Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

WASTE UTILIZATION TRAINING ABOUT STYROFOAM BECOME A BATAKO IN THE SCAVENGER WASTE COMMUNITY IN PALOPO CITY: STYROFOAM BECOME A BATAKO Indra Amanah; Miftahul Jannah; Ishak Ishak
INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCES RESEARCH AND DEVELOPMENT (IJHSRD) Vol. 3 No. 1 (2021): INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCES RESEARCH AND DEVELOPMENT
Publisher : STIKes Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36566/ijhsrd/Vol3.Iss1/55

Abstract

Background: The amount of waste that is not processed and classified as non-biodegradable waste such as Styrofoam, well managed household waste is 36.8%. The amount of waste that is not properly managed is 63.2% of the total weighted waste of 282,654 tonnes. Lack of training for scavengers and the community has resulted in a large amount of stytrofoam waste not being used. Methods: The purpose of this study was to assess the effect of training on using Styrofoam waste into bataco. This research is a pre-experimental study with a one group pre testpost test design, conducted a pretest, then given treatment in the form of training and practice recycling styrofoam into concrete blocks. After that, within a period of approximately 1 month after treatment, a posttest is carried out to measure again. The respondents were trash scavengers, amounting to 83 people. Results: The test results in this study indicate that there is an effect of training on the use of Styrofoam waste into concrete blocks in the garbage scavenger community in Palopo City with a value of p = 0.000. Conclusion: Styrofoam can be modified to become concrete clocks. This can reduce the garbage waste in the community in Palopo City
INTERVENSI PELATIHAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN, SELF EFFICACY DAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN LIMBAH STYROFOAM MENJADI BATAKO PADA KOMUNITAS PEMULUNG SAMPAH Indra Amanah; Miftahul Jannah
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 9 No 1 (2021): Jurnal Kesehatan Karya Husada (JKKH)
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v9i1.420

Abstract

Banyaknya sampah yang dihasilkan dan tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkanpencemaran. Pencemaran terjadi apabila masyarakat yang terbiasa membakar sampah, danmembuang sampah sembarang tempat seperti sungai atau kebun kosong serta menimbunsampah yang sulit terurai. Penglolaan sampah rumah tangga yang dikelola dengan baik sebesar36,8% dan jumlah sampah yang tidak dikelola dengan baik sebesar 63,2% dari jumlah sampahyang tertimbang sebanyak 282,654 ton. Tujuan dari penelitaan ini adalah untuk menilaipengaruh intervensi pelatihan terhadap keterampilan, self efficacy dan pengetahuanpemanfaatan limbah styrofoam menjadi batako. Penelitian ini merupakan penelitian praeksperimen dengan rancangan one group pre test post test design, dilakukan pretest, kemudiandiberikan treatment berupa pelatihan dan praktik daur ulang styrofoam menjadi batako.Setelah itu dalam jangka waktu kurang lebih 1 bulan setelah treatment dilakukan posttest untukmengukur kembali self efficacy, pengetahuan dan keterampilan pemanfaatan limbah styrofoammenjadi batako yang bernilai ekonomis. Respondenya adalah pemulung sampah yangberjumlah 83 orang. Hasil nilai uji wilcoxon pada penelitian ini menunjukkan ada pengaruhpelatihan terhadap keterampilan dengan nilai p= 0,000, self efficacy p=0,000 dan pengetahuanp=0,000.
PENERAPAN LORONG CAMBA’ ROKOK PADA KELURAHAN LUMINDA, KOTA PALOPO Indra Amanah AN; Miftahul Jannah; Rismayanti Yamin
Prosiding Seminar Nasional: Pertemuan Ilmiah Tahunan Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta Vol 1 No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Poltekkes Karya Husada Yogyakarta Tahun 2019
Publisher : Prosiding Seminar Nasional: Pertemuan Ilmiah Tahunan Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.131 KB)

Abstract

Perilaku merokok di dalam rumah dapat menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit yang sangat berisiko terhadap perokok aktif maupun perokok pasif termasuk di antaranya adalah ibu dan bayi perlu diterapkan program preventif dan promotif. Dari data hasil assesment di Kelurahan Luminda Kota Palopo, masyarakat yang masih merokok di dalam rumah mencapai 52,7%. belum ada peraturan dari kelurahan yang mengatur tentang perilaku merokok, iklan rokok tidak dibatasi, ruang konseling belum tersedia, tidak tersedia area merokok di sekolah/kantor/tempat umum, alat peraga penyuluhan terbatas, kurangnya dukungan lintas sektor, harga rokok terjangkau dan mudah ditemukan, belum ada dana pelatihan konselor berhenti merokok, dana terbatas,, guru/tokoh masyarakat/orang tua masih merokok, konselor belum terlatih, kesadaran untuk berhenti merokok masih kurang, belum memberdayakan masyarakat secara proaktif, dan penyuluhan kelompok belum optimal. Tujuan: Menjadikan RW1 Kelurahan Luminda Kota Palopo menjadi kawasan tanpa rokok. Metode: Kualitatif, advokasi dan implementasi. Hasil: Pembatasan iklan rokok, memberdayakan masyarakat secara proaktif, mengoptimalkan penyuluhan kelompok camba’ rokok di masyarakat, mengoptimalkan penerapan KTR di kelurahan luminda, keterlibatan lintas sektor dan unsur masyarakat. Kesimpulan: Lorong camba’ sangat didukung oleh pemuka agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, lurah, RT, RW, kader kesehatan serta kelompok dasawisma hal ini dibuktikan dengan adanya komitmen bersama serta terlibat secara aktif
Hubungan Aktivitas Fisik dengan Hipertensi pada Penduduk Dewasa di Indonesia (Analisis Data Ifls 5 Tahun 2014) Ahmad Aswal Liambo; Sudarto Ronoatmodjo; Miftahul Jannah
Jurnal Kesehatan Vol 14 No 2 (2021): Jurnal Kesehatan
Publisher : UPPM Poltekkes Kemenkes Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32763/juke.v14i2.295

Abstract

Latar Belakang: Prevalensi hipertensi pada penduduk dewasa di Indonesia sebesar 25,8% dan proporsi kurang aktivitas fisik sebesar 26,1% pada tahun 2013. Tujuan: Mengetahui prevalensi hipertensi, proporsi aktivitas fisik kurang aktif dan hubungan aktivitas fisik dengan hipertensi pada penduduk dewasa di Indonesia berdasarkan data Indonesian Family Life Survey (IFLS) 5 tahun 2014. Metode: Populasi adalah seluruh penduduk dewasa (≥18 tahun) sebanyak 26.043 responden. Variabel yang dianalisis meliputi hipertensi, aktivitas fisik, umur, jenis kelamin, pendidikan, obesitas, merokok dan tempat tinggal. Kriteria hipertensi menggunakan pedoman JNC-7 (140/90 mmHg), aktivitas fisik diukur berdasarkan kebiasaan melakukan kegiatan fisik minimal selama 10 menit dalam seminggu, terdiri dari aktif dan kurang aktif. Uji statistik pada analisis bivariat dan multivariat menggunakan cox regression. Hasil: Hasil analisis menunjukkan prevalensi hipertensi sebesar 24,09%, proporsi kurang aktivitas fisik sebesar 35,68% dan terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan hipertensi (P value 0,0001). Kesimpulan: Penduduk yang memiliki aktivitas fisik kurang aktif berisiko 1,15 kali mengalami hipertensi dibandingkan penduduk yang memiliki aktivitas fisik aktif (PR: 1,15; 95% CI: 1,09-1,21). Disarankan kepada masyarakat untuk melakukan kegiatan fisik dengan jalan kaki minimal selama 30 menit setiap harinya.
PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG ROKOK DI SMA NEGERI 2 PALOPO Miftahul Jannah; Hertiana .
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 9, No 1 (2022): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (JUNI)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v9i1.5840

Abstract

Rokok masih menjadi masalah besar dalam kesehatan masyarakat. Merokok tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa saja, namun remaja dan anak-anak pun juga sudah banyak yang merokok. Proporsi perokok remaja di Kota Palopo meningkat setiap tahun sehingga perlu dilakukan sebuah upaya untuk meningkatkan pengetahuan remaja untuk mengatasi perilaku merokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan remaja tentang rokok di SMA Negeri 2 Palopo. Penelitian ini merupakan penelitian pre-experimental design dengan menggunakan bentuk rancangan one group pretest-posttest. Penentuan sampel menggunakan rumus Lemeshow didapatkan jumlah sampel sebanyak 56 responden, pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Data dianalisis dengan dua tahapan yaitu analisis univariat untuk memberikan gambaran tentang karakteristik responden, pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi. Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji T Dependen untuk mengetahui perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata pengetahuan siswa-siswi sebelum penyuluhan (62,05) dengan sesudah penyuluhan (70,71), (nilai p=0,0001).
INTERVENSI PELATIHAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN, SELF EFFICACY DAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN LIMBAH STYROFOAM MENJADI BATAKO PADA KOMUNITAS PEMULUNG SAMPAH Indra Amanah; Miftahul Jannah
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 9 No 1 (2021): Jurnal Kesehatan Karya Husada (JKKH)
Publisher : Jurnal Kesehatan Karya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v9i1.420

Abstract

Banyaknya sampah yang dihasilkan dan tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkanpencemaran. Pencemaran terjadi apabila masyarakat yang terbiasa membakar sampah, danmembuang sampah sembarang tempat seperti sungai atau kebun kosong serta menimbunsampah yang sulit terurai. Penglolaan sampah rumah tangga yang dikelola dengan baik sebesar36,8% dan jumlah sampah yang tidak dikelola dengan baik sebesar 63,2% dari jumlah sampahyang tertimbang sebanyak 282,654 ton. Tujuan dari penelitaan ini adalah untuk menilaipengaruh intervensi pelatihan terhadap keterampilan, self efficacy dan pengetahuanpemanfaatan limbah styrofoam menjadi batako. Penelitian ini merupakan penelitian praeksperimen dengan rancangan one group pre test post test design, dilakukan pretest, kemudiandiberikan treatment berupa pelatihan dan praktik daur ulang styrofoam menjadi batako.Setelah itu dalam jangka waktu kurang lebih 1 bulan setelah treatment dilakukan posttest untukmengukur kembali self efficacy, pengetahuan dan keterampilan pemanfaatan limbah styrofoammenjadi batako yang bernilai ekonomis. Respondenya adalah pemulung sampah yangberjumlah 83 orang. Hasil nilai uji wilcoxon pada penelitian ini menunjukkan ada pengaruhpelatihan terhadap keterampilan dengan nilai p= 0,000, self efficacy p=0,000 dan pengetahuanp=0,000.