peserta didik kelas VII-D, Wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan guru seni budaya. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi. Temuan pada penelitian ini yaitu: Implementasi model pembelajaran inquiry pada pembelajaran tari berbasis multimedia sangat membantu meningkatkan kemampuan berpikir siswa dalam proses pembelajaran tari di masa pandemi ini. Pemanfaatan multimedia Eduku Portal, Tiktok, Google Meet, dll disukai oleh peserta didik karena mudah dipahami, proses pelaksanaan model pembelajaran inquiry pada pembelajaran tari dapat dikatakan baik karena banyak peserta didik yang tidak mengalami hambatan dalam proses pembelajaran, terutama dalam penggunaan multimedia, dan hasil implemetasi model pembelajaran inquiry pada pembelajaran tari berbasis multimedia dapat dikatakan efektif, karena dapat meningkatkan hasil belajar  baik dari aspek afektif, kognitif, dan psikomotor.   Kata Kunci: Model Pembelajaran Inquiry, Multimedia, Pembelajaran Tari, Masa Pandemi
STUDI KASUS PEMBELAJARAN TARI MELALUI DARING DI SEKOLAH INDONESIA KOTA KINABALU MALAYSIA Sofa Nurhikmah Tesa; Heni Komalasari; Agus Budiman
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 1, No 1 (2021): Februari, 2021
Publisher : Departemen Pendidikan Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ringkang.v1i1.32146

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya pelaksanaan pembelajaran daring berdasarkan himbauan dari pemerintah pusat dalam melaksanakan pendidikan antisipatif sebagai salah satu upaya untuk mengurangi angka penyebaran pandemi Covid-19. Pembelajaran daring yang dilaksanakan di Sekolah Indonesia Kota Kinabalu Malaysia memanfaatkan aplikasi internet sebagai media untuk saling berinteraksi dan pemberian tugas. Dengan adanya perubahan yang cukup besar dalam implementasi pembelajaran memberikan pengaruh yang cukup besar kepada peserta didik dan tenaga kependidikan yang harus beradaptasi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, terutama dalam pembelajaran Seni Tari. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan rancangan pembelajaran daring pada mata pelajaran tari di SIKK; 2) mendapatkan informasi bagaimana peroses pembelajaran daring pada mata pelajaran tari di SIKK; 3) mengetahui hasil dari pembelajaran daring pada mata pelajaran tari di SIKK. Temuan dalam penelitian ini yaitu 1) Rancangan pembelajaran daring pada mata pelajaran tari ini cenderung sama dengan pembelajaran konvensional; 2) Proses pembelajaran dilakukan dengan memanfaatkan platform digital seperti aplikasi Whatsapp Group, Zoom, serta Google Classroom. 3) Hasil pembelajaran siswa dalam pembelajaran daring pada mata pelajaran tari cenderung meningkat, dilihat dari persentase hasil belajar siswa yang meningkat sebanyak 13% dari pembelajaran konvensional. Sedangkan kendala dalam proses pembelajaran daring ini adalah sulitnya akses internet yang dialami oleh peserta didik.
PEMBELAJARAN TARI PADA SISWA TUNANETRA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STORYTELLING Novira Nuraeni Rusdiani; Heni Komalasari
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 2, No 2 (2022): Agustus, 2022
Publisher : Departemen Pendidikan Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ringkang.v2i2.50176

Abstract

Pendidikan Tari di sekolah menjadi salah satu dasar pembelajaran dalam pengembangan bakat serta kemampuan peserta didik, begitu pula pada pembelajaran seni tari menjadi penting, sebab pembelajaran seni tari menekankan pada proses kegiatan dalam mengembangkan kepribadian yang melibatkan antara pelatih dan murid serta dapat meningkatkan kreativitas gerak pada siswa tidak hanya untuk anak normal saja pada anak yang memiliki cacat fisik atau mental pun berhak mendapatkan pembelajaran tari. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran tari menggunakan model pembelajaran storytelling, proses pelaksanaan model pembelajaran storytelling, dan melihat hasil kreativitas gerak tari siswa tunanetra menggunakan model pembelajaran storytelling pada pembelajaran tari. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Subjek pada penelitian iniiberjumlah 2 pesertaididik yang merupakan peserta didik kelas IV, kepala sekolah dan wali kelas. Teknikipengumpulanidata menggunakan observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Temuanipadaipenelitian ini yaitu: modelipembelajaranastorytelling dengan stimulus bercerita pada pembelajaran tari sangat membantu dalam mengembangkan kreativitas gerak tari pada siswa tunanetra dalam proses pembelajaran tari ini. Kemampuan siswa tunanetra dalam memperoleh informasi hanya menggunakan indera pendengaran dengan stimulus bercerita sangat cocok diterapkan kepada siswa tunanetra prosesipelaksanaanimodelipembelajaranastorytelling pada pembelajaran tari dapat dikatakan baik karena peserta didik tidak mengalami hambatan dalam proses pembelajaran tari, dan hasil penerapan modelipembelajaran storytelling padaipembelajaranitari pada kreativitas gerak dapatidikatakaniefektif, karena kreativitas gerak tari pada sisswa tunanetra berkembang dengan baik dari aspek afektuf, kognitif, psikomotor.     Kata Kunci: Model Pembelajaran Storytelling, Kreativitas Gerak Tari, Tunanetra 
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DENGAN PENDEKATAN HEUTAGOGI : Studi Eksperimen Pada Siswa SMA Mustofa Mustofa; Heni Komalasari
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 2, No 2 (2022): Agustus, 2022
Publisher : Departemen Pendidikan Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ringkang.v2i2.50157

Abstract

Penelitian ini didasari oleh lemahnya kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam memecahkan suatu permasalahan yang terjadi dilapangan pada pembelajaran seni tari. Kemampuan berpikir kritis yang baik dapat menjadi salah satu solusi dari lemahnya kemampuan pemecahan masalah, serta kurangnya pemahaman mendalam peserta didik pada pembelajaran seni tari khususnya pada materi fungsi, jenis, makna, bentuk penyajian dan nilai estetis gerak tari Nusantara. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk melihat pengaruh pendekatan heuatagogi terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada pembelajaran tari. Adapun sampel dalam penelitian ini diambil menggunakan teknik Purposive Sampling. Pengambilan sampel terdiri dari 30 peserta didik kelas X di salah satu SMA Negeri di Cimahi. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode pre-experiment, dan desain penelitian yang digunakan adalah one group pretest-posttest design. pengumpulan data dikumpulkan dengan menggunakan tes formatif dimana tipe soal yang digunakan merupakan soal berbasis indikator/aspek kemampuan berpikir kritis menurut Robert Ennis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan meningkatknya kemampuan berpikir kritis setelah diimplementasikannya pembelajaran dengan menggunakan pendekatan heuatagogi. Berdasarkan analisis data diatas melalui Uji paired sample t test, nilai Sig.(2-tailed) adalah 0,000. Oleh karena itu, nilai 0,000 0,05. Adapun syarat pengambilan keputusan, bila nilai Signifikansi Sig.(2-tailed) 0,5 maka dari data tersebut terdapat adanya perbedaan yang signifikan antara hasil perolehan nilai pretest dan posttest. 
PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA SEKOLAH DASAR Fanny Fitria Sari; Heni Komalasari
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 2, No 2 (2022): Agustus, 2022
Publisher : Departemen Pendidikan Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ringkang.v2i2.50213

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kreativitas anak sekolah dasar (SD) pada pembelajaran seni tari. Tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan kreativitas anak pada pembelajaran tari dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture. Proses penerapan model pembelajaran Picture and Picture untuk meningkatkan kreativitas, peneliti menggunakan teori Anne Green Gilbert sebagai indikator kegiatan belajar mengajar (KBM). Sebelum diterapkannya model pembelajaran Picture and Picture terlihat masih rendahnya keterampilan kreativitas siswa, hal ini dapat dilihat dari hasil rata-rata nilai pretest yaitu 67 yang masih di bawah KKM. Di sisi lain, pada saat proses penerapan model Picture and Picture terlihat antusias dan semangat siswa saat pembelajaran berlangsung sehingga didapatkan hasil belajar siswa yang optimal. Dengan itu dapat dilihat dari nilai hasil posttest yang signifikan meningkat sehingga mencapai nilai rata-rata 80. Hal ini dibuktikan dengan hasil Uji-T signifikansi (2-tailed)i0.000 0.05 yang artinya terdapat perbedaan antara nili pretest dan posttest. Penelitian ini menggunakan metode pada penelitian ini yaitu Metode Pre-Eexperimental Design dengan paradigma Kuantitatif, dapat diartikan sebagai metode penelitian yang dilandaskan filsafat Kontruktivisme. Sample diambil menggunakan teknik sample random sampling. Variabel yang terdapat pada penelitian ini yaitu Penerapan Model Picture and Picture sebagai variabel bebas (X) dan meningkatkan kreativitas siswa sebagai variabel terikat (Y). Berdasarkan hasil penelitian dari hasil penelitian dan analisis data, dapat diambil kesimpulan bahwa kreativitas anak meningkat dengan signifikan.
Meningkatkan Kreativitas Siswa Pada Pembelajaran Tari Dengan Model Project Based Learning Irvan Herlambang; heni Komalasari; Ace Iwan Suryawan
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 2, No 3 (2022): Desember, 2022
Publisher : Departemen Pendidikan Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ringkang.v2i3.51972

Abstract

Peneliti melakukan penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya tingkat kreativitas siswa pada pembelajaran tari pada kelas X Tata Busana 1 di SMKN 3 Kota Sukabumi. Salah satu penyebab kurangnya tingkat kreativitas siswa ini adalah kurangnya pengetahuan guru dalam memahami dan memilih model pembelajaran dan cenderung selalu menggunakan metode satu arah atau metode ceramah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh model Project Based Learning terhadap kreativitas pada siswa kelas X Tata Busana 1 di SMKN 3 Kota Sukabumi. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode Pre-Eksperimental dengan desain One Group Pretest Posttest Design. Cara pengambilan sampel menggunakan Purposive Sample dengan teknik pengumpulan datanya yaitu menggunakan observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Analisis data penelitian menggunakan uji normalitas dan uji paired sampel t-test untuk mengukur pengaruh kreativitas melalui model Project Based Learning. Dari hasil penelitian ini menunjukan adanya peningkatan kreativitas siswa yang dapat dilihat dari hasil penelitian yang menunjukan nilai sig (2-tailed) bernilai 0,000 , 0,05 yang signifikan, hal ini dapat dilihat melalui melalui software SPSS versi 25.00 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat perbedaan pada hasil kreativitas siswa yang didapatkan dari pretest dan posttest. Dapat dikatakan “Ha diterima Ho ditolak” yang artinya model Project Based Learning pada pembelajaran tari dapat meningkatkan kreativitas siswa.
PEMBINAAN TARI PADA SISWA TUNARUNGU MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TARI PENDIDIKAN Nurul Rizki Utami; heni Komalasari; Ria Sabaria
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 3, No 01 (2023): Februari, 2023
Publisher : Departemen Pendidikan Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ringkang.v3i01.55644

Abstract

Latar belakang permasalahan dalam penelitian ini berupa bagaimana proses pembinaan pembelajaran tari pendidikan untuk meningkatkan kreativitas gerak siswa tunarungu yang masih rendah dalam pembelajaran tari. Hal ini dikarenakan pada proses pembelajaran tari didalam kelas menggunakan metode ceramah dan guru hanya merenapkan gerakan yang sudah ada dalam contoh video. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bagaimana proses pembinaan pembelajaran tari dengan menggunakan model pembelajaran tari pendidikan kepada siswa tunarungu di SLBN Cicendo Bandung. Permasalahan penelitian ini adalah kurangnya kreativitas gerak tari pada pembelajaran tari meliputi materi tari tani siswa tunarungu dapat mengamati dan menganalisis, metode pemebalajaran, proses, hasil/ evaluasi pembelajaran tari pendidikan yang diberikan kepada siswa tunarungu.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif.Penyandang tunarungu yang mengikuti pembelajaran tari pendidikan ini adalah siswa kelas IV SD, dengan jenis tunarungu mild hearing impairment. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu melalui observasi,wawancara,dokumntasi,tes,studi pustaka. Teknis analisis data melalui reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Kemudian temuan penelitian ini adalah materi yang diberikan kepada siswa tunarungu dalam pembelajaran tari pendidikan ini menggunakan metode Audio Visual, dimana mereka bisa mengamati, menganalisis, dan mengeksplor gerakan yang mereka rangkai, serta jenis evaluasi yang dilakukan itu merupakan tes melihat dari konsep berfikir kreatif menggunaan konsep Exploring, Developing Skill, Creating dan Evaluating, agar siswa tunarungu dapat mengeksplor gerakan sesuai kemampuan mereka masing-masing. Hasil pelaksanaan pembinaan model pembelajaran tari dapat meningkatkan dengan baik ditunjukan dengan hasil siswa mampu menilai gerakan sendiri, mempu mempresentasikan gerakan masing-masing dengan percaya diri dan mampu mempresentasikan gerakan kelompok menggunakan property.
PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA SEKOLAH DASAR Fanny Fitria Sari; Heni Komalasari
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 3, No 01 (2023): Februari, 2023
Publisher : Departemen Pendidikan Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ringkang.v3i01.55585

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kreativitas anak sekolah dasar (SD) pada pembelajaran seni tari. Tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan kreativitas anak pada pembelajaran tari dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture. Proses penerapan model pembelajaran Picture and Picture untuk meningkatkan kreativitas, peneliti menggunakan teori Anne Green Gilbert sebagai indikator kegiatan belajar mengajar (KBM). Sebelum diterapkannya model pembelajaran Picture and Picture terlihat masih rendahnya keterampilan kreativitas siswa, hal ini dapat dilihat dari hasil rata-rata nilai pretest yaitu 67 yang masih di bawah KKM. Di sisi lain, pada saat proses penerapan model Picture and Picture terlihat antusias dan semangat siswa saat pembelajaran berlangsung sehingga didapatkan hasil belajar siswa yang optimal. Dengan itu dapat dilihat dari nilai hasil posttest yang signifikan meningkat sehingga mencapai nilai rata-rata 80. Hal ini dibuktikan dengan hasil Uji-T signifikansi (2-tailed)i0.000 0.05 yang artinya terdapat perbedaan antara nili pretest dan posttest. Penelitian ini menggunakan metode pada penelitian ini yaitu Metode Pre-Eexperimental Design dengan paradigma Kuantitatif, dapat diartikan sebagai metode penelitian yang dilandaskan filsafat Kontruktivisme. Sample diambil menggunakan teknik sample random sampling. Variabel yang terdapat pada penelitian ini yaitu Penerapan Model Picture and Picture sebagai variabel bebas (X) dan meningkatkan kreativitas siswa sebagai variabel terikat (Y). Berdasarkan hasil penelitian dari hasil penelitian dan analisis data, dapat diambil kesimpulan bahwa kreativitas anak meningkat dengan signifikan.
BERPIKIR KRITIS DENGAN MODEL COGNITIVE GROWTHMELALUI PEMBELAJARAN TARI Amalia Nurfauziah Satifa; heni Komalasari
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 3, No 01 (2023): Februari, 2023
Publisher : Departemen Pendidikan Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ringkang.v3i01.55643

Abstract

Implementasi pembelajaran tari kurikulum 2013 yang merujuk pada keterampilan abad 21, mengharuskan siswa untuk memiliki kemampuan berpikir kritis. Nyatanya masih banyak siswa yang kurang memahami pengetahuan mengenai tari. Hal tersebut mengakibatkan rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa. Tujuan dari penelitian yaitu untuk memaparkan penerapan model cognitive growth dalam pembelajaran tari terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas X di SMAN 2 Cimahi. Penelitian kuantitatif ini mempergunakan PreEksperimental dengandesain One Group Pretest-Postest Design sebagai metodenya. Instrumen yang digunakan berbentuk tes dan data dikumpulkan melalui teknik tes, studi literatur, wawancara, dan dokumentasi. Sampel yang diambil pada penelitian ini dilakukan melalui teknik purposive sampling dan pengambilan data memakai. Data pada penelitian ini diolah dengan uji normalitasdan uji paired sample t-test dengan menggunakan software IBM SPSS Statistics 22. Hasil dari data yang diperoleh, membuktikan bahwa penelitian yang dilakukan berhasil. Perolehan uji t menunjukkan thitung ttabel yakni 13,3 1,692, yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Kesimpulanyang dapat ditarik yakni penerapan model cognitive growth dalam pembelajaran tari dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas X di SMAN 2 Cimahi.
MENINGKATKAN KECERDASAN LITERASI TEKNOLOGI SISWA DI SMKN 15 BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI TIKTOK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TARI KREASI (STUDI EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN TARI KREASI) Annisa Nurhidayati; Heni Komalasari; Agus Supriyatna
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 3, No 02 (2023): AGUSTUS, 2023
Publisher : Departemen Pendidikan Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ringkang.v3i02.58758

Abstract

Rendahnya literasi teknologi siswa yang berdampak pada kurang optimalnya kegiatan pembelajaran seni budaya khususnya bab tari kreasi sehingga diperlukannya inovasi serta pengembangan media pembelajaran tari kreasi yang lebih menarik menjadi latar belakang dari penelitian ini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah media pembelajaran dengan menggunakan aplikasi TikTok pada pembelajaran tari kreasi berpengaruh terhadap kecerdasan literasi teknologi siswa kelas X Pekerjaan Sosial 2 di SMK Negeri 15 Bandung atau tidak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen One Group Pret-test Post-test Design. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan pertimbangan tertentu atau biasa disebut dengan teknik purposive sampling dan pengumpulan datanya menggunakan studi literatur, observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas, dan uji paired sample t-test dengan menggunakan aplikasi software IBM SPSS Statistics versi 29. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan aplikasi TikTok sebagai media pembelajaran tari kreasi dapat meningkatkan kecerdasan literasi teknologi siswa di kelas X Pekerjaan Sosial 2 di SMK Negeri 15 Bandung. Yang ditunjukkan dengan optimalnya kegiatan pembelajaran yang mempengaruhi meningkatnya hasil pembelajaran, ini membuktikan bahwa pentingnya inovasi pengembangan sarana serta media pada proses pembelajaran yang disesuaikan dengan perkembangan zaman agar tercipta pembelajaran yang menyenangkan dan tidak terkesan kuno.