jenny saherna
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR HUBUNGAN PEMILIHAN KONSUMSI OBAT HERBAL PADA PASIEN HEMODIALISA LEBIH DARI TIGA BULAN TERHADAP PENINGKATAN UREUM DAN KREATININ DI RUMAH SAKIT jenny saherna
CNJ: Caring Nursing Journal Vol 1 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.979 KB)

Abstract

Keyakinan, kerentanan, bahaya, manfaat, hambatan, isyarat dan self efficacy, ekonomi, fasilitas pelayanan terapi obat herbal, kemudahan mendapatkan obat herbal, informasi system pelayanan kesehatan pemerintah dan fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah mempengaruhi masyarakat dalam pemilihan konsumsi obat herbal. Penelitian ini menggunakan, desain cross sectional dengan desain penelitian analitik. Populasi pasien mengkonsumsi obat herbal dan hemodialisa lebih dari tiga bulan sebanyak 119, jumlah sampel responden gagal ginjal kronik dan hemodialisa rutin mengkonsumsi obat herbal berjumlah 19 responden. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan, menggunakan cara non probability sampling jenis purposive sampling. Pengumpulan data dengan kuesioner serta observasi jadual kehadiran pasien menjalani terapi hemodialisa dan hasil laboratorium GFR, ureum dan kreatinin. Penelitian yang didapatkan bahwa analisis faktor hubungan pemilihan konsumsi obat herbal pada pasien hemodialisa lebih dari tiga bulan adalah faktor fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah dengan nilai p = 0.169 dan α = 0.25. Faktor dominan yang berhubungan terhadap pemilihan konsumsi obat herbal pada pasien hemodialisa lebih dari tiga bulan terhadap peningkatan ureum dan kreatinin adalah faktor fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah. lanjutkan penelitian tentang jenis dan kandungan herbal terhadap pengaruh faal ginjal .
Efektivitas Health Education Pada Pasien Diabetes Melitus Terhadap Pencegahan Risiko Infeksi Pasca Operasi Katarak Jenny Saherna; Dessy Hadrianti; Misdayanti Misdayanti
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 6 No 2 (2021): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v6i2.291

Abstract

ABSTRAKPasien pasca operasi katarak, perlu tahu bagaimana cara perawatan luka pasca operasi yang benar, agarmeminimalisir terjadinya resiko infeksi. Perawatan luka harus sesuai teknik aseptik untuk mengurangimikroorganisme sebagai salah satu faktor penyebab infeksi luka. Khususnya pada pasien dengan riwayatpenyakit diabetes mellitus, mereka membutuhkan pengetahuan dan keterampilan dalam merawat luka,dikarenakan memiliki gula darah yang rentan meningkat disetiap waktunya. Masalah ini menjadi salah satufaktor penghambat proses penyembuhan luka. Penelitian ini mengunakan metode kuantitatif dengan desainpre-eksperimen one group pretest–post test menggunakan nonprobablity sampling metode purposivesampling jumlah sampel 30 responden. Hasil penelitian menggunakan uji statistik Wilcoxon yangmenunjukan bahwa signifikan (p), sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 (α), yaitu (p < α), artinya terdapatefektivitas yang signifikan antara health education pada pasien diabetes melitus terhadap pencegahan risikoinfeksi pasca operasi katarak. Penelitian ini menunjukkan bahwa perlu adanya kesadaran perawat untukmemberikan health education pasca operasi katarak pada pasien dan terlebih lagi, khususnya kepada pasiendengan riwayat penyakit diabetes melitus. Pihak rumah sakit perlu memasukan tindakan ini kedalam SOPpelayanan pasca operasi katarak agar bisa dijadikan tugas mutlak yang wajib dikerjakan, supaya terbinasaling kerjasama dalam meminimalisir kejadian infeksi luka, kecacatan dan mampu meningkatkan kualitashidup serta mengurangi biaya pasien untuk berobat ke rumah sakit. Kata Kunci: Health education, Pencegahan Risiko Infeksi, Diabetes Melitus, Perawatan Luka Operasi Katarak. Daftar Rujukan Beyene, A. M., Eshetie, A., Tadesse, Y., & Getnet, M. G. (2021). Time to recovery from cataract and its predictors among eye cataract patients treated with cataract surgery: A retrospective cohort study in Ethiopia. Annals of Medicine and Surgery, 65(102275), 1–5. https://doi.org/10.1016/j.amsu.2021.102275 Chiu, T. H. T., Chang, C. C., Lin, C. L., & Lin, M. N. (2021). A Vegetarian Diet Is Associated with a Lower Risk of Cataract, Particularly Among Individuals with Overweight: A Prospective Study. Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics, 121(4), 669-677.e1. https://doi.org/10.1016/j.jand.2020.11.003 Chua, S. Y. L., Luben, R. N., Hayat, S., Broadway, D. C., Khaw, K. T., Warwick, A., Britten, A., Day, A. C., Strouthidis, N., Patel, P. J., Khaw, P. T., Foster, P. J., & Khawaja, A. P. (2021). Alcohol Consumption and Incident Cataract Surgery in Two Large UK Cohorts. Ophthalmology, 128(6), 837–847. https://doi.org/10.1016/j.ophtha.2021.02.007 Dede Achmad Basofi, Wilson, M. A. (2016). Hubungan Jenis Kelamin, Pekerjaan Dan Status Pernikahan Dengan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Operasi Katarak Di Rumah Sakit Yarsi Pontianak. Dewanti Widya Astari, S. R. (2021). STRATEGI PENANGANAN ASUHAN KEPERAWATAN TERKAIT ENDOFTALMITIS: A LITERATURE REVIEW. Jurnal Ilmiah Permas, 11(4), 705– 718. Dian Sukma Dewi Arimbi, Lita, R. L. I. (2020). Pengaruh Health education terhadap Motivasi Mengontrol Kadar Gula Darah pada Pasien DM Tipe II. Jurnal Keperawatan Abdurrab, 4(1), 66–76. Febri Nadyati, Rani Himayani, Giska Tri Putri, M. Y. (2019). Hubungan Durasi Menderita Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Kejadaian Katarak di RSUD DR.H.Abdul Moeloek Provinsi Lampung. ESSENTIAL:Essence of Scientific Medical Journal, 17(1), 1–4. Gülşen, M., & Akansel, N. (2020). Effects of Discharge Education and Telephone Followup on Cataract Patients’ Activities According to the Model of Living. Journal of Perianesthesia Nursing, 35(1), 67–74. https://doi.org/10.1016/j.jopan.2019.04.010 Harun, H. M., Abdullah, Z., & Salmah, U. (2020). Pengaruh Diabetes, Hipertensi, Merokok dengan Kejadian Katarak di Balai Kesehatan Mata Makassar. Jurnal Kesehatan Vokasional, 5(1), 45. https://doi.org/10.22146/jkesvo.52528 Jeong, I. S., & Lee, E. J. (2021). Current Status and Associated Factors of Annual Eye Examination Among People with Type 2 Diabetes Mellitus: Using the 7th National Health and Nutrition Examination Survey. Asian Nursing Research, 15(4), 239–246. https://doi.org/10.1016/j.anr.2021.07.003 Maryati Tombokan, sukma saini, Masdiana AR, M. R. N. A. (2017). HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI DALAM MENGONTROL KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAMPANG KECAMATAN PANAKKUKANG KOTA MAKASSAR. Jurnal Media Keperawatan, 08(02), 39–45. Qurrat, D., & Silvia, M. (2018). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Keluarga Dengan Perawatan Post Operasi Katarak Di Poli Mata Rsud Pariaman. Jurnal Kesehatan Medika Saintika, 09(2), 108–113. Rahani Ayu Amalia, Dwi Utari Widyastuti, P. (2019). PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN KLIEN TENTANG PERAWATAN POST OPERASI KATARAK. Jurnal Keperawatan, XII(2), 115–120. Sitompul, R. (2015). Perawatan Lensa Kontak untuk Mencegah Komplikasi Ratna Sitompul. EJournal Kedokteran Indonesia, 3(1), 77–85. https://doi.org/10.23886/ejki.3.4811. Thompson, J., & Lakhani, N. (2015). Cataracts. Primary Care - Clinics in Office Practice, 42(3), 409–423. https://doi.org/10.1016/j.pop.2015.05.012 Torabi, H., Sadraei, M., Jadidi, K., & Alishiri, A. A. (2019). Choroidal thickness changes following cataract surgery in patients with type 2 diabetes mellitus. Journal of Current Ophthalmology, 31(1), 49–54. https://doi.org/10.1016/j.joco.2018.07.004